Anda di halaman 1dari 5

Sejarah tentang LED sudah dimulai sejak tahun 1960-an, namun begitu penggunaan LED

sebagai lampu hemat energi multiguna baru dimulai pada 1994, ketika seorang fisikawan
elektronik Jepang Shuji Nakamura mengupayakan alternatif bagi lampu pijar 60 watt yang
tergolong mudah panas dan berisiko kelistrikan tinggi. Nakamura berhasil menemukan LED-biru
yang merupakan hasil kerja penemuannya sehingga mengantarnya meraih Hadiah Nobel Fisika
(bersama kolega Isamu Akasaki dan Hiroshi Amano). Saat ini dunia menggunakan lampu LED
pada banyak platform, mekanika, dan industri.
Pengertian
Pengertian Lampu LED (Light Emiting Diode) adalah komponen- komponen elektronika yang
dapat bersinar dan memancarkan cahaya dari satu warna ke segala arah ketika diberi arus
tegangan listrik atau tegangan maju. Lampu LED merupakan salah satu bagian dari keluarga
Dioda yang terbuat dari jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.
Lampu LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping atau menambahkan aliran
dari ketidakmurnian pada semikonduktor. Dan kemudian dapat diketahui besar kecilnya aliran
arus listrik yang diinginkan sehingga menciptakan junction P dan N. Juction P Dan N adalah
bagian terpenting dari lampu LED dan cara kerjanyapun hampir sama dengan Dioda yang mana
dioda memiliki kutub positif (P) dan kutub negatif (N). Maka setelah mengetahui juction P Dan
N tidak semerta- merta lampu LED (Light Emiting Dioda) bisa memancarkan sinar dan cahaya
secara langsung melainkan apabila cahaya itu sendiri dialiri dengan tegangan maju atau aliran
arus listrik dari Anoda menuju ke Katoda.
Nah, pengertian lampu LED sudah diketahui bukan? Selanjutnya, cara bagaimana bisa kita
mengetahui ciri-ciri Terminal Anoda dan Terminal Katoda adalah dalam lampu LED:
Terminal Anoda pada lampu LED
- Kaki lebih panjang
- Lead Frame yang lebih kecil
Terminal Katoda pada lampu LED
- Kaki yang lebih pendek
- Lead Frame yang lebih besar
- Terletak disisi Flat
Pengertian lampu LED dimana lampu ini mampu memancarkan cahaya ke segala arah, ternyata
lampu jenis satu ini tidak hanya mampu memancarkan satu warna namun memiliki beberapa
warna diantaranya seperti warna merah, kuning, biru, putih, hijau, jingga dan infra merah. Dari
beberapa warna lampu LED (Light Emiting Dioda) itu adalah tegantung pada panjang
gelombang dan senyawa semikonduktor yang diperlukan dan digunakan.

Keunggulan lampu LED

Bila membandingkan antara lampu pijar (incandescent), lampu neon (fluorescent) dan lampu
lilin (compact fluorescent lightbulb), maka lampu LED mempunyai keunggulan comparatif yang
lebih baik, seperti hemat energi, usia penggunaan yang lama, tidak panas, material komponennya
tahan, tidak mengandung merkuri, dan tidak sensitif terhadap suhu dingin merupakan kelebihan
LED yang paling banyak diketahui untuk penggunaan umum.
Pada dunia otomotif, LED banyak digandrungi sebab cahayanya terfokus, mudah diarahkan, dan
tingkat kecerahannya bisa diatur lewat perangkat digital. Semua lampu LED rumahan
diperkirakan bertahan selama sekurangnya 10.000 jam tanpa meredup dengan keluaran energi
setara 135 lumens per watt. Bandingkan dengan daya hidup lampu pijar yang rata-rata hanya
sekitar 1.000 hingga 2500 jam dengan rasio energi sekitar 27 hingga 35 lumens per watt.

