Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Ungkapan puji dan syukur yang teramat dalam kami persembahkan


kehadhirat Allah SWT,karena dengan pertolongan nya penulisan makalah yang
berjudul “ Akhlak Tasawuf ’’akhirnya kami selesaikan sesuai rencana.
Kami mengharapkan makalah ini bermanfaat bagi kami sendiri dan
kepada pihak pihak terkait sebagai upaya untuk menambahkan ilmu.
Ucapan terima kasih kami kepada pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah sederhana ini.Terutama kepada bapak Munandar,selaku
pembimbing mata kuliah akhlak tasawuf dan kepada semua unsur yang terlibat
dalam membantu penyusunan makalah ini.
Namun demikian,tentu saja dalam penulisan makalah ini masih banyak
kelemahan dan kekurangan.Untuk itu kritik kontruksi selslu kami harapkan demi
perbaikan di masa masa yang akan datang.Akhirnya hanya kepada Allah diajukan
permohonan ,semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua,Amin Ya
Rabbal’Alamin.

Sigli,..... November 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan .................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2


A. Hak ............................................................................................ 3
B. Kewajiban ................................................................................. 4
C. Keadilan .................................................................................... 6
D. Hubungan Hak, Kewajiban dan Keadilan dengan Akhlak........ 8

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 9


A. Kesimpulan .............................................................................. 9
B. Saran .......................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hak adalah semacam milik,kepunyaan,yang tidak hanya merupakan benda
saja,melainkan pula tindakan ,pikiran dan hasil pikiran itu.Didalam al qur’an kita
jumpai kata al-haqq yang merupakan terjemahan dari kata hak yang berarti milik
atau orang yang menguasainya.
Kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat
kontrajtual.Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya
diberikan.Sejalan dengan adanya hak dan kewajiban tersebut,maka timbul pula
keadilan yaitu pengakuan dan perlakuan terhadap hak.Dengan terlaksananya
hak,kewajiban,dan keadilan,maka sendirinya akan mendukung terciptanya
perbuatan yang akhlak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hak dan macam-macamnya?
2. Apa pengertian kewajiban dan macam-macamnya?
3. Apa pengertian keadilan ?
4. Apa hubungan antara hak, kewajiban dan keadilan dengan akhlak?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian hak dan macam-macamnya.
2. Untuk mengetahui pengertian kewajiban dan macam-macamnya.
3. Untuk mengetahui pengertian keadilan.
4. Untuk mengetahui hubungan antara hak, kewajiban dan keadilan dengan
akhlak.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hak
1. Pengertian Hak
Hak dapat diartikan wewenang atau kekuasaan yang secara etis seseorang
dapat mengerjakan,memiliki,meninggalkan,mempergunakan atau menuntut
sesuatu.Hak juga dapat berarti panggilan kepada kemauan orang lain dengan
perantaraan akalnya,perlawanan dengan kekuasaan atau kekuatan fisik untuk
mengakui wewenang yang ada pada pihak lain1.
Hak adalah sesuatu yang dimiliki oleh manusia sejak lahir dan sesuatu
yang dimiliki atau diterima oleh manusia karena sebab-sebab tertentu.Hak yang
dimiliki oleh seseorang pada hakikatnya merupakan salah satu bentuk
perlindungan terhadap eksistem dan martabat manusia sebagai individu maupun
sebagai anggota suatu masyarakat.
Didalam al qur’an kita pernah jumpa dengan kata al haqq,namun
pengertiannya agak berbeda dengan pengertian hak yang dikemukakan diatas.Jika
pengertian hak diatas lebih mengacu kepada semacam hak memiliki,tetapi al haqq
dalam Al Qur’an bukan itu artinya.Kata memiliki yang merupakan terjemahan
dari kata hak tersebut diatas dalam bahasa Al Qur’an disebut milik dan orang
yang menguasainya disebut malik.
Penggunaan al-haqq dalam arti yang demikian dapat dijumpai pada
contoh ayat yang berbunyi:
    
     
  
Artinya: “Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa
mereka yang sebenarnya. ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari

______________
1
Ahmad Charris Zubair, Kuliah Akhlak, (Jakarta: Rajawali Pers, 1990), cet.II,hlm.59

2
itu) kepunyaanNya. dan Dialah Pembuat perhitungan yang paling
cepat.”
   
