PENDAHULUAN
1.1.
JUDUL
Pasar Sapi dengan Penerapan Prinsip-prinsip Arsitektur Ekologi di
Boyolali
1.2.
PENGERTIAN JUDUL
1.2.1. Pasar
Pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah suatu situasi saat
pembeli (konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) melakukan
transaksi setelah kedua pihak telah mengambil kata sepakat tentang
harga terhadap sejumlah barang dengan kuantitas tertentu yang
menjadi objek transaksi. Kedua pihak, pembeli dan penjual,
mendapatkan manfaat dari adanya transaksi atau pasar. Pihak pembeli
mendapatkan
barang
yang
diinginkan
untuk
memenuhi
dan
untuk
selanjutnya
digunakan
untuk
membiayai
dengan
sistem
keseluruhan),
memanfaatkan
adalah
Tengah.
Grobogan di
utara; Kabupaten
Sukoharjo,
Sragen, Kabupaten
dan Kota
Surakarta (Solo)
Karanganyar,Kabupaten
di
timur; Kabupaten
Semarang di
barat.
Kabupaten
ini
1.3.
LATAR BELAKANG
Kota Boyolali merupakan salah satu kota yang terkenal dengan
produksi ternak sapi, terutama sapi perah. Namun pada dasarnya, Kota
Boyolali tidak hanya terdapat sapi perah, terbukti jumlah ternak sapi
potong (98.248 ekor) di Boyolali lebih banyak dibanding ternak sapi
perahnya (88.533 ekor). Dengan banyaknya ternak sapi potong maupun
sapi perah di Kota Boyolali, maka Kota Boyolali dikenal dengan icon sapi.
Selain itu, banyaknya ternak sapi yang ada menjadikan Kota Boyolali
saat ini memiliki tujuh pasar ternak yang tersebar di kecamatan-kecamatan
di Kota Boyolali. Pasar-pasar yang ada, beroperasi sesuai jadwal hari
pasaran masing-masing. Kondisi fisik setiap pasar berbeda, tergantung
lokasi dan jumlah ternak yang ada di setiap pasar.
Pasar sapi ini akan berdampak positif karena Kota Boyolali sudah
memiliki predikat sebagai kota dengan ternak sapi terbanyak, sehingga
jika ditambah dengan pengadaan fasilitas untuk kebutuhan sapi akan
memperkuat adanya potensi tersebut. Dengan itu, Kota Boyolali akan
dikenal sebagai kota yang kental akan ternak sapi mulai dari peternakan,
fasilitas hingga pemasaran yang baik.
Pasar-pasar yang ada di Boyolali beroperasi di hari pasaran sehingga
peternak akan mencari lokasi pasar yang buka pada hari pasaran tersebut.
Hal tersebut menyebabkan peternak mengeluarkan biaya transport yang
berlebih. Apabila proyek ini direalisasikan, maka peternak akan lebih
dapat menghemat biaya transport karena lokasi pasar berdekatan dengan
kecamatan-kecamatan yang memiliki jumlah ternak terbanyak di Kota
Boyolali.
Pada dasarnya setiap tipe pasar sudah memiliki kriteria yang harus
diwujudkan, namun pasar-pasar yang ada seringkali tidak sesuai dengan
aturan-aturan tentang standart fasilitas untuk setiap tipe pasar. Seperti
aturan adanya pengolahan limbah pada pasar hewan yang berada di tingkat
kabupaten dalam hal ini yaitu Pasar Sunggingan (sebagai pasar ternak
terbesar di Boyolali), namun keadaan sebenarnya, limbah kotoran ternak
yang ada dijual kepada pembeli masih dalam bentuk kotoran dan diolah
sendiri oleh pembeli. Hal tersebut menjadi inspirasi dalam perancangan
sebuah pasar sapi yang memperhatikan limbah kotoran ternak yang
dihasilkan supaya tidak mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar dan
bermanfaat bagi pasar itu sendiri.
Sebuah pasar di Kecamatan Nogosari juga akan mengalami relokasi
karena kondisi fisik pasar menyebabkan kemacetan lalu lintas yang cukup
panjang setiap hari pasaran wage. Peletakan drop off hewan dan tidak
adanya area parkir tersendiri menjadi masalah utama. Fakta tersebut
menjadi
latar
belakang
dalam
perancangan
sebuah
pasar
yang
1.4.
