Bahan-bahan Keramik
dan pemrosesan kaca
Keramik Kristalin.
Adalah jenis keramik yang disusun atas susunan keramik
secara periodik. Keramik jenis ini dibuat untuk mendapatkan
keramik dengan bentuk tertentu. Proses pembuatan keramik
jenis ini menggunakan reaksi in situ atau dengan
membentuknya melalui tekanan. Selanjutnya agar keramik
terbentuk dengan bentuk yang diinginkan, keramik
dimasukan pada proses sintering untuk mendapatkan
struktur solid.
Keramik Non-Kristalin.
Salah satu keramik non-kristalin itu ada pada gelas
kaca. Maka, untuk mendapatkan keramik non-
kristalin dilakukan peleburan untuk mendapatkan
bentuk yang diinginkan. Setelah mengalami
peleburan, material menjadi cair namun memiliki
viskositas yang tinggi. Lalu, material tersebut
didinginkan secara perlahan demi perlahan sehingga
menjadi kaku.
Berdasarkan bahan-bahan penyusunnya keramik
dibedakan menjadi dua hal yaitu: keramik tradisional
dan fine keramik.
Keramik tradisional dibuat melalui metode
tradisional yaitu dengan mengambil bahan lalu
dipulen dan diberi bentuk. Kemudian material
dimasukkan ke dalam sintering sehingga terjadi
pemanasan dan kandungan air hilang. Sementara
pada fine keramik dibuat dengan cara merekayasa
tekniknya melalui pembuatan komposit
menggunakan logam ataupun logam-logam oksida.
Kaca adalah amorf ( non kritalin ) material padat yang
bening transparan, yang biasanya rapuh. Jenis yang paling
banyak digunakan selama berabad-abad adalah jendela dan
gelas minum.