Anda di halaman 1dari 10

pengertian Struktur Kabel

Struktur kabel merupakan sebuah sistem yang terstruktur karena bekerja dengan
disesuaikan pada prinsip gaya tarik. Cable structures ini terdiri dari batang, kabel baja, atau
sendi, yang kemudian menyanggah penutup agar sebuah bangunan bisa tertutup.Struktur
kabel juga dinamakan dengan istilah struktur tarik dan tekan disebabkan kabel-kabel
memiliki banyak sekali gaya-gaya tarik, sementara di bagian tiang-tiang pendukungnya
memiliki gaya tekan saja.

Struktur kabel memiliki kekuatan tinggi dan sangat efisien untuk konstruksi atap bentang
panjang. Konstruktuksi ini bekerja dengan enahan beban hanya dengan tegangan aksial,
berbeda dengan kabel biasa yang relatif rendah untuk kapasitas pembawa beban yang
disediakan.

Struktur atap kabel dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:

1. Kabel yang digantung sederhana


2. Balok kabel yang telah dikencangkan sebelumnya
3. Jaring kabel yang telah dikencangkan sebelumnya
Fungsi Struktur Kabel

Tower Bridge, London

Sistem atap kabel yang hanya digantung secara luas digunakan pada 1950-an, sebelum
biaya pemasangan kabel turun, membuat sistem kabel pra-ketegangan lebih populer saat
ini. Ada beberapa fungsi dari struktur kabel itu sendiri yaitu :

1. Mengalirkan listrik dalam sebuah bangunan dengan desain yang lebih menarik
2. Menutupi permukaan lebih luas
3. Menyeimbangkan tegangan 

Struktur kabel dulunya digunakan untuk jembatan, namun saat ini juga banyak
diaplikasikan di atap stadion-stadion olahraga. Hal ini dikarenakan stadion olahraga
membutuhkan ruang bebas di dalamnya. Selain stadion olahraga, beberapa gedung
kekinian juga turut mengaplikasikan cablestructures untuk dijadikan suspendedcable pada
dinding kaca atau bidang lainnya yang luas.

Keuntungan dan Kelemahan Struktur Kabel


Keuntungan :

 Elemen kabel menjadi bagian dari konstruksi yang paling ekonomis sebab bisa
mengcover seluruh permukaan yang luas
 Sifatnya ringan sehingga mampu meminimalisir beban pada sebuah konstruksi.
 Daya tahan yang dimiliki besar pada gaya tarik walau memiliki bentangan hingga
ratusan meter dan dayanya bisa mengungguli seluruh sistem lain
 Ruangan menjadi terlihat lebih besar dan efisien
 Faktor keamanan yang dimiliki jauh lebih bagus karena tahan pada api
dibandingkan dengan struktur yang masih tradisional.
 Tidak mudah runtuh karena faktor pembengkokan elemen tekan jika berada di
temperatur tinggi.
 Kabel baja yang ada di struktur lebih mampu menjaga konstruksi dari sebuah
temperatur tinggi dengan durasi yang lebih panjang.
 Tidak mudah hancur karena sifatnya yang tahan lama
 Dilihat dari segi teknik ketika ada penurunan penopang, maka kabel secara
otomatis akan menyesuaikan diri sesuai dengan kondisi keseimbangannya yang
baru sehingga tidak ada perubahan pada tegangan
 Sangat cocok untuk diaplikasikan pada bangunan yang sifatnya permanen.

Kelemahan:

Getaran menjadi bentuk beban yang berbahaya pada sebuah struktur kabel. Memang
struktur mampu bertahan dengan cukup sempurna pada gaya tarik, hanya saja komponen
ini tidak dibekali dengan kekuatan sehingga bisa menjadikan struktur bengkok.Ketika
struktur bengkok, maka kabel tidak bisa bergetar dan resikonya bisa membuat bangunan
menjadi roboh.

Contoh Bangunan dengan Struktur Kabel  


Menjadi salah satu rancangan sederhana untuk sistem kabel, tidak heran jika banyak
bangunan yang mengadopsi cablestructures.

