Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SOIOLOGI

“PENGANGGURAN”

Oleh :

DIANA
XI Isos 2

SMA NEGERI 1 BLANGKEJEREN


KECAMATAN BLANGKEJEREN
KABUPATEN GAYO LUES
KATA PENGANTAR

Saya Mengucapkan puji dan syukur atas kehadiran Allah Swt, karena telah melimpahkan
rahmat,tufik,dan hidayah-nya sehinnga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik tanpa
ada halangan apapun. Shalawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
beserta para sahabat, keluarga hingga pengikutnya sampai akhir zaman.

Semoga makalah tentang “PENGANGGURAN” ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
para pembacanya. Akhirnya, kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan baik dalam penulisan,isi,maupun kekurangan lainnya. Untuk itu ,kritik dan
saran sangat kami harapkjan untuk perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

Blangkejeren, 08 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah.................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Pengertian dan Faktor-Faktor timbulnya pengangguran....................................3

2.2 Jenis Dan Macam-Macam Pengangguran..........................................................3

2.3 Dampak Pengangguran......................................................................................5

2.4 Solusi atau Kebijakan – Kebijakan Mengatasi Masalah Pengangguran............6

BAB III PENUTUP................................................................................................8

3.1 Kesimpulan........................................................................................................8

3.2 Saran...................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam indikator ekonomi makro ada tiga hal terutama yang menjadi pokok permasalahan
ekonomi makro. Pertama adalah masalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
dapat dikategorikan baik jika angka pertumbuhan positif dan bukannya negatif. Kedua adalah
masalah inflasi. Inflasi adalah indikator pergerakan harga-harga barang dan jasa secara
umum, yang secara bersamaan juga berkaitan dengan kemampuan daya beli. Inflasi
mencerminkan stabilitas harga, semakin rendah nilai suatu inflasi berarti semakin besar
adanya kecenderungan ke arah stabilitas harga. Namun masalah inflasi tidak hanya berkaitan
dengan melonjaknya harga suatu barang dan jasa.

Inflasi juga sangat berkaitan dengan purchasing power atau daya beli dari masyaraka.
Sedangkan daya beli masyarakat sangat bergantung kepada upah riil. Inflasi sebenarnya tidak
terlalu bermasalah jika kenaikan harga dibarengi dengan kenaikan upah riil. Masalah ketiga
adalah pengangguran. Memang masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu
menakutkan khususnya di negara-negara berkembang seperti di Indonesia.

Dewasa ini, sudah tidak asing lagi ketika kita membicarakan masalah pengangguran yang ada
di Indonesia. Menyikapi hal tersebut, saya tertarik untuk lebih menjelaskan tentang masalah
pengangguran yang semakin bertambah kapasitasnya. Karena pengangguran merupakan
masalah negara saat ini yang sejak turun temurun belum teratasi. Pengangguran dan setengah
pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan,
kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin meningkat.
Penulisan makalah ini selain bertujuan untuk memenuhi nilai UTS mata kuliah sosiologi,
juga untuk memberikan penjelasan yang lebih dalam mngenai faktor, dampak, dan solusi
pengangguran yang menjadi masalah sosial bangsa ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca dan dosen pembimbing.

1
1.2 Rumusan Masalah

 Apa yang dimaksud dengan pengangguran dan faktor-faktor apa saja yang
menimbulkan terjadinya atau meningkatnya kapasitas pengangguran di Indonesia ?
 sebutkan dan jelaskan jenis-jenis dan macam-macam pengangguran serta
penyebabnya ?
 Dampak apa saja yang di timbulkan oleh adanya pengangguran dan jelaskan ?
 jelaskan solusi atau kebijakan pemerintah dalam menangani masalah pengangguran?

1.3 Tujuan Makalah

 Tujuan nya adalah agar siswa/siswi dapat memahami langkah langkah penyelesaian
suatu kasus dan memberi solusi atau saran terhadap permasalahan sosial yang terjadi
dimasyarakat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Faktor-Faktor timbulnya pengangguran

a. Pengertian Pengangguran

Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat
pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal
yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.

b. Faktor – Faktor timbulnya pengangguran

Adapun faktor – faktor yang mendorong timbulnya pengangguran adalah sebagai berikut :

- jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia
(kesenjangan antara supply and demand).
- kesenjangan antara kompetensi pencari kerja dengan kompetensi yang
dibutuhkan oleh pasar kerja.
- masih adanya anak putus sekolah dan lulus tidak melanjutkan yang tidak
terserap dunia kerja/berusaha mandiri karena tidak memiliki keterampilan
yang memadai.
- terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) karena krisis global.
- terbatasnya sumber daya alam di kota yang tidak memungkinkan lagi warga
masyarakat untuk mengolah sumber daya alam menjadi mata pencaharian.

2.2 Jenis Dan Macam-Macam Pengangguran

Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja
secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi
tiga macam yaitu :

1. Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak


bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

3
2. Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.

3. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh


tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum
mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi


beberapa jenis, yaitu :

a. Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) adalah pengangguran yang


diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus
ekonomi.

b. Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) adalah pengangguran yang


diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti :

- Akibat permintaan berkurang

- Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi

- Akibat kebijakan pemerintah

c. Pengangguran friksional (Frictional Unemployment) adalah pengangguran yang muncul


akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja. Pengangguran ini
sering disebut pengangguran sukarela.

d. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim


misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.

e. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau


penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin

f. Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan


perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya
permintaan masyarakat (aggrerat demand).

