Anda di halaman 1dari 10

Tugas 7

Pengantar Rekayasa Desain

Oleh :

16620021 - Afarrel Nadhif Aldrino


16620033 - Hattariza Furqan
16620051 - Jeremy Dian Christian
16620063 - Kayla Nareswari N
16620411 - Dhanendra W

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2021
A. CERMIN KACA

Cermin adalah benda sudah tidak asing lagi didengar. Hampir di setiap rumah pasti ada cermin. Tidak
ahanya di dalam rumah, berbagai jenis cermin juga dapat ditemukan di jalan. Cermin sendiri terdiri dari
beberapa jenis. Ada 3 jenis utama dari cermin, yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung.
Tentunya cermin tersebut memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing.
Cermin datar adalah cermin yang bentuknya rata (tidak melengkung). Cermin datar digunakan sebagai
alat bantu pembiasan cahaya, periskop dan peralatan lainnya.
Cermin datar memiliki sifat maya, tegak, sama besar. Sifat yang khusus dalam cermin datar adalah sama
besar karena jika dilihat dari pemantulannya tidak ada cahaya yang melengkung.
Pada cermin datar ini ada beberapa yang kita kaji yaitu jumlah bayangan yang dibentuk dan tinggi cermin
datar.
Cermin cembung merupakan cermin yang memiliki lengkungan ke arah luar.
Sifat yang dibawa dari cerminn cembung ini ialah maya, tegak, diperkecil. Manfaat dari cermin ini ialah
sebagai kaca spion. Selain itu, cermin cembung digunakan sebagai alat bantu melihat di pertigaan jalan
supaya tidak mengalami kecelakaan.
Cermin cekung merupakan cermin yang berbenuk melengkung ke dalam. Cermin ini memiliki sifat
bahwa jumlah ruang benda dan bayangan = 5.

Sifat dan Perilaku Cermin


Berdasarkan jenis material yang sudah dipelajari, cermin sendiri terbuat dari bahan material kaca. Cermin
dibuat dari kaca dikarenakan kaca memiliki efisiensi yang tepat sebagai bahan utama cermin. Berikut
adalah sifat-sifat kaca yang merupakan bahan dasar dari pembuatan cermin.
1. Kaca memiliki wujud yang padat dengan bahan kuat serta bersifat tembus pandang
2. Kaca bersifat tahan panas, sehingga untuk membentuknya membutuhkan suhu yang sangat tinggi
agar meleleh. Jika tidak dipanaskan maka kaca akan sulit untuk dibentuk.
3. Partikel-partikel yang ada pada kaca tersusun sangat rapat, oleh karena itu kaca tidak mampu
menyerap air karena tidak ada celah sedikitpun untuk air masuk.
4. Mengalalami pemuaian, dimana ukuran kaca akan memuai atau menyusut dipengaruhi oleh suhu
lingkungan. Disisni pada umumnya kaca akan memuai ketika terkena panas berlebih, misanya
pada siang hari. Kemudian setelah suhu kembali stabil atau menurun drastis kaca akan kembali ke
ukuran semula, peristiwa ini disebut penyusutan
5. Bahannya yang bersifat isolator atau tidak dapat menghantarkan panas. Penjelasan ini terjadi
ketika sebuah kaca terkena panas pada bagian ujungnya, maka panas tersebut tidak akan
menyebar. Selain tidak dapat menghantarkan panas, benda yang terbuat dari kaca juga tidak dapat
menghantarkan listrik.
6. Sangat rapuh, artinya ciri benda dari kaca mudah sekali pengalami pecah apalagi ketika sudah
diproduksi dalam bentuk wujud benda.
7. Pada bidang patahnya terlihat kilapan yang kuat
8. Kaca sangat tidak larut dalam air dan sangat tahan terhadap pengaruh asam, gas dan uap
Proses Pembuatan
Berikut adalah penjelasan mengenai proses pembuatan cermin :
1. Siapkan diri dengan memakai masker wajah, celemek dan sarung
tangan karet Membuat cermin berurusan dengan senyawa kimia
yang berbahaya. Karena itu, langkah pertama, amankan diri
dengan menggunakan penutup wajah, celemek dan sarung tangan.

