Anda di halaman 1dari 4

1.

Jelaskan macam2 alat bukti & teori pembuktian yg saudara ketahui, & teori manakah yg di gunakan
dalam hukum acara perdata.?

2. Akta otentik merupakan suatu akta yg mengingat & sempurna, jelaskan hal tersebut.?

3. Sumpah merupakan salah satu alat bukti dalam hukum acara perdata, jelaskan pembagian sumpah &
perbedaan yg terdapat di antara sumpah2 tersebut?

1. Alat Bukti Tertulis (Surat)

Orang yang melakukan hubungan hukum perdata, tentulah dengan sengaja ataupun tidak membuat alat
bukti berbentuk tulisan dengan maksud agar kelak dapat digunakan atau dijadikan bukti kalau sewaktu-
waktu dibutuhkan.

3. Alat Bukti Saksi

Kesaksian adalah kepastian yang diberikan kepada hakim dipersidangan tentang peristiwa yang
dipersengketakan dengan jalan pemberitahuan secara lisan dan pribadi oleh orang yang bukan salah
satu pihak dalam perkara, yang dipanggil dalam persidangan.

5. Bukti Persangkaan

Menurut Prof. Subekti, S.H., persangkaan adalah suatu kesimpulan yang diambil dari suatu peristiwa
yang sudah terang dan nyata.

Bukti Pengakuan

Pengakuan (bekentenis, confession) adalah alat bukti yang berupa pernyataan atau keterangan yang
dikemukakan salah satu pihak kepada pihak lain dalam proses pemeriksaan, yang dilakukan di muka
hakim atau dalam sidang pengadilan.
Bukti Sumpah

Sumpah sebagai alat bukti ialah suatu keterangan atau pernyataan yang dikuatkan atas nama Tuhan,
dengan tujuan agar orang yang memberi keterangan tersebut takut akan murka Tuhan bilamana ia
berbohong. 

1.      Sistem Atau Teori Pembuktian Berdasarkan Keyakinan Hakim Semata (Conviction Intime /
Conviction Raisonce)

2.      Sistem Atau Teori Pembuktian Berdasar Keyakinan Hakim Atas Alasan Yang Logis (Conviction In
Raisone)

3.      Sistem Atau Teori Pembuktian Menurut Undang-Undang Secara Positif (positief wettelijke bewijs
theorie).

TEORI KUALIFIKASI

KONSEP KETERTIBAN UMUM DALAM HPI DI INDONESIA

TEORI OBJEKTIF DAN TEORI SUBJEKTIF DALAM PENYELUNDUPAN HUKUM

Akta otentik merupakan alat pembuktian yang sempurna bagi kedua belah pihak dan ahli warisnya serta
sekalian orang yang mendapat hak darinya tentang apa yang dimuat dalam akta tersebut.

Akta Otentik merupakan bukti yang mengikat yang berarti kebenaran dari hal-hal yang tertulis dalam
akta tersebut harus diakui oleh hakim, yatiu akta tersebut dianggap sebagai benar selama kebenarannya
itu tidak ada pihak lain yang dapat membuktikan sebaliknya.
1.    Sumpah Pemutus (Decisoir eed)

Sumpah decisoir disebut juga sumpah pemutus, ada juga yang mempergunakan istilah sumpah
menentukan, yaitu sumpah yang oleh pihak yang satu (boleh penggugat atau tergugat) diperintahkan
kepada pihak yang lain untuk menggantungkan pemutusan perkara atas pengucapan atau pengangkatan
sumpah

Sumpah Tambahan (Suppletoir eed)

Sumpah tambahan ini diatur dalam Pasal 1940 KUH Perdata:

Hakim, karena jabatannya, dapat memerintahkan salah satu pihak yang berperkara untuk mengangkat
sumpah, supaya dengan sumpah itu dapat diputuskan perkara itu atau dapat ditentukan jumlah uang
yang dikabulkan.

Sumpah Penaksir (Aestimatoire eed)

Yahya (hal. 775) menyebutkan sumpah ini diatur dalam kalimat terakhir Pasal 155 ayat (1) HIR dan Pasal
1940 KUH Perdata. Yahya menjelaskan bahwa sumpah penaksir merupkan salah satu alat bukti sumpah
yang secara khusus diterapkan untuk menentukan berapa jumlah nilai ganti rugi atau harga barang yang
digugat oleh penggugat.
dibuat dalam bentuk yang ditentukan undang-undang oleh atau dihadapan pejabat umum yang
berwenang untuk itu (seperti Notaris, Hakim, Panitera, Juru Sita, Pegawai Pencatat Sipil),di tempat akta
itu dibuat.(vide Pasal 1868 KUHPerdata, Pasal 165 Herziene Indonesisch Reglemen (“HIR”), dan Pasal
285 Rechtsreglement Buitengewesten (“RBg”)

Anda mungkin juga menyukai