Anda di halaman 1dari 24

Diode

Pengertian Dioda
4 Juli, 2015 oleh Rida Angga Kusuma
Pengertian Dioda merupakan salah satu komponen elektronika yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai dua elektroda, yaitu Katoda dan Anoda. Katoda
disimbolkan dengan “P” yang merupakan kutub positif (+) sedangkan Anoda
disimbolkan dengan “N” kutub negatif (-).

Pada komponen yang berbahan semikonduktor, dioda dikenal dengan komponen yang
paling sederhana karena hanya mempunyai dua elektroda saja. Selain itu dioda
merupakan komponen yang paling tua sepanjang sejarah sejak
ditemukannya komponen elektronika yang berbahan semikonduktor.

Pada awal sejarahnya, dioda adalah komponen penting untuk menggantikan tabung
hampa yang memiliki bentuk dan dimensi yang besar, selain itu tabung hampa
memerlukan tegangan tinggi untuk pengoperasiannya. Dengan hadirnya dioda
menjadikan setiap peralatan elektronika berubah total menjadi sangat kecil.

Dioda merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam rangkaian


elektronika. Pengertian dioda lainnya adalah sebuah komponen elektronika  dengan
sifat semikonduktor dan memiliki dua kutub, yaitu Anoda dan Katoda.  Dioda
mempunyai fungsi yang unik yaitu hanya bisa dialiri arus listri ke satu arah dan jika
kutub listrik dibalik, maka arus listrik tak akan diteruskan. Dioda tidak berkarakter
sempurna dan bisa dipengaruhi oleh arus dan tegangan kompleks yang tak linier.
Dioda pertama kali berbentuk tabung hampa namun saat ini sebagian besar Dioda
dibuat dengan bahan-bahan bersifat semikonduktor seperti germanium dan silikon dan
terbagi menjadi dua yaitu dioda kristal atau semikonduktor dan dioda termionik.

1. Dioda Termionik

Pengertian Dioda termionik adalah


elemen elektronika yang tersusun dari elektroda dalam balutan gelas. Bentuk awal
dioda ini sangat mirip dengan lampu pijar. Pada dioda termionik proses yang terjadi
pada katub – katubnya adalah pemanasan yang disebabkan oleh arus listrik yang
melalui filamen pemanas dan memanaskan katoda yang dilapisi dengan Barium yang
dicampur Strontium Oksida dan memproduksi pancaran Elektron termionik ke ruang
hampa, namun ketiga  tegangan dibalik, tidak ada pemanasan yang terjadi.

2. Dioda Semikonduktor
Dioda jenis ini adalah dioda  terdiri dari
P – N Semikonduktor dimana arus bisa mengalir dari P ( Anoda) ke kutub N (Katoda)
namun tidak bisa sebaliknya. Dioda semikonduktor ada varian yang lain yaitu Dioda
Schottky yang merupakan dioda yang terdiri dari logan dan semikonduktor. Dioda
semikonduktor tersedia di pasaran dalam berbagai jenis.

Oleh karena sifatnya tersebut, maka dioda sering sekali dipergunakan sebagai
penyearah arus listrik dari AC ke DC, bisa juga sebagai penyetabil tegangan atau
regulator voltase (dioda zener), bisa juga difungsikan untuk sekering pada sirkuit,
sebagai clipper yang berguna untuk membuang sinyal yang lebih besar atau lebih kecil
dari nilai tertentu, sebagai clamper, pengganda tegangan, sebagai indikator dan juga
LED, sensor panas, sensor cahaya, dan juga VCO atau voltage controlled oscilator.
Itulah pengertian dioda yang bisa menambah wawasan Anda di bidang elektronika.

Fungsi Dioda Secara Umum


8 Juli, 2015 oleh Rida Angga Kusuma
Fungsi dioda secara umum dapat dijelaskan secara sederhana, yakni komponen
dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Karena dalam dioda dikenal
dengan istilah panjar maju (forward bias) dan panjar mundur (reverse bias). Dioda yang
memiliki fungsi dasar yang sederhana ini ternyata salah satu komponen semikonduktor
yang sangat penting.

Berikut fungsi-fungsi dioda yang banyak digunakan pada rangkaian elektronika:

1. Dioda berfungsi sebagai penyerarah tegangan AC. Pada rangkaian adaptor, untuk
dapat menghasilkan tegangan DC, tegangan AC dari jala-jala PLN harus disearahkan
dahulu dengan menggunakan dioda penyerarah.