4
2.3 Dampak Pengangguran

Penganggur itu berpotensi menimbulkan kerawanan berbagai kriminal dan gejolak sosial,
politik dan kemiskinan. Selain itu, pengangguran juga merupakan pemborosan yang luar
biasa. Setiap orang harus mengkonsumsi beras, gula, minyak, pakaian, energi listrik, sepatu,
jasa dan sebagainya setiap hari, tapi mereka tidak mempunyai penghasilan. Bisa kita
bayangkan berapa ton beras dan kebutuhan lainnya harus disubsidi setiap harinya

a. Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara

Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan
kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik
terus.

Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat
pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan.

Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian,
seperti yang dijelaskan di bawah ini:

 Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat


kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan
pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada
pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang
dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.

 Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak
berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan
perekonomian me-nurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan
demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan
pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga
kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.

 Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan


menye-babkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-
barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan

5
Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan
demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.

b. Dampak pengangguran terhadap Individu yang Meng-alaminya dan Masyarakat

Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya
dan terhadap masyarakat pada umumnya:

- Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian


- Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
- Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik.
- Bertambahnya tingkat kemiskinan
- Timbulnya kriminalitas di kalangan masyaraka

2.4 Solusi atau Kebijakan – Kebijakan Mengatasi Masalah Pengangguran

Ketika membahas mengenai pengangguran, semuanya ini tidak sesuai dengan perundang
undangan di Indonesia, artinya masalah pengangguran yang merupakan masalah sosial
bangsa indonesia masih jauh melenceng dari Undang-Undang Dasar 1945 seperti tercantum
dalam pasal 27 ayat 2 yang berbunyi ”Tiap – tiap warga negara berhak atas penkerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Untuk itu , ada berbagai solusi atau kebijakan
untuk mengatasi masalah pengangguran, yaitu :

1. Pengembangan mindset dan wawasan penganggur, berangkat dari kesadaran bahwa setiap
manusia sesungguhnya memilki potensi dalam dirinya namun sering tidak menyadari dan
mengembangkan secara optimal. Dengan demikian, diharapkan setiap pribadi sanggup
mengaktualisasikan potensi terbaiknya dan dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik,
bernilai dan berkualitas bagi dirinya sendiri maupun masyarakat luas.

2. Segera melakukan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya yang tertinggal dan


terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan
membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan
akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik
potensi sumber daya alam, sumber daya manusia maupun keuangan (finansial).

3. Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Hal itu
dapat dilakukan serentak dengan pendirian Badan Jaminan Sosial Nasional dengan embrio

6
mengubah PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) menjadi Badan Jaminan Sosial
Nasional yang terdiri dari berbagai devisi menurut sasarannya. Dengan membangun lembaga
itu, setiap penganggur di Indonesia akan tercatat dengan baik dan mendapat perhatian khusus.

4. Segera menyederhanakan perizinan karena dewasa ini terlalu banyak jenis perizinan yang
menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN) dan investasi masyarakat secara perorangan maupun berkelompok.

5. Mengaitkan secara erat (sinergi) masalah pengangguran dengan masalah di wilayah


perkotaan lainnya, seperti sampah, pengendalian banjir, dan lingkungan yang tidak sehat.
Sampah, misalnya, terdiri dari bahan organik yang dapat dijadikan kompos dan bahan non-
organik yang dapat didaur ulang.

6. Mengembangkan suatu lembaga antarkerja secara profesional. Lembaga itu dapat


disebutkan sebagai job center dan dibangun dan dikembangkan secara profesional sehingga
dapat membimbing dan menyalurkan para pencari kerja. Pengembangan lembaga itu
mencakup, antara lain sumber daya manusianya (brainware), perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software), manajemen dan keuangan. Lembaga itu dapat di bawah lembaga
jaminan sosial penganggur atau bekerja sama tergantung kondisinya.

7. Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi
lebih ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga
terampil (skilled). Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.

8. Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas).


Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan.

9. Upayakan untuk mencegah perselisihan hubungan industrial (PHI) dan pemutusan


hubungan kerja (PHK).

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat di simpulkan bahwa pengangguran merupakan masalah sosial
bangsa indonesia saat ini yang belum bisa teratasi, bahkan tingkat pengangguran setiap
tahunnya semakin bertambah. Faktor utama yang menimbulkan adanya pengangguran adalah
kurangnya penggalian potensi setiap individu dan kurangnya skill diluar sarjana bagi para
sarjana. Pengangguran jelas merugikan bangsa, oleh sebab itu banyak dampak negatif yang di
hasilkan yaitu menimbulkan kerawanan berbagai kriminal dan gejolak sosial, politik dan
kemiskinan.

3.2 Saran

Harusnya pemimpin yang akan datang harus terus mengupayakan program pendidikan
keterampilan yang menunjang industri keratif, guna menekan angka pengangguran akibat
kurangnya lapangan kerja. Untuk itu para sarjana harus berfikir dari sekarang bagaimana
menciptakan lapangan pekerjaan seperti berwira usaha (entrepreneur). Diharapkan ke depan
kebijakan ketenagakerjaan dapat diubah kembali agar dapat berfungsi secara optimal untuk
memerangi pengangguran.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://kumpulan-makalah-dan-artikel.blogspot.com/2012/09/Makalah-Sosiologi-Tentang-
Masalah-Sosial-Pengangguran.html

Anda mungkin juga menyukai