Anda di halaman 1dari 10

69

Bab 7 : Probabilitas (Teori Kemungkinan)


Definisi dari Probabilitas (peluang suatu kejadian) : suatu ukuran
yg besarnya antara 0 sampai 1 (dinyatakan dalam bentuk
persentase / pecahan) mengenai kemungkinan akan terjadinya
suatu peristiwa (event). Probabilitas 0 menunjukkan peristiwa yg
tidak mungkin terjadi sedang probabilitas 1 menunjukkan peristiwa
pasti terjadi.
Ada beberapa hal penting dlm membicarakan probabilitas :
1. Percobaan (experiment), pengamatan thd bbrp aktivitas / proses
yg memungkinkan timbulnya paling sedikit dua peristiwa tanpa
memperhatikan peristiwa mana yg akan terjadi.
2. Peristiwa (event), kumpulan dari satu atau lebih hasil yg terjadi pd
sebuah percobaan atau kegiatan.
3. Hasil (outcome), suatu hasil dari suatu percobaan atau seluruh
kejadian yang mungkin atau merupakan anggota dari seluruh
peristiwa yang mungkin terjadi.
4. Ruang sampel (S), merpk himpunan dari kejadian-kejadian yang
mungkin terjadi pada suatu peristiwa
Manfaat mengetahui probabilitas adalah membantu dlm pengambilan
keputusan yg tepat, krn kehidupan di dunia tdk ada kepastian dan
informasi yg ada tidak sempurna.
Contoh:
Percobaan /
perlakuan
Pelemparan ma
ta uang / coin
Pelemparan se
buah dadu

Hasil yg muncul
(pilih salah satu)

1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Seleksi / ujian
1.
2.
Pertandingan
1.
2.
3.
Berdagang
1.
2.
3.
Kegiatan
perda 1.
-gangan saham
2.
Perubahan harga 1.
2.

Gambar
Huruf
Angka 1
Angka 2
Angka 3
Angka 4
Angka 5
Angka 6
Lulus
Tidak
Menang
Kalah
Seri
Untung/laba
Rugi
Impas (BE)
Menjual shm
Membeli shm
Inflasi
Deflasi

Ruang sampel
(peristiwa /
event)
2

Probabilitas
masing-masing
sampel
1/2

1/6

1/2

1/3

1/3

1/2

1/2

70

Ada tiga pendekatan dlm menentukan probabilitas :


(a) Pendekatan klasik dng mengasumsikan bahwa sebuah peristiwa
mempunyai kesempatan unt terjadi bersamaan (equally likely),
merpk rasio hasil thd peristiwa lihat contoh di atas (1/2, 1/3,
1/6).
(b) Pendekatan relatif yg memperhatikan kejadian yg tlh terjadi
(kejadian sebenarnya) suatu peristiwa tdk dianggap sama tapi
tergantung pd berapa banyak suatu peristiwa terjadi dari
keseluruhan percobaan/kegiatan yg dilakukan.
Jumlah peristiwa yg terjadi
Prob. kejadian relatif = ---------------------------------------------Jumlah total percobaan/kegiatan
Contoh :
1)) Misal pd kegiatan jual-beli saham ABC di BEI terdpt 3.000.000
transaksi yg terdiri dari 2.455.000 transaksi jual dan 545.000
transaksi beli. Peristiwa ini didorong aksi profit taking, shg
probabilitas jualnya sebesar (2.455.000/3.000.000) = 0,82 dan
probabilitas belinya sebesar (545.000/3.000.000) = 0,18.
2)) Misal pada kejadian perubahan harga, apakah setiap bulan ter
jadi inflasi / deflasi untuk data-data tsb di bawah ini :
Bulan

Inflasi
(deflasi)

Bulan

Inflasi
(deflasi)

Bulan

Inflasi
(deflasi)

Bulan

Inflasi
(deflasi)

Jan
Feb
Mart

1,99
1,50
(0,02)