Bandara Dulles International Airport di Chantilly Virginia yang dibangun pada 1960-an


oleh arsitek EeroSaarinen, contohnya, memanfaatkan sistem struktur kabel atap sederhana.
Selain itu, ada juga National Athletics Stadium Bruce di Australia yang juga mengadopsi
cablestructures untuk stadion olahraganya.

Tipe Kabel yang Digunakan

Dalam cablestructures ada beberapa kabel yang digunakan dan disesuaikan dengan


tipenya. Beberapa tipe kabel itu adalah :

1.Spiral Strands

Pertama, ada spiral strands yang lebih dapat diaplikasikan pada bangunan dengan beban
yang kecil, misalnya untuk antena telekomunikasi atau cerobong asap.Spriral strands 
dirancang dengan diameter sekitar 5 hingga 40mm yang  terdiri dari berbagai kawat
dengan penampang berbentuk lingkaran. Celah-celah spiral strand kemudian
dikelompokkan ke material yang tahan pada korosi. 
2.FullLockedCoilCables 

Terakhir, ada tipe kabel fulllockedcoil yang lebih sering digunakan untuk kabel utama di
beberapa konstruksi seperti suspensionbridge atau bisa juga staycablesbridge.

Karakteristik dari fulllockedcoilcables ini adalah:

 Memiliki E – modulus yang tinggi elastisitasnya sehingga semakin sedikit


perubahan bentuk yang terjadi apabila diberi gaya 
 Permukaan kabel memiliki daya tahan tinggi
 Mempunyai permukaan kabel tertutup, sehingga terhindar dari korosi

Penampang kabel pada bagian intinya atau bagian dalam terdiri dari kawat-kawat dengan
penampang berbentuk lingkaran. Sementara itu pada bagian luarnya, penampangnya
berbentuk Z.

3. Structuralwireropes

Tipe struktur kabel ini umumnya digunakan sebagai kabel tepi pada struktur membran
(textilestructure). Karena memiliki beberapa strands, struktur kabel ini bersifat
fleksibel. Struktur kabel sangat bagus dari segi fungsi menurut sifat mekaniknya. Dalam
perspektif arsitektur desain juga, sistem kabel satu ini menjadi pilihan yang menarik karena
menutupi sebuah gedung dengan tampilannya yang sederhana.

 Prinsip-prinsip umum pada Sistem Struktur Kabel

Struktur kabel bekerja berdasarkan gaya tarik, dan menggunakan sistem statis
tertentu. Pada sistem struktur, dituntut sistem yang stabil dengan kabel yang
tegang. Daya tarik tinggi dari baja dengan efisiensi tarik murni memungkinkan
baja sebagai elemen struktur yang dapat membentangi jarak besar, Kabel dinilai
fleksibel karena ukurannya dari sisi kecil, dibandingkan dengan panjangnya.
Fleksibel menunjukkan daya lengkung yang terbatas, karena tegangan-tegangan
lengkung tidak sama, dapat diatasi oleh fleksibelnya kabel. Beban-beban yang
dipikul oleh batang-batang tarik terbagi diantara kabel-kabel. Masing-masing
kabel memikul beban dengan tegangan yang sama dan di bawah tegangan yang
diperkenankan. Untuk dapat gambaran mengenai mekanisme kabel yang memikul
beban vertikal, maka dijelaskan dengan gambar di bawah ini:

1.Kabel dengan beban simetris


2. Penunjang kabel diperlukan

• Kabel termasuk dalam strukturfunicular

• Kombinasi berbagai be ban akan memberik an bentuk kombinasi dimana terbesar


akan memberik an bentuk yang dominan

• Kabel hanya kuat menahan gaya tarik saja

 Klasifikasi struktur kabel


Struktur Kabel Tunggal (Single Layer)
- Sistem Pelana (SaddleShape)
- Sistem Lengkung (ArchType)
- Sistem Tiang Penunjang (MastedType)
- Sistem Roda Sepeda Tunggal

Struktur Kabel Ganda (Double Layer)


- Sistem Batang Tekan (Spreader)
- Sistem Batang Tepi
- Sistem Gantung
- Sistem Roda Sepeda Ganda

