Pada masa sekarang struktur kabel banyak dipakai untuk menyelesaikan kasus-kasus
bangunan dengan bentang lebar. Salah satu contoh bangunan yang banyak menggunakan
struktur kabel adalah stadion yang mempunyai bentang sangat lebar dan diharapkan elemen
struktur yang ada tidak menghalangi penonton ke tengah lapangan. Untuk itu penyelesaian
dengan struktur kabel merupakan pilihan yang tepat.
Sampai saat ini sudah banyak stadion yang menggunakan struktur kabel dalam
penyelesaian struktur atapnya.
C. DASAR-DASAR STRUKTUR KABEL
Struktur kabel bekerja berdasarkan gaya tarik, menggunakan sistem statis tertentu,
dimana M=0, H=0, V=0. pada sistem struktur dituntut sistem yang stabil dengan kabel
yang tegang.
Daya tarik tinggi dari baja dengan efisiensi tarik murni memungkinkan baja sebagai
elemen struktur yang dapat membentangi jarak besar. Kabel adalah fleksibel karena
ukurannya dari sisi kecil dibandingkan dengan panjangnya. Fleksibel menunjukkan daya
lengkung yang terbatas. Karena tegangan-tegangan lengkung tidak sama, dapat diatasi oleh
fleksibelnya kabel.
Beban-beban yang dipikul oleh batang-batang tarik terbagi diantara kabel-kabel.
Masingmasing kabel memikul beban dengan tegangan yang sama dan di bawah tegangan
yang diperkenankan. Untuk dapat gambaran mengenai mekanisme kabel yang memikul
beban vertikal, maka dijelaskan dengan gambar di bawah ini.
Pada gambar tersebut terlihat suatu kabel yang ujung-ujungnya dipegang kuat oleh
angkur pada tembok dan dibebani beban P ditengahnya. Karena beban P, kedua bagian
kabel tertarik dan membentuk segitiga, setiap bagian kabel memikul P. Bentuk segitiga
yang terbentuk oleh kabel ada ciri khasnya pada lenturan, yaitu jarak vertikal antara
landasan gantung sampai dengan titik terendah pada kabel. Kabel tanpa lenturan tak dapat
memikul beban karena gaya tarik pada kabel yang mendatar tidak dapat mengadakan
keseimbangan dengan gaya atau beban vertikal. Gaya tarik arah kedalam pada kedua
landasan akibat melenturnya kabel dapat dibagi dalam dua bagian yang sama karena
pembebanan simetri.
Bilamana landasan perletakan tidak cukup kuat, maka kedua bagian kabel akan
berimpit menjadi satu. Untuk mengatasi hal itu perlu dipasang batang penunjang mendatar
antara kedua landasan.
Lenturan yang besar menambah panjang kabel, tetapi tegangan menjadi lebih
rendah sehingga dapat dipakai kabel dengan potongan lintang yang kecil. Sebaliknya apabila
lenturannya kecil, panjang kabel dapat berkurang, tetapi tegangan menjadi lebih besar, jadi
diperlukan kabel dengan potongan lintang yang besar.
Yang paling ekonomis adalah dengan mengambil lenturan dengan sudut 45.
kabel
Secara alami bentuk funicular akan diperoleh apabila kabel yang bebas berubah
bentuk kita bebani. Kabel yang berpenampang melintang konstan dan hanya memikul berat
sendirinya akan mempunyai bentuk katenari. Kabel yang memikul beban vertikal yang
terdistribusi secara horizontal di sepanjang kabel, seperti beban utama pada jembatan
gantung yang memikul dek horizontal, akan mempunyai bentuk parabola. Kabel yang
memikul beban terpusat (dengan mengabaikan bentuk sendirinya) akan mempunyai bentuk
segmen-segmen garis lurus. Kombinasi berbagai beban akan memberikan bentuk kombinasi
dimana beban terbesar akan memberikan bentuk yang dominan. Bentuk pelengkung untuk
beban yang sama merupakan kebalikan sederhana dari bentuk yang telah disebutkan di atas.
Besar gaya yang timbul pada kabel bergantung pada tinggi relatif bentuk funicular
dibandingkan dengan panjangnya. Selain itu, besarnya juga bergantung pada lokasi dan
besar beban yang bekerja (lihat gambar di bawah).
Semakin tinggi kabel, berarti semakin kecil gaya yang akan timbul dalam struktur,
begitu pula sebaliknya. Gaya reaksi yang timbul pada ujung-ujung kabel juga bergantung
pada parameter-parameter tersebut. Reaksi ujung mempunyai komponen vertikal dan
horizontal yang harus ditahan oleh pondasi atau elemen structural lainnya, misalnya batang
tarik.
D. SISTEM STABILISASI
Beberapa sistem stabilisasi yang dapat digunakan untuk mengantisipasi deformasi
pada struktur kabel antara lain :
1. Peningkatan beban mati
Stabilisasi ini dilakukan dengan penerapan material dengan berat yang memadai dan
merupakan material yang homogen sehingga diperoleh beban yang terdistribusi merata.
2. Pengaku busur dengan arah berlawanan (inverted arch)
Stabilisasi dengan pengaku bususr atau kabel ini berusaha mencapai bentuk
yang kaku dengan menambah jumlah kabel sehingga kemudian menghasilkan suatu
jaring-jaring (cable net structure).
3. Penggunaan batang-batang pembentang (spreader)
Stabilisasi ini menggunakan batang-batang tekan sebagai pemisah antara dua
kabel sehingga menambah tarikan internal didalam kabel.
4. Penambatan/pengangkuran ke pondasi (ground anchorage)
Sistem ini hanya berlaku bagi kabel karena adanya gaya-gaya taik yang
dinetralisir oleh pondasi sehingga menghasilkan stabilisasi.Pada pondasi terjadi tumpuan
tarik akibat perlawanan gaya tarik kabel.
5. Metoda prategang searah kabel (masted structure)
Ciri utamanya adalah tiang-tiang dan kabel yang secara keseluruhan membentuk
suatu struktur kaku. Kabel ditempatkan pada keadaan tertegang dengan jalan
memberikan beban yang dialirkan searah kabel.
Sistem Gantung
ANALISIS BANGUNAN
1. Milan Fair
a. Informasi Bangunan
Luas Area
Customer
: Milan, Italy
Fungsi bangunan
Gambar : Tumpuan bangunan berupa struktur kaku di salah satu sisi bangunan
Bangunan ini terdiri dari dua membrane yang dihubungkan oleh kabel
lengkung ditengah bangunan yang menerus menuju pondasi bangunan sebagai sistem
stabilisasi pada bangunan.
Gambar : Dua membran yang dihubungkan oleh struktur kaku di tengah bangunan
Selain Milan Fair ini, juga terdapat beberapa bangunan yang menerapkan
sistem pelana atau saddle shape ini. Salah satunya yaitu The Tennessee Pavilion.
Bangunan ini memiliki dua jenis bentuk atap yang berbeda yang keduanya disusun
bertingkat. Atap yang menggunakan sistem pelana yaitu atap di bagian bawah.
Tahun
: 1964
Pemilik
Arsitek
: Kenzo Dange
Yoyogi National Gymnasium dan kolam renang tertutup olimpiade musim panas
Tokyo tahun 1964 karya Tange memperagakan kecanggihan teknologi struktural abad
20. Konsep ruangnya asli dan berani. Kedua bangunan ini menggunakan sistem struktur
mutakhir seperti katedral Santa Maria dengan sistem tenda dan kabel baja yang
berfungsi sebagai penahan gaya tarik semua elemen secara terintegrasi. Struktur atap
dari kabel baja berbentuk parabol hiperbolik.
Gambar : Potongan
Celah pada punggung tenda diatapi kaca, menyatu dengan konstruksi
penerangan buatan. Pada gymnasium, struktur utamanya berupa satu konstruksi
berdenah bujur sangkar yang mengecil ke atas seperti menara, Tempat tumpuan kabel
baja yang menebar seperti jala membentuk denah garis dan lingkaran. Sedang pada
kolam renang, struktur pemegangnya berupa dua buah tiang. Secara keseluruhan
terlihat dramatik, mendemonstrasikan kreativitas Tange dalam memadukan kekuatan,
keindahan bentuk, fungsi ekonomis, fungsi ruang dan sistem struktur
terdiri dari dua garis lengkung yang juga sebagai pembentuk fasad bangunan. Dan kedua
lengkung pada bangunan terhubung pada titik yang menghubungkan beban bangunan ke
pondasi.
Bangunan ini juga ditopang oleh tiang penunjang yang berada di sisi-sisi
lengkung bangunan itu sendiri sebagai salah satu sistem stabilitas bangunan. Tiang
penunjang tersebut juga terhubung dengan kabel-kabel yang mengikat tiang penunjang
yang lain.
a. Informasi bangunan
Area bangunan
: 2.700 m2
Tahun
: 1994
Klien
Arsitek
Fungsi bangunan
sebagai kantor. Di dalam bangunan ini bukan hanya terdapat kantor, namun juga
terdapat aula olahraga serbaguna dan ruang ganti di lantai dasar dan sebuah bar dan
restoran di balkon atas.
a. Informasi bangunan
Tahun
: 1993
Material
Luas Area
: 34,000 m
Klien
Arsitek
: Paul Bonatz
Engineers
luar
dalam
c. Detail
Cable-hanger
DAFTAR PUSTAKA
http://www.webpages.uidaho.edu/arch504ukgreenarch/CaseStudies/inlandRevenue2.pdf
www.skyspan.com
http://www.scribd.com/doc/125067725/STRUKTUR-BENTANG-LEBAR-KABEL#scribd
http://www.righttech.com.sg/case.htm
http://www.denardis.com/horstberger/tennesse.html
http://www.canobbio.com/architettura_tessile_eng.php
http://www.archdaily.com
https://anisavitri.wordpress.com/2009/04/15/kenzo-tange-penyelaras-arsitektur-tradisional-jepangdan-modern-barat/
http://id.wikipedia.org/wiki/Yoyogi_National_Gymnasium