  
  
   
    
 
Artinya: “Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak”.
2. Macam macam hak
Dilihat dari segi objek dan hubungannya dengan akhlak,hak itu
secara garis besar dapat dibagi menjadi tujuh bagian, yaitu hak hidup,hak
mendapatkan perlakukan hukum,hak mengembangkan keturunan atau hak
kawin,hak milik,hak mendapat nama baik,hak kebebasan berpikir dan hak
mendapatkan kebenaran. Semua hak itu tidak dapat digaggu gugat, karena
merupakan hak asasi yang secara fitrah telah diberikanTuhan kepada manusia,
karena yang dapat mencabut hak hak tersebut hanya Tuhan.Selanjutnya jika
manusia dihukum atau dirampas harta bendanya,dijajah lain sebagainya.
Pada tahun 1948 Perserikatan Bangsa bangsa[PBB] mengerluarkan
pernyataan tentang hak-hak asasi manusia (Declaration of the human right).
Dalam pernyataan tersebut dikemukakan bahwa hak itu berdasarkan atas
kemanusiaan, dan kemanusiaan itu intinya bertumpu pada budi pekerti.Bagi
bangsa indonesia misalnya kita memiliki undang-undang dasar 1945 yang
memuat 16 bab dan 37 pasal.Isi undang-undang yang berhubungan dengan hak
asasi manusia, misalnya hak benegara, hak bersuara, beragama, berpendidikan,
perlakuan hukum dan seterusnya. Hak-hak asasi manusia yang tercermin dalam
UUD 1945 itu mengambarkan hubungan yang erat antara hak-hak asasi manusia
dengan ajaran moral2.
Secara umum hak dikelompokkan menjadi 3 kelompol yaitu;

______________
2
Abuddin Nata. Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), cet.II,hlm.121.

3
a. Hak asasi atau hak kodrat
Hak asasi merupakan hak dasar atau hak pokok yang dimiliki setiap
individu sebagai anugrah Allah yang menciptakan manusia.

b. Hak legal
Hak legal adalah hak yang dimiliki oleh seseorang karena ada aturan atau
ketentuan yang mengatur hal tersebut.
c. Hak moral
Hak moral adalah hak yang hanya berdasar pada ketentuan-ketentuan
moral atau berdasar yang berlaku.
d. Hak Kemerdekaan
Hak kemerdekaan adalah kebebasan.Kebebasan yang dimiliki manusia
tidak boleh mengurangi atau menganggu kebebasan orang lain.Kebebasan
manusia ada batasan nya,yaitu dibatasi oleh undang-undang atau aturan
moral.misalnya kemerdekaan berpikir dan berpendapat.
e. Hak memiliki
Hak memiliki itu hampir menjadi bagian yang menyempurnakan hak
kemerdekaan.Oleh karena itu maka dibutuhkan adanya hak memiliki sesuatu.
f. Hak memperoleh pendidikan
Pendidikan adalah alat untuk mencapai kemajuan.Kemajuan manusia
dalam berbagai bidang,ekonomi,sosial,kesehatan,dll.Seorang yang berpendidikan
dapat memperoleh kebutuhan hidupnya lebih baik apa yang diperoleh orang tidak
berpendidikan.
3. Pelaksana hak
Pelaksana hak bukan didasarkan atas suka maupun tidak suka,tetapi
berdasarkan pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Allah swt dan
berdasar pada ketentuan perundangan-undangan yang berlaku.
4. Proses penetapan hak
Proses penetapan suatu tuntutan menjadi suatu hak merupakan proses
interaksi dalam kehidupan masyarakat yang berlangsung lama dan akan
berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat itu sendiri.

