Anda di halaman 1dari 6

KAJIAN BANGUNAN STRUKTUR BENTANG LEBAR

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bentuk bangunan tidak dapat terlepas dari elemen-elemen pembentuknya,
membuat bentuk seperti yang diinginkan dalam menciptakan sebuah ruang di dalamnya.
Teknologi penyusun elemen-elemen tersebut juga ikut mempengaruhi hasil akhir dari
sebuah rancang bentuk bangunan yang dihasilkan. Kemajuan zaman telah membawa
perkembangan kepada pengetahuan konstruksi, menjadikan kemungkinankemungkinan bentuk lebih variatif dan seakan tidak terbatas. Salah satu contohnya
adalah perkembangan struktur dan konstruksi bentang lebar. Dengan berkembangnya
struktur ini, beragam bentuk dan variasi karya arsitektur dapat lebih leluasa untuk
diwujudkan.
Pada kajian bangunan kali ini akan dibahas variasi bentuk yang tercipta oleh sistem
struktur bentang lebar, serta pengaruh sistem struktur tersebut terhadap pemenuhan
fungsi dan estetika dalam arsitektur. Manfaat struktur bentang lebar terhadap arsitektur
adalah variasi pilihan bentuk yang tak terbatas untuk penyelesaian rancangan bangunan
sesuai ide arsitek, bentuk yang ekspresif dan menarik, serta pemenuhan kebutuhan
fungsi ruang yang luas. Selain itu, fokus kajian bangunan ini adalah bangunan dengan
struktur membran, kabel, dan truss.
B. Tinjauan Pustaka
Struktur Bentang Lebar
Definisi struktur dalam konteks hubungannya dengan bangunan adalah sebagai
sarana untuk menyalurkan beban akibat penggunaannya dan atau kehadiran bangunan
ke dalam tanah (Schodek, 1980). Terdapat lima golongan bentuk struktur, yaitu struktur
massa, struktur rangka, sturktur permukaan bidang, (struktur lipatan dan cangkang),
struktur kaber, dan struktur biomorfik.
1. Struktur Membran
Struktur membran merupakan struktur funicular yang memanfaatkan gaya
tarik murni sehingga disebut dengan tensile structure. Membran adalah suatu
struktur permukaan fleksibel tipis yang memikul beban terutama melalui poses
tegangan tarik. Struktur membran cenderung dapat menyesuaikan diri dengan
cara struktur tersebut dibebani. Struktur membran sangat peka terhadap efek
aerodinamika dari angin. Efek angin menyebabkan terjadinya fluttering (getaran).
Dengan demikian, membran yang digunakan pada gedung harus distabilkan
dengan cara tertentu, hingga bentuknya dapat tetap dipertahankan pada saat
memikul berbagai kondisi pembebanan (Daniel L. Schodek, Structure-second
edition, hlm 372).
Dalam konstruksi modern, struktur membran dibangun dari material-material
sintetis yang tipis dan ringan yang diberi kekuatan prategang (prestressed)

sehingga meningkatkan kekuatan tarik, kekakuan, kestabilan struktur serta


mempertahankan bentuknya.
Struktur membran terbagi menjadi dua, yaitu struktur membran tenda dan
struktur membran pneumatis. Struktur tenda merupakan struktur yang
menggunakan tenda sebagai pembentuk ruang dengan tali sebagai elemen
penarik atau perentang tenda.
2. Struktur Kabel
Struktur kabel bekerja berdasarkan gaya tarik, menggunakan sistem statis
tertentu, dimana M=0, H=0, V=0. pada sistem struktur dituntut sistem yang
stabil dengan kabel yang tegang. Daya tarik tinggi dari baja dengan efisiensi tarik
murni memungkinkan baja sebagai elemen struktur yang dapat membentangi
jarak besar.
Kabel adalah fleksibel karena ukurannya dari sisi kecil dibandingkan dengan
panjangnya. Fleksibel menunjukkan daya lengkung yang terbatas. Karena
tegangan-tegangan lengkung tidak sama, dapat diatasi oleh fleksibelnya kabel.
Beban-beban yang dipikul oleh batang-batang tarik terbagi diantara kabel-kabel.
Masingmasing kabel memikul beban dengan tegangan yang sama dan di bawah
tegangan yang diperkenankan.
Struktur Atap Kabel dan Penunjang
Atap tarik sederhana terdiri atas kabel-kabel yang digantung di atas kolom
penunjang. Kabel menahan lengkung dan diberi angkur pada landasan di atas
tanah. Balok-balok atau pelat-pelat lurus ditempatkan di atapatapmenghubungkan kabel-kabel yang sejajar dan dengan demikian
terbentuklah atap dengan lengkungan barrel yang terbalik.
Struktur Sistem Kabel Tunggal (Single Layer System)
Penutup atap terdiri dari pelat beton prafabrikasi berbentuk baja yang
didukung oleh kabel-kabel radial. Ujungnya ditekuk ke atas pada tulangan pelat.
Supaya stabil, pelat- pelat dibebani bata atau kantong-kantong berisi pasir
sementara untuk memberi tarik tambahan pada kabel-kabel. Lubang-lubang di
antara dua pelat sebagai cetakan diisi adukan beton. Bilamana beton mengering,
atap menjadi pelat yang monolit dan merupakan bundaran.

