Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 7, No. 3, Maret 2023, hlm. 1173-1182 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pengembangan Sistem Informasi Akademik berbasis Web di SMP Negeri 3


Sidikalang
Putra Sahat Mahenra Sihombing1, Fajar Pradana2, Welly Purnomo3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1putrahombing08@student.ub.ac.id, 2fajar.p@ub.ac.id, 3wepe@ub.ac.id

Abstrak
Di era teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini, kebutuhan akan informasi semakin
diperlukan guna menunjang proses-proses dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Banyak pihak yang
mulai berlomba-lomba dalam mengembangkan teknologi informasinya, salah satunya adalah dengan
mengembangkan sistem informasi. Pengembangan sistem informasi dilakukan guna menggantikan
sistem lama yang sudah usang atau memperbaiki sistem yang sudah ada sebelumnya. SMP Negeri 3
Sidikalang merupakan salah satu sekolah yang belum memanfaatkan teknologi informasi secara
maksimal. Banyak proses yang masih dilakukan secara manual, seperti pengolahan data guru, data siswa
dan laporan penilaian yang diperoleh setiap siswa sehingga membutuhkan sumber daya yang tidak
sedikit, baik dari segi waktu, biaya, tenaga dan juga tempat. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan sistem informasi akademik berbasis web di SMP Negeri 3 Sidikalang untuk
mempermudah pihak sekolah dalam mengelola data dan mempercepat dalam penyebaran informasi.
Metode yang digunakan dalam membangun sistem adalah metode waterfall, yang terdiri dari tahap
pengumpulan kebutuhan, desain, pengembangan, ujicoba pemakaian, dan pemeliharaan. Sedangkan
dalam pengujian sistem digunakan metode SUS (System Usability Scale) untuk menguji tingkat
kepuasan pengguna. Implementasi sistem dilakukan dengan menggunakan bahasa program PHP dengan
framework CodeIgniter, perancangan database dengan menggunakan MySQL. Pengujian sistem
informasi akademik yang telah dibangun dinyatakan layak digunakan. Berdasarkan hasil penelitian
maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akademik sudah layak digunakan pada lingkungan
sekolah SMP Negeri 3 Sidikalang.
Kata kunci: sistem informasi, akademik, PHP, MySQL, SUS
Abstract
In today's era of rapidly developing information technology, the need for information is increasingly
needed to support processes in achieving a certain goal. Many parties have begun to compete in
developing their information technology, one of which is by developing information systems.
Information system development is carried out to replace old systems that are obsolete or improve
existing systems. SMP Negeri 3 Sidikalang is one of the schools that has not utilized information
technology optimally. Many processes are still done manually, such as processing teacher data, student
data and assessment reports obtained by each student so that it requires a lot of resources, both in terms
of time, cost, energy and place. Therefore, this research aims to develop a web-based academic
information system at SMP Negeri 3 Sidikalang to facilitate the school in managing data and accelerate
the dissemination of information. The method used in building the system is the waterfall method, which
consists of the stages of gathering needs, design, development, trial use, and maintenance. While in
testing the system used SUS (System Usability Scale) method to test the level of user satisfaction. System
implementation is carried out using the PHP program language with the CodeIgniter framework,
database design using MySQL. Testing of academic information systems that have been built is declared
feasible to use. Based on the results of the study, it can be concluded that the academic information
system is feasible to use in the school environment of SMP Negeri 3 Sidikalang.
Keywords: information system, academic, PHP, MySQL, SUS

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 1173
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1174

