Anda di halaman 1dari 3

RESUME STRUKTUR JEMBATAN KABEL

Kelompok 3
Pelesia Novidat Kristenina ()
Afdus Samad ()
Ardi Hosea ()
Eko Wicaksono (193020211014)
Nayansyah (193020211003)

Jembatan kabel adalah salah satu dari beberapa tipe jembatan bentang panjang. Jembatan
jenis ini memiliki karakteristik yang menguntungkan dibandingkan dengan tipe jembatan bentang
panjang yang lain baik dari segi teknis, ekonomis, maupun estetika.

Jembatan kabel merupakan tipe jembatan bentang panjang yang estetis dan sering digunakan
sebagai prasarana transportasi yang penting. Struktur jembatan ini terdiri dari gabungan berbagai
komponen struktural seperti pilar, kabel dan dek jembatan. Dek jembatan digantung dengan kabel
prategang yang diangkur pada pilar. Dengan demikian, semua gaya-gaya gravitasi maupun lateral
yang bekerja pada dek jembatan akan ditransfer ke tanah melalui kabel dan pilar. Kabel akan
menerima gaya tarik sedangkan pilar memikul gaya tekan yang sangat besar disamping efek lentur
lainnya.

Kelebihan Jembatan Kabel

 Penggantian jembatan kabel sangat mudah dilakukan meskipun kabel telah memiliki pelindung yang
mencegahnya dari bahaya korosi.

 Kabel yang bersifat indvidual memiliki ukuran lebih kecil apabila dibandingkan jenis struktur kabel
menggantung berpusat, tidak rumit pada perangkaian dan pengangkeran.

 Dukungan elastik dalam jumlah yang besar dapat memicu kelenturan sedang pada arah longitudonal
dek. Selain itu, metode yang dilakukan memiliki pengoperasian dan pelaksanaan yang tidak rumit
dan hemat.

 Kabel lurus memberikan kekakuan yang lebih besar dari kabel melengkung. Disamping itu, analisis
non linier tidak perlu dilakukan untuk geometri kabel lurus.

 Kabel diangker pada lantai jembatan dan menimbulkan gaya aksial tekan yang menguntungkan
secara ekonomis dan teknis.

 Tiap – tiap kabel penggantung lebih pendek dari panjang jembatan secara keseluruhan dan dapat
diganti satu persatu.
Kekurangan jembatan kabel

 penggunaannnya memiliki kekurangan diantaranya, memiliki kebutuhan kabel cenderung lebih


banyak.

 Sudut kabel terbatas sehingga bentangan span utama limited. Apabila ingin menambahkan panjang
span maka diperlukan pylon lebih tinggi dengan tingkat konsekuensi gaya penekanan pada dek
semakin lebih besar.

 Diperlukan metode pelaksanaan yang cukup teliti jika jembatan kabel dibangun dengan bentang
yang lebih panjang, bagian yang terkantilever sangat rentan terhadap getaran akibat angin selama
masa konstruksinya.

 Sama halnya dengan jembatan penggantung, kabel penggantungnya memerlukan perawatan yang
intensif untuk melindungi dari karat.

Karakteristik Jembatan Kabel

 Karakteristik pada jembatan cable stayed merupakan kegiatan integral yang berasal dari balok-balok
pengaku dan penekanan atau post tensioning kabel dan berjalan secara menurun yang berasal dari
puncak menara pada balok pengaku. Kuat tekan secara mendatar disebabkan akai kabel terambil
dari balok pengaku dan angker yang tidak masif dan dibutuhkan.

 Pengenalan pada sistem ortoprotik memberikan hasil temuan baru dari jenis superstruktur secara
mudah membawa gaya mendatar dan kabel pengaku. Selain memiliki karakteristik seperti itu, sistem
jembatan ini merupakan sistem yang tidak mengalami perubahan secara geometris meskipun berada
di bawah beban dari berbagai posisi jembatan dari keseluruhan kabel dalam keadaan menegang.

 Jembatan cables stayed merupakan perintis dalam konstruksi jembatan dalam bentuk bentangan
panjang. Kabel ini merupakan kabel luar yang memiliki dua fungsi. Kabel stay dapat dimanfaatkan
untuk perancahan dalam pemakaian gelagar lantai dengan menggunakan sistem kantilever secara
tahapan dan peletak pegas yang berada pada struktur akhir.

 Pencapaian bentangan dengan memanfaatkan cable stayed ialah memiliki nilai 4 kali bentangan
gelagar tidak rumit apabila dimensinya ingin dipertahankan sama. Jembatan jenis ini memiliki
ketahanan terhadap gempa.

 Hal ini dikarenakan peletakannya berada pada pusat massa rendah namun memiliki kepekaan pada
penurunan secara diferensial.  Namun nilai gaya tarik pada jemnbatan cable stayed dapat ditambah
apabila pondasi pada menara membuat kabel menjadi tertarik ke bawah karena mengalami
penurunan.

 Gaya tarikan pada aksial dapat menimbulkan pembebanan lalu lintas secara normal namun memiliki
kelemahan terhadap gaya tekan dan momen yang diakibatkan gaya angin. Hal ini dikarenakan gaya
yang maupun gerakan menggoyang yang ditimbulkan oleh angin dapat memepengaruhi tingkat
kestabilan aerodinamis pada jembatan cable stayed pada bentangan panjang.

Kesimpulan
Jembatan cable stayed merupakan tipe jembatan bentang panjang yang estetis dan sering
digunakan sebagai prasarana transportasi yang penting. Struktur jembatan ini terdiri dari gabungan
berbagai komponen struktural seperti pilar, kabel dan dek jembatan. Dek jembatan digantung
dengan kabel prategang yang diangkur pada pilar. Dengan demikian, semua gaya-gaya gravitasi
maupun lateral yang bekerja pada dek jembatan akan ditransfer ke tanah melalui kabel dan pilar.
Kabel akan menerima gaya tarik sedangkan pilar memikul gaya tekan yang sangat besar disamping
efek lentur lainnya

Anda mungkin juga menyukai