2. Dioda sebagai penstabil tegangan. Dalam hal ini jenis dioda yang digunakan adalah
jenis dioda zener.

3. Dioda sebagai sensor cahaya. Untuk menggunakan kemampuan ini, jenis dioda yang
digunakan adalah jenis dioda foto.

4. Dioda sebagai pengaman polaritas pada tegangan DC.

5. Dioda sebagai pengganda tegangan (multiplier voltage).

6. Sebagai pencahayaan (Dioda LED). Dioda LED banyak digunakan sebagai indikator
pada peralatan-peralatan instrumentasi, audio bahkan pada teknologi TV LED yang
banyak dipakai saat sekarang ini.

7. Sebagai pengontrol frekuensi. Dioda jenis varactor banyak digunakan pada


rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator).

8. Sebagai detektor pada rangkaian radio.

9. Dan lain sebagainya.

Jika ditinjau dari bahan pembuatan dioda saat ini, terdapat empat bahan pembuat dioda
tergantung fungsi dan kegunaannya, hal ini tentu disesuaikan dengan spesifikasi dari
dioda itu sendiri yang dibedakan dengan kode-kode dioda. Yang mana bahan-bahan
tersebut diantaranya adalah Silikon, Germanium, Selenium, dan dioda zener.

Dengan melihat begitu banyaknya fungsi dioda pada rangkaian elektronika, menjadikan
peran salah satu komponen semikonduktor ini sangat penting, terutama pada rangkaian
indikator dan instrumentasi.

Inilah Jenis-Jenis Dioda Ditinjau dari


Perkembangan Teknologi Saat ini
8 Juli, 2015 oleh Rida Angga Kusuma

Jenis-jenis dioda merupakan salah satu teknologi pencahayaan terbaru, dan salah
satunya dikenal dengan sebutan LED. Dioda semakin populer selama beberapa tahun
belakangan ini mengingat kegunaannya untuk kehidupan manusia ternyata cukup
besar.

Tak hanya sebatas digunakan sebagai sarana pencahayaan, Dioda bahkan juga kerap
kali digunakan sebagai salah satu hiasan dalam berbagai bangunan penting dunia
maupun sebagai pelengkap berbagai acara penting yang akan menonjolkan keindahan
dari sistem pencahayaan.

Kali ini tidak akan membahas mengenai rangkaian elektronika namun penjelasannya


dalam bentuk lain. Dalam beberapa teknologi terbaru seperti gadget, LED pun telah
menjadi bagian dari perkembangan LED yang semakin marak digunakan oleh Bagi
Anda yang ingin mengenali lebih jauh mengenai beberapa jenis dioda. Berikut ini
merupakan jenis-jenis dioda yang layak untuk Anda ketahui yang ditinjau dari
perkembangan teknologi TV dan pencahayaan.
Light Emiting Diode
Salah satu jenis-jenis dioda yang telah sangat banyak digunakan di kalangan
masyarakat adalah Light Emiting Diode atau biasa dikenal dengan sebutan LED. LED
merupakan jenis Dioda paling baru yang banyak digunakan di perangkat elektronik dan
juga beberapa peralatan transportasi sebagai salah satu bentuk kelengkapan
pencahayaan. Pada beberapa peralatan elektronik, teknologi LED bahkan juga dikenal
sebagai salah satu teknologi pencahayaan terbaik dibandingkan dengan teknologi yang
terdahulu.

Keti
ka digunakan sebagai salah satu teknologi dalam televisi terbaru, LED juga semakin
menyempurnakan gambar yang dihasilkan oleh televisi tersebut. Untuk jenis lampu LED
sebagai salah satu bentuk dekorasi, lampu jenis ini juga telah banyak digunakan di
berbagai lokasi untuk keperluan pencahayaan dan penerangan sekaligus untuk
memperindah lokasi tersebut. Bentuknya yang kecil dan juga praktis membuat lampu
LED semakin banyak dikreasikan untuk berbagai keperluan.

Tak hanya itu saja, bahkan kini juga telah dikembangkan berbagai jenis LED dengan
berbagai warna dan juga berbagai ukuran yang lebih praktis untuk digunakan. Dari segi
komponen, Light Emiting Dioda merupakan hasil dari penggabungan 2 komponen
elektronik dan optik sehingga menghasilkan cahaya yang jernih dan juga terang.

Jenis-jenis Dioda: Dioda Photo

Dioda photo merupakan jenis dioda yang terbukti sangat


peka terhadap cahaya dan juga berbagai hal lain yang bisa memicu untuk mengaktifkan
salah satu jenis-jenis dioda yang satu ini. Kegunaannya untuk manusia terbukti cukup
besar. Hal itu dibuktikan dengan fungsi dioda Photo yang banyak berguna sebagai
salah satu komponen utama dalam teknologi alarm. Dikenal sebaai komponan yang
sangat peka terhadap cahaya, Dioda Photo diketahhui dapat bekerja dengan cepat
ketika digunakan sebagai salah satu alat sensor.

