“PENGANGGURAN”
Oleh :
DIANA
XI Isos 2
Saya Mengucapkan puji dan syukur atas kehadiran Allah Swt, karena telah melimpahkan
rahmat,tufik,dan hidayah-nya sehinnga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik tanpa
ada halangan apapun. Shalawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
beserta para sahabat, keluarga hingga pengikutnya sampai akhir zaman.
Semoga makalah tentang “PENGANGGURAN” ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
para pembacanya. Akhirnya, kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan baik dalam penulisan,isi,maupun kekurangan lainnya. Untuk itu ,kritik dan
saran sangat kami harapkjan untuk perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
3.1 Kesimpulan........................................................................................................8
3.2 Saran...................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam indikator ekonomi makro ada tiga hal terutama yang menjadi pokok permasalahan
ekonomi makro. Pertama adalah masalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
dapat dikategorikan baik jika angka pertumbuhan positif dan bukannya negatif. Kedua adalah
masalah inflasi. Inflasi adalah indikator pergerakan harga-harga barang dan jasa secara
umum, yang secara bersamaan juga berkaitan dengan kemampuan daya beli. Inflasi
mencerminkan stabilitas harga, semakin rendah nilai suatu inflasi berarti semakin besar
adanya kecenderungan ke arah stabilitas harga. Namun masalah inflasi tidak hanya berkaitan
dengan melonjaknya harga suatu barang dan jasa.
Inflasi juga sangat berkaitan dengan purchasing power atau daya beli dari masyaraka.
Sedangkan daya beli masyarakat sangat bergantung kepada upah riil. Inflasi sebenarnya tidak
terlalu bermasalah jika kenaikan harga dibarengi dengan kenaikan upah riil. Masalah ketiga
adalah pengangguran. Memang masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu
menakutkan khususnya di negara-negara berkembang seperti di Indonesia.
Dewasa ini, sudah tidak asing lagi ketika kita membicarakan masalah pengangguran yang ada
di Indonesia. Menyikapi hal tersebut, saya tertarik untuk lebih menjelaskan tentang masalah
pengangguran yang semakin bertambah kapasitasnya. Karena pengangguran merupakan
masalah negara saat ini yang sejak turun temurun belum teratasi. Pengangguran dan setengah
pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan,
kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin meningkat.
Penulisan makalah ini selain bertujuan untuk memenuhi nilai UTS mata kuliah sosiologi,
juga untuk memberikan penjelasan yang lebih dalam mngenai faktor, dampak, dan solusi
pengangguran yang menjadi masalah sosial bangsa ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca dan dosen pembimbing.
1
1.2 Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan pengangguran dan faktor-faktor apa saja yang
menimbulkan terjadinya atau meningkatnya kapasitas pengangguran di Indonesia ?
sebutkan dan jelaskan jenis-jenis dan macam-macam pengangguran serta
penyebabnya ?
Dampak apa saja yang di timbulkan oleh adanya pengangguran dan jelaskan ?
jelaskan solusi atau kebijakan pemerintah dalam menangani masalah pengangguran?
Tujuan nya adalah agar siswa/siswi dapat memahami langkah langkah penyelesaian
suatu kasus dan memberi solusi atau saran terhadap permasalahan sosial yang terjadi
dimasyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat
pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal
yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.
Adapun faktor – faktor yang mendorong timbulnya pengangguran adalah sebagai berikut :
- jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia
(kesenjangan antara supply and demand).
- kesenjangan antara kompetensi pencari kerja dengan kompetensi yang
dibutuhkan oleh pasar kerja.
- masih adanya anak putus sekolah dan lulus tidak melanjutkan yang tidak
terserap dunia kerja/berusaha mandiri karena tidak memiliki keterampilan
yang memadai.
- terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) karena krisis global.
- terbatasnya sumber daya alam di kota yang tidak memungkinkan lagi warga
masyarakat untuk mengolah sumber daya alam menjadi mata pencaharian.
Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja
secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi
tiga macam yaitu :
3
2. Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
4
2.3 Dampak Pengangguran
Penganggur itu berpotensi menimbulkan kerawanan berbagai kriminal dan gejolak sosial,
politik dan kemiskinan. Selain itu, pengangguran juga merupakan pemborosan yang luar
biasa. Setiap orang harus mengkonsumsi beras, gula, minyak, pakaian, energi listrik, sepatu,
jasa dan sebagainya setiap hari, tapi mereka tidak mempunyai penghasilan. Bisa kita
bayangkan berapa ton beras dan kebutuhan lainnya harus disubsidi setiap harinya
Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan
kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik
terus.
Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat
pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan.
Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian,
seperti yang dijelaskan di bawah ini:
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak
berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan
perekonomian me-nurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan
demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan
pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga
kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
5
Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan
demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya
dan terhadap masyarakat pada umumnya:
Ketika membahas mengenai pengangguran, semuanya ini tidak sesuai dengan perundang
undangan di Indonesia, artinya masalah pengangguran yang merupakan masalah sosial
bangsa indonesia masih jauh melenceng dari Undang-Undang Dasar 1945 seperti tercantum
dalam pasal 27 ayat 2 yang berbunyi ”Tiap – tiap warga negara berhak atas penkerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Untuk itu , ada berbagai solusi atau kebijakan
untuk mengatasi masalah pengangguran, yaitu :
1. Pengembangan mindset dan wawasan penganggur, berangkat dari kesadaran bahwa setiap
manusia sesungguhnya memilki potensi dalam dirinya namun sering tidak menyadari dan
mengembangkan secara optimal. Dengan demikian, diharapkan setiap pribadi sanggup
mengaktualisasikan potensi terbaiknya dan dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik,
bernilai dan berkualitas bagi dirinya sendiri maupun masyarakat luas.
3. Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Hal itu
dapat dilakukan serentak dengan pendirian Badan Jaminan Sosial Nasional dengan embrio
6
mengubah PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) menjadi Badan Jaminan Sosial
Nasional yang terdiri dari berbagai devisi menurut sasarannya. Dengan membangun lembaga
itu, setiap penganggur di Indonesia akan tercatat dengan baik dan mendapat perhatian khusus.
4. Segera menyederhanakan perizinan karena dewasa ini terlalu banyak jenis perizinan yang
menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN) dan investasi masyarakat secara perorangan maupun berkelompok.
7. Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi
lebih ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga
terampil (skilled). Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat di simpulkan bahwa pengangguran merupakan masalah sosial
bangsa indonesia saat ini yang belum bisa teratasi, bahkan tingkat pengangguran setiap
tahunnya semakin bertambah. Faktor utama yang menimbulkan adanya pengangguran adalah
kurangnya penggalian potensi setiap individu dan kurangnya skill diluar sarjana bagi para
sarjana. Pengangguran jelas merugikan bangsa, oleh sebab itu banyak dampak negatif yang di
hasilkan yaitu menimbulkan kerawanan berbagai kriminal dan gejolak sosial, politik dan
kemiskinan.
3.2 Saran
Harusnya pemimpin yang akan datang harus terus mengupayakan program pendidikan
keterampilan yang menunjang industri keratif, guna menekan angka pengangguran akibat
kurangnya lapangan kerja. Untuk itu para sarjana harus berfikir dari sekarang bagaimana
menciptakan lapangan pekerjaan seperti berwira usaha (entrepreneur). Diharapkan ke depan
kebijakan ketenagakerjaan dapat diubah kembali agar dapat berfungsi secara optimal untuk
memerangi pengangguran.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulan-makalah-dan-artikel.blogspot.com/2012/09/Makalah-Sosiologi-Tentang-
Masalah-Sosial-Pengangguran.html