Kekurangan Lampu LED


Salah satu kekurangan lampu LED yaitu sensitifitasnya terhadap suhu tinggi. Berbanding
terbalik dengan lampu pijar yang suka mati tiba-tiba karena air hujan atau suhu dingin, LED
tidak tahan dengan paparan panas di atas kisaran tertentu secara terus-menerus. Di suatu daerah
bersuhu tinggi seperti pantai atau wilayah gersang yang kering, lampu LED masih belum
direkomendasikan. Jadi apabila suatu daerah masih akan menghadapi suhu panas ekstrem hingga
(katakanlah) 40 derajat celcius, ini tentunya harus minta pendapat pakar apakah LED cocok
digunakan pada penerangan jalan untuk rentang waktu bertahun-tahun.
Untuk penggunaan di rumah, awet-tidaknya lampu LED tetap bergantung pada tingkat aliran
listrik yang masuk lewat circuit breaker. Voltase masuk-keluar listrik yang tidak stabil dapat
menyebabkan kerusakan sirkuit lapisan dioda dalam LED. Sebagai contoh, lampu LED 20 watt
untuk rumah menyala aman di kisaran 350mA, seperti rekomendasi Luminanz. Dengan inipun,
sekering otomatis sangat direkomendasikan ketimbang sekering konvensional (putar) yang
punya risiko terpapar panas
Tipe dan jenis LED

1. Miniature LED
Yaitu jenis lampu LED yang paling sering dijumpai pada berbagai alat elektronik dengan desain
surface-mount atau through-hole. Miniature LED lights ini terbagi dalam 3 kategori, yakni low
current, standard and ultra-high output. LED jenis ini sering dimanfaatkan sebagai lampu
indikator pada handphone atau kalkulator. Lampu LED ini juga tersedia dan dapat langsung
digunakan tanpa tambahan casing atau packaging. Sering kali lampu LED yang tidak dipak
hanya berupa chip semikonduktor sederhana yang dihubungkan dengan kabel kabel konduktif.
2. High-Power LED

High-power LED menghasilkan intensitas cahaya lampu yang sangat kuat, atau dapat disebut
yang paling kuat di antara semua jenis lampu LED. Akan tetapi, lampu LED ini berpotensi untuk
lebih cepat panas dibandingkan LED lain. Oleh sebab itu, dalam memasang High-power LEDs
(HPLED), kita hendaknya memperkirakan lokasi yang tepat, yaitu area yang terbuat dari bahan
penyerap panas, sehingga lampu LED ini menjadi dingin selama proses konveksi. Jangan sampai
lampu ini mengalami over heating karena bisa mengakibatkan komponennya terbakar. Beberapa
LED jenis ini sering disebut solid state lights karena eleketroluminesennya digerakkan oleh
material yang kecil namun solid.
Saat sekarang ini HPLED sudah populer dimanfaatkan sebagai pengganti lampu fluorescent atau
incandescent karena lampu ini sudah terbukti lebih hemat energi. Walaupun harga lampu ini
tergolong mahal, tetapi konsumsi energinya cenderung irit dan lebih tahan lama.

3. Super Flux LED


Biasanya digunakan pada panel panel berukuran besar, contohnya pada papan iklan atau
billboard. Berbeda dengan lampu LED lain, konsumsi energi listrik yang dimakan oleh LED ini
cukup besar, karena lampu ini terdiri atas dua kutub negatif dan dua kutub positif. Namun begitu,
pancaran yang diproduksi sangat maksimal, sehingga papan iklan atau billboard menjadi terlihat
terang, cukup mencolok, dan dapat menarik perhatian.

4. Flashing LED
Adalah lampu LED yang mampu berkedip dalam interval tertentu dan sering digunakan sebagai
lampu indikator. Penggunaan vibrator yang diintegrasikan pada sirkuit yang menginterupsi aliran
cahaya lampunya dalam interval yang sudah ditentukan, berguna supaya lampu LED ini bisa
berkedip setiap sepersekian detik.
5. Bi-color LED
Bi-color LED menggabungkan dua jenis sumber cahaya yang dipusatkan menjadi satu, yang
mana masing masing lampu mempunyai warna yang berbeda yang akan menyala secara
bergiliran, sehingga terbentuklah variasi warna yang unik. Bahkan saat aliran dari kedua lampu
ini terjadi secara bersamaan, bisa jadi akan tercipta warna ketiga yang menjadi campuran antara
warna pada lampu LED satu dan dua.
Manfaat LED

1. Efisiensi Energi
Adalah cara yang paling efisien saat ini dalam pencahayaan, dengan efisiensi energi sekitar 80%
-90% bila dibandingkan dengan pencahayaan tradisional dan bola lampu konvensional. Hal ini
berarti bahwa +/- 80% dari energi listrik diubah menjadi cahaya, sedangkan sisanya 20% hilang
dan diubah menjadi bentuk energi lainnya seperti panas.
Penggunaan bola lampu pijar tradisional yang beroperasi pada efisiensi energi 20% saja, 80%
dari listrik yang hilang sebagai panas. Bayangkan skenario seperti ini:
Apabila Anda memakai pencahayaan tradisional dan mempunyai tagihan listrik misalnya Rp.
1.000.000, maka Rp. 800.000 dari uang yang telah digunakan untuk memanaskan ruangan, tidak
untuk menyalakannya! Menggunakan pencahayaan LED dengan efisiensi 80%, biaya listrik akan
menjadi sekitar Rp. 200.000 dan Anda akan berhemat sekitar Rp. 800.000.
Umur penggunaan operasional yang panjang bertindak sebagai multiplicator dan membantu
mencapai efisiensi energi bahkan lebih, terutama skala besar dan sangat bermanfaat dalam hal
proyek infrastruktur perkotaan, seperti kota-kota, rel kereta api dan bandara.
2. Usia Lampu LED Tahan Lama
Usia pemakaian yang lama merupakan alasan nomor satu keunggulan dari lampu LED. Lampu
LED dan dioda punya waktu hidup operasional yang luar biasa panjang hingga 100.000 jam. Ini
berarti waktu 11 tahun beroperasi secara terus-menerus, atau 22 tahun beroperasi 50%. Bila Anda
menggunakan peralatan LED selama 8 jam per hari itu akan memakan waktu sekitar 20 tahun
sebelum Anda harus mengganti bohlam LED.

3. Sangat Ramah Lingkungan


Kebanyakan pencahayaan lampu neon konvensional mengandung banyak bahan yang tidak
ramah lingkungan seperti merkuri yang berbahaya bagi lingkungan, sementara lampu LED bebas
dari bahan kimia beracun.
Selain itu Lampu LED 100% dapat didaur ulang, dan akan membantu Anda agar dapat
mengurangi jejak karbon hingga sepertiga. Jangka waktu pengoperasian yang panjang seperti
disebutkan diatas juga berarti bahwa satu lampu LED mampu menghemat material dan produksi
25 bola lampu pijar. Tentunya hal ini dapat menjadi langkah besar menuju masa depan yang
lebih hijau.
4. Dapat digunakan pada Suhu Dingin atau Panas
Lampu LED bisa dioperasikan ketika suhu di luar ruangan dingin dan rendah. Sedangkan pada
lampu neon, suhu rendah bisa mempengaruhi operasi dan akan menjadi sebuah tantangan, tapi

pencahayaan LED beroperasi dengan baik dalam pengaturan dingin, misalnya seperti pengaturan
musim dingin di luar ruangan, kamar freezer dan sebagainya.

5. Tidak ada Emisi UV


Cahaya infrared kecil yang dihasilkan oleh LED membuahkan 0% emisi UV. Oleh sebab itu,
pencahayaan LED sangat cocok bukan hanya untuk barang dan bahan yang sensitif terhadap
panas, tetapi juga untuk penerangan dari UV pada benda sensitif atau bahan-bahan tersebut
misalnya dalam museum, galeri seni, situs arkeologi dan lain sebagainya.

6. Fleksibilitas Desain
LED mampu digunakan dalam bentuk apapun untuk menghasilkan pencahayaan yang sangat
efisien. LED dapat dipakai untuk dim, sehingga kontrol dinamis pada cahaya, warna dan
distribusi. Sistem penerangan LED bisa mencapai efek pencahayaan yang fantastis, bukan hanya
untuk mata, tetapi juga suasana hati dan pikiran.

7. Low-Voltage
Dengan hanya power supply tegangan rendah cukup untuk pencahayaan LED. Ini tentunya
membuat mudah dalam penggunaan lampu LED juga dalam pemakaian luar ruangan. Melalui
hubungan sumber-energi surya eksternal akan menjadi sebuah keuntungan besar jika teknologi
LED digunakan di daerah terpencil atau pedesaan.

Anda mungkin juga menyukai