Mengenai komponan yang digunakan, Dioda Photo terdiri dari komponen silicon dan
geranium yang digabungkan sehingga membentuk sebuah teknologi yang sangat peka
terhadap cahaya. Meskipun saat ini telah banyak teknologi yang dinilai lebih canggih,
namun teknologi dioda tetap menjadi salah satu teknologi terbaru yang masih layak
untuk dikembangkan. Selebihnya, teknologi dioda bahkan juga disebut-sebut sebagai
teknologi yang diajarkan oleh makhluk dari luar angkasa. Namun kabar ini dipercaya
hanya mitos belaka.

Di sisi lain, banyak orang yang menyebutkan bahwa dioda memegang peranan yang
sangat penting dalam perkembangan teknologi di dunia. Berkembangnya berbagai jenis
dioda pun dikenal turut mendukung perkembangan jaman yang terjadi saat ini. Bahkan,
selain light emiting dioda dan dioda photo, masih ada beberapa jenis dioda lain yang
kini juga sedang dikembangkan untuk mendukung perkembangan teknologi dari zaman
ke jaman. Gadget dan alat elektronik hanya menjadi beberapa contoh yang layak untuk
menjadi salah satu alasan untuk mengembangkan jenis-jenis dioda dan mendapatkan
teknologi yang lebih baik lagi. Demikian penjelasan dari jenis-jenis dioda yang ditinjau
dari perkembangan elektronika saat ini.

6 Simbol Dioda yang Harus


Diketahui
23 Juli, 2015 oleh Rida Angga Kusuma

Secara spesifik, simbol dioda digambarkan


dengan anak panah mengarah ke arah kanan yang bertemu dengan garis mendatar
dan melintang. Simbol ini bukan tanpa maksud karena simbol tersebut menjelaskan
cara kerja dioda. Ujung pangkal anak panah pada simbol tersebut disebut sebagai kaki
positif atau anoda dengan simbol P.

Sedangkan ujung lain dari anak panah tersebut disebut sebagai kaki negatif atau
katoda dengan simbol N. Dioda sendiri dibedakan beberapa jenis dengan fungsi dan
simbol dioda yang berbeda. Setidaknya, ada 6 jenis dioda beserta simbol dioda yang
sering digunakan dalam rangkaian elektronika.

Daftar isi

 Simbol Dioda Penyearah


 Simbol Dioda Zener
 Simbol Dioda Foto
 Simbol Dioda Emisi Cahaya (Dioda LED)
 Simbol Dioda Terobosan
 Simbol Dioda Varaktor

Simbol Dioda Penyearah

Dioda penyearah adalah jenis dioda yang sering digunakan sebagai sekering atau
pengaman rangkaian listrik. Simbol dioda penyearah sama dengan simbol dioda umum,
yaitu anak panah ke arah kanan yang bertemu dengan garis mendatar dan melintang.
Simbol Dioda Zener

Secara umum simbol dioda jenis ini sama dengan simbol dioda penyearah. Hanya saja,
terdapat tambahan garis di kedua ujung garis melintang. pada garis melintang bagian
atas terdapat tambahan garis pendek di sebelah kirinya. Selain itu, ada garis kecil di
sebelah kanan untuk garis melintang bagian bawah. Tanda garis kecil yang
ditambahkan tersebut merupakan penanda penstabilan tegangan atau arus yang
searah atau DC.

Simbol Dioda Foto

Dioda ini juga disimbolkan dengan simbol umum yang sama dengan dioda penyearah.
Sama dengan dioda Zener, dioda foto juga memilih garis tambahan. Saat menggambar
simbol dioda foto, maka Anda harus menambahkan 2 tambahan anak panah. 2
tambahan anak panah tersebut diletakkan di bagian kiri atas dengan arah anak panah
yang mengarah masuk ke anak panah utama. Penambahan 2 anak panah ini pun
bukan tanpa maksud. Penambahan tersebut menandakan bahwa dioda tersebut akan
menghasilkan arus listrik jika terkena cahaya.

Simbol Dioda Emisi Cahaya (Dioda LED)

Dioda jenis ini sering juga disebut dengan LED atau Light Emitting Dioda. Jika dilihat
secara sepintas, simbol dioda emisi cahaya mirip dengan dioda foto. Yang
membedakan kedua jenis dioda ini adalah pada posisi 2 tambahan anak panahnya.
Jika dioda foto memiliki tambahan 2 anak panah yang mengarah ke dalam, maka dioda
emisi cahaya memiliki 2 anak panah yang mengarah keluar. Posisi 2 anak panah
tersebut juga berada pada tempat yang sama dengan dioda foto. Simbol ini
menunjukkan bahwa saat dioda mendapatkan muatan DC maka justru dioda aka
menghasilkan cahaya.
Simbol Dioda Terobosan

Dioda jenis ini juga disimbolkan dengan simbol dioda dasar yang sama dengan dioda
penyearah. Jika dioda zener memiliki 2 tambahan garis kecil yang berlawanan arah,
maka dioda terobosan juga memiliki 2 garis tambahan berukuran kecil. Yang
membedakan keduanya adalah posisi garis tambahan tersebut. Untuk dioda terobosan,
garis tambahan mengarah pada satu arah yaitu mengarah pada anoda.