Aprl
Mei
Jun

(0,24)
0,80
0,36

July
Agst
Sept

0,82
0,29
0,53

Oktb
Nop
Des

0,54
1,85
1,20

Probabilitas terjadinya inflasi = 10/12 = 0,83 atau 83% dan


probabilitas terjadinya deflasi = 2/12 = 0,17 atau 17 %.
(c) Pendekatan subjektif berdasarkan penilaian pribadi / individu yg
dinyatakan dlm derajat kepercayaan diberikan karena terlalu
sedikit / tdk ada informasi yg diperoleh / berdasarkan keyakinan.
Misal : Menurut Menteri Keuangan Indonesia Th.1993-1998, tidak
akan terkena krisis ekonomi karena pondasi ekonomi
makro Indonesia pada waktu itu kuat.
Peristiwa yg saling lepas/meniadakan (mutually exclusive) yaitu
terjadinya suatu peristiwa shg peristiwa lain tidak dapat terjadi pd
waktu yg bersamaan.
Misal : Manajer persh ingin memberikan hadiah kpd karyawannya yg
berprestasi (secara bergantian setiap minggunya), dengan cara
mengambil 6 buah nomor undian berhadiah berturut-turut secara
acak (random) dng pengembalian. Dari 200 buah nomor undian

71

yg tersedia atas nama karyawan yg berprestasi unt mendptkan


hadiah pertama (berarti saat pengambilan kupon berhadiah yg
pertama akan meniadakan kesempatan yg lain unt mendapatkan
hadiah pertama dst.) dan lima buah hadiah ke dua.
Dlm gambar Diagram Venn :

Dlm hal ini P(AB) = 0 artinya tdk pernah terjadi peristiwa secara
bersamaan (gabungan antara peristiwa A dan peristiwa B).
Besarnya nilai kemungkinan (probabilitas) dari contoh di atas : merpk
kasus 6 buah nomor undian yg diambil secara acak berturut-turut
dari 200 buah nomor, maka besarnya nilai kemungkinan
(probabilitas) dpt dihitung sbb :
P(A U B U C U D U E U F) = P(A) + P(B) + P(C) + P(D) + P(E) + P(F) P(ABCDEF)
= 6/200 + 6/200 + 6/200 + 6/200 + 6/200 + 6/200 0 = 36/200 = 9/50
Peristiwa Independen (saling bebas) yaitu suatu peristiwa yg terjadi
tanpa dipengaruhi oleh peristiwa yg lain (peristiwa yg tidak saling
mempengaruhi).
Misal : uang logam (coin) dilempar tiga kali, lemparan pertama, ke
dua dan ke tiga tdk saling mempengaruhi kemunculan salah satu
sisinya (G atau H). ingat 23 = 8.
P(AB) = P(A).P(B) dibaca dan
P(A U B) = P(A) + P(B) dibaca atau
Untuk peristiwa yg saling meniadakan :
P(A U B) = P(A) + P(B)
P(A U B U C)
= P(A) + P(B) + P(C)
Untuk peristiwa yg tidak saling meniadakan :
P(A U B) = P(A) + P(B) - P(AB)
P(A U B U C)
= P(A) + P(B) + P(C) - P(AB) - P(AC) - P(BC) - P(ABC)
Dua kejadian atau lebih yg bersifat terikat (dependent) dikatakan sbg
kejadian bersyarat, bila probabilitas peristiwa yg satu berkaitan dng
peristiwa lainnya (yg dilambangkan sbg P(A|B) yaitu probabilitas
kejadian A didahului oleh kejadian B) lihat Teori Thomas
Bayes.

72

Hukum penjumlahan digunakan unt menggabungkan bbrp peristiwa.


Ada tiga peristiwa dalam hukum penjumlahan yaitu:
a. Hukum probabilitas yg digunakan unt peristiwa yang saling
lepas (mutually exclusive) :
P(A atau B) = P(A U B) = P(A) + P(B)
b. Hukum probabilitas yg digunakan unt peristiwa yang tidak saling
lepas (nonmutually exclusive) :
P(A atau B) = P(A) + P(B) P(A B)
c. Hukum komplimenter : apabila di dlm ruang sampel terdpt pe
-ristiwa A dan bukan A atau (), sedang mengandung
semua unsur dlm ruang sampel kecuali A, maka dpt
dikatakan bahwa peristiwa merpk peristiwa yg
komplimenter (pelengkap) bagi A shg probabilitasnya sebesar
P(A) = 1 P()
Misal : Pada kegiatan jual/beli saham di BEI unt tiga Bank (BCA, BNI,
BMdr) dng jumlah total 200 transaksi, dengan perincian jual
saham = 120 transaksi dan beli saham 80 transaksi.
Probabilitas jual saham
= P(A) = 120/200
= 0,6
Probabilitas beli saham
= P(B) = 80/200
= 0,4
shg probabilitas(A atau B) = P(A) + P(B) = 0,6 + 0,4 = 1
Apabila dilihat dari saham yg diperjualbelikan pd tiga Bank
tsb yg terlihat bahwa Bank BCA = 70 transaksi, Bank BNI =
80 transaksi dan Bank Mandiri = 50 transaksi.
Probabilitas Bank BCA
Probabilitas Bank BNI
Probabilitas Bank Mandiri

= P(D) = 70/200 = 0,35


= P(E) = 80/200 = 0,40
= P(F) = 50/200 = 0,25

Berapa probabilitas peristiwa Bank BCA atau Bank BNI ?