khususnya di Indonesia, pemerintah mulai


1. PENDAHULUAN menggencarkan sosialiasi terkait pemanfaatan
Di era perkembangan teknologi informasi, teknologi informasi guna memajukan kehidupan
penggunaan sistem informasi menjadi salah satu bangsa. penggunaan teknologi informasi dan
aspek penting dalam kehidupan sehari-hari komunikasi dimasukkan sebagai salah satu
manusia, mulai dari politik, ekonomi, sosial persyaratan standar gedung dan prasarana
hingga pendidikan. Menurut O’Brien (2011), sekolah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32
sistem informasi dalam suatu organisasi Tahun 2013.
merupakan ssistem yang mengumpulkan, Ada berbagai manfaat yang dapat diterima
mengubah, dan menyebarkan informasi dan oleh sekolah jika sudah memanfaatkan sistem
terdiri atas database, perangkat keras, perangkat informasi, seperti pengelolaan data-data dan
lunak, dan personel. Akibatnya, ada peningkatan penyebaran informasi yang lebih efisien.
kebutuhan akan pengaksesan informasi yang Dengan pemanfaatan sistem informasi, dapat
cepat dan akurat untuk mendukung perbaikan membantu sekolah dalam pengelolaan data dan
masyarakat. Dalam mendukung aktivitas sistem penyediaan informasi akademik. Data-data
informasi, teknologi informasi menjadi salah seperti data guru, data siswa, data kelas, data
satu aspek penting. Teknologi informasi nilai siswa dapat dengan mudah diolah
merupakan teknologi yang memiliki menggunakan sistem informasi. Selain
kemampuan untuk memproses, menyusun data pengelolaan data, penyebaran informasi juga
dan melakukan penyebaran informasi yang menjadi lebih cepat, seperti menampilkan daftar
diperlukan. Manusia dapat membuat, nilai siswa. Namun hingga sekarang, masih
memodifikasi, menyimpan, dan terdapat beberapa sekolah yang masih
mendistribusikan informasi dengan bantuan menggunakan metode manual dan belum
teknologi informasi. memanfaatkan sistem informasi dengan optimal,
Agar informasi dapat digunakan sebagai salah satunya adalah SMP Negeri 3 Sidikalang.
alat pendukung keputusan, informasi harus Sekolah ini masih menggunakan metode manual
dihasilkan dengan cepat, akurat, dan berkualitas dalam pengelolaan data-data sekolah.
tinggi. Contoh teknologi informasi yang banyak Penyebaran informasi sepert nilai dan absensi
dimanfaatkan pada era sekarang ini yaitu juga memakan waktu lama dan membutuhkan
website. Era ini kebanyakan masyarakat mulai banyak sumber daya sehingga metode ini dinilai
menggunakan website, mulai dari pemerintah, tidak cukup efektif dan efisien dalam segi
ekspedisi, pendidikan, e-commerce dan sumber daya. Pencarian data-data juga memakan
penyedia layanan lainnya. Website merupakan waktu karena banyaknya data yang harus
salah satu teknologi informasi yang disimpan dan dicetak.
menggunakan internet, dimana diharapkan Berdasarkan pemaparan tersebut maka
website menjadi penyedia informasi dan mampu diusulkan topik penelitian “Pengembangan
menyebarkan informasi yang cepat serta akurat. Sistem Informasi Akademik Berbasis Web di
Pemanfaatan website diharapkan dapat SMP Negeri 3 Sidikalang”. Penelitian berfokus
memudahkan pengguna dalam menyebarkan dan pada pembangunan sistem informasi akademik
mengakses informasi dengan akurat, cepat, berbasis web yang bertujuan untuk membantu
efektif dan efektif. sekolah dalam pengelolaan data dan penyediaan
Dengan penggunaan yang tepat, maka informasi sekolah. Sistem dibangun
sistem informasi dapat memberikan manfaat menggunakan bahasa pemrograman PHP
bagi banyak aspek, salah satunya dalam dunia dengan memanfaatkan framework CodeIgniter
pendidikan khususnya sekolah. Sekolah saat ini dan MySQL sebagai database server dalam
juga mulai ikut dalam pemanfaatan sistem mengelola data. Setelah sistem selesai dibangun,
informasi sebagai sarana penyampaian informasi akan dilakukan tahap ujicoba menggunakan
yang efektif dan efisien. Dengan pemanfaatan black-box testing untuk mengetahui apakah
penggunaan sistem informasi secara tepat, maka sistem informasi akademik berfungsi dengan
kualitas pendidikan dapat meningkat seperti baik, dan metode SUS digunakan untuk
yang diungkapkan oleh Uno dan Lamatenggo mengetahui tingkat kepuasan pengguna dalam
(2014), bahwa penggunaan teknologi dapat menggunakan sistem informasi akademik.
meningkatkan kualitas pendidikan dan latihan. Diharapkan dengan adanya sistem informasi
Seiring berkembangnya teknologi informasi akademik ini, pengelolaan data menjadi lebih
cepat dan mudah dan mampu menyebarkan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1175