B. Kewajiban

4
1. Pengertian kewajiban
Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial tidak dapat
terlepas dari kewajiban. Apa yang dilakukan seseorang dapat menyebabkan pola
pengaruh dan pola hubungan-nya dengan sosial,pola hubungan baik individu
dengan yang satu dengan yang lain,karena adanya kewajiban-kewajiban yang
harus dipenuhi.
Kewajiban adalah suatu perbuatan yang harus dikerjakan,karena
perbuatan itu dianggap baik dan benar. Kewajiban sendiri adalah suatu tindakan
yang harus dilakukan oleh setiap manusia dalam memenuhi hubungan sebagai
makhluk individu dan sosial.
Selanjutnya karena hak itu merupakan wewenang dan bukan
kekuatan,maka ia merupakan tuntutan,dan terhadap orang lain hak itu
menimbulkan kewajiban,yaitu kewajiban menghormati terlaksanannya hak-hak
orang lain.Dengan demikian orang lain pun berbuat yang sama pada dirinya,dan
dengan demikian akan terpeliharalah pelaksanaan hak asasi manusia itu.
Dengan demikian,masalah kewajiban memengang peranan penting dalam
pelaksanaan hak.Namun perlu ditengaskan bahwa kewajiban bukan keharusan
fisik,tetapi tetap berwajib, yaitu wajib berdasarkan kemanusiaan,karena hak yang
merupakan sebab timbulnya kewajiban itu berdasarkan kemanusiaan. Orang yang
tidak memenuhi kewajibannya berarti telah memperkosa kemanusiaannya.
Sebaliknya orang yang melaksanakan kewajiban berarti telah melaksanakan sikap
kemanusiaannya.
Menurut hukum syara’ kewajiban yaitu suatu perbuatan yang apabila
dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan akan mendapat siksa3.
2. Macam-macam kewajiban
Kewajiban manusia dapat dilihat dari 3 sudut pandang yaitu kewjiban
manusia terhadap diri sendiri, kewajiban terhadap sesama makhluk dan kewajiban
manusia terhadap tuhan sebagai dzat yang menciptakan-nya.
a. Kewajiban manusia terhadap diri sendiri

______________
3
Abdul Wahhab Khalaf, Ilmu Usul al-Fiqh, (Mesir: Dar al-Ma’arif, 1985),hlm.45.

5
Kewajiban seseorang pada dirinya sendiri seperti menjaga
hidup,kebersihan,dan melaksanakan perkawinan. Contoh, manusia sebagai
individu perlu kesehatan untuk memperoleh kesehatan manusia harus dapat
memenuhinya dengan cara individu harus berkewajiban menjaga kesehatan badan,
bahkan kalau badan kita kurang sehat ,sebagai makhluk individu mengupayakan
menyembuhkannya.
b. Kewajiban manusia kepada sesama makhluk
Manusia tidak bisahidup menyendiri dan masing-masing individu
mempunyai kewajiban terhadap sesama manusia,contoh adalah kewajiban tolong
menolong antar sesama manusia.
c. Kewajiban manusia kepada Allah swt
Tugas dan kewajiban manusia sebagai makhluk Allah adalah beriman
kepadanya.

C. Keadilan
Sejalan dengan adanya hak dan kewajiban di atas,maka timbul pula
keadilan. Poedjawijatna mengatakan bahwa keadilan adalah pengakuan dan
perlakuan terhadap hak4.
1. Pengertian keadilan
Keadilan berasa dari kata adil dengan mendapat imbuhan ke-an menjadi
keadilan.Menurut bahasa keadilan adalah seimbang antara berat dan muata,sesuai
antara hak dan kewajiban,sesuai dengan pekerjaan dan hasil yang diperoleh.
Keadilan ialah pengakuan dan perlakuan yang sama antara hak dan
kewajiban.Demikian pentingnya masalah keadilan dalam rangka pelaksanaan hak
dan kewajiban, Allah berfirman:
    
  
  