P(D atau F) = P(D) + P(F) = 0,35 + 0,25 = 0,60
Berapa probabilitas peristiwa Bank BCA atau Bank BNI atau
Bank Mandiri ?
P(D atau E atau F) = P(D) + P(E) + P(F) = 0,35 + 0,40 + 0,25 = 1
Untuk peristiwa/kejadian bersama yang merupakan dua/lebih
peristiwa yg dapat terjadi secara bersama-sama disebut sebagai
kejadian bersama (joint event) seperti peristiwa jualbeli saham itu
bisa beli, bisa jual, bisa juga jualbeli saham baik untuk Bank yg satu
maupun Bank yg lainnya.

73

Tabel kejadian/peristiwa bersama :


Kegiatan
Perusahaan Perbankan
jualbeli saham BCA (D)
BNI (E)
Mandiri (F)
Jual saham (A)
30
50
40
Beli saham (B)
40
30
10
Jumlah
70
80
50
transaksi

Jumlah
transaksi
120
80
200

Pertanyaan : Berapa probabilitas jual saham Bank BCA dan


probabilitas beli saham Bank Mandiri ?
Kegiatan - kegiatan bersama :
Jual saham Bank BCA = 30 transaksi P(AD) = 30/200 = 0,15
Beli saham Bank Mandiri = 10 transaksi P(BF) = 10/200 = 0,05
Unt kegiatan bersama dua atau lebih peristiwa dpt dijelaskan dng
menggunakan Diagram Venn sbb :
P(AD)
P(A)
P(D)
Apabila kita ingin menjumlahkan kejadian A dan kejadian D namun
ada kejadian yg bersamaan (antara A dan D) maka rumusnya diubah
menjadi :
P(A atau D) = P(A) + P(D) P(AD)
Pertanyaan : Berapa probabilitas kejadian jual saham atau saham
Bank BCA, dan berapa probabilitas kejadian beli
saham atau saham Bank Mandiri ?
Jawab probabilitas kejadian :
Jual saham atau saham Bank BCA = P(A) + P(D) P(AD)
= 120/200 + 70/200 30/200
= 0,8
Beli saham atau saham Bank Mandiri

= P(B) + P(F) P(BF)


= 80/200 + 50/200 10/200
= 0,6

Hukum Perkalian menghendaki setiap peristiwa adalah independen


(yaitu peristiwa yg terjadi tanpa /tidak harus menghalangi peristiwa
lain terjadi).

74

Peristiwa A dan B independen apabila peristiwa A terjadi maka tidak


akan menghalangi terjadinya peristiwa B (oleh krn itu unt hukum
penjumlahan menghendaki peristiwa saling lepas dan unt hukum
perkalian menghendaki peristiwa independen).
Hukum yg digunakan untuk peristiwa independen (perkalian) :
P(A dan B) = P(A) x P(B)
Contoh :
1) Mata uang logam dilempar 2 kali, berapa probabilitas kedua
lemparan tsb menghasilkan gambar semua ?
Jawab :
Probabilitas muncul gambar = & probabilitas muncul huruf =
Pd lemparan pertama dikehendaki muncul gambar dng probabilitas muncul gambar {P(G1)}= dan pelemparan ke dua juga
dikehendaki muncul gambar dng probabilitas {P(G2)}=
Oleh krn itu probabilitas P(G1) dan P(G2) adalah :
P(G1 dan G2) = P(G1) x P(G1) = x = artinya kalau ke dua
mata uang tsb dilempar maka akan ada empat
kemungkinan.
2) Seorang investor di BEI melakukan sebanyak 2 transaksi,
berapa probabilitas bahwa kedua transaksi tsb. adalah
transaksi jual dan beli saham ?
Jawab :
Dlm hal ini ada empat kemungkinan hasil serta peristiwa
keduanya jual ada 1 dan keduanya beli ada satu, shg probabilitas
munculnya peristiwa pertama jual saham = dan probabilitas
munculnya peristiwa ke dua beli saham = .
Probabilitas munculnya jual dan beli saham
= P(I.Jual dan II.Beli)
=x=
Probabilitas bersyarat : probablitas suatu peristiwa akan terjadi
dengan ketentuan peristiwa lain telah terjadi.
Hukum perkalian unt probabilitas bersyarat bahwa peristiwa B terjadi
dng syarat peristiwa A tlh terjadi terlebih dahulu {P(B|A)} yg dinyatakan
dlm :
P(A dan B) = P(A) x {P(B|A)}
Contoh : Masih menggunakan tabel transaksi di BEJ di atas.
Berapa probabilitas terjualnya saham Bank BCA {P(D|A)}
dan probabilitas saham Bank BCA terjual {P(A|D)} ?
Jawab :

