Anda di halaman 1dari 14

RINGKASAN LITERATUR

(PRINSIP KERJA DAN SIFAT DIODA)

Disusun oleh : Kelompok 1


(Mhd. Fikri Saragih) (NIM : 5202151001)
(Jeny Sagita) (NIM :5202151003)
(Muhammad Mulya Efendi) (NIM :5201151002)
(Kevin Firdaus Siahaan) (NIM : 5203151003)
(Tika Sitanggang) (NIM : 5202451004)
(KAJIAN PRINSIP KERJA DAN SIFAT DIODA)
PTIK Kelas A 2020

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
A. IDENTITAS LITERATUR
Literatur 1
1) Jenis literatur : Buku Modul
2) Judul literatur : Elektronika Dasar
3) Penulis : Syaifi Abdurrahman
4) Penerbit : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
5) Tahun terbit : 2017
6) Bagian halaman yang diringkas :

Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam
rangkaian elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas. Ada
beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya : penyearah setengah gelombang (Half-
Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (FullWave Rectifier), rangkaian pemotong
(Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier).
Di bawah ini merupakan gambar yang melambangkan dioda penyearah.

Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang dioda
seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan kita
pada arus konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.
Dioda terbagi atas beberapa jenis antara lain :
Dioda germanium
 Dioda silikon
 Dioda selenium
 Dioda zener
 Dioda cahaya (LED)
Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor.
Beranjak dari penemuan dioda, para ahli menemukan juga komponen turunan lainnya yang
unik. Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja.
Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah
semikonduktor dengan tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N.

 Dioda Zener
Fungsi dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda zener
juga dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level tertentu untuk keamanan
rangkaian. Berikut ini rangkaian penerapan untuk regulator.

 Dioda varactor
Dioda varactor adalah sebuah kapasitor yang kapasitansinya ditentukan
oleh tegangan yang masuk. Contoh penerapannya pada pesawat TV, pesawat
radio FM, pesawat telekomunikasi yang bekerja pada frekwensi tinggi.

 Dioda Pemancar Cahaya (LED)


LED adalah singkatan dari Light Emitting Dioda, merupakan komponen yang dapat
mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda.
Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang
menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya.
LED dibuat agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya.
Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang dipakai adalah
gallium, arsenic dan phosphorus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya
yang berbeda pula. Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang ada adalah warna merah,
kuning dan hijau. LED berwarna biru sangat langka. Pada dasarnya semua warna bisa
dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED
selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi daya-nya.
Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada yang persegi empat,
bulat dan lonjong.
LED terbuat dari berbagai material setengah penghantar campuran seperti misalnya
gallium arsenida fosfida (GaAsP), gallium fosfida (GaP), dan gallium aluminium arsenida
(GaAsP). Karakteristiknya yaitu kalau diberi panjaran maju, pertemuannya mengeluarkan
cahaya dan` warna cahaya bergantung pada jenis dan kadar material pertemuan.
Ketandasan cahaya berbanding lurus dengan arus maju yang mengalirinya. Dalam kondisi
menghantar, tegangan maju pada LED merah adalah 1,6 sampai 2,2 volt, LED kuning 2,4
volt, LED hijau 2,7 volt. Sedangkan tegangan terbaik maksimum yang dibolehkan pada
LED merah adalah 3 volt, LED kuning 5 volt, LED hijau 5 volt. LED mengkonsumsi arus
sangat kecil, awet dan kecil bentuknya (tidak makan tempat), selain itu terdapat
keistimewaan tersendiri dari LED itu sendiri yaitu dapat memancarkan cahaya serta tidak
memancarkan sinar infra merah (terkecuali yang memang sengaja dibuat seperti itu).

Literatur 2
1) Jenis literatur : Buku Modul
2) Judul literatur : Ilmu Elektronika
3) Penulis : Jayadin Ahmad
4) Penerbit : Jayadinwordpress.com
5) Tahun terbit : 2007
6) Bagian halaman yang diringkas :

Diode adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 1 buah junction,


sering disebut sebagai komponen 2 lapis (lapis N dan P) dan secara fisik digambarkan :

Bias diode adalah cara pemberian tegangan luar ke terminal diode. Apabila A diberi
tegangan positif dan K diberi tegangan negative maka bias tersebut dikatakan bias maju
(forward bias). Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus dengan ketentuan beda
tegangan yang diberikan ke diode atau VA-VK > Vj dan selalu positif. Sebaliknya apabila
A diberi tegangan negative dan K diberi tegangan positif, arus yang mengalir (IR) jauh
lebih kecil dari pada kondisi bias maju. Bias ini dinamakan bias mundur (reverse bias)
pada arus maju (IF) diperlakukan baterai tegangan yang diberikan dengan IF tidak terlalu
besar maupun tidak ada peningkatan IR yang cukup significant.
Bias diode Ada 2 macam bias :
1. bias positif atau bias maju (forward bias)
2. bias negative atau bias mundur (reverse bias)
 Pada kondisi bias positif, anode lebih positif dari katoda.