informasi lebih efisien di dalam lingkungan zakademik. zSistem zinformasi zakademik secara
SMP Negeri 3 Sidikalang. umum mengelola data-data di dalam ruang
lingkup akademik, seperti data pengajar, data
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN peserta didik, jadwal pelajaran, jadwal ujian dan
data lainnya sesuai kebutuhan masing-masing.
2.1. Sistem Informasi Dengan kata lain, sistem informasi akademik
Sistemz informasiz adalah sistem yang adalah sumber daya untuk mengatasi masalah-
menggabungkan peran manusia dengan masalah akademik di sekolah dan juga
teknologi dalam menunjang kegiatan merupakan sistem yang memberikan layanan
operasional, dan terbentuk sebuah hubungan informasi. Selain berfungsi sebagai layanan
berdasarkan interaksi antara manusia dengan informasi di sekolah, sistem informasi akademik
informasi, prosedur kerja dan teknologi dalam juga berfungsi sebagai media komunikasi antara
mencapai tujuan organisasi. Menurut Robert A. komponen yang terkait di lingkungan sekolah
Leitch dan K. Roscoe Davis (Jogiyanto, 2005), tersebut.
sistem informasi adalah sistem organisasi yang
bersifat manajeriaI dan strategis, mendukung 2.3. CodeIgniter
operasi organisasi, dan menyediakan laporan Menurut (Arrhioui et al., 2017), codeigniter
bagi pihak di Iuar organisasi. Dalam pengertian adalah sebuah framework pengembangan
lain dapat juga dijabarkan sebagai sistem yang apIikasi berbasis PHP berdasarkan arsitektur
terdapat di dalam suatu organisasi yang yang terstruktur. Codeigniter bertujuan untuk
menghubungkan strategi organisasi dengan menyediakan banyak library untuk fungsi
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang umum, antarmuka sederhana, dan struktur Iogis.
mendukung fungsi operasi, bersifat manajerial Pengembang dapat membuat apIikasi lebih cepat
zuntuk dapat memberikan laporan-laporan pada karena mereka tidak perlu menuIis kode dari
pihak luar (Sutabri, 2012z). awaI, dan codeigniter juga memiliki banyak fitur
Sistem informasi, seperti yang dijabarkan siap pakai. Beberapa kelebihan menggunakan
oleh Turban, Mc Lean, dan Wetherbe (Abdul codeigniter adalah sebagai berikut:
Kadir, 2003), bbertanggung jawaba atas 1. Codeigniter bersifat open source, sehingga
pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, dapat digunakan, disebarkan, dan
analisis, dan penyebaran data. Sehingga dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan dengan bebas
ditarik kesimpulan bahwa sistemx informasix 2. Codeigniter menggunakan pendekatan
merupakan suatu sistem yang berfungsi dalam MVC (Model-View-Controller), yang
mengumpulkan, memproses, menyimpan, memisahkan logika, basis data, dan tampilan
menganalisis, dan menyebarluaskan informasi untuk memudahkan pengguna
yang terbentuk dari hubungan manusia, prosedur 3. Codeigniter bersifat ringan karena library
kerja, dan teknologi. dan fungsi tambahan digunakan secara
dinamis sesuai kebutuhan, membuat sistem
2.2. Sistem Informasi Akademik Sekolah menjadi ramping dan ringan
Kebutuhan akan informasi semakin Codeigniter merupakan salah satu framework
berkembang seiring kemajuan teknologi yang tercepat yang dibangun dengan menggunakan
sangat pesat. Informasi yang baik harus mudah PHP;
diakses setiap saat. Karena itu, dikembangkanlah
sistem informasi yang dapat memudahkan akses 2.4. Waterfall
informasi secara online bagi pengguna. zSistem Metode waterfall zmerupakan zmetode zyang
zinformasi zakademik merupakan salah satu zdigunakan dalam penelitian ini. Pressman
sistem yang dikembangkan untuk memberikan (2012), berpendapat bahwa metode waterfall
informasi tentang sekolah dan perguruan tinggi. merupakan model pengembangan yang berjalan
Tujuan pengembangan sistem informasi secara sekuensial. Model waterfall mempunyai
akademik adalah memanfaatkan teknologi tahapan yang sistematis atau berurutan dalam
komputer untuk mengelola dan menyimpan data membangun suatu perangkat lunak. Tahap-tahap
serta menyediakan informasi terkait pendidikan. metode waterfall menurut Pressman (2012)
Sekolah akan lebih mudah mengakses kebutuhan diantaranya:
penyimpanan data, pengelolaan data, dan media
informasi zjika zsudah zada zsistem zinformasi

