Anda di halaman 1dari 18

Membuat dan Memodifikasi Pemrograman Runing LED dengan Delphi dan embeded Assembler

Oleh :
Alfian (20112606) Hari Santoso (23112315) Riyan Hidayat Tulloh (26112503) Sauki Fadilah (26112888)

Universitas Gunadarma Bekasi 2013

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang LED (Light Emiting Diode) termasuk jenis dioda semikonduktor yang banyak dipakai di dunia elektronika terutama digunakan sebagai indikator. Seiring perkembangan teknolgi dan kebutuhan, kini LED banyak dipakai sebagai penerangan pengganti lampu pijar dan lampu neon yang membutuhkan daya cukup besar. Alasannya, selain karena lebih awet, daya yang dibutuhkan LED jauh lebih kecil sehingga dapat menghemat penggunaan energi listrik. Tidak seperti lampu pijar dan lampu neon, LED mempunyai kecenderungan polarisari yang mempunyai kutub positif dan negatif sehingga untuk menyalakan LED harus diberi arus maju (forward). Jika LED diberi arus terbalik (reverse) maka chip di dalam LED tidak akan mengeluarkan emisi cahaya bahkan jika tegangan sumber terlalu besar dapat menyebabkan LED tersebut rusak. Bukan hanya itu, meskipun LED diberi arus maju tetapi kalau arusnya terlalu besar, maka LED pun akan rusak. Di sinilah perlunya tahanan (resistor) untuk membatasi arus. Setiap warna LED mempunyai karakteristik yang berbeda seperti

besarnya drop tegangan dan arus yang dibutuhkan untuk membuat chip di dalam LED menghasilkan emisi cahaya. Semakin terang jenis LED (Super Bright LED) semakin besar drop tegangan dan arus yang dibutuhkan. Karena perbedaan karakteristik inilah maka untuk membuat rangkaian seri agar setiap LED menyala normal, cukup sulit karena besarnya cahaya yang dihasilkan akan berbeda, bahkan sebagian LED dapat tidak menyala atau redup. Untuk mencegah hal seperti ini LED yang berbeda warna harus dipasang paralel dengan resistor pembatas yang disesuaikan dengan kebutuhan arus LED.

LED (Light Emiting Diode) | Algoritma & Pemprograman A

1.2. Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalah : Menjelaskan Pengertian Lampu LED Menjelaskan Fungsi Lampu LED Menjelaskan LED Sebagai Sumber Daya Masa Depan Menjelaskan LED Sebagai Dioda Semikonduktor Menjelaskan Proses Pembangkitan Cahaya pada LED Menjelaskan Macam-macam LED Menjelaskan Cara Kerja LED Menjelaskan Kelebihan dari LED Menjelaskan Kelemahan dari LED Membuat Running LED pada Delphi Membuat Running LED pada Assembler

LED (Light Emiting Diode) | Algoritma & Pemprograman A

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Lampu LED Lampu LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan LED indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu LED power dan power saving.

Lampu LED terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu LED, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya.

2.2. Fungsi Lampu LED LED dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel atau PDA serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya. Led sebagai model lampu masa depan dianggap dapat menekan pemanasan global karena efisiensinya. Lampu LED sekarang sudah digunakan untuk: penerangan untuk rumah penerangan untuk jalan lalu lintas advertising interior/eksterior gedung

2.3. LED Sebagai Sumber Daya Masa Depan Sumber cahaya dari waktu ke waktu semakin berkembang, mulai dari penemuan lampu pijar oleh Edison dan dalam waktu yang hampir bersamaan ditemukan juga lampu fluorescence (TL) dan merkuri. Saat ini ada beberapa jenis lampu yang digunakan manusia untuk berbagai keperluan, yaitu lampu pijar, TL, LED, Merkuri, Halogen, Sodium dan sebagainya. Namun masih ada kekurangan

LED (Light Emiting Diode) | Algoritma & Pemprograman A

pada lampu generasi pertama sehingga lampu terus dikembangkan agar bisa menghasilkan cahaya yang terang, memberikan warna yang bagus, hemat energi, portable (mudah dibawa) dan lain sebagainya. Yang paling menarik dari beberapa jenis lampu adalah LED.

