Prinsip dasar dari struktur kabel adalah penahanan KLASIFIKASI STRUKTUR KABEL
beban oleh sebuah elemen yang berfungsi sebagai Struktur Kabel Tunggal (Single Layer)
penarik. Gaya yang bekerja pada kabel adalah gaya – Sistem Pelana (Saddle Shape)
vertikal dan gaya horizontal dengan asumsi bahwa – Sistem Lengkung (Arch Type)
kabel selalu berada dalam keadaan miring. Gaya – Sistem Tiang Penunjang (Masted Type)
vertikal yang bekerja pada berbagai macam jenis kabel – Sistem Roda Sepeda Tunggal
dengan berbagai bentangan yang sama dan tinggi
yang berada adalah selalu sama, sedangkan gaya Struktur Kabel Ganda (Double Layer)
horizontalnya akan selalu berubah tergantung tingginya. – Sistem Batang Tekan (Spreader)
Semakin tinggi tiangnya, semakin kecil sudut kabel – Sistem Batang Tepi
terhadap tiang utamanya, maka semakin kecil gaya – Sistem Gantung
horizontalnya. – Sistem Roda Sepeda Ganda
Struktur Kabel Tunggal (single layer)
- Sistem Tiang Penunjang (Masted Type)
- Sistem Pelana (saddle shape) Terdiri dari struktur tiang (umumnya berupa rangka)
Memiliki struktur pengikat,(umumnya berupa rangka) di yang menunjang kabel di antaranya, kemudian ditarik
sekitar kabel net dan dua tumpuan yang menyalurkan ke tanah untuk mencapai kestabilan. Tumpuan tiang
beban ke pondasi Brussels Pavilion (sendi/kaku) yang menyalurkan beban ke pondasi.
Millenium dome.
2. Pengaku busur dengan arah berlawanan (inverted Tipe Kabel untuk Konstruksi
arch)
Stabilisasi dengan pengaku bususr atau kabel ini
berusaha mencapai bentuk yang kaku dengan
menambah jumlah kabel sehingga kemudian
menghasilkan suatu jaring-jaring (cable net structure).
3. Penggunaan batang-batang pembentang (spreader) 1. Spiral strands (u/ bangunan yg menahan beban kecil)
Stabilisasi ini menggunakan batang-batang tekan 2. Full locked coil cables (sebagai kabel utama, antara
sebagai pemisah antara dua kabel sehingga lain kabel utama pada suspension bridge dan stay
menambah tarikan internal didalam kabel. cables bridge, kabel tepi pada jaringan kabel).
3. Structural wire ropes (sebagai kabel tepi pada struktur
4. Penambatan/pengangkuran ke pondasi (ground membran (textile structure)) .
anchorage)
Sistem ini hanya berlaku bagi kabel karena adanya
gaya-gaya taik yang dinetralisir oleh pondasi sehingga
menghasilkan stabilisasi.Pada pondasi terjadi tumpuan
tarik akibat perlawanan gaya tarik kabel.
Detail dan Join Konstruksi Kabel • Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik,
untuk bentangan ratusan meter mengungguli semua
sistem lain
• Memberikan efisiensi ruang lebih besar
• Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik
dibandingkan struktur tradisonal yang sering runtuh oleh
pembengkokan elemen tekan di bawah temperatur
tinggi. Kabel baja lebih dapat menjaga konstruksi dari
temperatur tinggi dalam jangka waktu lebih panjang,
sehingga mengurangi resiko kehancuran.
• Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan
penopang, kabel segera menyesuaikan diri pada
kondisi keseimbangan yang baru, tanpa adanya
perubahan yang berarti dari tegangan.
• Cocok untuk bangunan bersifat permanen.
PROTEKSI TERHADAP KEBAKARAN • Tidak direncanakannya pintu darurat untuk keluar dengan
sistem air lock dapat menambah jumlah lubang-lubang
Satu hal sangat penting untuk diproteksi dari struktur kebocoran pada membran dan mempercepat
pneumatik, selain kebocoran bidang membran yang keruntuhan struktur ini.
mengakibatkan tekanan udara berkurang dan struktur tidak
dapat bekerja dengan semestinya, adalah penanggulangan • Sistem pencegah kebakaran aktif merupakan tindakan
terhadap bahaya kebakaran. Hal yang harus perlu yang dapat mencegah keruntuhan yang parah dari
diperhatikan dalam pemikiran tentang bahaya kebakaran struktur. Efektifitas proteksi dari sprinkler banyak dipengaruhi
adalah sebagai berikut: oleh perubahan geometri bangunan.
• Bahan dari membran terbuat dari bahan sintetik, Dari pemahaman dasar tentang struktur pneumatik
thermoplastik alami dan memiliki titik lebur yang rendah. dari sisi bahan material pendukungnya, kelemahan-
Semua bahan tersebut mudah terbakar. kelemahannya, maka perencanaan sistem pemadam
kebakaran dapat dilakukan dengan berbagai cara antara
• Kestabilan struktur pneumatik dipengaruhi oleh membran- lain:
nya yang harus selalu dalam keadaan kedap udara,
terkontrol dan mendapat cukup tekanan udara sesuai • Memberi lapisan Polyurethane foam, untuk melapisi
kebutuhan. bidang-bidang membran sehingga tidak mudah terbakar
oleh api.
• Runtuhnya membran akan mengubah konfigurasi bentuk
bangunan. Kebocoran udara dapat dihalangi dengan • Pemilihan bahan membran yang memiliki titik lebut yang
melokalisir keruntuhan. Penurunan ruang bebas bangunan tinggi seperti; Campuran Polyethylene dan PVC memiliki
dapat menambah konsentrasi asap dari satu kasus titik lebur antara 100o – 150o C, Polyethylene 341oC dan
kebakaran dengan konsekuensi penurunan jarak pandang Polyvinyl chloride 391oC.
dalam bangunan.
• Merencanakan penempatan sprinkler dan memberi partisi utama dari struktur pneumatik.
pelindung pada sisi di dalam bangunan dekat membran.
Hal ini dapat dilihat melalui gambar berikut ini. .