Simbol Dioda Varaktor

Sama dengan semua jenis-jenis dioda di atas, dioda varaktor juga memiliki garis
tambahan. Garis tambahan pada dioda varaktor adalah tambahan satu garis melintang
di ujung anak panah, sehingga simbol dioda umum tidak lagi terhubung seperti simbol
umumnya tersebut. Simbol ini menunjukkan bahwa dioda terhubung dengan kapasitor.

Pada dasarnya semua simbol dioda hampir mirip semuanya, hanya yang membedakan


adalah pada penambahan pada sisi-sisinya, dan biasanya hal tersebut juga
menandakan perbedaan karakteristik dioda.

Prinsip Kerja Dioda pada Peralatan


Elektronika
23 Juli, 2015 oleh Rida Angga Kusuma
Dioda banyak sekali digunakan dalam rangkaian perangkat elektronik yang mendukung
kebutuhan manusia. Lemari es, televisi, radio, dan AC merupakan beberapa perangkat
elektronik yang menggunakan dioda sebagai pelengkap rangkaian listriknya.
Sebenarnya, bagaimana prinsip kerja dioda pada perangkat tersebut?
Sebelum membahas mengenai prinsip kerjanya, perlu diketahui bahwa dioda
merupakan komponen listrik yang sifatnya aktif. Dioda akan aktif jika teraliri muatan
listrik artinya dioda akan bekerja mendukung kinerja perangkat elektronik jika sudah
dialiri listrik.

Secara umum prinsip kerja dioda adalah memaksimalkan arus bolak-balik listrik.
Dengan arus bolak-balik yang dilewatkan ke dioda maka kinerja peralatan listrik
tersebut akan menjadi maksimal. Hal ini pun sesuai dengan fungsi dipasangnya dioda
pada rangkaian elektronika. Dengan dipasangnya dioda pada perangkat elektronik,
maka arus listrik yang semula bolak-balik akan mengalir pada satu trek saja.

Intinya, dengan dipasangnya dioda, maka arus yang semula AC akan diubah menjadi
arus DC. Agar dioda bekerja secara maksimal, Anda pun harus memastikan bahwa
dioda dipasang dengan benar dan tidak terbalik. Setelah memastikan bahwa dioda
terpasang dengan baik dan benar, kemudian aliri listrik. Dalam hal ini, listrik memiliki
muatan yaitu muatan negatif dan positif.

Dengan dipasangnya
dioda, arus yang tadinya dua arah ini, akan menjadi satu arah saja. Dioda akan
mengubahnya dengan menggunakan teknik yang dinamakan dengan teknik bias. Saat
memasang, pastikan terlebih dahulu warna gelang pada ujungnya. Dioda yang baik dan
berfungsi adalah dioda dengan warna gelang putih pada ujung pertama dan warna
hitam pada ujung ke dua.
Pemberian warna tersebut bukan hanya untuk memperindah desain namun memiliki
fungsi. Satu ujung berfungsi sebagai output dan satu ujung lainnya berfungsi sebagai
input. Sekali lagi, jika sampai ujung dipasang terbalik maka perangkat elektronik tidak
akan bekerja.

Karena prinsip kerja dioda yang berbeda dari perangkat listrik lainnya ini, dioda juga
sering digunakan dalam perangkat pengaman atau sekering. Jika dilihat dari bahannya,
maka dioda dibuat dari bahan semikonduktor. Bahan semikonduktor tersebut memiliki
muatan anoda atau P dan muatan katoda atau N. Muatan P merupakan bahan dengan
muatan yang kekurangan satu elektron sedangkan muatan P merupakan bahan yang
berlebihan elektron.

Dengan bahan semacam ini dioda dapat bekerja sebagai pembawa tegangan.
Tegangan tersebut akan dialirkan sekaligus dipindahkan. Dari pengaliran dan
pemindahan arus tersebut dihasilkanlah arus searah atau biasa disebut dengan arus
DC. Secara spesifik, dioda akan dialiri tegangan maju. Saat dialiri tegangan maju
artinya tegangan di sisi P lebih besar dibandingkan pada sisi N. Nantinya, elektron akan
mengalir ke arah sisi N dan mengisi kekosongannya.