75

Jumlah jual saham = 120 transaksi dan saham Bank BCA yg dijual
ada 30 transaksi, maka {P(D|A)} = 30/120 = 0,25
Jumlah transaksi saham Bank BCA = 70 transaksi dan saham Bank
BCA yg terjual ada 30 transaksi, maka {P(A|D)} = 30/70 = 0,43
Berapa probabilitas peristiwa terjadinya penjualan dan yg dijual
adalah saham bank BCA ? sering disebut sbg peristiwa bersama
(joint event) = P(AD)
Jawab :
P(A dan D) = P(AD) = P(A) x {P(D|A)} = 120/200 x 30/120 = 0,15
Teorema Bayes (Thomas Bayes) : didasarkan pd kemungkinankemungkinan terjadinya peristiwa yg saling ketergantungan antara
satu dng lainnya.
Dirumuskan sbb :
P(A1|B)

P(A1) x P(B|A1)
= --------------------------------------------------------------------P(A1) x P(B|A1) + P(A2) x P(B|A2) + .... + P(An) x P(B|An)

Keterangan :
P(A1|B) : prob. dari peristiwa A1 jika peristiwa B terjadi lebih dahulu
P(A1)
: prob. munculnya peristiwa A1
P(B|A1) : prob. dari peristiwa B jika peristiwa A1 terjadi lebih dahulu
Contoh :
Dari 200 karyawan persh Asal , 80 diantaranya bergelar sarjana
ekonomi. Sedang jumlah direksi sebanyak 20 orang. Jika ada
ketentuan bahwa yg duduk dlm kelompok direksi sekurang-kurangnya
harus 40% sarjana ekonomi maka berapakah probabilitasnya bahwa
karyawan yg duduk dlm kelompok direksi persh tsb.
Jawab :
Data-data di atas dpt dibuat tabel spt di bawah ini :
Peristiwa
Direksi
Bukan Direksi
(A1)
(A2)
Sarjana
Ek.
12
68
(B1)
Bukan Sarj. Ek.
8
112
(B2)

Jumlah
P(A1|B1)

20

P(A1) x P(B1|A1)
= -------------------------------------P(A1) x P(B1|A1) + P(A2) x P(B2|A2)

180

Jumlah
80
120
200

76

(20/200) x (12/20)
= -------------------------------------------------------- = 0,09677
(20/200) x (12/20) + (180/200) x (112/180)
Konsep dasar perhitungan dlm probabilitas ada 3 yaitu faktorial,
permutasi dan kombinasi.
a.
Faktorial (n!) unt mengetahui berapa banyak cara yg
mungkin dlm mengatur sesuatu dlm suatu kelompok. Misal : huruf
ABC dpt disusun secara urut sebanyak 6 urutan 3! = 3 x 2 x 1
=6
b.

Permutasi unt mengetahui seberapa banyak susunan


dari n objek diambil r objek dgn memperhatikan urutan
susunannya.
n!
Rumus : nPr = -------(n - r)!
Contoh : Apabila ada 20 persh yg memberikan dividen tahun 2006
dan disusun berdasarkan kinerja persh dimana tiap kelompok
terdiri 5 persh, ada berapa cara susunan persh tsb ?
Jawab :

c.

20!
20x19x18x17x16x15!
20P5 = ------------ = ----------------------------- = 1.860.480
(20 5)!
15!

Kombinasi unt mengetahui susunan yg mungkin


terjadi dari n objek yg diambil r objek tanpa memperhatikan urutan
susunannya.
n!
Rumus : nCr = ----------r! (n - r)!
Contoh : Ada 5 Bank yaitu Bank A Bank B Bank C Bank D
Bank E yg mengajukan kredit portofolio ke Bank
Indonesia. Sementara Bank Indonesia hanya akan
memilih (mengabulkan) dua Bank saja. Ada berapa
kombinasi Bank yg dpt dipilih oleh Bank Indonesia ?
Jawab :
5!
5x4x 3!
5C2 = -------------- = ----------- = 10
2! (5 2)!
2x1 x 3!

Nilai Harapan Matematis (Ekspektasi)


Kesempatan sll dihadapkan pd pengambilan keputusan, setiap
keputusan akan menghadapi empat kemungkinan :
a. Kepastian (certainty) keputusan dng kondisi kepastian terjadi
jika semua informasi yg dijadikan dasar keputusan tersedia.

77

b. Risiko (risk) keputusan terjadi jika informasi unt mengambil


keputusan tdk dlm keadaan sempurna.
c. Ketidakpastian (uncertainty) terjadi jika informasi unt meng
-ambil keputusan tdk ada/tdk tersedia.
d. Konflik (conflict) akan terjadi jika dari dua kondisi atau lebih yg
sama-sama mempunyai tingkat kepentingan yg tinggi, mem
-butuhkan kebijakan dlm menentukan skala prioritas kepenting
an mana yg seharusnya didahulukan.
Rumus : E = Pi.Ai
Contoh :
1. Jika saudara ingin menginvestasikan dana dng cara membeli
saham di BEJ, misalkan uang yg tersedia Rp.20 juta sementara
punya pilihan membeli 4 saham persh U, P, N, V. dng data-data sbb
:
Persh Harga Jumlah
Kondisi baik
Kondisi jelek
Saham Saham
($US)
($US)
Total
Dividen
Total
($US) (lembar) Dividen
U
P
N
V

8.5
12.3
22.0
9.0

2,300
1,600
900
2,000

per lmb

Dividen

per lmb

Dividen

0.35
2.2
2.5
0.45

805
3,520
2,250
900

0.2
1.4
1.9
0.3

460
2,240
1,710
600

Analisis Keputusan : Asumsi yg akan terjadi pd pembelian saham di


atas, ada dua kemungkinan yaitu kondisi baik dan kondisi jelek.
Probabilitas yg akan terjadi dlm kondisi baik () dan probabilitas
dlm kondisi jelek (1-) = , shg dpt dibuat tabel perhitungan sbb:
Saham
U
P
N
V

Total dividen dlm kondisi


Baik (P=) Buruk (P=)
402.5
230
1,760
1,120
1,125
855
450
300

Nilai ekspektasi (E)


402.5 230 = 172.5
1,760 1,120 = 640
1,125 855 = 270
450 300 = 150

Kesimpulan : sebaiknya kalau ingin membeli saham pilihlah saham


persh P karena nilai ekspektasinya paling tinggi diantara nilai
ekspektasi yang lainnya.
2. Seorang direktur menginstruksikan kepada bawahannya untuk
melakukan pengamatan untung/ruginya daerah yg akan dijadikan
perluasan pemasarannya, apakah sebaiknya dibuka di daerah
X atau di daerah Y. Hasil pengamatan tersebut adalah :
kemungkinan barang dapat terserap konsumen secara baik jika
dibuka di daerah X adalah 60% dng perkiraan keuntungan Rp.40
juta/tahun tapi jika terjadi kegagalan diperkirakan akan menderita

78

kerugian Rp.12 juta, namun sebaliknya jika dibuka di daerah Y


adalah 45% dng perkiraan keuntungan Rp.55 juta/tahun tapi jika
terjadi kegagalan diperkirakan akan mendapat kerugian Rp.35
juta. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut daerah manakah
sebaiknya dibuka cabang usaha pemasaran baru barang hasil
produksi ?
Jawab :
Nilai ekspektasi dari informasi di atas dpt dicari sbb :
Daerah
Pemasaran

X
Y

Perhitungan ekspektasi dlm Rp. Juta


(Probabilitas keuntungan probabilitas kerugian)
(40 x 0,60) (12 x 0,40) = 19.2 untung
(55 x 0,45) (35 x 0,55) = 5.75 rugi

Keputusan yg dapat diambil untuk membuka cabang daerah


pemasaran baru adalah daerah X.
Soal untuk latihan mandiri !
Ada 1.000 karyawan pegawai Instansi Pemerintah, 30% di anta
ranya ingin membeli obligasi pemerintah. Data-data untuk informasi :
500 karyawan beragama Islam (I), 300 karyawan membeli obligasi di
BEI (O), 100 pembeli obligasi beragama Islam (OI). Hitunglah : P(S),
P(O), P(OI), P(IUO), P(OI), P(I|O) dan P(O|I).

Selamat berlatih !

Anda mungkin juga menyukai