1.4.1. Permasalahan
Bagaimana konsep perencanaan dan perancangan pasar sapi yang
mampu mengaplikasikan fasilitas-fasillitas yang ada dengan lengkap,
mampu menerapkan prinsip-prinsip arsitektur ekologi dan mampu
menerapkan sistem sirkulasi yang baik pada landscape.
1.4.2. Persoalan
1. Bagaimana konsep penggunaan energi terbarukan pada pasar sapi.
2. Bagaimana konsep penggunaan bahan bangunan yang ekologi pada
pasar sapi.
3. Bagaimana konsep pengoptimalan penggunaan air pada pasar sapi.
4. Bagaimana konsep pengoptimalan vegetasi pada landscape pasar
sapi.
5. Bagaimana konsep penggunaan teknologi sederhana dalam desain
bangunan pasar sapi.
6. Bagaimana konsep sirkulasi pada landscape pasar sapi yang baik.
1.5.
1.5.1. Tujuan
Konsep pasar sapi yang mampu menngaplikasikan seluruh fasilitas
yang ada, menerapkan prinsip-prinsip arsitektur ekologi dan memiliki
sirkulasi yang baik pada landscape.
1.5.2. Sasaran
1. Konsep penggunaan energi terbarukan pada pasar sapi.
2. Konsep penggunaan bahan bangunan yang ekologi.
3.
4.
5.
6.
1.6.
1.6.1. Batasan
Batasan pemahaman yang akan dibahas adalah konsep dan teori
yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan prasarana publik
yaitu pasar sapi dengan peneraan prinsip-prinsip arsitektur ekologi di
Boyolali. Batasan disesuaikan dengan tinjauan mengenai pasar hewan,
arsitektur ekologi dan Kota Boyolali.
1.6.2. Lingkup Pembahasan
Pada
konsep
perencanaan
dan
perancangan
ini,
lingkup
1.7.
METODE PEMBAHASAN
Metode perencanaan dibagi menjadi metode pengolahan data, analisis
data dan metode perancangan konsep. Metode pengolahan data dibagi
dalam 3 tahap, yaitu metode pengumpulan data, pengolahan data dan
penyampaian data.
pustaka, yaitu: (1) buku; (2) jurnal ilmiah; (3) artikel; (4) penelitian
terdahulu; (5) peraturan pemerintah; dan (6) preseden.
b. Studi Lapangan
Studi lapangan dilakukan dengan: (1) observasi; (2) wawancara
dilakukan dengan beberapa narasumber; dan (3) dokumentasi
2. Metode Pengolahan Data
a. Transkripsi Data
Transkripsi data dilakukan pada hasil data wawancara yang telah
diperoleh pada tahap pengumpulan data. Transkripsi data juga akan
mengubah bentuk gambar, diagram, tabel dalam bentuk tulisan untuk
selanjutnya diseleksi dalam tahap berikutnya.
b. Seleksi Data
Seleksi data dilakukan pada semua data yang diperoleh pada
pengumpulan data. Seleksi data bertujuan untuk memilah data yang
dibutuhkan dan mengeliminasi data yang tidak dibutuhkan. Seleksi
data sangat berguna dalam keefektifan tulisan sehingga tidak akan
terjadi kesamaan atau pengulangan tulisan yang tidak diperlukan.
c. Pengolahan dan Pengelompokan Data
Setelah data diseleksi, maka data yang diperoleh akan diolah dan
dikelompokkan menurut skala prioritas yang diperlukan dalam
penulisan.
3. Metode Penyampaian Data
Setelah data melalui proses pengolahan dan pengelompokan data,
proses yang selanjutnya dilakukan adalah proses penyampaian data.
Penyampaian data dilakukan dengan tulisan deskriptif, naratif, dan
perbandingan didukung dengan metode penyampaian data, yaitu : (1)
diagram, (2) tabel, (3) gambar.
1.7.2. Tahap Analisis
Metode yang digunakan dalam melakukan analisa adalah :
1. Induksi, yaitu menarik kesimpulan dari fakta-fakta yang ada
2. Komparasi, yaitu nilai, melakukan penganalisaan dengan bahanbahan yang didapat oleh observasi, pengumpulan data dan studi
literatur.
1.8.
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Bab I
: Pendahuluan
Menguraikan
pengertian
judul,
latar
belakang,
lingkup
pembahasan,
metoda
dan
sistematika
: Tinjauan Pustaka
Menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan
bangunan pasar sapi, jenis sapi, arsitetur ekologi dan
biogas.
Bab III
Bab IV
Bab V