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1176

a. Analisis Kebutuhan (Requirement) 3. METODOLOGI


Tahapan analisis kebutuhan bertujuan dalam
Bab ini akan menjelaskan metode yang
menggali kebutuhan-kebutuhan perangkat
digunakan di dalam penelitian. Metode
lunak agar sesuai dengan kebutuhan
penelitian dapat membantu penelitian yang
pengguna nantinya. Spesifikasi kebutuhan
dilakukan menjadi lebih sistematis. Dalam
perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk
penelitian ini, metodologi yang digunakan dalam
didokumentasikan.
pengembangan sistem informasi akademik
b. Perancangan (Design)
adalah modeI waterfall. Tahap-tahap pada
Talhalpaln peralncalngaln dilalkukaln setelalh
metode ini meliputi studi literatur, alnallisis
dilalkukaln alnallisis kebutuhaln untuk
kebutuhaln, peralncalngaln, implementalsi,
kemudialn diubalh menjaldi bentuk desalin,
pengujialn, kesimpulan dan saran. Metode
sehinggal dalpalt diimplementalsikaln menjaldi
waterfall memiliki beberapa kelebihan, yaitu
progralm. Desalin didokumentalsikaln daln
mudah dipahami dan memiliki alur yang jelas.
menjaldi balgialn dalri konfiguralsi peralngkalt
Tahap-tahap dalam penelitian yang akan
lunalk. Aldal beberalpal jenis pemodelaln
dilakukan dapat dilihat dalam Gambar 1.
peralngkalt lunalk, sallalh saltunyal yalng dipalkali
dallalm penelitialn aldallalh Unified Modelling
Lalngualge (UML). UML dalpalt membalntu
pengembalng dallalm membualt peralngkalt
lunalk.
c. Implementasi
Tahapan implementasi dilakukan dengan
menerjemahkan desain sistem yang sudah
dibuat sebelumnya menjadi bahasa program.
Dalam tahap ini dilakukan evaluasi untuk
memperkecil kesalahan-kesalahan dengan
menjalankan kode yang sudah dibuat,
apakah sudah sesuai dengan kebutuhan yang
dijabarkan sebelumnya dan terdapat
kesalahan pada sistem.
d. Pengujian
Tahapan pengujian dilakukan setelah sistem
telah selesai dibangun. Pengujian berfungsi
untuk memeriksal alpalkalh kelualraln (output)
sudalh sesuali dengaln yalng dihalralpkaln daln
apakah terdapat kesalahan pada saat sistem
dijalankan. Metode pengujian terdapat dua
cara, yaitu white-box testing dan black-box
testing. White-box testing bertujuan
memeriksa struktur kode program, Galmbalr 1. Dialgralm Allir Metodologi
sedangkan black-box testing bertujuan
memeriksa apakah keluaran (output) sudah 4. ANALISIS KEBUTUHAN
sesuai dengan masukan (input) yang
diterima. 4.1. Gambaran Umum Sistem Yang
e. Pemeliharaan Diusulkan
Tahapan pemeliharaan dilakukan untuk Sistem informasi akademik di SMP Negeri
memperbaiki kesalahan pada sistem yang 3 ini dikembangkan untuk mempermudah
tidak terdeteksi sebelumnya. Tahap pengelolaan data sekolah dan mengakses
pemeliharaan meliputi perbaikan kesalahan informasi dengan lebih mudah. Dalam sistem
fungsi, perbaikan implementasi unit sistem, informasi ini terdapat empat akses pengguna,
peningkatan dan penyesuaian fungsi terbaru yaitu staff tata usaha yang berperan sebagai
ke dalam sistem sesuai kebutuhan. administrator, kepala sekolah, guru dan siswa.
Gambaran sistem dapat dilihat dalam Gambar
4.3. Tata usaha akan bertanggung jawab dalam