2.4. LED Sebagai Dioda Semikonduktor Light Emitting Diode (LED) merupakan jenis dioda semikonduktor yang dapat mengeluarkan energi cahaya ketika diberikan tegangan.

Struktur Dasar LED (diambil dari marktechopto.com) Semikonduktor merupakan material yang dapat menghantarkan arus listrik, meskipun tidak sebaik konduktor listrik. Semikonduktor umumnya dibuat dari konduktor lemah yang diberi pengotor berupa material lain. Dalam LED digunakan konduktor dengan gabungan unsur logam aluminium-gallium-arsenit (AlGaAs). Konduktor AlGaAs murni tidak memiliki pasangan elektron bebas sehingga tidak dapat mengalirkan arus listrik. Oleh karena itu dilakukan proses doping dengan menambahkan elektron bebas untuk mengganggu keseimbangan konduktor tersebut, sehingga material yang ada menjadi semakin konduktif.

2.5. Proses Pembangkitan Cahaya pada LED Cahaya pada dasarnya terbentuk dari paket-paket partikel yang memiliki energi dan momentum, tetapi tidak memiliki massa. Partikel ini disebut foton. Foton dilepaskan sebagai hasil pergerakan elektron. Pada sebuah atom, elektron bergerak pada suatu orbit yang mengelilingi sebuah inti atom. Elektron pada orbital yang berbeda memiliki jumlah energi yang berbeda. Elektron yang berpindah dari orbital dengan tingkat energi lebih tinggi ke orbital dengan tingkat energi lebih rendah perlu

LED (Light Emiting Diode) | Algoritma & Pemprograman A

melepas energi yang dimilikinya. Energi yang dilepaskan ini merupakan bentuk dari foton. Semakin besar energi yang dilepaskan, semakin besar energi yang terkandung dalam foton. Pembangkitan cahaya pada lampu pijar adalah dengan mengalirkan arus pada filamen (kawat) yang letaknya ada ditengah-tengah bola lampu dan menyebabkan filamen tersebut panas, setelah panas pada suhu tertentu (tergantung pada jenis bahan filamen), filamen tersebut akan memancarkan cahaya. Namun karena pada lampu pijar yang memancarkan cahaya adalah filamen yang terbakar, tapi jika suhu pada filamen melewati batas kemampuan filamen untuk menahan panas, akan mengakibatkan filamen lampu pijar sedikit demi sedikit meleleh dan selanjutnya putus sehingga lampu pijar tidak akan bisa memancarkan cahaya lagi. Umur dari lampu pijar kurang lebih sekitar 2000 jam. Sedangkan pada lampu flurescence atau lampu TL, proses pembangkitan cahaya hanya memanfaatkan ionisasi gas dalam tabung lampu lalu diberikan beda potensial diantara kedua ujung tabung lampu TL sehingga mengakibatkan loncatan-loncatan elektron dari ujung yang satu ke ujung yang lain dan saat terjadi loncatan elektron bersamaan dengan dipancarkannya cahaya dari loncatan tersebut. Kekurangan dari lampu TL adalah jika gas yang ada dalam tabung habis, maka cahayanya tidak bisa dipancarkan lagi. Umur dari lampu TL relatif lebih lama daripada lampu pijar. Ketika sebuah dioda sedang mengalirkan elektron, terjadi pelepasan energi yang umumnya berbentuk emisi panas dan cahaya. Material semikonduktor pada dioda sendiri menyerap cukup banyak energi cahaya, sehingga tidak seluruhnya dilepaskan. LED merupakan dioda yang dirancang untuk melepaskan sejumlah banyak foton, sehingga dapat mengeluarkan cahaya yang tampak oleh mata. Umumnya LED dibungkus oleh bohlam plastik yang dirancang sedemikian sehingga cahaya yang dikeluarkan terfokus pada suatu arah tertentu. Setiap material hanya dapat mengemisikan foton dalam rentang frekuensi sangat sempit. LED yang menghasilkan warna berbeda terbuat dari material semikonduktor yang berbeda pula, serta membutuhkan tingkat energi berbeda untuk menghasilkan cahaya. Misalnya AlGaAs - merah dan inframerah, AlGaP hijau, GaP - merah, kuning dan hijau.