Sebaliknya, Anda pun bisa mengaliri dioda dengan tegangan balik. Namun, pada
pengaliran tegangan terbalik, maka tidak aka nada elektron yang mengalir ke sisi P. Hal
ini dikarenakan jumlah tegangan di sisi N lebih besar atau tinggi. Dioda ini akan
digunakan dalam aplikasi rangkaian penyearah. Dua ujung dioda tersebut juga
membentuk hole. Hole inilah yang akan diisi dengan arus dan langsung mengalir
sekaligus berpindah.

Ada beberapa jenis dioda yang digunakan untuk melengkapi kinerja seperti dioda
Zener, dioda varaktor, dioda penyearah, dioda terobosan, dan lain-lain. Pastikan Anda
membeli dioda yang benar sebelum menggunakannya untuk keperluan perangkat
eletronik Anda. Semoga prinsip kerja dioda yang disampaikan di sini membantu Anda
mengetahui penggunaan dioda dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis Dioda dan Karakteristik Dioda
24 Juli, 2015 oleh Rida Angga Kusuma
Sebelum menggunakan komponen dioda untuk berbagai proyek rangkaian elektronika,
ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu karakteristik dioda. Untuk mengetahui
karakteristiknya, Dapat dilakukan dengan beberapa percobaan sebagai berikut.

 Siapkan dioda seri, catu daya DC, dan resistor.


 Pasangkan dioda seri tersebut dengan catu daya DC dan resistor yang sudah
disiapkan.
 Ukur tegangan diodanya berdasarkan variasi sumber tegangan yang diberikan.
 Dari ukuran tersebut, selanjutnya dibuat kurva karakteristik dioda.
 Kurva karakteristik tersebut merupakan fungsi arus ID atau arus yang dilalui
dioda terhadap tegangan VD.
 Ukurlah tegangan dioda atau Vab dan arus yang melalui dioda atau ID.
Selain itu, karakteristik dioda dapat diubah dengan mengubah VDDnya. Untuk
memperoleh karakteristik dioda, Anda harus mengeplotkan arus dioda ID ke tegangan
dioda Vab. Jika anoda tegangannya lebih tinggi dari pada katoda artinya dioda
mendapatkan tegangan bias forward. Sebaliknya, jika VD hasilnya negatif maka dioda
dikatakan mendapatkan bias reserve atau bias mundur.
Perlu diketahui jika VDD diubah maka akan
terjadi perubahan pula pada arus ID dan arus VD. Mengetahui karakteristik dioda
sangat penting. Dengan mengetahui karakteristiknya, Anda dapat menghitung harga
VDD dan RL. Dari karakteristik ini pula, dioda dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.

Jenis dioda berdasarkan fungsi dan karakteristiknya antara lain dioda kontak titik, dioda
hubungan, LED, dioda foto, dioda zener dan lain-lain. Karakteristik dioda akan
menentukan fungsi dari dioda itu sendiri. Contohnya, dioda kontak titik yang sering
digunakan untuk mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah.

Ada pula karkateristik dioda yang disebut dengan dioda hubungan. Karakteristik dioda
seperti ini umumnya mampu mengalirkan tegangan yang besar. Walaupun mampu
mengalirkan tegangan yang besar namun tegangan tersebut hanya dialirkan secara
searah. Selain itu ada pula dioda LED.

Dioda dengan karakteristik seperti ini akan mengeluarkan cahaya jika dialiri forward
bias. Ada pula karakteristik dioda yang berbeda dengan karakteristik dioda pada
umumnya. Jika pada umumnya dioda tidak akan bisa bekerja jika dipasang terbalik,
maka tidak dengan dioda yang dinamakan dengan dioda varactor. Saat dioda jenis ini
dipasang terbalik, maka dioda tersebut berfungsi sebagai kondensator.

Lebih lanjut lagi, ada pula dioda bridge. Dioda jenis ini memiliki karakteristik sama
dengan power supply. Dioda bridge terbuat dari bahan silikon dan disusun sesuai
dengan namanya yaitu disusun seperti jembatan penghubung. Ada pula dioda yang
memiliki karakteristik sebagai pembatas tegangan. Dioda tersebut diberi nama dioda
zener.

Sesuai dengan karakteristiknya, dioda ini akan memberikan pembatasan tegangan.


Secara aplikasi, dioda ini digunakan pula sebagai voltage stabilizer atau voltage
regulator. Dengan begitu, dioda akan membantu tegangan terbalik menjadi lebih stabil
dari sebelumnya.

Tentu saja, Anda harus mengetahui terlebih dahulu karakteristik dioda sehingga Anda
dapat mengetahui dioda jenis apa yang harus Anda gunakan untuk
memaksimalkan rangkaian elektronika yang sedang Anda rangkai. Jika Anda sampai
salah memilih jenis dioda berdasarkan karakteristiknya, bisa jadi rangkaian elektronika
tersebut tidak bekerja atau bahkan rusak.