Struktur Kabel Tunggal (single layer)


-Sistem Pelana (saddleshape)
Memiliki struktur pengikat, (umumnya berupa rangka) di sekitar kabel net dan dua
tumpuan yang menyalurkan beban ke pondasi
- Sistem Lengkung (archshape)
Terdiri dari struktur lengkung (umumnya berupa rangka) yang menjadi elemen stabilitas
dengan kabel net di antaranya. Masing2 elemen lengkung mempunyai dua tumpuan yang
menghubungkan ke pondasi]
-Sistem Tiang Penunjang (MastedType)
Terdiri dari struktur tiang (umumnya berupa rangka) yang menunjang kabel di antaranya,
kemudian ditarik ke tanah untuk mencapai kestabilan. Tumpuan tiang (sendi/kaku) yang
menyalurkan beban ke pondasi.
-Sistem Roda Sepeda tunggal
Merupakan struktur atap yang biasanya dipakai di denah berbentuk lingkaran. Terdiri dari
2 elemen cincin: bagian cincin luar yang mengikat satu lapis jaringan kabel di bagian tepi,
dan disatukan dengan cincin dalam pada bagian tengah.

Struktur Kabel Ganda (double layer)


-Sistem Batang Tekan
Merupakan struktur yang terdiri dari lapisan kabel atas dan bawah, diantaranya terdapat
batang tekan dalam posisi vertikal yang membuat kabel makin menegang sehingga lebih
stabil.
-Sistem Batang Tepi
Merupakan struktur kabel itu juga menggunakan spreader, namun juga diapit oleh
struktur tepi, bisa berupa batang kaku maupun rangka sebagai struktur pendukungnya.
-Sistem Gantung
Terdiri dari kabel atas dan kabel penggantung sebagai lapisan ganda. Kabel atas digantung
oleh tiang yang meneruskan beban ke pondasi. Terdapat kabel penyeimbang di sisi
berlawanan yang diangkurkan ke tanah.
- Sistem Roda Sepeda Ganda
Mengcover denah berbentuk lingkaran dengan pemanfaatan cincin luar dan dalam
sebagai pengikat struktur. Elemen Juga memanfaatkan spreader sebagai stabilitas yang
menghindari fluttereffect.

Jenis-Jenis Struktur Kabel Berdasarkan Kelengkungan


• Struktur Berkelengkungan Tunggal (SingleCurvatureStructure) Kabel-kabel yang
diletakkan sejajar dengan pembentukan permukaan oleh balok- balok atau pelat yang
membentang diantara kabel.

• Struktur Berkelengkungan Ganda (DoubleCurvatureStructure)


Kabel-kabel menyilang dan berkelengkungan saling berlawanan serta membentuk
permukaan atap utama.

• Struktur Kabel Ganda ( Double Cable Structure) Kabel ganda yang berkelengkungan
saling berlawanan dan dipakai pada satu bidang vertikal. Sistem ini mengontrol getaran
angin pada sistem kabel gantung.

Jenis-Jenis Struktur Kabel Berdasarkan Ketegangan


• Struktur Kabel Non-Pretension
Struktur yang tidak diregang sebelum dan sesudah diberi beban luar.

• Struktur Kabel Pretension


Struktur kabel yang diregang sebelum diberi beban luar.

SISTEM STABILITAS
•Peningkatan beban mati

•Penggunaan batang pembentang/spreader,

•Pengaku busur dengan arah berlawanan/invertedarch


•Metode prategang searah kabel/mastedstructure
•Penambatan/pengangkuran ke pondasi/groundanchorage
•Pemberian tambahan lapisan bidang (layer)
•Mengikat dan menyatukan antar kabel-kabel tarik dan kabel tarik lainnya

Kabel sekunder cenderung berbentuk parabola yang membuka ke bawah

dan kabel primer cenderung berbentuk parabola yang membuka ke atas.

Kabel-kabel sekunder ini da- pat pula diganti dengan kabel pengait yang diikat/dihu- bungkan ke
tanah dan di- fungsikan sebagai angkur.

Anda mungkin juga menyukai