Jadi atap beton yang melengkung ke bawah itu mendapat prategang dari
kabelkabel, sehingga cukup kaku untuk menahan flutter effect.
Struktur Sistem Kabel Ganda (Double Layer System)
Sistem kabel ganda terdiri atas dua susunan kabel yang letaknya tidak
sebidang, tidak berpotongan tetapi bersilangan. Kedua susunana kabel ini
merupakan struktur utama dari atap, susunan yang satu melengkung ke atas dan
susunan yang lainnya melendut kebawah. Kedua susunan kabel dijaga supaya
tetap pada tempatnya oleh penunjang-penunjang tekan dengan berbagai
panjang yang masing-masing dapat diatur.

3. Struktur Truss
PEMBAHASAN
A. Limoges Concert Hall
B. Beijing National Stadium
C. Hajj Terminal, King Abdulaziz International Airport

Terminal Haji, KAIA, Jeddah


Sumber: archdaily.com

Fungsi Bangunan : Bangunan ini dirancang dan dibangun sebagai terminal bagi para
jamaah haji di Bandara King Abdulaziz, Jeddah.
Lokasi: Jeddah, Arab Saudi
Luas Bangunan: 4725000.0 ft2
Tahun pembuatan: 1981
Arsitek: SOM
Kontraktor: Owens Corning, dkk.
Bandara Internasional King Abdulaziz adalah sebuah bandara bagi jamaah haji
maupun penumpang internasional lain. Bandara ini terletak di Jeddah, Arab Saudi.
Khusus untuk jamaah haji, terdapat sebuah terminal yang terletak di sebelah timur
bandara. Terminal ini dibangun sebagai respon terhadap semakin besarnya jumlah
jamaah haji yang berangkat ke Mekkah.
Terminal Haji Bandara Internasional King Abdulaziz adalah sebuah bangunan
terminal semipermanen, yang terdiri dari 210 tenda semikerucut. Struktur yang
digunakan pada terminal ini adalah struktur kabel dan struktur membran. Struktur kabel
berfungsi sebagai penarik atau perentang membran, sedangan struktur membran
sebagai penutup atapnya.

Struktur kabel dan tenda pada Terminal Haji KAIA


Sumber: archdaily.com

Analisis Struktur
Material membran yang digunakan pada terminal ini adalah Teflon fiberglass.
Material ini kemudian direntangkan menggunakan kabel dan didukung oleh tiang baja
setinggi 45 meter.
Bentuk Bangunan: Bentuk dasar bangunan pada Terminal Haji KAIA adalah
semikerucut, yang kemudian bagian bawahnya melebar karena gaya tarikan oleh
kabel.
Elemen Struktur: elemen struktur penutup atapnya adalah membran, sedangkan
struktur penyangganya adalah tiang baja setinggi 45 meter, serta kabel sebagai
penarik dan perentang penutup atapnya.
Tipe kelengkungan Membran: Tipe Anticlastic / Negative Surface Curvature, yaitu
bentuk lengkung yang memiliki 2 arah berlawanan.

Tipe sistem pengaku membran: Mechanically Prestressed / struktur tenda,


bentuk saddle, yaitu tipe struktur tenda yang terbentuk ketika tepian membran
terhubung ke poin yang tinggi dan rendah secara bergantian.

Penyaluran Beban:
Beban gravitasional yang diterima pada struktur atap adalah beban mati
dan beban hidup dengan arah kelengkungan primer. Beban mati yaitu
beban struktur, terdiri dari beban membran dan tiang penyangga.
Sedangkan beban hidup yaitu beban air hujan serta beban orang pada
waktu pemeliharaan. Beban ini akan disalurkan dari atap ke kabel,
kemudian diterima oleh tiang penyangga dan disalurkan kembali ke
pondasi untuk diterima oleh tanah.
Beban lateral yang diterima adalah beban angin dengan arah
kelengkungan sekunder. Beban angin akan disalurkan dari membran
menuju kabel, kemudian diterima oleh tiang baja untuk disalurkan kembali
ke pondasi dan diterima oleh tanah.
Material:

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Material membran adalah Teflon coated fiberglass. Bahan ini dapat


menyalurkan 76% radiasi matahari dan dapat menurunkan suhu, karena
hanya membiarkan 7% sinar matahari masuk.
Material truss atau tiang berupa baja atau steel pylon
Material kabel berupa

Anda mungkin juga menyukai