Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN ATAS SPT

TAHUNAN PPh ORANG PRIBADI

MILA FAILASUFA
01031482225022
PEMERIKSAAN PAJAK
Pemeriksaan Atas SPT Tahunan PPh
Orang Pribadi Yang Memiliki Contoh : 1. Tuan Wisnu yang bekerja sebagai Tax
Manager pada PT Nada Hapsari.
Penghasilan Sehubungan Dengan 2. Nona Cinta yang bekerja sebagai
Pekerjaan Atau Melakukan Pekerjaan Direktur pada PT Usaha Jaya dan Direktur
Bebas Dengan Peredaran Usaha Tidak Pada PT Tantri Wijaya.
Melebihi 4,8 Miliar Setahun Meskipun atas penghasilan yang diterima oleh
Tuan Wisnu dan Nona Cinta telah dipotong PPh
pasal 21 oleh masing- masing pemberi kerja,
namun mereka tetap diharuskan untuk mengisi
SPT Tahunan PPh Orang Pribadi untuk
menghitung ulang pajak penghasilah atas
penghasilan yang mereka terima selama satu
tahun.

Pengujian yang akan dilakukan oleh pemeriksa


pajak akan difokuskan pada beberapa hal sebagai
berikut :
1. PENGUJIAN KELENGKAPAN (COMPLETNESS)
PENGHASILAN YANG DILAPORAKAN
a) Pemanfaatan data internal Direktorat Jenderal Pajak berupa bukti potong SPT masa PPh
pemotongan dan pemungutan, pemeriksa pajak akan memanfaatkan informasi internal
pada Direktorat Jenderal Pajak berupa bukti potong baik bukti potong PPh pasal 21,
pasal 22, pasal 23, maupun pasal 24 ayat (2) yang disampaikan oleh wajib pajak
pemotong/ pemungut yang bertransaksi dengan wajib pajak orang pribadi yang sedang
KETERANGAN NILAI RUPIAH
dilakukan pemeriksaan pajak. PENUH
b) Pengujian rekening bank wajib pajak, contoh penghasilan yang dapat diungkap pada Kekayaan bersih akhir 3.000.000.000
tahun
pengujian ini adalah penghasilan atas sewa mobil atau penghasilan berupa komisi karena
Kekayaan bersih awal (1.000.000.000)
wajib pajak bertindak sebagai perantara transaksi jual beli. tahun
c) perhitungan kekayaan bersih, contoh perhitungan kekayaan bersih : Kenaikan kekayaan bersih 2.000.000.000
Biaya hidup 200.000.000
d) Pengujian biaya hidup, seluruh pengeluaran WP tidak termasuk pengeluaran yang Penghasilan bkn objek (500.000.000)
pajak
digunakan untuk menambah kekayaan.
Penghasilan bruto 1.700.000.000
Penghasilan dilporkan (1.300.000.000)
diSPT
2. KEBENARAN JENIS/ SUMBER PENGHASILAN
YANG DILAPORAKAN
Teknik yang dapat ditempuh oleh pemeriksa pajak untuk memastikan kebenaran asal
sumber penghasilan adalah :
a) Pemanfaatan data internal Direktorat Jenderal Pajak berupa keberadaan dan
penurunan nilai aset pada SPT pihak yang memberikan warisan; dan
b) Konfirmasi ke notaris dalam hal warisan tersebut dibuat dalam bentuk akta notarial.

3. KEBENARAN PENERAPAN NORMA


PERHITUNGAN PENGHASILAN NETO
Hal- hal krusial terkait dengan penerapan norma perhitungan penghasilan neto yang akan
dilakukan pengujian oleh pemeriksa pajak adalah sebagai berikut :
a) Kelayakan wajib pajak untuk menggunakan norma perhitungan penghasilan neto
sebagai dasar untuk menentukan penghasilan neto;
b) Jenis usaha wajib pajak; dan
c) Lokasi usaha wajib pajak.
4. KEBENARAN PENERAPAN PENGHASILAN TIDAK
KENA PAJAK (PTKP)
Teknik yang dapat ditempuh oleh pemeriksa pajak untuk memastikan kebenaran
penerapan PTKP adalah :
a) Pengujian keabsahan dokumen berupa kartu keluarga dari wajib pajak; dan
b) Konfirmasi ke aparat lingkungan (RT/RW atau kelurahan).

5. KEBENARAN PENERAPAN TARIF PAJAK


PENGHASILAN
Teknik yang dapat ditempuh oleh pemeriksa pajak untuk memastikan kebenaran
penerapan tarif pajak penghasilan adalah dengan melakukan pengujian kebenaran
perhitungan matematis.