εj = medan listrik yang ada dijunction


ε = medan lisrik sumber bias dari luar (medan luar)
Apabila ε > εj maka akan terjadi arus difusi didalam diode untuk hole dari P ke N
untuk electron dari N ke P. Arus difusi didalam diode tersebut diimbangi oleh aliran arus
listrik dari kutub positif sumber ke diode dan berakhir ke kutub negative sumber.
Dikatakan diode menghantar pada kondisi tegangan anode-katoda berkisar Vji yang
disebut dengan cut in thereshold untuk Si Vji 0.6 – 0.7v Ge 0.3 – 0.4 Lazimnya tegangan
anode-katode sedikit diatas Vji. Pada bias positif, diode bersifat serupa konduktor dengan
nilai hambatan yang disebut hambatan maju (RF). Nilai RF=RP+RN , RP dan RN disebut
hambatan bulk. Karakteristik arus tegangan diode dapat ditinjau melalui 2 pendekatan :
1. Diode Ideal
2. Diode Riil
Untuk diode ideal, didekati melalui pendekatan setengah linier (Piece Wise Linier)
ada 3 pendekatan, yang didekati secara grafis.

disini diode dimodelkan sebagai saklar ideal yaitu suatu saklar yang memiliki cirri untuk
kondisi tertutup R=0 dan untuk kondisi terbuka R= ~ . Untuk bias negative diode dianggap
sebagai isolator dengan nilai hambatan RR >> RF. Pada model ini untuk bias positif
sebagai saklar tertutup (on) dan pada bias negative sebagai saklar terbuka (off), kedua
kondisi bias dilukiskan pada grafik I/V.
Model kedua adalah untuk bias positif sebagai saklar non-ideal pada kondisi
tertutup R≠0. Untuk bias negative sebagai saklar ideal. Kedua bias tersebut dilukiskan
sebagai berikut :

Untuk model ketiga bias positif sebagai saklar non-ideal yang tertutup terpasang
seri dengan sumber tegangan Vji. Untuk bias negative sebagai saklar ideal terbuka dengan
grafik sebagai berikut :

Diode Riil model diode riil, didekati oleh pendekatan ke-3 dari diode ideal dengan
pendekatan tambahan, pada bias negative nilai RR≠ ~ sehingga terjadi arus reverse yang
disebut arus bocor atau arus saturasi. Umumnya dalam orde nanoampere. Ditulis sebagai
IB atau IS, arus IS, dipandang sebagai gerakan pembawa minoritas nilai IS berubah
terhadap suhu atau IS = aT3 . Untuk bias positif terjadi hubungan eksponensial antara arus
dan tegangan. ID ≈ e V/VT , VT=tegangan termal = kT/g. Grafik karakteristik diode riil
digambarkan sebagai berikut :

Pada nilai VR = VBVO, terjadi peningkatan Is yang luar biasa besarnya. Arus diode pada
kondisi riil, umumnya dinyatakan sebagai berikut : ID=IS(eV/VT – 1).
Literatur 3
1) Jenis literatur : Jurnal
2) Judul literatur : Pemanfaatan Layanan SMS Telepon Seluler Berbasis
Mikrokontroler Atmega328p Sebagai Sistem Kontrol Lampu
Rumah
3) Penulis : Endi Maulana & Rachmat Adi Purnama
4) Penerbit : Jurnal Teknik Komputer AMIK BSI
5) Tahun terbit : 2017
6) Bagian halaman yang diringkas :

Dioda adalah komponen elektronika yang membuat arus listrik mengalir hanya
dalam satu arah, sehingga biasa disebut juga sebagai penyearah. “LED (Light Emiting
Diode) merupakan jenis dioda yang jika diberikan tegangan forward bias akan
menimbulkan cahaya dengan warna-warna tertentu, seperti merah, hijau, dan kuning”

Literatur 4
1) Jenis literatur : Artikel
2) Judul literatur : Jenis-jenis komponen elektronika beserta fungsi dan simbolnya
3) Penulis : Dickson Kho
4) Penerbit : TeknikElektronika,Com https://teknikelektronika.com/jenis-jenis-
komponen-elektronika-beserta-fungsi-dan-simbolnya/
5) Tahun terbit : 2015
6) Bagian halaman yang diringkas :
Literatur 5
1) Jenis literatur : Artikel
2) Judul literatur : Fungsi, Jenis dan Karakteristik Dioda
3) Penulis : Bilal Kahfi
4) Penerbit : Antotunggal.com
5) Tahun terbit : 2017
6) Bagian halaman yang diringkas :