Sedangkan jika Anda memilih dioda dengan karakteristik yang tepat, maka kinerja
perangkat elektronik Anda justru akans semakin maksimal dari sebelumnya. Jika Anda
yang tidak paham sama sekali dengan dioda, maka bertanyalah pada ahlinya termasuk
mengenai karakteristik dioda. Umumnya, orang yang bekerja di bidang elektronika akan
lebih mudah dan faham dengan hal ini.

Inilah Beberapa Macam Fungsi


Dioda
24 Juli, 2015 oleh Rida Angga Kusuma

Apa sih fungsi dioda yang paling utama? Untuk menjawab hal tersebut ada baiknya
apabila Anda mengetahui mengenai dioda itu sendiri terlebih dahulu. Jadi dioda adalah
bentuk komponen elektronika dari listrik yang masih aktif dan juga memiliki dua bagian
kutub yang berbeda.
Kedua kutub tersebut adalah Anoda atau lebih dikenal dengan sebutan kutub (+), dan
juga katoda yang disebut sebagai kutub (-). Dioda itu sendiri akan memperbolehkan
arus listrik mengalir pada satu arah tertentu, sedangkan untuk arus sebaliknya akan
dilakukan penghambatan sehingga tidak dapat mengalir secara berlawanan arah.

Dioda sebagai bentuk dari rangkaian elektronika keberadaannya sangat penting,


bahkan ia seringkali digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat dalam
peralatan rumah tangga, seperti halnya pada adaptor. Adaptor merupakan alat yang
difungsikan untuk mengubah arus listrik alternating current menjadi bentuk arus listrik
dari direct current.

Dalam beberapa peralatan rumah tangga lainnya memang seringkali menggunakan


arus listrik direct current, sementara pihak PLN menyediakan arus listrik dalam bentuk
alternating current. Hal inilah yang membuat hampir keseluruhan barang elektronik
yang Anda miliki menggunakan adaptor, baik itu HP, televisi dan berbagai macam
bentuk barang elektronik lainnya.

Apa Saja Fungsi Dioda?

Setelah mengetahui terlebih dahulu


mengenai apa itu dioda, Anda dapat mengetahui kemudian apa saja bentuk kegunaan
atau fungsi dioda tersebut. karena dioda tersebut merupakan bagian komponen
semikonduktor, maka selain berfungsi untuk menghantarkan arus tegangan dan juga
menghambat arus tersebut, ia juga memiliki bentuk fungsi lainnya, yang diantaranya
adalah sebagai berikut :

 Membantu menyearahkan arus AC menjadi DC dari dioda bridge


 Membantu menstabilkan tegangan yang terdapat pada komponen dioda zener
 Berperan sebagai pengaman dan juga sekering arus listrik
 Membantu memangkas dan juga melakukan pembuangan dari level sinyal pada bagian
atas atau pun bawah tegangan yang terdapat dalam rangkaian dari clipper
 Berperan untuk menambahkan komponen direct current pada sinyal alternating current
yang terdapat dalam rangkaian dari clamper.
 Berperan sebagai pengganda dari tegangan
 Bertindak sebagai indikator bagi rangkaian light emiting diode atau LED
 Bisa digunakan untuk membantu sistem sensor panas yang terdapat dalam aplikasi dari
rangkaian pada power amplifier
 Berperan menjadi sensor cahaya dalam komponen diado foto
 Berperan bagi rangkaian voltage controlled oscilator atau VCO dalam komponen dari
dioda varactor.
Setelah mengetahui beberapa macam bentuk fungsi dari dioda tersebut, maka Anda
dapat menyimpulkan bahwa dioda itu sendiri, dapat dicontohkan sebagai bentuk katup
yang mana akan terbuka apabila air mengalir dari arah belakang menuju bagian
depannya. Namun katup tersebut akan menutup jika dorongan yang terjadi pada aliran
listrik tersebut mengarah dari bagian depan menuju bagian belakang katup.

Dioda seringkali disimbolkan dengan gambar yang menyerupai anak panah, pada anak
panah tersebut di bagian ujungnya terdapat garis dengan bentuk yang melintang, dan
gambaran itu sendiri merupakan pengambaran dari cara kerja dioda. Pada gambar
tersebut, lebih tepatnya pada bagian pangkal dari anak panah akan disebut sebagai
bagian dari Anoda yang biasanya diberi lambang huruf P, sedangkan bagian dari ujung
lainnya dalam anak panah itu disebut dengan Katoda yang dilambangkan dengan huruf
N.

Umumnya dioda itu dibuat dengan menggunakan bahan dari silicon, yang sudah
dibekali oleh adanya tegangan pemicu. Tegangan pemicu dalam bahan tersebut
merupakan bagian penting yang wajib keberadaannya karena akan berguna dan juga
berfungsi sebagai bentuk elektron yang mana dapat mengisi hole secara langsung
melawati bagian dari depletin layer. Dalam komponen dioda itu sendiri juga tidak akan
ada bentuk pemindahan elektron dari N ke P atau bahkan sebaliknya, yang
dikarenakan hole elektron tersebut tertarik menuju arah kutub yang berlawanan.