 
______________
4
Poedjawijatna,Etika Filsafat Tingkah Laku, (Jakarta: Bina Aksara, 1982), cet.IV,
hlm.62.

6
   
 
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
Ayat tersebut menempatkan keadilan sejajar dengan berbuat
kebijakan,memberi makan kepada kaum kerabat,melarang dari berbuat yang keji
dan munkar serta menjauhi permusuhan.Ini menunjukkan bahwa masalah
keadilan termasuk masalah yang berhubungan dengan pelaksanaa hak sebagai
suatu kewajiban moral.
Pendorong keadilan ialah:
a. Tidak berlaku berat sebelah,maka yang melihat kepada sesuatu tiada
dengan memakai kaca mata hawa nafsu,tentu mendekati kepada
keadilan.
b. Memperluas pandangan dan melihat soalnya dari beberapa.
c. yang kita jadikan sandi hukum ialah pendorong orang melakukan
perbuatannya,bukan kelahiran yang tertampak.
2. Macam macam keadilan
Macam wujud keadilan,menurut Aristoteles Notonegoro,ada 4 macam
wujud keadilan yaitu:
a. Keadilan Tukar Menukar
Yaitu suatu kebajikan tingkah laku manusia untuk selalu memberikan
kepada sesamanya,sesuatu yang menjadi pihak lain atau sesuatu yang sudah
semestinya harus diterima oleh pihak lain.Dengan adanya keadilan tukar menukar
,terjadilah saling memberikan dan saling menerima.Keadilan itu timbul didalam
hubungan antar manusia sebagai orang orang terhadap sesamanya didalam
masyarakat.
b. Keadilan Membagi
Yaitu suatu kebijakan tingkah laku masyarakat dan alat penguasanya
untuk selalu membagikan selalu kenikmatan dan beban bersama,dengan cara rata

7
dan merata ,keadilan dalam membagi ini terdapat dalam hubungannya antara
masyarakat dengan warganya.

c. Keadilan Negara
Yaitu mengatur hubungan antara anggota dan kesatuannya untuk
bersama sama selara dengan kedudukan dan fungsinya untuk mencapai
kesejahteraan umum.
d. Keadilan Sosial
Yaitu suatu kebajikan tingkah laku manusia didalam hubungan dengan
masyarakat ,untuk senantiasa memberikan dan melaksanakan segala sesuatu yang
menunjukkan kemakmuran dan kesejahteraan bersama sebagai tujuan akhir
masyarakat atau negara.

D. Hubungan Hak, Kewajiban dan Keadilan dengan Akhlak


Telah dikemukakan diatas bahwa yang disebut akhlak adalah perbuatan
yang dilakukan dengan sengaja,mendarah daging,sebenarnya dan tulus karena
Allah.Hubungan dengan hak dapat dilihat pada arti dari hak yaitu sebagai ,milik
yang dapat digunakan oleh seseorang tanpa ada yang dapat menghalanginya.Hak
yang demikian itu merupakan bagian dari akhlak,karena akhlak harus dilakukan
oleh seseorang sebagai haknya.
Akhlak yang mendarah daging itu kemudian menjadi bagian dari
kepribadian seseorang yang dengannya timbul kewajiban untuk melaksanakannya
tampa merasa berat.sedangkan keadilan sebagaimana dalam teori pertengahan
ternyata merupakan induk akhlak.Dengan terlaksanya hak,kewajiban dan
keadilan,maka dengan sendirinya akan mendukungterciptanya perbuatan yang
akhlak.
Mengingat hubungan hak,kewajiban dan keadilan demikian erat,maka
dimana ada hak ,maka ada kewajiban,dan dimana ada kewajiban maka ada
keadilan,yaitu menerapkan dan melaksanakan hak sesuai dengan tempat,waktu

8
dan kadarnyaa yang seimbang.Hak dan keadilan keduannya saling berhubungan
dan tarik menarik,tidak bisa dilepaskan antara satu dengan yang lainnya.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hak merupakan semacam milik,kepunyaan,yang tidak hanya merupakan
benda saja,melainkan pula tindakan,dan pikiran.Kewajiban menurut islam adalah
suatu perbuatan yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika
ditinggalkan akan mendapat siksa atau dosa.Adapun juga dengan
keadilan,manusia berhak memiliki keadilan yaitu pengakuan dan perlakuan
terhadap hak.
Dengan terlaksananya hak,kewajiban,dan keadilan ,maka dengan
sendirinya akan mendukung terciptanya perbuatan yang akhlak.
Demikian yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini tentu tidak
terlepas dari kesalahan ,baik dalam penulisan maupun cara penyampaian yang
kurang baik dan benar.

B. Saran
Kita harus mengetahui apa itu hak,kewajiban,dan keadilan serta
hubungan antara hak,kewajiban,dan keadilan.Maha siswa diharapkan mampu
menjalankan hak,kewajiban dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta:Rajawali Pers, 2012).


Nata, Abuddin.2012.Akhlak Tasawuf. Jakarta: Rajawali Pers.
Pedjawijatna.1982.Etika Filsafat Tingkah Laku.Jakarta:Bina Aksara.

Anda mungkin juga menyukai