Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGARUH PENGANGGURAN TERHADAP EKONOMI DI INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata kuliah Sistem Ekonomi Indonesia

DOSEN PENGAMPU
Dr. Hj. Fitrawati, S.E.,M.M.

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4:
Ismawati (220222025)
Agus Amrullah (220222026)
Desy Herdiani (220222027)
Fitrisqi (220222028)
Sahrul Mubarak (220222029)
Nurmayanti (220222030)
Nurul Amriani(220222031)

PRODI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

TAHUN AJARAN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca dan pendengar. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalahini bisa di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami demi kesempurnaan makalah ini.

Sinjai, 17 April 2023

Kelompok 7

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................3
C. Tujuan Penulis.........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
A. Definisi pengangguran?..........................................................................................5
B. Jenis-Jenis Pengangguran?......................................................................................5
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Pengangguran?............................6
D. Langkah -Langkah Apa Yang Harus Dilakukan Untuk Mengurangi
Pengangguran?.........................................................................................................6
E. Dampak pengangguran............................................................................................7

BAB III PENUTUP...........................................................................................................9


A. kesimpulan...............................................................................................................9
B. saran.........................................................................................................................9
DAFTRA PUSTAKA........................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengangguran merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi dan sulit untuk
dihindari bagi suatu negara, baik di negara berkembang maupun negara maju, namun pada
umumnya tingkat pengangguran cenderung lebih tinggi dihadapi oleh negara-negara yang
sedang berkembang. Pengangguran merupakan keadaan dimana seseorang tidak memiliki
pekerjaan, bekerja kurang dari waktu kerja, atau sedang mencari kerja (Rafiq et al, 2010).
Tingginya angka pengangguran mempunyai dampak buruk yang dapat menimbulkan masalah
sosial seperti tindakan kriminalitas dan menurunkan kemakmuran, semakin turunnya tingkat
kemakmuran akan menimbulkan masalah lain seperti kemiskinan (Sukirno, 2000). Stober
(2015) mengatakan bahwa tidak ada negara tanpa pengangguran dan tingkat pengangguran
merupakan salah satu alat dasar untuk mengukur kinerja ekonomi setiap negara. Tingkat
pengangguran juga merupakan indikator bagi investor asing dalam menganalisis sehat atau
tidaknya perekonomian suatu negara yang dapat mempengaruhi keputusan untuk berinvestasi
pada negara tersebut, karena tingkat pengangguran yang rendah dapat menggambarkan
stabilnya perekonomian sehingga investor asing tertarik untuk berinvestasi dan begitupun
sebaliknya.
Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk yang besar,
yang berarti Indonesia memiliki modal tenaga kerja yang melimpah namun juga memberikan
tingkat kesempatan penduduk untuk menganggur menjadi tinggi jika tidak diiringi dengan
pertumbuhan lapangan kerja. Pada 26 tahun terakhir tingkat pengangguran di Indonesia
tercatat mengalami trend yang berfluktuatif, yang mana pada 1990-an tingkat pengangguran
relatif lebih kecil karena berada pada angka 2 persen, namun terus meningkat setiap tahunnya
dan berfluktuasi setelah mencapai tingkat tertinggi pada tahun 2005 yang mencapai 11 persen
hingga pada tahun 2015 tingkat pengangguran terbuka tercatat sebanyak 5,99 persen (BPS).
Jumlah penduduk Indonesia selalu mengalami peningkatan disetiap tahunnya meskipun laju
pertumbuhan penduduk semakin menurun, hal ini disebabkan karena penurunan angka
kelahiran yang lebih cepat dari pada penurunan angka kematian. Peningkatan jumlah
penduduk pada setiap tahunnya dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur umur
penduduk sehingga jumlah penduduk usia produktif terus meningkat dan menurunnya