Apa Itu Diode Zener?


25 Juli, 2015 oleh Rida Angga Kusuma

Apakah yang disebut dengan dioda zener? Bagi Anda yang belum mengetahui
mengenai jenis dioda yang satu ini mungkin akan melontarkan pertanyaan yang sama
seperti halnya pertanyaan tersebut, Jenis dioda yang satu ini adalah bentuk dioda yang
mana memiliki karakteristik untuk menyalurkan arus listrik yang mengalir menuju arah
berlawanan apabila diberikan bentuk tegangan yang melampaui dari batas tegangan
tembus atau lebih dikenal dengan breakdown voltage atau tegangan zener. Hal ini
tentunya berlainan dengan bentuk dioda biasa yang menyalurkan arus listrik hanya satu
arah saja.

Seperti yang sudah diketahui secara umum bahwa jenis dioda yang biasa merupakan
bentuk dari dioda yang tidak akan melakukan aliran dari arus listrik dengan mengalir
dalam cara yang berlawanan bahkan jika dicatu balik sekalipun di bawah dari tegangan
rusaknya dioda tersebut.

Apabila batas tegangan yang digunakan tersebut melampaui dari batas tegangan
operasional yang semestinya, maka dioda sebagai rangkaian elektronika tersebut dapat
mengalami bentuk kerusakan. Kerusakan ini bermula dari arus listrik yang terjadi
secara berlebihan, sehingga menyebabkan adanya panas.

Proses yang satu ini biasanya disebut sebagai reversible jika memang masih dilakukan
dalam bentuk batasan yang normal sesuai kemampuan yang dimilikinya. Dalam
beberapa kasus seperti halnya pada pencatuan maju  yang sesuai dengan gambaran
anak panah pada dioda, maka akan terjadi sebuah tegangan jatuh atau lebih dikenal
dengan istilah drop voltage, tegangan jatuh ini bergantung pada jenis dioda yang
digunakannya.

Dioda Zener sebagai Pembatas Tegangan

Dioda zener  pada dasarnya memiliki sifat


yang kurang lebih sama dengan jenis dioda biasa lainnya, kecuali apabila alat ini
memang sengaja dibuat dengan menggunakan tegangan tembus  dengan ukuran yang
jauh dikurangi dari sebelumnya, sehingga dikenal sebagai tegangan zener. Bentuk
dioda yang satu ini memiliki junction dari P-N dengan tingkat doping yan g cukup berat,
dan juga memungkinkan untuk elektron lain agar dapat tembus atau tunnel yang
bermula dari pita valensi dengan material bertipe P menuju pita konduksi dengan
material yang bertipe N.

Apabila jenis diode ini dicatu balikkan , maka ia akan menunjukkan sebuah perilaku dari
tegangan tembus dengan terkontrol serta dapat melewatkan bentuk arus listrik yang
bisa menjaga tegangan jatuh agar tetap berguna sebagai bentuk tegangan zener. Akan
tetapi, karena pada arus tersebut dibatasi, maka bentuk dioda yang satu ini hanya
dapat digunakan bagi pembangkit tegangan referensi saja, yang mana dapat berguna
untuk menstabilkan bentuk tegangan dari aplikasi pada arus kecil, dan juga berguna
untuk melewatkan diri dari arus besar yang mana diperlukan sebagai bentuk rangkaian
dari pendukung IC serta pendukung beberapa jenis transtitor yang berperan sebagai
output.

Efek yang dijelaskan pada bagian di atas tadi merupakan bentuk efek dari diodae
tersebut yang ditemukan oleh fisikawan asal amerika, fisikawan amerika tersebut
bernama Clarence Melvin Z. Menurut beliau mekanisme lain yang juga dapat
menghasilkan bentuk efek yang sama adalah efek dari avalanche dalam dioda jenis
tersebut. kedua bentuk dari jenis diode itu pada dasarnya bermula dari  proses yang
sama, dan bahkan efek itu pun terjadi dalam dua jenis tipe diode tersebut.

Seperti halnya pada pengertian dioda silikon yang memiliki tegangan hingga mencapai


angka 5,6 volt maka efek zener yang dihasilkannya pun adalah bentuk efek utama yang
mana menampilkan bentuk koefisiensi temperature dengan tingkat negatif, sedangkan
pada efek avalance, efek utama tersebut justru akan menampilkan bentuk koefisiensi
dengan ukuran temperature yang justru berada pada wilayah positif.