2. Siapkan kaca dan senyawa kimia berupa perak nitrat, amonia, dan air
deionisasi.Beragam senyawa kimia dibutuhkan untuk membuat
cermin, seperti: perak nitrat, amonia dan air deionisasi. Buat kamu
yang pernah belajar kimia pasti familier dengan nama-nama tersebut.
Tentunya, perlu memesan khusus terlebih dahulu untuk mendapatkan
senyawa-senyawa ini.

3. Campurkan perak nitrat dan amonia ke dalam botol berisi air


deionisasi. Campurkan senyawa perak nitrat dan amonia ke
dalam botol berisi air deionisasi. Senyawa tersebut akan bereaksi
dan terdapat gumpalan seperti kotoran yang pelan-pelan mulai
mengendap. Endapan itulah yang nantinya biasa kita lihat berada
di belakang cermin yang sudah jadi. Karena itu, kocok dan buat
larutan menjadi jernih sebelum dituangkan ke cermin.

4. Tuang larutan senyawa ke kaca. Siapkan kaca biasa yang sudah bersih. Kemudian, tuang larutan
senyawa yang ada secara perlahan. Lakukan dengan hati-hati agar larutan merata mencakup
seluruh bagian dari kaca.

5. Tunggu selama 2-3 menit di ruangan hangat dan jadilah


cermin! Butuh waktu sebentar untuk melihat proses kaca
menjadi cermin. Kurang lebih 2-3 menit untuk melihat kaca
yang pelan-pelan dengan ajaib berubah menjadi cermin.

Alternatif Cermin Kaca


Salah satu alternatif dari cermin berbahan dasar kaca adalah cermin dengan bahan dasar
polikarbonat. Polikarbonat merupakan suatu kelompok polimer termoplastik
yang mudah dibentuk dengan menggunakan panas.

Polikarbonat yang dicerminkan sebenarnya sudah marak diaplikasikan


dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan terdapat beberapa karakteristik
menguntungkan dari cermin polikarbonat jika dibandingkan dengan cermin
kaca pada umumnya seperti:

- Polikarbonat dapat diproduksi dalam bentuk lembaran

- Sangat ringat, beratnya yang 1/3 dari berat kaca

- Meliliki kekuatan 250 kali lebih kuat daripada kaca dan hampir tidak bisa dipecahkan sehingga
jika bahan polikarbonat disusun lapisan polikarbonat mencapai ketebalan tertentu maka cermin
tersebut dapat menjadi antipeluru.

- Sedikit lebih susah untuk dipotong sehingga kemunngkinan cermin polikarbonat untuk retak atau
terkelupas jauh lebih kecil daripada cermin kaca.

- Polikarbonat sepenuhnya tahan cuasa dan dapat mengatasi perubahan suhu dengan baik, maka
dari itu bahan polikarbonat dapat memuai dan berkontraksi tanpa menyebabkan kerusakan
permanen sehingga dapat menjadi pilihan untuk aplikasi di luar ruangan.

Sehingga polikarbonat dapat digunakan sebagai bahan dasar alternatif dari cermin dikarenakan
keuntungan-keuntungannya sehingga dapat menutupi kekurangan-kekurangan dari cermin berbahan dasar
kaca.
B. GENTENG TANAH LIAT

Proses Pembuatan Genteng Tanah Liat

Genteng tanah liat merupakan salah satu jenis genteng yang banyak digunakan di Indonesia.
Salah satu keunggulannya adalah harganya yang terjangkau. Hal ini disebabkan salah satunya oleh proses
pembuaatan genteng tanah liat yang mudah dan murah pula. Proses pembuatannya sendiri terdiri atas
enam tahap, yaitu ​forming, drying, glazuring, firing, controlling, d​ an​ packing​.
​Forming​ adalah proses pemilihan bahan baku untuk genteng tanah liat yang akan dibuat. Setelah
bahan baku dipilih, tanah liat kemudian digiling hingga halus sembari dicampur air. Kemudian tanah liat
tersebut dicetak sesuai bentuk yang diinginkan. Agar gelembung udara tidak terbentuk saat proses
pencetakan, proses pencetakan dilakukan dua kali. Akhirnya terbentuklah suatu bahan genteng yang
sempurna.
Selanjutnya tanah liat yang sudah dicetak tersebut dimasukkan ke dalam sebuah mesin pengering
atau ​dryer​. Proses ini disebut sebagai ​drying.​ ​Drying​ berlangsung salam 30—35 jam dalam suhu 40—60
derajat celsius. Hal ini bertujuan agar kadar air di dalam genteng dapat hilang. Penghilangan kadar air ini
bertujuan untuk mempermudah proses yang akan datang, yakni ​firing.​ Pada proses ini pula,
genteng-genteng yang rusak akan dibuang sehingga menyisakan genteng yang layak dipakai untuk proses
selanjutnya.
​Glazuring​ adalah proses pelapisan genteng tanah liat dengan berbagai senyawa kimia. Senyawa
kimia ini terdiri atas berbagai elemen tertentu, seperti silika, aluminium, dan flux. Proses ini bertujuan
untuk memberikan pewarna tertentu pada genteng. Alhasil menjadikan genteng lebih indah dan juga tahan
lama.
Kemudian genteng tanah liat dimasukkan ke dalam tungku pembakar. Di dalam tungku
pembakar ini, genteng dibakar selama 15—20 jam dalam suhu 1.100—1.500 derajat celsius. Proses ini
dinamakan proses ​firing. ​Biasanya, semakin tinggi suhu saat pembakaran akan semakin baik pula
hasilnya. Suhu pembakaran ini juga disesuaikan dengan ketersediaan tungku pembakar yang ada.
Setelah proses pembakaran selesai, akan diadakan proses ​controlling​. Hal ini bertujuan untuk
memastikan setiap genteng tanah liat yang dihasilkan sudah sesuai dengan standar mutu yang berlaku dari
tiap produsen. Genteng yang sudah betul-betul rusak akan langsung dibuang. Sementara itu, genteng yang
memiliki kecacatan dalam ​glazur-​ nya akan dimasukkan ke dalam tingkat kedua (​second grade)​ . Meski
demikian, hal ini bergantung kepada kebijakan masing-masing produsen genteng tanah liat.
​Akhirnya sampailah pada proses terakhir pembuatan genteng tanah liat, yaitu ​packing​. Tentu saja
proses ini bertujuan agar genteng tanah liat memiliki daya tarik tambahan dengan adanya kemasan yang
menarik. Biasanya, genteng tanah liat akan dikumpulkan dan diikat agar terlihat lebih rapi dan estetik.
Bagi beberapa produsen, ​packing​ juga berfungsi untuk membedakan kualitas atau ​grade d​ ari sebuah
genteng tanah liat.

Behaviour & Property Tanah Liat

a.​ B
​ ersifat lengket
​ ulit menyerap air ​karena tanah liat atau lempung terdiri atas butiran-butiran liat yang sangat
b.​ S
halus sehingga bersifat liat dan sangat padat dan membuat susah dilalui oleh air.

c. Warnanya Keabu-abuan. Walaupun terlihat coklat namun warna sebenarnya dari tanah liat ialah hitam
keabu-abuan.

d. Dapat berubah menjadi butiran halus. ​Karena sifatnya yang menggumpal dan keras ketika kering,
butiran-butiran kecil dari tanah liat bisa terpecah jika tidak menyatu dengan bentukan awalnya.
Butiran ini umumnya seperti kerikil dan pasir yang umum ditemukan di sekitar tanah liat ketika
kering.

e. Elastis dan lunak sehingga mudah untuk dibentuk-bentuk.

f. Mudah keras jika dibiarkan dalam keadaan kering

g. Isolator karena tidak bisa menghantarkan listrik

h. Sebagai pelindung ​penghuni rumah dari terik matahari, air hujan, dan benda-benda lainnya.

Atap menjadi salah satu bagian penting dari sebuah rumah karena atap melindungi anda dari sinar
matahari dan hujan. Banyak cara untuk membuat atap rumah. Salah satunya dengan menggunakan
genteng. Genteng terbuat dari berbagai macam material. Salah satunya adalah tanah liat. Genteng tanah
liat sering sekali anda temukan bahkan hampir setiap rumah menggunakan genteng tanah liat sebagai atap
rumah.

Masyarakat kebanyakan menggunakan atap dari genteng tanah liat, terutama untuk masyarakat yang
tinggal di daerah pedesaan. Genteng tanah liat masih menjadi primadona masyarakat ketika ingin
membeli genteng di toko bangunan. Hal ini disebabkan oleh karakteristik yang dimiliki oleh genteng
tanah liat. biasanya anda akan membeli genteng tanah liat dengan alasan harganya murah namun
kualitasnya cukup baik.​ Namun ada beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan
genteng tanah liat.

Diantaranya,

1.​ R
​ entan retak

2.​ R
​ entan bocor

3.​ M
​ udah tertiup angin

4.​ C
​ ukup sulit pemasangannya

5.​ W
​ arna bisa mengalami perubahan apabila terkena cuaca yang terlalu ekstrim.
6.​ M
​ udah berlumut dan mudah pudar warnanya

7.​ U
​ kuran relative kecil

Maka dari itu, berikut alternatif dari genteng tanah liat yang kami nilai lebih unggul dibandingkan
menggunakan material tanah liat.

Alternatif dari Genteng Tanah Liat

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, genteng tanah liat merupakan salah satu bahan
genteng yang ada di Indonesia. Adapun salah satu bahan genteng lainnya yang menurut kami cocok
digunakan di Indonesia adalah genteng metal pasir. Salah satu alasan utama genteng ini kami
rekomendasikan sebagai alternatif adalah kecocokan penggunaannya untuk iklim Indonesia.

Selain keunggulan tersebut, ada beberapa keunggulan lain dari genteng metal pasir, yakni
1. Antikarat
Sifat antikarat ini disebabkan oleh adanya kandungan Zn dan Al dalam genteng ini.
Selain itu biasanya genteng ini juga dicat untuk menambah kemampuan antikaratnya.
2. Tahan Api
Selain tahan api, genteng ini juga bisa menahan sambaran petir saat hujan deras, sesuatu
hal yang cukup sering terjadi di Indonesia saat musim penghujan.
3. Bisa Meredam Suara
Hal ini disebabkan oleh genteng metal pasir memiliki lapisan luar yang cukup tebal.
Lapisan ini bisa membantu meredam suara bising dari luar rumah.
4. Sistem Kunci Khusus
Genteng metal pasir tidak sekadar dipasang begitu saja di atas rumah seseorang,
melainkan dengan sistem kuncian khusus. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan yang
membuat genteng ini tidak mudah lepas.
5. Banyak Pilihan
Genteng jenis ini pun memiliki banyak varian, mulai dari warna, model, hingga ketebalan
genteng sehingga pemilik rumah bisa menyesuaikan genteng mereka dengan rumah
masing-masing.
6. Ramah Lingkungan
Salah satu hal yang membuat genteng ini ramah lingkungan adalah genteng metal pasir
bebas dari asbes. Asbes merupakan salah satu bahan yang berbahaya bila dihirup oleh
manusia.
Pensil
Kebanyakan orang lebih terbiasa memanfaatkan pena sebagai alat tulis mereka namun,
kebanyakan pena yang digunakan oleh mereka tidak dapat dihapus. Tak hanya pena, pensil juga
biasa digunakan karena memiliki kelebihan diantaranya mudah untuk dihapus. Pensil merupakan
suatu alat untuk mencatat dan melukis yang pada awalnya dibuat dari material berupa grafit
murni. Cara menggunakan pensil pun tak jauh beda dengan cara menggunakan pena. Cara
penggunaanya yaitu dengan menorehkan grafit tersebut ke atas suatu media.

A. A

Dewasa ini, pensil merupakan suatu alat yang tepat dalam hal mengekspresikan suatu
gagasan berupa ide yang tercetus di dalam pikiran seseorang sehingga prosedur penyusunan
maupun prosedur dalam memutuskan suatu ide akan terjalin dengan adanya pensil. Salah satu
contoh, penyusunan suatu literasi, sketsa, skema, dll . Contoh dalam pemutusan, yaitu seorang
mahasiswa yang sedang berusaha dalam menjawab soal pertanyaan ujian , maka pensil yang
akan menjadi perkakas utama mereka setelah merumuskan ide penyelesaian soal dengan matang.
Seorang arsitek juga akan memperoleh sebuah karya berupa desain bangunan yang indah dengan
menuangkan sketsanya dengan pensil. Begitu juga dengan seorang seniman yang memanfaatkan
pensil dan kertas sebagai media seninya, dan contoh lainnya.
Dalam rangka menciptakan pensil, lazimnya dibutuhkan kayu dan grafit murni. Kayu
difungsikan sebagai pembungkus grafit. Pada awal digunakan, pensil menggunakan kertas
sebagai pembungkus grafit akan tetapi, seiring berjalannya waktu dan teknologi, penggunaan
kertas dianggap kurang efektif sehingga dicari lah suatu material yang dapat memberikan
kenyamanan bagi penggunanya dan tidak membuat tangan menjadi kotor dan pada akhirnya
digunakanlah material kayu sebagai pembungkus grafit. Adapun Grafit adalah sebuah mineral
dari atom karbon yang memiliki warna hitam mengkilap. Sifat ini lah yang dimiliki sebuah granit
sehingga sangat lembut dan tidak rapuh. Grafit difungsikan sebagai bagian isi dari suatu pensil
sehingga grafit merupakan komponen inti dari sebuah pensil. namun, dikarenakan grafit
memiliki sifat mudah patah, grafit dapat ditambahkan suatu material lain sebagai campuran
supaya grafit tidak mudah patah. Tak hanya itu, grafit murni juga memiliki kekurangan berupa
terlalu lembut, cenderung memberikan bekas berupa warna hitam Ketika menggores suatu media
termasuk tangan pemakainya. Maka dari itu dibuat suatu campuran grafit dengan material
berupa tanah liat supaya komponennya lebih keras. Tak hanya itu, campuran ini juga dibungkus
oleh material kertas dan juga kayu.

Tak hanya dari komponen inti sebuah Pensil yang diberikan alternatifnya, pembungkus
dari suatu pensil dapat digantikan dengan plastic seperti pada pensil mekanik yang pada saat ini
seringkali kita jumpai. Pensil mekanik menggunakan isian grafit yang sangat tipis dan hanya
perlu diisi ulang jika lau habis. Jika dipandang dari segi bentuknya, pensil mekanik sangat
menyerupai pulpen. Selain itu, pensil mekanik juga dapat digunakan untuk membuat goresan
yang spesifik dan halus. Pensil mekanik juga dianggap sebagai pensil yang ramah lingkungan
walaupun menggunakan material berupa plastik. Hal ini dikarenakan dalam penggunaannya
tidak perlu menggonta-ganti pensil Ketika sudah habis seperti halnya pada pensil raut. Pada
pensil mekanik, kita hanya perlu mengganti isinya berupa granit yang memiliki ukurannya
masing-masing.

Referensi
> ​https://www.pakarkimia.com/sifat-kaca-dan-penjelasannya/
> ​https://rumuspintar.com/cermin/
>https://atapruparupa.com/proses-pembuatan-genteng-keramik/
>https://artikel.rumah123.com/apa-saja-kelebihan-dan-kekurangan-genteng-metal-pasir-56339
>https://www.cutplasticsheeting.co.uk/mirrored-acrylic-vs-polycarbonate-mirrors/
>https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.aksesmandiri.id%2Fproduk%2Fconvex
-mirror-100cm-outdoor%2F&psig=AOvVaw0mILmv7imSYCgTjdYARXjM&ust=1616498730053000&
source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjhxqFwoTCLDpiJ7lw-8CFQAAAAAdAAAAABAJ
http://provokantor.com/mengenal-apa-saja-bahan-pembuat-pensil/
https://bp-guide.id/AXngochV

Anda mungkin juga menyukai