1
penduduk usia non produktif (0-14) serta kecenderungan naiknya penduduk manula (>65)
keadaan ini menggambarkan terjadinya penurunan rasio usia ketergantungan. Jika rasio
ketergantungan terus menunjukkan penurunan, maka hal tersebut mempunyai dampak
ekonomis dengan adanya bonus demografi yaitu keadaan dimana rasio ketergantungan
menunjukkan angka yang paling rendah dan tingginya penduduk usia produktif.
Dependency ratio atau rasio ketergantungan merupakan salah satu indikator
demografi penting yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara.
Mantra (2000) menyatakan bahwa semakin tinggi rasio ketergantungan maka semakin buruk
beban tanggungan penduduk, karena sebagian dari pendapatan yang diperoleh golongan
produktif, terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum
produktif. Pada umumnya, negara-negara yang sedang berkembang dengan tingkat fertilitas
yang tinggi mempunyai angka rasio beban tanggungan yang tinggi. Namun di Indonesia rasio
ketergantungan menunjukkan penurunan sejak tahun 1990 dimana rasio usia ketergantungan
(age dependency ratio) Indonesia mencapai 68 persen dan terus menurun hingga tahun 2015
tercatat sebanyak 48 persen. Masalah lain yang melanda perekonomian negara adalah
pertumbuhan ekonomi, melalui GDP (Gross Domestic Product) atau PDB (Produk Domestik
Bruto) pertumbuhan ekonomi dijadikan tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu negara
dan PDRB untuk setiap wilayah lininya. Dalam pembangunan ekonomi, pertumbuhan
ekonomi mempunyai peran yang penting karena dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dapat memicu keberhasilan pembangunan ekonomi yang akan mewujudkan pemerataan
kemakmuran penduduk dalam suatu negara. Dengan meningkatnya kapasitas pertumbuhan
ekonomi secara tidak langsung akan berdampak terhadap pertumbuhan dan pembangunan
sektor industri yang dapat meningkatkan output sehingga dapat menyerap tenaga kerja seiring
dengan peningkatan pertumbuhan penduduk (Tambunan, 2001).
Secara umum laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sering mengalami fluktuasi
bahkan cenderung turun, dilihat pada 3 tahun terakhir tercatat pertumbuhan ekonomi pada
2014 bertumbuh sebesar 5,02 persen mengalami penurunan dari tahun 2013 yang tercatat 5,56
persen dan kembali turun pada 2015 menjadi 4,79 persen (BPS). Moreno-Gablis (2012)
menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi cenderung akan mengurangi pengangguran
terutama bagi individu yang diserap pelatihan, tapi mempercepat tingkat pengangguran bagi
karyawan terampil yang berusaha untuk tidak melatih kemampuan. Indikator kinerja

2
perekonomian yang terus menerus diamati disamping pengangguran adalah inflasi. Inflasi
merupakan salah satu prasyarat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang pada
akhirnya akan menciptakan lahirnya kesejahteraan masyarakat yang mana juga dapat
menimbulkan efek baik maupun buruk. Secara umum inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan
harga secara umum dan berlangsung secara terus menerus (Bank Indonesia). Tingginya
tingkat inflasi menyebabkan harga barang domestik relatif lebih mahal dibanding dengan
harga barang impor, sehingga masyarakat terdorong untuk membeli barang impor yang relatif
lebih murah yang pada akhirnya mempengaruhi tenaga kerja lokal. Inflasi umumnya
memberikan dampak yang kurang menguntungkan dalam perekonomian, akan tetapi
sebagaimana dalam salah satu prinsip ekonomi bahwa dalam jangka pendek ada trade of
antara inflasi dan pengangguran menunjukkan bahwa inflasi dapat menurunkan tingkat
pengangguran dan inflasi dapat dijadikan salah satu cara untuk menyeimbangkan
perekonomian negara. Laju inflasi nasional di Indonesia dalam 3 tahun terakhir menunjukkan
penurun, yang mana 5 pada 2015 inflasi tercatat sebesar 3,35 persen menurun jauh dari tahun
2013 yang mana laju inflasi mencapai 8,38 persen dan laju inflasi nasional tahun 2014 sebesar
8,36 persen (Bank Indonesia). Permasalahan pengangguran memang sangat kompleks untuk
dibahas dan merupakan isu penting disuatu negara, karena tingginya angka pengangguran
dapat menimbulkan berbagai masalah seperti gejolak sosial hingga politik yang dapat
menganggu stabilitas ekonomi negara. Selain itu pengangguran dapat dikaitkan dengan
beberapa indikator ekonomi yang dapat mempengaruhi tingkat pengangguran seperti
pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan rasio ketergantungan (dependency ratio) negara
bersangkutan. Apabila di suatu negara pertumbuhan ekonominya mengalami kenaikan,
diharapkan akan sangat berpengaruh pada penurunan jumlah pengangguran. Sedangkan
tingkat inflasi yang tinggi akan berpengaruh pada penurunan jumlah pengangguran (Sukirno,
2008). Berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian ini akan diteliti tentang bagaimana
hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflasi dan dependency ratio dalam mempengaruhi
tingkat pengangguran selama periode 1990 hingga 2015 di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi pengangguran?
2. Apa saja Jenis-Jenis Pengangguran?
3. Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Pengangguran?

3
4. Langkah -Langkah Apa Yang Harus Dilakukan Untuk Mengurangi Pengangguran?
5. Apa saja Dampak Pengangguran?
C. Tujuan Penulis
1. Untuk mengetahui Apa definisi pengangguran?
2. Untuk mengetahui Apa saja Jenis-Jenis Pengangguran?
3. Untuk mengetahui Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya
Pengangguran?
4. Untuk mengetahui Langkah -Langkah Apa Yang Harus Dilakukan Untuk Mengurangi
Pengangguran?
5. Untuk mengetahui Apa saja Dampak Pengangguran?

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pengangguran
pengangguran didefinisikan sebagai suatu keadaan saat seseorang yang tergolong
dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif tidak sedang mencari
pekerjaan.Atau dengan kata lain, penganggur merujuk pada orang yang tidak bekerja sama
sekali. Sementara itu, pengertian pengangguran menurut Sukirno, adalah jumlah tenaga kerja
dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya.
International Labor Organization (ILO) menyampaikan dua bentuk pengangguran,
yaitu pengangguran terbuka dan setengah pengangguran terpaksa.Pengangguran terbuka
adalah seseorang dalam kelompok penduduk usia kerja yang tidak bekerja selama periode
tertentu dan bersedia menerima atau mencari pekerjaan.Sedangkan setengah pengangguran
terpaksa adalah seseorang yang bekerja sebagai buruh karyawan dan pekerja mandiri yang
selama periode tertentu terpaksa bekerja kurang dari jam kerja normal.
Pengangguran secara umum merupakan orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu atau seseorang yang
sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.pengangguran merupakan penduduk
yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha
baru.Atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin
mendapatkannya. Bisa juga, pengangguran diartikan sebagai penduduk yang sudah diterima
dalam pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
B. Jenis-Jenis Pengangguran
1. Pengangguran ketidakcakapan adalah seseorang yang sulit mendapatkan pekerjaan
karena keterbatasan fisik atau jasmani.
2. Pengangguran terselubung terjadi apabila para pekerja telah menggunakan waktu
kerjanya secara penuh dalam pekerjaan tetapi dapat ditarik ke sektor lain tanpa
mengurangi output-nya.
3. Pengangguran kentara atau terbuka yang timbul karena kurangnya kesempatan kerja atau
tidak ada lapangan pekerjaan.
4. Pengangguran musiman yang terjadi pada sektor pertanian seperti saat musim paceklik
sehingga banyak petani menganggur menunggu musim tanam selanjutnya.

5
5. Pengangguran friksional atau peralihan yang terjadi karena penawaran tenaga kerja lebih
banyak daripada permintaan tenaga kerja atau tenaga kerja yang sudah bekerja dan ingin
pindah kerja tetapi belum mendapatkannya.
6. Pengangguran karena upah terlalu tinggi yang terjadi karena para pekerja atau pencari
kerja menginginkan gaji terlalu tinggi sehingga perusahaan tidak mampu memenuhinya.
7. Pengangguran struktural yang terjadi karena terdapat perubahan struktur kehidupan
masyarakat, contohnya agraris menjadi industri.
8. Pengangguran voluntary yang terjadi karena seseorang secara sukarela tidak bekerja
karena merasa sudah memiliki kekayaan yang cukup.
9. Pengangguran teknologi terjadi karena pergantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.
10. Pengangguran potensial (potential underemployment) yang terjadi saat pekerja suatu
sektor ditarik ke sektor lain tanpa mengurangi output, contohnya perubahan dari tenaga
manusia menjadi tenaga mesin.
11. Pengangguran konjungtur atau siklis, berkaitan dengan turunnya kegiatan perekonomian
suatu negara. Saat resesi, pengangguran siklis meningkat karena dua faktor yaitu
meningkatnya jumlah orang yang kehilangan pekerjaan dan butuh waktu yang lama
untuk mendapatkannya.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Pengangguran
1. Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)
2. Pertumbuhan ekonomi
3. Angkatan kerja
4. Tingkat Pendidikan
5. Kesenjangan keterampilan
6. Perubahan structural industry
7. Regulasi dan kebijakan pemerintah
8. Pertumbuhan populasi/Demografi
9. Kondisi politik dan social
10. Teknologi
11. Siklus bisnis

6
D. Langkah -Langkah Yang Harus Dilakukan Untuk Mengurangi Pengangguran
1. Meningkatkan investasi dalam sektor ekonomi yang berpotensi untuk menciptakan
lapangan kerja baru, seperti industri manufaktur, pariwisata, teknologi, dan pertanian.
2. .Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada tenaga kerja untuk memperbarui
keterampilan mereka dan meningkatkan kualitas kerja, sehingga mereka dapat bersaing
dalam pasar kerja yang semakin kompetitif.
3. Mendorong kewirausahaan dan membantu pengembangan usaha kecil dan menengah
(UKM) sebagai sumber lapangan kerja baru.
4. Menerapkan kebijakan fiskal dan moneter yang tepat, seperti mengurangi suku bunga,
memberikan insentif perpajakan, dan memperkuat belanja publik, untuk merangsang
pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lebih banyak peluang kerja.
5. Meningkatkan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk
memfasilitasi pembentukan kemitraan publik-swasta dan proyek infrastruktur untuk
menciptakan lapangan kerja baru.
6. Menerapkan program pemberian subsidi upah atau gaji minimum yang lebih tinggi untuk
menarik lebih banyak tenaga kerja dan mengurangi tingkat pengangguran.
7. Memberikan bantuan sosial dan tunjangan untuk masyarakat yang terkena dampak
pengangguran, seperti pelatihan kerja, bantuan pengangguran, dan program penempatan
kerja.
8. Perlu diingat bahwa tidak ada solusi tunggal untuk mengurangi pengangguran, tetapi
harus melibatkan berbagai tindakan dan kebijakan untuk menciptakan lapangan kerja
baru dan memperbaiki kondisi ekonomi secara keseluruhan
E. Dampak Pengangguran
1. Dampak ekonomi
Pengangguran dapat menyebabkan penurunan pendapatan individu, menurunkan
daya beli, menurunkan konsumsi, dan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu,
pengangguran juga dapat memperburuk defisit anggaran pemerintah dan meningkatkan
tingkat utang.

7
2. Dampak sosial
Pengangguran dapat memicu munculnya konflik sosial dan meningkatkan tingkat
kriminalitas. Selain itu, pengangguran juga dapat meningkatkan tingkat perceraian,
pernikahan pada usia muda, dan kecanduan obat-obatan dan alkohol.
3. Dampak Kesehatan
Pengangguran dapat memperburuk kesehatan fisik dan mental seseorang. Mereka
yang mengalami pengangguran cenderung mengalami tingkat stres yang lebih tinggi,
kecemasan, dan depresi, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan
4. Dampak politik
Tingkat pengangguran yang tinggi dapat mempengaruhi keputusan politik, baik
dalam hal kebijakan ekonomi maupun dalam hal pemilihan umum.
5. Dampak psikologis
Pengangguran dapat mempengaruhi harga diri dan identitas seseorang serta mengurangi
perasaan mandiri dan pengendalian atas hidup mereka.

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa
Pengangguran secara umum merupakan orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari
kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu atau seseorang yang sedang berusaha
mendapatkan pekerjaan yang layak.pengangguran merupakan penduduk yang tidak bekerja
tetapi sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha baru.Atau penduduk yang
tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkannya. Bisa juga,
pengangguran diartikan sebagai penduduk yang sudah diterima dalam pekerjaan tetapi belum
mulai bekerja.
B. SARAN
Dalam penyusunan makalah ini tentunya pembaca masih banyak menemukan
berbagai kekurangan atau kesalahan didalamnya termasuk pada kelengkapan isi makalah ini.
Oleh karena itu, penulis sarankan agar sekiranya pembaca bisa menambah referensi mengenai
pengaruh penangguran terhadap ekonomi di indonesia

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.investopedia.com/terms/u/unemployment.asp
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230309113817-569-922817/pengertian-
pengangguran-jenis-jenis-penyebab-dan-dampaknya
https://www.ilo.org/global/topics/employment-promotion/lang--en/index.htm
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pengangguran
https://www.worldbank.org/en/topic/poverty/brief/what-are-the-main-cause-of-unemployment

10

Anda mungkin juga menyukai