Dari penjelasan tersebut, tentunya Anda dapat mengetahui bahwa kedua efek pada
dioda tersebut akan muncul secara bersamaan dengan tingkan koefisien dari
temperature yang saling membatalkan antara satu dengan lainnya, sehingga jenis
diode yang satu ini pun seringkali menjadi bentuk pilihan utama untuk digunakan
sebagai aplikasi dari bentuk dioda dengan temperature yang sensitif.

Pengertian Led, Cara Kerja Dan


Pemanfaatannya
9 Oktober, 2015 oleh Rida Angga Kusuma

Mungkin anda sudah sering mendengar istilah LED atau bagi anda yang gemar
mengotak-atik sesuatu yang berhubungan dengan elektronika pasti sudah tak asing lagi
dengan yang namanya LED. Namun mungkin anda belum sepenuhnya memahami apa
sesungguhnya LED dan bagaimana cara kerjanya.
Dalam uraian singkat berikut ini akan kita bahas mengenai pengertian led maupun
cara kerja LED itu sendiri secara lebih mendalam dengan tujuan agar kita bisa lebih
mengenal mengenai fungsi dan pemanfaatannya. Bagi anda yang sudah tak sabar dan
ingin segera mengetahui apa itu LED dan juga bagaimana cara kerjanya, simak dalam
penjelasan singkat berikut ini.

Pengertian led cara kerja dan juga


pemanfaatannya

Light
Emitting Diode atau yang biasa disingkat dengan LED merupakan komponen atau
rangkaian elektronika yang bisa memancarkan cahaya monokromatik saat diberi
tegangan maju. LED adalah golongan keluarga Dioda yang dibuat dari bahan
semikonduktor. Dan warna dari Cahaya yang dipancarkan oleh LED ini sangat
tergantung dengan jenis bahan semikonduktor yang digunakan.
Disebut monokromatik karena dioda LED hanya memancarkan satu warna saja.
Adapun jenis LED yang dapat memancarkan cahaya beberapa warna merupakan
gabungan beberapa LED yang dikemas dalam satu kemasan. LED jenis tertentu juga
dapat memancarkan sinar inframerah yang tentu tidak bisa dilihat dengan mata,
misalnya seperti yang biasa kita jumpai penerapannya pada Remote Control AC
maupun Remote Control pada perangkat elektronik yang lainnya.

Bentuk LED ini sangat mirip dengan bohlam


atau bola lampu yang kecil serta bisa dipasangkan dengan sangat mudah dalam
berbagai rangkaian elektronika. Dan perbedaan LED dengan Lampu Pijar adalah LED
tak memerlukan pembakaran filamen maka dari itu tidak akan menimbulkan panas
pada saat menghasilkan cahaya. Dan oleh sebab itu, sekarang ini LED atau Light
Emitting Diode yang mempunyai bentuk kecil sudah banyak sekali pemanfaatannya,
misalnya saja digunakan untuk lampu penerang di dalam LCD TV yang menggeser
fungsi lampu tube. Selain itu masih banyak sekali pemanfaatan LED atau Light Emitting
Diode ini dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian led akan semakin mudah dipahami setelah kita memahami Cara Kerja dari
LED atau Light Emitting Diode ini. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, LED adalah
golongan dari Dioda yang terbuat dari bahan Semikonduktor. Dan cara kerjanya juga
hampir sama dengan Dioda yang juga mempunyai dua kutub, yaitu Kutub Negatif atau
N dan kutub Positif atau P. LED juga hanya akan memancarkan cahaya saat dialiri
tegangan maju atau bias forward dari Anoda ke Katoda. LED ini terdiri dari suatu chip
semikonduktor dengan doping yang akan menciptakan junction N dan P.

Dan dalam pengertian led yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor
adalah proses untuk meningkatkan ketidakmurnian atau impurity dalam semikonduktor
yang masih murni sehingga akan menghasilkan karakteristik kelistrikan sesuai yang
diinginkan. Saat LED teraliri bias forward atau tegangan maju dari Anoda atau P
menuju ke Katoda atau K, maka Kelebihan Elektron dalam N-Type material akan
segera berpindah ke bagian yang kelebihan Hole atau lubang yaitu di bagian yang
bermuatan positif atau P-Type material. Dan pada saat Elektron bertemu dengan Hole
maka akan melepaskan photon lalu memancarkan cahaya monokromatik.

Pengertian led atau Light Emitting Diode yang bisa memancarkan cahaya saat dialiri


tegangan maju atau bias forward ini juga bisa digolongkan dalam Transduser yang bisa
mengubah Energi Listrik berubah menjadi Energi Cahaya. Sekarang ini, LED memiliki
warna yang beraneka ragam yang tergantung pada wavelength atau panjang
gelombang serta senyawa semikonduktor yang dipergunakannya. Demikian sedikit
penjelasan tentang pengertian LED, semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai