NIM: 202170023
Nama: Jesen Andreas
Jurusan Akuntansi
Trisakti School of Management
Bekasi
2023
Kuis pertemuan 12-14
1. Kuis adalah individu
2. Dibuat di Microsoft Word, pergunakan cover depan KUIS.
3. Nama file → nim_nama_nama kelas_pert 12-14_pssi
Materi kuis
Dari buku → Efraim Turban, Carol Pollard, Gregory Wood (2021). Information
Technology for Management: Driving Digital Transformation to Increase Local and
Global Performance, Growth and Sustainability. 12th Edition. Wiley. ISBN: 978-11-1980-
252-5
1. Pertemuan 12 - Chapter 12 - IT Strategy, Sourcing, and Strategic Technology
Trends Trisakti School of Management https://www.tsm.ac.id/en/home-en/
merupakan institusi di bidang Pendidikan.
a) Uraikan Information Technology yang terdapat di Trisakti School of
Management.
Kesimpulan
Penerapan Teknologi Informasi (TI) di Trisakti School of Managemenr (TSM)
memiliki peran penting dalam meningkatkan efisiensi administrasi, kualitas
pembelajaran, dan pengalaman mahasiswa. Dalam konteks TSM, beberapa
contoh penerapan TI meliputi sistem manajemen akademik, pembelajaran
daring, laboratorium komputer, e-perpustakaan, sistem keuangan dan
pembayaran, komunikasi dan kolaborasi, analisis data dan pelaporan, serta
keamanan informasi. Penerapan TI ini dapat meningkatkan efisiensi
operasional, memberikan pengalaman pembelajaran yang interaktif, dan
meningkatkan kualitas layanan pendidikan. Penting untuk merencanakan dan
mengelola penerapan TI dengan baik, termasuk pemilihan sistem yang sesuai,
pelatihan pengguna, dan pemeliharaan infrastruktur teknologi yang memadai.
Pengertian Sourcing
Sourcing adalah proses yang melibatkan identifikasi, penilaian, dan pengadaan
sumber daya yang diperlukan oleh suatu organisasi untuk menjalankan
operasionalnya. Tujuan utama dari sourcing adalah untuk memperoleh sumber
daya yang optimal, baik itu barang, jasa, atau tenaga kerja, dengan
mempertimbangkan faktor seperti kualitas, harga, keandalan, kecepatan
pengiriman, dan aspek lain yang relevan.
Langkah-Langkah Sourcing
Proses sourcing dimulai dengan penentuan kebutuhan organisasi. Hal ini
melibatkan identifikasi apa yang dibutuhkan, baik dalam hal spesifikasi produk
atau layanan, jumlah yang diperlukan, dan jangka waktu pengadaan.
Kemudian, langkah berikutnya adalah melakukan pencarian pemasok potensial
yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Jenis-Jenis Sourcing
Terdapat beberapa jenis sourcing yang umum digunakan oleh organisasi untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Berikut ini adalah beberapa jenis sourcing yang
umum diterapkan:
Joint Venture: Joint venture adalah bentuk sourcing di mana dua atau
lebih organisasi sepakat untuk bekerja sama dalam suatu proyek atau
usaha bisnis. Dalam joint venture, organisasi membagi risiko, sumber
daya, keahlian, dan keuntungan dengan pihak lain. Bentuk kerjasama ini
memungkinkan organisasi untuk memperoleh akses ke sumber daya
tambahan, membagi biaya pengembangan atau produksi, dan
memanfaatkan keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh mitra.
Manfaat Sourcing
Sourcing, baik dalam bentuk insourcing maupun outsourcing, memiliki
sejumlah manfaat yang dapat diperoleh oleh organisasi. Berikut adalah
beberapa manfaat utama dari penerapan sourcing:
Kesimpulan
Sourcing dapat menjadi pilihan yang baik untuk suatu bisnis dengan
pertimbangan yang tepat. Dalam beberapa situasi, sourcing dapat memberikan
manfaat signifikan seperti akses ke keahlian khusus, fokus pada inti
kompetensi, pengoptimalan biaya, akses sumber daya tambahan, fleksibilitas,
peningkatan kualitas dan efisiensi, serta skalabilitas. Namun, keputusan untuk
menggunakan sourcing harus didasarkan pada analisis yang cermat terkait
dengan tujuan bisnis, kebutuhan spesifik, risiko yang terkait, serta kemampuan
untuk mengelola dan memantau kinerja pihak eksternal. Sourcing bukanlah
solusi yang cocok untuk semua bisnis, dan perlu ada evaluasi yang
berkelanjutan untuk memastikan bahwa sourcing tetap sesuai dengan strategi
dan kebutuhan bisnis yang terus berkembang.