Fungsi Dioda
Setelah membahas tentang pengertian dioda, selanjutnya saya akan membagas tentang
fungsi dioda. Berikut beberapa fungsi dari dioda :
1. Sebagai sekering atau pengaman.
2. Untuk rangkaian clamper. Rangkaian ini memberikan tambahan partikel DC untuk
sinyal AC.
3. Untuk penyearah, biasaya menggunakan dioda bridge.
4. Untuk menstabilkan tegangan pada voltage regulator, biasanya menggunakan dioda
zener.
5. Untuk indikator, biasanya menggunakan LED tau Light Emiting Diode.
6. Untuk alat menggandakan tegangan.
7. Untuk rangkaian clipper. Jenis rangkaian ini membuang tingkatan sinal yang
berada diatas maupun dibawah tegangan tertentu.
8. Untuk alat sensor cahaya, biasanya menggunakan dioda photo.
9. Untuk rangkaian VCO atau Voltage Controlled Oscilator, biasanya menggunakan
dioda varactor.
10. Untuk alat sensor panas, misalnya dalam amplifier.
B. RESUME

1. Pengertian Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang membuat arus listrik mengalir hanya
dalam satu arah, sehingga biasa disebut juga sebagai penyearah. Dioda sebagai salah satu
komponen aktif sangat popular digunakan dalam rangkaian elektronika, karena bentuknya
sederhana dan penggunaannya sangat luas. Ada beberapa macam rangkaian dioda,
diantaranya : penyearah setengah gelombang (Half-Wave Rectifier), penyearah gelombang
penuh (FullWave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper)
maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier). Di bawah ini merupakan gambar yang
melambangkan dioda penyearah.

Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang dioda seperti
anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan kita pada arus
konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.
Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor.
Beranjak dari penemuan dioda, para ahli menemukan juga komponen turunan lainnya yang
unik. Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja.
Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah
semikonduktor dengan tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N.

2. Model dan Prinsip Kerja Dioda


Diode adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 1 buah junction,
sering disebut sebagai komponen 2 lapis (lapis N dan P) dan secara fisik digambarkan :
Bias diode adalah cara pemberian tegangan luar ke terminal diode. Apabila A
diberi tegangan positif dan K diberi tegangan negative maka bias tersebut dikatakan bias
maju (forward bias). Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus dengan ketentuan beda
tegangan yang diberikan ke diode atau VA-VK > Vj dan selalu positif. Sebaliknya apabila
A diberi tegangan negative dan K diberi tegangan positif, arus yang mengalir (IR) jauh
lebih kecil dari pada kondisi bias maju. Bias ini dinamakan bias mundur (reverse bias)
pada arus maju (IF) diperlakukan baterai tegangan yang diberikan dengan IF tidak terlalu
besar maupun tidak ada peningkatan IR yang cukup significant.
Bias diode Ada 2 macam bias :
3. bias positif atau bias maju (forward bias)
4. bias negative atau bias mundur (reverse bias)

 Pada kondisi bias positif, anode lebih positif dari katoda.

εj = medan listrik yang ada dijunction


ε = medan lisrik sumber bias dari luar (medan luar)
Apabila ε > εj maka akan terjadi arus difusi didalam diode untuk hole dari P ke N
untuk electron dari N ke P. Arus difusi didalam diode tersebut diimbangi oleh aliran arus
listrik dari kutub positif sumber ke diode dan berakhir ke kutub negative sumber.
Dikatakan diode menghantar pada kondisi tegangan anode-katoda berkisar Vji yang
disebut dengan cut in thereshold untuk Si Vji 0.6 – 0.7v Ge 0.3 – 0.4 Lazimnya tegangan
anode-katode sedikit diatas Vji. Pada bias positif, diode bersifat serupa konduktor dengan
nilai hambatan yang disebut hambatan maju (RF). Nilai RF=RP+RN , RP dan RN disebut
hambatan bulk. Karakteristik arus tegangan diode dapat ditinjau melalui 2 pendekatan :
1. Diode Ideal
2. Diode Riil
Untuk diode ideal, didekati melalui pendekatan setengah linier (Piece Wise Linier)
ada 3 pendekatan, yang didekati secara grafis.
disini diode dimodelkan sebagai saklar ideal yaitu suatu saklar yang memiliki cirri untuk
kondisi tertutup R=0 dan untuk kondisi terbuka R= ~ . Untuk bias negative diode dianggap
sebagai isolator dengan nilai hambatan RR >> RF. Pada model ini untuk bias positif
sebagai saklar tertutup (on) dan pada bias negative sebagai saklar terbuka (off), kedua
kondisi bias dilukiskan pada grafik I/V.