6. KEBENARAN KREDIT PAJAK YANG


DIPERHITUNGKAN
Teknik yang dapat ditempuh oleh pemeriksa pajak untuk memastikan kebenaran
kredit pajak yang diperhitungkan oleh wajib pajak adalah :
a) Pemanfaatan data internal Direktorat Jenderal Pajak berupa bukti potong PPh
atau Surat Setoran Pajak (SSP); dan
b) Konfirmasi ke pihak pemotong/ pemungut pajak.
Pemeriksaan Atas SPT Tahunan PPh Orang
Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha
Dengan Peredaran Usaha Tidak Melebihi
4,8 Miliar Setahun.
Contoh orang pribadi yang melakukan usaha
adalah Tuan Galan yang membuka usaha toko alat
elektronik. Maka atas peredaran usaha yang
diterima oleh Tuan Galan selama 1 tahun tidak
melebihi 4,8 Miliar, jadi atas penghasilan tersebut
dikenakan PPh bersifat final sebesar 1% dari
peredaran usahanya berdasarkan ketentuan
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 dan
dibayar untuk setiap masa pajak.

Pengujian akan dilakukan oleh pemeriksa pajak


akan difokuskan pada beberapa hal sebagai
berikut.
1. KELENGKAPAN (COMPLETNESS) PENGHASILAN YANG
DILAPORKAN
a) Pemanfaatan Informasi Internal dan Eksternal Direktorat Jenderal Pajak, yang dapat dijadikan
sebagai pembanding kelengkapan penghasilan yang dilaporkan oleh WP dalam SPT Tahunan PPh
Orang Pribadi dapat berupa :
• Data laporan hasil audit dari kantor akuntan publik
• Data devisa hasil ekspor dan
• Data pemberitahuan ekspor barang (PEB)
b) Penelusuran Angka, dengan teknik tersebut pemeriksaan pajak dapat menilai apakah WP telah
melaporkan seluruh penghasilan yang diterimanya dalam SPT Tahunan PPh Orang Pribadi atau
belum.
c) Penelusuran Bukti, adalah pemeriksaan bukti yang mendukung suatu transaksi yang telah dicatat
(vouching) atau yang seharusnya dicatat (tracing).
d) Pengujian Keterkaitan, adalah pengujian yang dilakukan untuk menyakini suatu transaksi
berdasarkan peninjaun atas mutasi pos- pos lain yang terkait hubungan dengan transaksi tersebut,
untuk menguji keterkaitan antara :
1. KELENGKAPAN (COMPLETNESS) PENGHASILAN YANG
DILAPORKAN
• Penerimaan tunai dengan penerimaan kas/ bank, uang muka penjualan (uji arus uang)
• Penghasilan kredit (akrual) dengan pelunasan piutang usaha ( uji arus piutang)
e) Ekualisasi dan Rekonsiliasi, adalah pencocokan saldo 2 atau lebih angka yang
mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya.
f) Permintaan Keterangan/ Bukti, adalah kegiatan untuk meminta keterangan atau bukti
kepada pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan WP secara tertulis.
g) Konfirmasi, adalah kegiatan untuk memperoleh penegasan atas kebenaran dan
kelengkapan data dan informasi yang telah dimiliki kepada pihak lain terkait suatu
transaksi yang dilakukan WP.
h) Pengujian Kebenaran Perhitungan Matematis, adalah pengujian yang dilakukan
untuk menyakini kebenaran perhitungan matematis, seperti penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian atas objek yang diperiksa.
2. KEBENARAN PAJAK YANG TELAH DISETOR
Teknik yang dapat ditempuh oleh pemeriksa pajak untuk memastikan kebenaran
penyetoran pajak pada setiap masa adalah pemanfaatan data internal Direktorat
Jenderal Pajak berupa data pembayaran pajak yang dilakukan oleh WP melalui Surat
Setoran Pajak (SSP).
3. KEBENARAN PENERAPAN PENGHASILAN TIDAK KENA
PAJAK (PTKP)
Teknik yang dapat ditempuh oleh pemeriksa pajak untuk memastikan kebenaran
penerapan PTKP adalah :
a) Pengujian keabsahan dokumen berupa KK dari WP, dan
b) Konfirmasi ke aparat lingkungan (RT/RW atau Kelurahan)
4. KEBENARAN PENERAPAN TARIF PAJAK PENGHASILAN
Teknik yang dapat ditempuh oleh pemeriksa pajak untuk memastikan kebenaran
penerapan tarif pajak penghasilan adalah dengan melakukan pengujian kebenaran
penghitungan matematis.
5. KEBENARAN KREDIT PAJAK YANG DIPERHITUNGKAN
Teknik yang dapat ditempuh oleh pemeriksa pajak untuk memastikan kebenaran kredit
pajak yang diperhitungkan oleh WP adalah :
a) Pemanfaatan data internal Direktorat Jenderal Pajak berupa bukti potong PPh atau SSP
b) Konfirmasi ke pihak pemotong/ pemungut pajak.
thank you

Anda mungkin juga menyukai