Anda di halaman 1dari 11

TEORI KONTRAK, KEAGENAN, DAN SINYAL

Disusun oleh :
1. RIZKY HERLAMBANG (31402100189)
2. ROSSY AZELLA RAHMAWATI (31402100190
3. SAHDA RISTA FADHILA (31402100191)
1. TEORI KONTRAK
Teori kontrak mengkaji mengapa suatu perusahaan dapat dideskripsikan sebagai ‘nexus
of contracts’ alias penghubung kontrak. Perusahaan hadir untuk menghubungkan
kepentingan konsumen yang membutuhkan barang dan jasa dengan para suplier penyedia
bahan-bahan untuk memproduksi barang maupun jasa tersebut. Akan jauh lebih ekonomis
apabila perusahaan hadir diantara mereka (konsumen dan suplier bahan) untuk
mewujudkan barang dan jasa yang diinginkan dibandingkan jika setiap konsumen
membuatnya sendiri-sendiri.

3
FOKUS AKUNTANSI KONTRAK

1. identifikasi jenis & jumlah biaya pemenuhan kewajiban termaktub dalam kontrak, identifikasi jenis dan
besar masalah sosialekonomi dari kontrak, lalu memperbandingkan biaya & maslahat,

2. kebijakan akuntansi untuk pengakuan & pengukuran dini berbentuk provisi kewajiban-kini (present
obligation) tambahan biaya memberatkan, terutama kontrak jasa (service contract),

3. pengungkapan hampiran dan tatacara identifikasi, pengakkuan, pengukuran biaya tambahan


memberatkan, dan 4. kebijakan manajemen cq pembangunan sistem tata-cara kerja dan kendali internal
untuk deteksi / pengakuan dini aspek memberatkan pra-kontrak dan perubahan situasi dan kondisi
eksternal yang tiba-tiba menyebabkan tambahan-biaya-memberatkan pada kontrak berlaku efektif.

4
2. TEORI KEAGENAN
Teori keagenan adalah hubungan pemilik (principal) dengan manajer (agent). Teori keagenan ini
menjelaskan hubungan kontraktual antara manajer (agent) dengan pemilik (principal). Pemilik
perusahaan memberikan kewenangan pengambilan keputusan kepada manajer sesuai dengan
kontrak kerja. Pemilik yang tidak mampu mengelola perusahaannya sendiri menyerahkan tanggung
jawab operasional perusahaannya kepada manajer sesuai dengan kontrak kerja. Manajer sebagai
agent bertanggung jawab menjalankan perusahaan sebaik mungkin untuk menjalankan kegiatan
operasi dan meningkatkan laba perusahaan. Sementara pihak principal melakukan kontrol terhadap
kinerja manajer untuk memastikan operasional perusahaan dijalankan dengan baik.

6
Teori keagenan menjadi 3 (tiga buah)

1. asumsi yaitu: asumsi tentang sifat manusia, asumsi tentang keorganisasian, dan asumsi tentang
informasi. Asumsi tentang sifat manusia menjelaskan bahwa manusia memiliki sifat untuk
mementingkan diri sendiri (self interest), memiliki keterbatasan rasionalitas (bounded rationality), dan
tidak menyukai risiko (risk aversion).

2. Asumsi keorganisasian menjelaskan konflik antar anggota organisasi, efisiensi sebagai kriteria
produktivitas, dan adanya Asymmetric Information (AI) antara pemilik perusahaan dan manajemen.

3. Asumsi tentang informasi adalah konsep yang menjelaskan bahwa informasi merupakan sebuah
komoditi.

7
3. TEORI SINYAL
Teori sinyal atau signaling theory adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk
investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Teori ini memberikan penjelasan mengenai
alasan perusahaan memiliki dorongan untuk menyampaikan atau memberikan informasi terkait laporan keuangan
perusahaan untuk pihak eksternal. Dorongan untuk menyampaikan atau memberikan informasi terkait laporan keuangan
untuk pihak eksternal dilandasi pada terdapatnya asimetri informasi antar manajemen perusahaan dan pihak eksternal
(Bergh et al., 2014). Perusahaan atau manajemen perusahaan memiliki lebih banyak informasi terkait operasional
perusahaan dan prospek masa depan perusahaan dibandingkan dengan pihak eksternal seperti investor, kreditor,
underwritter dan pengguna informasi lainnya. Oleh karena itu, untuk menanggapi permasalahan tersebut dan mengurangi
asimetri informasi yang terjadi maka hal yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan sinyal kepada pihak luar yang
dilakukan melalui laporan keuangan perusahaan yang didalamnya terdapat informasi keuangan perusahaan yang kredibel
atau dapat dipercaya dan akan memberikan kepastian mengenai prospek keberlanjutan perusahaan kedepannya.

9
Isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan yang
memberi petunjuk bagi investor dalam bagaimana manajemen memandang prospek
perusahaan. Sesuai dengan pernyataan tersebut, perusahaan dengan prospek masa depan yang
menguntungkan akan mencoba untuk menghindari penjualan saham perusahaan melainkan
mengusahakan pendapatan modal baru melalui cara lain seperti penggunaan hutang melebihi
target struktur modal normal. Sebaliknya, perusahaan dengan prospek yang kurang
menguntungkan akan cenderung menjual saham perusahaannya. Dengan kata lain pengumuman
emisi saham oleh suatu perusahaan merupakan suatu isyarat atau sinyal yang menandakan
bahwa manajemen perusahaan memandang prospek perusahaan tersebut suram dan apabila
suatu perusahaan menawarkan penjualan saham baru dengan frekuensi yang lebih sering dari
biasanya maka harga saham perusahaan tersebut akan menurun, hal ini diakibatkan karena
dengan menerbitkan saham baru maka memberikan isyarat negarif  yang kemudian dapat
menekan harga saham (Przepiorka & Berger, 2017).

10
Dengan kata lain kenaikan harga saham atau tingginya harga saham suatu
perusahaan merupakan indikasi bahwa perusahaan tersebut memiliki nilai
perusahaan (firm value) yang tinggi. Oleh karena itu, nilai perusahaan dapat
memberikan kesejahteraan bagi pemegang saham seiring dengan meningkatnya
harga saham (Nguyen, 2018). Teori sinyal berhubungan dengan nilai perusahaan,
apabila perusahaan gagal atau tidak dapat menyampaikan signal dengan baik
mengenai nilai perusahaan maka nilai perusahaan akan mengalami ketidaksesuaian
terhadap kedudukannya, dengan artian nilai perushaan dapat berada diatas atau
dibawah nilai sebenarnya.

11

Anda mungkin juga menyukai