Salah satu tanggung jawab utama CITO adalah merumuskan dan melaksanakan
strategi TI yang sesuai dengan tujuan bisnis organisasi. CITO harus memahami
visi perusahaan dan memastikan bahwa infrastruktur TI dan aplikasi perangkat
lunak yang ada mendukung kebutuhan bisnis. Mereka juga bertanggung jawab
untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi teknologi baru yang dapat
memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan.
Selain itu, CITO juga bertanggung jawab atas keamanan data dan privasi
perusahaan. Mereka harus memastikan adanya kebijakan keamanan yang
ketat, melindungi data sensitif perusahaan dari ancaman dan serangan siber,
serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar keamanan yang
berlaku.
CITO juga memiliki peran penting dalam pengelolaan anggaran TI. Mereka
harus mengelola sumber daya dan anggaran dengan efisien, memprioritaskan
investasi TI yang penting, serta memastikan bahwa proyek-proyek TI sesuai
dengan tujuan bisnis dan memberikan nilai tambah yang diharapkan.
Selain tugas-tugas tersebut, CITO juga bertanggung jawab atas inovasi
teknologi dan transformasi digital. Mereka harus selalu memantau tren dan
perkembangan teknologi terkini, mengevaluasi potensi penerapan teknologi
baru dalam organisasi, dan memimpin upaya untuk memanfaatkan teknologi
dengan cara yang inovatif dan efektif.
Manajemen Tim TI: Bangun tim TI yang kompeten dan berdedikasi. Pilih
dan latih staf dengan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai.
Berikan arahan, motivasi, dan dukungan untuk meningkatkan kinerja
tim.
Desain sistem: Pada tahap ini, desain sistem secara keseluruhan dibuat
berdasarkan persyaratan yang telah dikumpulkan sebelumnya. Ini
melibatkan perancangan arsitektur sistem, desain database, desain
antarmuka pengguna, dan desain komponen perangkat lunak lainnya
yang akan menjadi bagian dari sistem.
Pengembangan perangkat lunak: Tahap ini melibatkan implementasi
desain sistem yang telah ditentukan sebelumnya. Tim pengembang akan
membuat kode perangkat lunak, menguji fungsi-fungsi yang
dikembangkan, dan mengintegrasikan komponen-komponen sistem.
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, System Development and Project Management, Program
and Portfolio Management saling terkait erat dalam konteks pengembangan
sistem yang lebih besar dan strategis. System Development dan Project
Management berfokus pada pengembangan sistem secara individual,
sementara Program and Portfolio Management mengelola pengembangan
sistem sebagai bagian dari program dan portofolio proyek yang lebih besar.
Melalui koordinasi proyek, pengelolaan risiko, alokasi sumber daya yang
efisien, dan pemantauan tujuan strategis, keterkaitan antara kedua disiplin ini
memastikan pengembangan sistem yang sukses, sesuai persyaratan, dan
memberikan nilai yang diharapkan bagi organisasi.
I. Sistem Pengembangan:
Implementasi sistem manajemen pembelajaran: Penggunaan sistem
manajemen pembelajaran (Learning Management System) dapat
membantu lembaga pendidikan mengelola dan menyampaikan
konten pembelajaran secara efisien kepada siswa. Sistem ini
memungkinkan pembuatan, penyampaian, dan penilaian tugas
secara online, serta memfasilitasi interaksi antara siswa dan
pengajar.
Pengembangan aplikasi atau perangkat lunak pendukung:
Penggunaan sistem pengembangan perangkat lunak dapat
membantu lembaga pendidikan dalam mengembangkan aplikasi
khusus, seperti sistem administrasi sekolah, sistem manajemen
kepegawaian, atau sistem manajemen perpustakaan.
II. Proyek:
Pembangunan gedung atau fasilitas baru: Lembaga pendidikan dapat
mengimplementasikan proyek pembangunan gedung atau fasilitas
baru, seperti ruang kelas, laboratorium, atau pusat sumber belajar.
Proyek ini melibatkan perencanaan, pengadaan sumber daya,
pengawasan, dan evaluasi untuk memastikan pencapaian tujuan
proyek secara efisien.
Penerapan program pengembangan kurikulum: Penerapan program
pengembangan kurikulum merupakan proyek yang melibatkan
pengembangan dan implementasi kurikulum baru yang sesuai
dengan perkembangan pendidikan terkini. Proyek ini mencakup
penentuan tujuan pembelajaran, penentuan materi pembelajaran,
dan pengembangan strategi pengajaran.
III. Program:
Program pelatihan guru: Lembaga pendidikan dapat
mengimplementasikan program pelatihan guru untuk meningkatkan
kompetensi dan keterampilan pengajar. Program ini mencakup
penyusunan kurikulum pelatihan, penyediaan materi pelatihan, dan
evaluasi hasil pelatihan.
Program peningkatan kualitas siswa: Lembaga pendidikan dapat
melaksanakan program-program yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas siswa dalam hal prestasi akademik,
keterampilan sosial, atau pengembangan kepribadian. Program ini
dapat meliputi kegiatan ekstrakurikuler, program mentoring, atau
program bimbingan dan konseling.
IV. Portofolio:
Pengembangan portofolio siswa: Portofolio siswa dapat digunakan
untuk melacak dan mengevaluasi kemajuan belajar siswa dalam
berbagai aspek, termasuk prestasi akademik, proyek-proyek kreatif,
dan partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Portofolio ini
membantu siswa dan pengajar dalam memantau perkembangan
individu siswa secara holistik.
Portofolio lembaga pendidikan: Lembaga pendidikan dapat
menyusun portofolio yang mencakup pencapaian, inisiatif, dan
proyek-proyek yang dilakukan sebagai bukti kualitas dan
keberhasilan lembaga pendidikan. Portofolio ini dapat digunakan
untuk keperluan akreditasi, promosi, dan untuk menjaga
transparansi serta akuntabilitas lembaga.
Dalam penerapan sistem pengembangan dan proyek, program, serta portofolio
di lembaga pendidikan, penting untuk memperhatikan tahapan-tahapan
seperti perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Selain itu,
melibatkan pihak terkait seperti siswa, pengajar, staf administrasi, orang tua,
dan komunitas pendidikan juga merupakan faktor penting dalam keberhasilan
penerapan sistem ini.
Penerapan System Development dan Projek, Program dan
Portfolio di Trisakti School of Management
Sebagai contoh penerapan Sistem Pengembangan dan Proyek, Program, serta
Portofolio di Trisakti School of Management, mencakup beberapa inisiatif dan
kegiatan berikut:
1) Sistem Pengembangan:
Implementasi sistem manajemen pembelajaran: Trisakti School of
Management menggunakan sistem manajemen pembelajaran yang
terintegrasi untuk memfasilitasi pengelolaan dan penyampaian
konten pembelajaran kepada mahasiswa. Sistem ini dapat mencakup
fitur-fitur seperti pengelolaan kursus, tugas online, forum diskusi,
dan evaluasi pembelajaran.
Pengembangan aplikasi atau perangkat lunak pendukung: Lembaga
ini mengembangkan atau menggunakan perangkat lunak khusus
untuk mendukung kegiatan administrasi dan manajemen, seperti
sistem manajemen keuangan, sistem informasi akademik, atau
aplikasi mobile untuk akses cepat ke informasi dan layanan lembaga.
2) Proyek:
Peningkatan fasilitas fisik: Trisakti School of Management
melaksanakan proyek perbaikan atau peningkatan fasilitas fisik,
seperti renovasi ruang kelas, pembangunan laboratorium modern,
atau peningkatan infrastruktur teknologi pendukung seperti jaringan
internet dan komputer.
Implementasi program pengembangan kurikulum baru: Lembaga ini
dapat menginisiasi proyek pengembangan kurikulum yang relevan
dengan kebutuhan industri dan tren bisnis terkini. Proyek ini
melibatkan analisis kebutuhan, desain kurikulum baru, serta
pelatihan dan implementasi kepada pengajar.
3) Program:
Program kewirausahaan: Trisakti School of Management
melaksanakan program kewirausahaan yang bertujuan untuk
mengembangkan jiwa kewirausahaan dan keterampilan bisnis pada
mahasiswa. Program ini dapat mencakup pembuatan bisnis plan,
pelatihan keterampilan manajerial, serta pendampingan dan
mentoring oleh praktisi bisnis.
Program magang dan kerja sama industri: Lembaga ini menjalin kerja
sama dengan perusahaan dan organisasi terkait untuk
menyelenggarakan program magang bagi mahasiswa. Program ini
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan
pengalaman praktis di dunia bisnis dan meningkatkan keterampilan
mereka.
4) Portofolio:
Portofolio mahasiswa: Trisakti School of Management
mendorong mahasiswa untuk mengembangkan portofolio yang
mencakup proyek-proyek yang mereka kerjakan, penelitian,
partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, serta pencapaian
akademik. Portofolio ini dapat membantu mahasiswa dalam
memperlihatkan kemampuan dan pencapaian mereka kepada
calon pemberi kerja.
Portofolio alumni: Lembaga ini membangun dan mengelola
portofolio alumni untuk melacak karir dan pencapaian para
lulusan. Portofolio ini dapat digunakan sebagai sarana untuk
mempromosikan keberhasilan alumni dan menunjukkan dampak
positif dari pendidikan yang diberikan oleh Trisakti School of
Management.
Pengertian Etika
Etika merujuk pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang mengatur perilaku
manusia dan menentukan apa yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah.
Secara lebih spesifik, etika berfokus pada pertimbangan moral dan akhlak, serta
norma-norma yang mengarahkan individu atau kelompok dalam mengambil
keputusan dan bertindak.
Namun, penting untuk diingat bahwa etika dapat bervariasi di antara budaya,
agama, dan konteks sosial yang berbeda. Oleh karena itu, dalam konteks yang
lebih luas, etika juga melibatkan diskusi, pemikiran kritis, dan dialog yang
berkelanjutan untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai
dan prinsip-prinsip moral yang diakui secara universal dan yang dapat
diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan.
Karakteristik Etika
Etika memiliki beberapa karakteristik yang mencerminkan sifatnya sebagai
bidang studi dan pertimbangan mengenai perilaku dan keputusan moral.
Beberapa karakteristik utama etika meliputi:
Orientasi terhadap tindakan: Etika tidak hanya berfokus pada teori atau
konsep abstrak, tetapi juga mendorong individu atau kelompok untuk
mengambil tindakan yang sesuai dengan pertimbangan moral. Etika
melibatkan penerapan nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral dalam
kehidupan sehari-hari dan pengambilan keputusan yang nyata.
b) Jika saudara sebagai akuntan, jelaskan etika yang harus saudara terapkan.
Kode Etik Profesi Akuntan Publik telah mengalami perubahan seiring waktu.
Pada Kongres VIII IAI tahun 1998, terjadi penentuan perubahan pada kode etik.
Kemudian, kode etik mengalami revisi dan diperbarui pada tanggal 1 Januari
2011, menciptakan kode etik yang baru. Penting bagi akuntan untuk mematuhi
kode etik tersebut dan tidak melanggarnya. Setiap akuntan harus mematuhi
aturan etika profesi dan prinsip dasar yang diatur dalam perundang-undangan
dan ketentuan hukum.
Prinsip-Prinsip Etika Akuntan
Prinsip etika profesi adalah dasar-dasar perilaku etika profesional dalam bidang
akuntansi. Terdapat delapan prinsip yang meliputi:
Kesimpulan
Prinsip-prinsip etika profesi akuntan merupakan pedoman yang penting
dalam menjalankan praktik akuntansi yang etis. Prinsip-prinsip ini
mencakup tanggung jawab profesi, standar teknis, kepentingan publik,
kerahasiaan, integritas, objektivitas, kompetensi, dan perilaku profesional.
Mematuhi prinsip-prinsip ini adalah kunci dalam membangun kepercayaan
masyarakat, menjaga integritas profesi, dan melaksanakan tugas dengan
profesionalisme. Akuntan diharapkan untuk selalu mematuhi kode etik,
menghormati kerahasiaan informasi, menjaga integritas dan objektivitas,
serta mengembangkan kompetensi profesional mereka. Dengan
menjalankan etika akuntan yang baik, profesi akuntansi dapat memberikan
kontribusi yang berarti dalam mendukung kepentingan publik dan
membangun kepercayaan terhadap informasi keuangan.