LED (Light Emiting Diode) | Algoritma & Pemprograman A

2.6. Macam-macam LED 2.6.1. Dioda Emiter Cahaya Sebuah dioda emisi cahaya dapat mengubah arus listrik langsung menjadi cahaya. Dengan mengubah-ubah jenis dan jumlah bahan yang digunakan untuk bidang temu PN. LED dapat dibentuk agar dapat memancarkan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Warna yang biasa dijumpai adalah merah, hijau dan kuning. 2.6.2. LED Warna Tunggal LED warna tunggal adalah komponen yang paling banyak dijumpai. Sebuah LED warna tunggal mempunyai bidang temu PN pada satu keping silicon. Sebuah lensa menutupi bidang temu PN tersebut untuk memfokuskan cahaya yang dipancarkan. 2.6.3 LED Tiga Warna Tiga Kaki satu kaki merupakan anoda bersama dari kedua LED. Satu kaki dihubungkan ke katoda LED merah dan kaki lainnya dihubungkan ke katoda LED hijau. Apabila anoda bersamanya dihubungkan ke bumi, maka suatu tegangan pada kaki merah atau hijau akan membuat LED menyala. Apabila satu tegangan diberikan pada kedua katoda dalam waktu yang bersama, maka kedua LED akan menyala bersama-sama. Pencampuran warna merah dan hijau akan menghasilkan warna kuning. 2.6.4 LED Tiga Warna Dua Kaki Disini, dua bidang temu PN dihubungkan dalam arah yang berlawanan. Warna yang akan dipancarkan LED ditentukan oleh polaritas tegangan pada kedua LED. Suatu sunyal yang dapat mengubah polaritas akan menyebabkan kedua LED menyala dan menghasilkan warna kuning. 2.6.5 Led Seven Segmen biasanya digunakan untuk menampilkan angka berupa angka 0 sampai 9, angka angka tersebut dapat ditampilkan dengan mengubah nyala dari 7 segmen yang ada pada led yang disusun seperti gambar dibawah ini : Gambar LED Seven Segmen :

LED (Light Emiting Diode) | Algoritma & Pemprograman A

Led Seven Segmen, terdapat dua macam, yaitu common anoda dan common Catoda : 1. Common Catoda berarti seven segmen tersebut terdiri dari led led dimana Catoda nya (Kutub -) di hubungkan menjadi satu. 2. Common anoda, skema nya adalah seperti dibawah ini :

Gambar Common Anode Led seven segmen tersebut dapat diaktifkan dengan menghubungkan dengan perangkat kontrol seperti mikrokontroler, seperti di bawah ini :

2.7. Cara Kerja LED Karena LED adalah salah satu jenis dioda maka LED memiliki 2 kutub yaitu anoda dan katoda. Dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari anoda menuju katoda. Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan menyala. Led memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan. Semakin tinggi arus yang mengalir pada led maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V 3,5 V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA maka led akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai penghambat arus.

LED (Light Emiting Diode) | Algoritma & Pemprograman A

Gambar LED

Simbol LED:

Sebuah LED :

Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang banyak ada adalah warna merah, kuning dan hijau.LED berwarna biru sangat langka. Untuk menghasilkan warna putih yang sempurna, spectrum cahaya dari warna-warna tersebut digabungkan, dengan cara yang paling umum yaitu penggabungan warna merah, hijau, dan biru, yang disebut RGB. Pada dasarnya semua warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi daya-nya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong. Bahan semikonduktor yang sering digunakan dalam pembuatan LED adalah: Ga As (Galium Arsenide,) meradiasikan sinar infra merah, Ga As P (Galium Arsenide Phospide) meradiasikan warna merah dankuning,

LED (Light Emiting Diode) | Algoritma & Pemprograman A

Ga P (Galium Phospide) meradiasikan warna merah dan kuning. Gambar Fisik LED :

2.8 Kelebihan dari LED LED memiliki efisiensi energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain, dimana LED lebih hemat energi 80 % sampai 90% dibandingkan lampu lain. LED memilki waktu penggunaan yang lebih lama hingga mencapai 100 ribu jam. LED memiliki tegangan operasi DC yang rendah. Cahaya keluaran dari LED bersifat dingin atau cool (tidak ada sinar UV atau energi panas). Ukurannya yang mini dan praktis LED memiliki efisiensi energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain, dimana LED lebih hemat energi 80 % sampai 90% dibandingkan lampu lain. LED memilki waktu penggunaan yang lebih lama hingga mencapai 100 ribu jam. LED memiliki tegangan operasi DC yang rendah. Cahaya keluaran dari LED bersifat dingin atau cool (tidak ada sinar UV atau energi panas). Ukurannya yang mini dan praktis

LED (Light Emiting Diode) | Algoritma & Pemprograman A

2.8. Kelemahan LED Suhu lingkungan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan elektrik pada LED. Harga LED per lumen lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain. Kelemahan dari LED di atas yang menyebabkan masyarakat lebih memilih menggunakan Cara penerangan biasa dengan lampu pijar maupun neon dibandingkan menggunakan LED. 2.10 Membuat Running LED pada Delphi Buatlah desain sebagai berikut :

Keterangan : OBJECT Form Panel Panel Panel Shape Shape Shape Shape Shape Shape Shape Shape NAME Form1 Panel1 Panel2 Panel3 Shape1 Shape2 Shape3 Shape4 Shape5 Shape6 Shape7 Shape8 FUNGSICAPTION / TEXT Sebagai tampilan LED Sebagai frame LED Sebagai frame BUTTON Sebagai frame Timer LABEL Sebagai lampu LED Sebagai lampu LED Sebagai lampu LED Sebagai lampu LED Sebagai lampu LED Sebagai lampu LED Sebagai lampu LED Sebagai lampu LED
10

LED (Light Emiting Diode) | Algoritma & Pemprograman A

Button

Button1

Untuk mengarahkan lampu LED >> atau <<

Button

Button2

Untuk

menjalankan

dan

menghentikan LED. START atau STOP. Button Button3 Untuk mengatur kecepatan LED. DURASI Timer Label Timer1 Label1 Untuk mengatur kecepatan LED Coba-coba bikin ginian

PROGRAM ARAH >> DAN << (Double klik pada Button1 (>> DAN <<) dan ketiklah kode berikut ini) : procedure TForm1.BitBtn1Click(Sender: TObject); begin if bitbtn1.Caption = '>>' then begin bitbtn1.Caption:='<<'; end else begin bitbtn1.Caption:='>>' end end;

procedure TForm1.SiapSiap(Sender: TObject); begin DATA:=1; end;

procedure TForm1.FormClose(Sender: TObject; var Action: TCloseAction); begin DATA:=0; end;

LED (Light Emiting Diode) | Algoritma & Pemprograman A

11

end.

PROGRAM START (Double klik pada Button2 (START) dan ketiklah kode berikut): procedure TForm1.BitBtn2Click(Sender: TObject); begin if bitbtn2.Caption = 'START' then begin bitbtn2.Caption:='STOP'; timer1.Enabled:=true; end else begin bitbtn2.Caption:='START'; timer1.Enabled:=false; end end;

PROGRAM DURASI (Double klik pada Button3 (DURASI) dan ketiklah kode berikut): procedure TForm1.BitBtn3Click(Sender: TObject); var nk: integer; ns: string[5]; begin ns:=inttostr(timer1.Interval); while (nk > 1000) or (nk < 1) do begin ns:=inputbox('atur kecepatan','Masukan nilai dari 1 s/d 1000',ns); nk:=strtoint(ns); end; messagedlg(ns,mtInformation,[mbOK], 0);

LED (Light Emiting Diode) | Algoritma & Pemprograman A

12

timer1.Interval:=nk; end; MAKA HASILNYA SEBAGAI BERIKUT Pilih durasi untuk mengatur kecepatan LED

Pilih >> atau << untuk mengatur arah

ARAH KANAN ARAH KIRI

Pilih start untuk menjalankan LED

2.11 Membuat Running LED pada Assembler Assembler adalah sebuah program komputer untuk menterjemahkan Bahasa Assembly -- intinya, sebuah representasi menmonic dari bahasa mesin menjadi kode objek. Dioda cahaya atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini termasuk bentuk

LED (Light Emiting Diode) | Algoritma & Pemprograman A

13

elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga ultraviolet dekat atau inframerah dekat. Penampakan :

Untuk menyalakan LED, Anoda harus diberi logika 1 (high) dan Katoda harus diberi logika 0 (low). Kemudian untuk LED dengan jumlah banyak, biasanya semua Anodanya atau Katodanya dijadikan satu (di-common), kemudian pin lainnya dihubungkan sebagai data. Sehingga sering kita kenal dengan nama common Anode (semua kaki anode di hubungkan ke VCC, untuk menyalakan led, pin yang lainnya diberi logika 0) dan Common Cathode (semua kaki anode di hubungkan ke GND, untuk menyalakan led, pin yang lainnya diberi logika 1).

Buatlah rangkaian di proteus seperti ini (kita gunakan AVR ATMEGA8535 atau AT90S8535 dan rangkaian LED yang di-Common Anoda)

LED (Light Emiting Diode) | Algoritma & Pemprograman A

14

catatan: Bila digunakan rangkaian sebenarnya, harap Sebelum LED di beri Resistor minimal 330 Ohm untuk membatasi arus yang masuk ke LED aagar tidak rusak.

Ketikkan program LED kedip-kedip di bawah ini, kemudian compile di proteus, dan RUN!:

$regfile = "8535def.dat" $crystal = 8000000

'mikro yang digunakan 'cristal yang digunakan

Config Portb = Output

Do Portb = 255 Wait 1 Portb = 0 Wait 1 Loop 'matikan LED 'nyalakan LED

LED (Light Emiting Diode) | Algoritma & Pemprograman A

15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan LED itu merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mampu memencarkan cahaya. Karena LED salah satu jenis dioda maka LED memiliki 2 kutub yaitu anoda dan katoda. Setiap warna LED mempunyai karakteristik yang berbeda seperti besarnya drop dan arus yang dibutuhkan untuk membuat chip di dalam LED menghasilkan emisi cahaya. Semakin terang jenis LED (Super Bright LED) semakin besar drop tegangan dan arus yang dibutuhkan.

LED (Light Emiting Diode) | Algoritma & Pemprograman A

16

DAFTAR PUSTAKA

http://sulistina.weebly.com/pengertian-led.html http://rasapas.wordpress.com/2011/03/04/8/ http://andry-pein.blogspot.com/2010/10/delphi-led.html http://u2technologies.wordpress.com/2010/08/09/delphi-dan-sistem-embedding%E2%80%93-port-serial-rs-232-contoh-pertama/ http://www.meriwardanaku.com/2010/07/membuat-program-led-berjalandengan.html

LED (Light Emiting Diode) | Algoritma & Pemprograman A

17

Anda mungkin juga menyukai