Model kedua adalah untuk bias positif sebagai saklar non-ideal pada kondisi
tertutup R≠0. Untuk bias negative sebagai saklar ideal. Kedua bias tersebut dilukiskan
sebagai berikut :

Untuk model ketiga bias positif sebagai saklar non-ideal yang tertutup terpasang
seri dengan sumber tegangan Vji. Untuk bias negative sebagai saklar ideal terbuka dengan
grafik sebagai berikut :

Diode Riil model diode riil, didekati oleh pendekatan ke-3 dari diode ideal dengan
pendekatan tambahan, pada bias negative nilai RR≠ ~ sehingga terjadi arus reverse yang
disebut arus bocor atau arus saturasi. Umumnya dalam orde nanoampere. Ditulis sebagai
IB atau IS, arus IS, dipandang sebagai gerakan pembawa minoritas nilai IS berubah
terhadap suhu atau IS = aT3 . Untuk bias positif terjadi hubungan eksponensial antara arus
dan tegangan. ID ≈ e V/VT , VT=tegangan termal = kT/g. Grafik karakteristik diode riil
digambarkan sebagai berikut :

Pada nilai VR = VBVO, terjadi peningkatan Is yang luar biasa besarnya. Arus diode pada
kondisi riil, umumnya dinyatakan sebagai berikut : ID=IS(eV/VT – 1).

3. Jenis-jenis Dioda

 Dioda Zener
Fungsi dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda zener
juga dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level tertentu untuk keamanan
rangkaian. Berikut ini rangkaian penerapan untuk regulator.
 Dioda varactor
Dioda varactor adalah sebuah kapasitor yang kapasitansinya ditentukan
oleh tegangan yang masuk. Contoh penerapannya pada pesawat TV, pesawat
radio FM, pesawat telekomunikasi yang bekerja pada frekwensi tinggi.

 Dioda Pemancar Cahaya (LED)


LED adalah singkatan dari Light Emitting Dioda, merupakan komponen yang dapat
mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda.
Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang
menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya.
LED dibuat agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya.
Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang dipakai adalah
gallium, arsenic dan phosphorus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya
yang berbeda pula. Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang ada adalah warna merah,
kuning dan hijau. LED berwarna biru sangat langka. Pada dasarnya semua warna bisa
dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED
selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi daya-nya.
Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada yang persegi empat,
bulat dan lonjong.
LED terbuat dari berbagai material setengah penghantar campuran seperti misalnya
gallium arsenida fosfida (GaAsP), gallium fosfida (GaP), dan gallium aluminium arsenida
(GaAsP). Karakteristiknya yaitu kalau diberi panjaran maju, pertemuannya mengeluarkan
cahaya dan` warna cahaya bergantung pada jenis dan kadar material pertemuan.
Ketandasan cahaya berbanding lurus dengan arus maju yang mengalirinya. Dalam kondisi
menghantar, tegangan maju pada LED merah adalah 1,6 sampai 2,2 volt, LED kuning 2,4
volt, LED hijau 2,7 volt. Sedangkan tegangan terbaik maksimum yang dibolehkan pada
LED merah adalah 3 volt, LED kuning 5 volt, LED hijau 5 volt. LED mengkonsumsi arus
sangat kecil, awet dan kecil bentuknya (tidak makan tempat), selain itu terdapat
keistimewaan tersendiri dari LED itu sendiri yaitu dapat memancarkan cahaya serta tidak
memancarkan sinar infra merah (terkecuali yang memang sengaja dibuat seperti itu).
4. Fungsi Dioda
Setelah membahas tentang pengertian dioda, selanjutnya pembahasan tentang
fungsi dioda. Berikut beberapa fungsi dari dioda :
1. Sebagai sekering atau pengaman.
2. Untuk rangkaian clamper. Rangkaian ini memberikan tambahan partikel DC untuk
sinyal AC.
3. Untuk penyearah, biasaya menggunakan dioda bridge.
4. Untuk menstabilkan tegangan pada voltage regulator, biasanya menggunakan dioda
zener.
5. Untuk indikator, biasanya menggunakan LED tau Light Emiting Diode.
6. Untuk alat menggandakan tegangan.
7. Untuk rangkaian clipper. Jenis rangkaian ini membuang tingkatan sinal yang
berada diatas maupun dibawah tegangan tertentu.
8. Untuk alat sensor cahaya, biasanya menggunakan dioda photo.
9. Untuk rangkaian VCO atau Voltage Controlled Oscilator, biasanya menggunakan
dioda varactor.
10. Untuk alat sensor panas, misalnya dalam amplifier.

Anda mungkin juga menyukai