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1177

pengelolaan data-data sekolah, diantaranya data Nomor Kebutuhan Fungsional Pengguna


guru, data siswa, data mata pelajaran, data SIA_F_04 Sistem dapat memberikan Kepallal
jadwal belajar mengajar dan data kelas. Kepala fungsi ubah password akun Sekolalh,
sekolah bertanggung jawab dalam memberikan Aldmin,
akses validasi nilai yang sudah diisi oleh guru Guru,
sebelumnya, dimana validasi ini merupakan Siswal
syarat dalam mencetak nilai. Guru bertanggung SIA_F_05 Sistem dapat menampilkan Guru
jawab dalam pengisian daftar hadir dan nilai informasi daftar kelas yang
siswa. Siswa memiliki akses dalam melihat nilai ditanggungjawabi oleh
guru
mata pelajaran yang diperoleh. SIA_F_06 Sistem dapat menyediakan Guru
form nilai siswa kelas
4.2. Identifikasi Aktor SIA_F_07 Sistem dapat menyediakan Guru
form absensi siswa kelas
Tahapan ini merupakan tahapan untuk SIA_F_08 Sistem dapat menyediakan Guru
menentukan aktor yang terlibat dalam sistem dan fitur cetak nilai kelas
memberikan gambaran aktivitas yang dilakukan SIA_F_09 Sistem dapat menampilkan Siswa
oleh sistem. Pada Tabel 1 menunjukkan alktor- informasi nilai semester
SIA_F_010 Sistem dapat menampilkan Admin
alktor yalng terlibalt di dallalm sistem, besertal peraln informasi daftar guru yang
yalng dijalankan oleh aktor. sudah pernah ditambahkan

Tabel 1. Identifikasi Aktor 4.4. Kebutuhan Non-Fungsional


Aktor Deskripsi
Kepala Sekolah Kepala sekolah adalah aktor yang Analisis kebutuhan non-fungsionaI
berperan dalam melakukan validasi bertujuan dalam menentukan spesifikasi
dan batal validasi nilai kelas.
kebutuhan pengembangan sistem. Kebutuhan
Tata Usaha Tata Usaha adalah aktor yang
(Admin) berperan sebagai admin dalam non-fungsionaI pada sistem informasi akademik
melakukan pengelolaan data terdapat pada Tabel 3.
sekolah, seperti datax guru, sliswa,
jadwal dan datla lainnya. Talbel 3. Kebutuhaln Non-Fungsionall
Guru Guru adalah aktor yang berperan Nomor Kebutuhan Non- Parameter
dalam melakukan pengelolaan nilai Fungsional
dan absensi siswa kelas. SIA_NF_01 Sistem mudah dipahami Usability
Siswa Siswa adalah aktor yang berperan dan digunakan oleh
dalam mengakses sistem untuk pengguna
melihat informasi perolehan nilai.

4.3. Kebutuhan Fungsional 4.5. Use Case Diagram


Kebutuhaln fungsionall aldallalh kebutuhaln yalng Use case diagram adalah gambaran terjadinya
terdiri dalri proses-proses yalng alkaln dilalkukaln di interalksi alntalral sistem dengaln lingkungalnnyal.
dallalm sualtu sistem. Kebutuhaln fungsionall berisi Pada use case ini terdapat empat aktor yang
tentalng informalsi-informalsi yalng alkaln berinteraksi dengan sistem, yaitu tata usaha
dihalsilkaln oleh sistem. Kebutuhaln fungsionall sebagai admin, kepala sekolah, guru dan siswa.
yalng diperlukaln di dallalm sistem informalsi Dalam Gambar 2 digambarkan interaksi aktor
alkaldemik terdalpalt paldal Talbel 2. dengan sistem informasi akademik. Admin
Talbel 2. Kebutuhaln Fungsionall mempunyai akses utama ke sistem informasi
Nomor Kebutuhan Fungsional Pengguna
akademik untuk melakukan CRUD (Create,
SIA_F_01 Sistem dapat menyediakan Kepala Read, Update, Delete) baik data kepala sekolah,
fungsi validasi nilai kelas Sekolah guru, siswa, kelas, tahun ajar, mata pelajaran,
yang telah diisi oleh guru. jadwal pelajaran dan mencetak transkrip nilai
SIA_F_02 Sistem dapat menyediakan Kepala siswa. Kepala sekolah memiliki akses utama
fungsi batal validasi nilai Sekolah
kelas dalam memberikan validasi nilai dan
SIA_F_03 Sistem dapat memberikan Kepallal membatalkan validasi nilai siswa. Guru
fungsi ubah profil Sekolalh, memiliki akses utama dalam mengisi absensi,
Aldmin, mengisi nilai siswa dan mencetak transkrip nilai
Guru, siswa kelas yang diajar. Siswa memiliki akses
Siswal utama dalam melihat nilai yang didapat. Seluruh
user dapat melihat profil akun dan mengubah
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1178

profil serta password.

Gambar 3. Alctivity Dialgralm Login

2. Activity Diagram Mengelola Data Guru


Activity diagram dalam Gambar 4
mengambarkan interaksi antara admin
dengan sistem dalam melakukan proses
Gambar 2. Use Calse Dialgralm Sistem Informalsi pengelolaan data guru, seperti tambah, ubah
Alkaldemik data guru dan hapus data guru. Saat memilih
fitur tambah data guru, akan dialihkan
5. PERANCANGAN DAN menuju halaman formulir data guru. Saat
IMPLEMENTASI memilih fitur ubah data guru, akan dialihkan
menuju halaman formulir data guru yang
5.1. Activity Diagram
sudah pernah diisi, pada halaman ini admin
Activity diagram merupakan suatu diagram dapat melakukan perubahan pada data guru
yang memodelkan proses-proses atau aliran yang diperlukan. Fitur terakhir yang ada
kerja yang terjadi di dalam sistem. Activity pada menu guru adalah menghapus data
diagram menggambarkan proses-proses yang guru yang dipilih.
terjadi didalam use case dan digunakan untuk
memodelkan dinamika sistem. Berikut ini
merupakan beberapa activity diagram dari
proses yang terjadi:

1. Alctivity Dialgralm Login


Activity diagram dalam Gambar 3
mengambarkan interaksi antara aktor
dengan sistem dalam melakukan proses
login. Aktor memasukkan email dan
password. Jika email atau password salah,
akan menampilkan pesan error, jika benar
akan dialihkan menuju halaman utama.

Gambar 4. Activity Diagram Kelola Data Guru

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1179

5.2. Sequence Diagram


Sequence diagram merupakan sebuah diagram
UML yang berfungsi untuk menjelaskan
eksekusi dari sebuah skenario dan memberikan
gambaran interaksi objek satu dengan objek
lainnya di sekitar sistem. Sequence dialgralm
terdiri dalri dimensi vertikall (walktu) daln dimensi
horizontall (objek). Sequence diagram digunakan
untuk menunjukkan aktivitas pada sistem secara
mudah bagaimana interaksi sistem berdalsalrkaln
use calse dialgralm yalng dibualt sebelumnyal.
Beberapa contoh sequence diagram sistem
informasi akademik dapat dilihat sebagai
berikut:
1. Sequence Diagram Login
Dalam Gambar 5 menggambarkan interaksi
antara user dengan sistem dalam melakukan
proses login. User memerlukan email dan
password yang sudah terdaftar pada
Gambar 6. Sequence Dialgralm Kelolal Daltal
database untuk dapat mengakses sistem. Guru
Jika email atau password tidak terdaftar
pada database sistem informasi akademik, 5.3. Class Diagram
notifikasi bahwa email atau password salah
akan muncul. Jika email atau password Class diagram merupakan diagram yang
sesuai dengan database sistem informasi menggambarkan kelas dan hubungan antar
akademik, maka akan dialihkan ke halaman kelas. Setiap kelas memiliki nama kelas, atribut,
utama. dan metode. Clalss dialgralm balnyalk
memperhaltikaln hubungaln alntalr kelals daln
penjelalsaln secalral detalil tialp kelals di dallalm
pemodelaln sualtu sistem. Diagram ini berperan
dalam menangkap struktur dari semua kelas
yang membentuk arsitektur dari sistem yang
akan dibangun. Class diagram dari sistem yang
akan dibuat terdapat dalam Gambar 7.

Gambar 5. Sequence Dialgralm Login

2. Sequence Diagram Mengelola Data Guru


Sequence diagram dalam Gambar 6
mengambarkan interaksi antara admin
dengan sistem dalam melakukan proses
pengelolaan data guru. Untuk menambah
data guru, admin menekan tombol tambah
data guru, mengisi form data dan kemudian
data disimpan. Untuk mengubah atau
memperbaharui data guru, admin menekan
tombol ubah. Untuk menghapus data guru,
Gambar 7. Clalss Dialgralm Sistem Informalsi
admin menekan tombol hapus.
Alkaldemik

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1180

5.4. Implementasi 6. PENGUJIAN


Antarmuka (interface) merupakan sarana yang
6.1. Pengujian Black-Box
digunakan di dalam suatu sistem Antarmuka
(interface) merupakan sarana interaksi antara Pada pengembangan sistem informasi akademik
pengguna (user) dengan sistem operasi. Sebuah dilakukan uji coba menggunakan metode black-
antarmuka akan menentukan cara pengguna box testing. Blalck-box testing adalah salah satu
dalam berinteraksi dengan sistem. Beberapa metode uji coba yang dilakukan halnyal untuk
hasil implementasi antarmuka sistem berupa mengalmalti halsil eksekusi sistem melalui data uji
dapat dilihat dalam Gambar 8 sampai dengan dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak
Gambar 11. tanpa mengetahui proses-proses detail yang
terjadi (hanya mengetahui input dan output).
Pengujian black-box dilakukan dengan empat (4)
role user, diantaranya adalah role admin, kepala
sekolah, guru dan siswa. Beberapa hasil
pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.
Talbel 4. Halsil Pengujialn Blalck-Box

N zPengujian l Kasus Uji


l Hasil yang
l l Hasil
l

o diharapka
l l l Uji
n
Gambar 8. Tampilan Login
1 Melakuka
l l Memasukkan l l Login Sesuai l

n login email dan l l berhasil l

password
l

2 Melihat Pilih menu Data Guru Sesuai


Daftar “Guru” berhasil
Guru ditampilka
n

3 Tambah Pilih menu Muncul Sesuai


Gambar 9. Tampilan Daftar Guru Data Guru “Guru”, klik notifikasi
tombol “Tambah data guru
Data Guru”, berhasil
kemudian mengisi ditambahk
form biodata, lalu an
tekan tombol
“Simpan Data”

4 Melihat Klik menu Data Sesuai


transkrip “Transkrip Nilai” transkrip
nilai siswa nilai
berhasil
ditampilka
Gambar 10. Tampilan Pengisian Nilai n

5 Ubah Pilih menu “Ubah Muncul Sesuai


password Password”, notifikasi
kemudian mengisi password
form data, lalu berhasil
klik tombol diubah
“Ubah Password”

6.2. Pengujian SUS (System Usability Scale)


Pelaksanaan pengujian SUS melibatkan 40
Gambar 11. Tampilan Daftar Nilai Siswa warga sekolah, yang diantaranya terdiri 2 tata

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1181

usaha, 1 kepala sekolah, 11 guru, dan 26 siswa.


Uji coba terhadap pengguna dilaksanakan
dengan menggunakan skala Likert 1 sampai
dengan 5, dengan keterangan skor 5 untuk
penilaian sangat setuju, skor 4 untuk penilaian
setuju, skor 3 untuk penilaian ragu-ragu, skor 2
untuk penilaian tidak setuju dan skor 1 untuk
penilaian sangat tidak setuju. Setelah kuesioner
diisi, maka data yang didapat kemudian akan
dihitung sesuai dengan aturan perhitungan skor
metode SUS. Terdapat beberapa aturan dalam
menghitung skor kuesioner, diantaranya:
1. Setiap pernyataan dengan nomor ganjil, skor
akhir setiap pernyataan yang diperoleh akan
dikurangi 1
2. Setiap pernyataan dengan nomor genap, skor
akhir setiap pernyataan diperoleh dari nilai 5
dikurang skor pernyataan yang diperoleh
3. Skor SUS diperoleh dari hasil penjumlahan
skor setiap pernyataan dikali 2,5
Setelah mengikuti aturan perhitungan skor
kuesioner SUS, diperoleh skor hasil perhitungan
yang terdapat pada Tabell5. Berdasarkan
perhitungan skor dengan aturan SUS yang telah
dijabarkan sebelumnya, didapatkan hasil rata
rata sebesar 77. Jika dirujuk sesuai dengan
pedoman interpretasi SUS menunjukkan bahwa
hasil akhir 77 termasuk ke dalam kategori
Acceptable dengan Adjective Ratings bernilai
Okay dan mendapat grade C. 7. KESIMPULAN DAN SARAN
Tabel 5. Hasil Pengujian SUS
7.1. Kesimpulan
Setelah berhasil mengembangkan sistem
informasi akademik di SMP Negeri 3 Sidikalang
dan dilakukan uji coba maka didapat kesimpulan
sebagai berikut:
1. Perancangan dan pembangunan sistem
informasi akademik dilakukan dengan
melakukan studi literatur, lalu dilanjutkan
dengan tahapan analisis kebutuhan untuk
kemudian dilakukan pengembangan sistem
informasi akademik. Tahapan awal
pengembangan dilakukan dengan
melakukan perancangan desain
menggunakan UML, dilanjutkan
pengembangan sistem menggunakan bahasa
pemrograman. Setelah sistem informasi
akademik dikembangkan, dilakukan
pengujian untuk mengetahui kekurangan
yang terdapat di dalam sistem untuk
kemudian diperbaiki/diperbaharui sebelum
digunakan secara umum. Tahapan terakhir

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1182

adalah penarikan kesimpulan dan pemberian Yogyakarta: Andi.


saran.
Sutabri, T., 2012. Analisis Sistem Informasi.
2. Sistem informasi akademik yang telah Yogyakarta: CV. Andi Offset.
dikembangkan diuji menggunakan System
Uno, H.B., Lamatenggo, N., 2014. Teknologi
Usability Scale (SUS) dengan metode Use
Komunikasi dan Informasi Pembelajaran.
Questionnare yang dibagikan kepada 40
Jakarta: PT Bumi Aksara.
responden. Skor dari seluruh responden
kemudian dihitung menggunakan aturan
SUS sehingga didapat skor akhir sebesar 77.
Pada jenis penilaian acceptability, skor akhir
ada pada kategori acceptable. Pada jenis
penilaian grade, skor akhir ada pada
kategori grade C. Pada jenis penilaian
adjective ratings, skor akhir ada pada
kategori good. Hasil ini menunjukkan bahwa
sistem informasi akademik dapat diterima
dan digunakan oleh pengguna.

7.2. Saran
Saran dalam pengembangan sistem informasi
akademik berbasis web ini adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian dapat menjadi salah satu sebagai
referensi dalam penelitian selanjutnya dalam
mengembangkan sistem informasi akademik
sekolah. Penelitian selanjutnya disarankan
melakukan penambahan fitur yang belum
ada.
2. Melakukan perencanaan pembiayaan
sebelum membuat sistem dan melakukan
pemeliharaan sistem sehingga berfungsi
dalam jangka panjang.

8. DAFTAR PUSTAKA
Arrhioui, K., Mbarki, S., Betari, O., Roubi, S., &
Erramdani, M., 2017. A Model Driven
Approach for Modeling and Generating
PHP CodeIgniter based Applications.
Transactions on Machine Learning and
Artificial Intelligence.
James A. O'Brien, G. M., 2011. Management
Information System 10th ed. New York:
The McGraw - Hill Companies, Inc.
Jogiyanto, HM., 2005. Analisis dan Disain
Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.
Yogyakarta: Andi Offset.
Kadir, A., 2003. Pengenalan Sistem Informasi.
Yogyakarta: Andi Offset.
Pressman, R. S., 2012. Rekayasa Perangkat
Lunak.Pendekatan Praktisi. Edisi 7.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai