Anda di halaman 1dari 4

SOAL DAN JAWABAN

1. Apa saja kelebihan kaca dan kelemahannya sebagai bahan konstruksi?


Jawaban:
a. Keunggulan kaca:
 ketahanan yang sangat baik terhadap abrasi. Kaca tidak terpengaruh dengan
bahan kimia, pelarut, minyak, dan cairan pembersih.
 mudah dibersihkan
 tahan terhadap degradasi sinar ultraviolet.
 Tahan terhadap panas/ termal
 Memiliki emitivitas/ kemampuan meneruskan cahaya dengan baik, sehingga
dapat menghemat energi karena mengurangi penggunaan lampu.
 Mudah didekorasi menjadi bentuk yang indah. Modelnya sangat beragam dan
cukup mudah ditemukan di pasaran sehingga dapat menyesuaikan dengan
desain, tema dan interior konstruksi.
 Penggunaan material kaca membuat suatu ruangan atau bangunan terkesan
lebih luas dan lebih modern

b. Kelemahan kaca:
 Dari segi harga material dan biaya pemasangan, kaca tergolong cukup mahal
dibandingkan dengan bahan bangunan lainnya. Pemasangannya lebih rumit
sehingga membutuhkan tenaga profesional dengan keahlian dan teknik tinggi
 Dinding kaca tidak mampu menahan beban berlebih karena dinding kaca
tidak termasuk dinding struktural
 Bobotnya berat
 Bersifat getas, mudah pecah apabila terkena getaran, tumbukan atau benturan.
hal ini dapat diminimalisir misalnya dengan pemakaian kaca tempered
 Apabila pecah, dapat membahayakan orang karena bersifat tajam.
 Perlu pembersihan rutin
 Kaca meneruskan panas, sehingga suhu dalam ruangan menjadi meningkat.
 Kaca yang jumlahnya terlalu banyak dapat mengurangi tingkat keamanan
suatu bangunan

2. Jelaskan secara ringkas tiga cara pembuatan kaca untuk material konstruksi!
Jawaban:
a. Kaca apung
Kaca yang dilebur dari material-material pembuatnya dimurnikan ke dalam tangki
yang bergerak pelan agar gelembung udara terpisah, lalu mengalir ke bak timah
untuk mengapung dan membentuk pita tebal 6 mm. Batas antara kaca dengan
timah cair sangat rata dan permukaannya halus. Pita yang menjadi kaku akibat
didinginkan dari suhu 1100 C menjadi 600 C ditarik menyeberang bak timah dan
menjadi gulungan kemarik. Gulungan membawa pita melewati oven dimana suhu
kaca diturunkan secara bertahap sampai ke kondisi annealed yaitu kondisi
tegangan sisa yang rendah.
b. Kaca berpola dan kaca kualitas optik rendah
Diproses secara gulungan plat , dimana kaca cair dituang ke dalam sepasang
gulungan besi yang suhunya diatur. Pita dipindahkan di atas gulungan keramik saat

1
mendingin dan mengeras sampai kondisi annealed lalu dipotong. Gulungan besi di
bawah memiliki cetakan pola untuk membuat tekstur pada kaca.
c. Kaca kawat
Diproduksi secara proses penggulungan, dengan aliran kaca cair terbagi 2 secara
bertingkat dimana 2 pita kaca panas disatukan dengan wiremesh di antara
keduanya. Penggulungan lebih lanjut bergabung dengan pita kaca di sekitar kawat
dan membentuk tekstur di permukaan kaca yang telah jadi. Jika diperlukan, tekstur
pada permukaan kaca dapat dihaluskan dengan dipoles secara mekanis.

Langkah 1. Penyiapan Pasir Kuarsa/Silika


Pasir kuarsa biasanya dikenal pula sebagai pasir silika. Pasir ini menjadi bahan
baku utama dalam proses pembuatan kaca. Perlu Anda ketahui, pasir yang tidak
mengandung besi dapat menghasilkan potongan kaca yang transparan. Sedangkan
kandungan besi yang terlalu banyak pada pasir ini akan menyebabkan warna kaca
yang dihasilkannya akan menjadi kehijau-hijauan. Apabila Anda terpaksa
menggunakan pasir kuarsa yang mengandung besi, Anda dapat menambahkan
sedikit mangan dioksida untuk memperbaiki kualitas kaca yang dihasilkan dari pasir
tersebut sehingga warnanya pun menjadi lebih jernih.

Langkah 2. Penambahan Natrium Karbonat dan Kalsium Oksida


Penggunaan soda (natrium karbonat) berfungsi untuk menurunkan suhu yang
sesuai dengan keinginan saat proses pembuatan kaca tengah berlangsung.
Sedangkan kalsium oksida berfungsi sebagai pencegah supaya tidak ada air yang
melewati kaca ini. Anda juga dapat menambahkan oksida magnesium ataupun
aluminium untuk meningkatkan daya tahan kaca. Bahan-bahan aditif di atas tidak
boleh ditambahkan ke campuran adonan kaca dengan kadar lebih dari 26-30
persen. Kenapa? Sebab penambahan bahan aditif secara berlebihan justru akan
menurunkan kualitas kaca yang dihasilkannya.

Langkah 3. Penambahan Bahan-bahan Kimia Tertentu


Bahan-bahan kimia tertentu bisa Anda tambahkan ke dalam adonan kaca supaya
karakteristik kaca yang dihasilkannya sesuai dengan keinginan kita. Penambahan
bahan kimia yang paling banyak biasanya bisa dilakukan ketika kita ingin membuat
kaca jenis dekoratif. Misalnya, oksida berfungsi untuk menciptakan kilauan pada
permukaan kaca, mempermudah proses pemotongan kaca, dan menurunkan titik
lelehnya. Sementara itu, oksida lantanum mengandung manfaat untuk membantu
kaca dalam menyerap panas. Anda bisa menambahkan bahan-bahan kimia yang
sesuai dengan keinginan yang hendak dihasilkan.

3. Bahan-bahan apa saja dipakai untuk membuat kaca? dan uraikan fungsinya!
Jawaban:
a. Pasir, untuk penyediaan silika murni. Silika murni dipanaskan sehingga meleleh
dan didinginkan membentuk kaca padat. Dengan pendinginan lambat, akan
membentuk kristal kuarsa.
b. Flux, berfungsi untuk menurunkan titik leleh dan memperluas range kemapuan
kerja, menurunkan sifat ekspansi kaca, dan juga meningkatkan ketahanannya
terhadap aksi kimia.
c. Soda abu (Na2CO3), menurunkan titik leleh sampai 500 C.
2
d. Batu kapur/ kalsium karbonat membuat kaca tidak larut dan meningkatkan
kemampuan kerjanya.
e. Salt cake : Salt cake atau kerak garam merupakan bahan tambahan yang
mempunyai kegunaan untuk membersihkan buih yang timbul karena bisa
mengganggu tanur tangki. Bahan salt cake ini harus digunakan bersama dengan
karbon supaya tereduksi menjadi sulfat.
f. Cullet (pecahan kaca), untuk meningkatkan perpindahan panas selama proses
peleburan.
g. Oksida logam/ Feldspar, untuk mengontrol titik leleh, meningkatkan kinerja dan
untuk pewarnaan.
h. Blok refraktori : Blok refraktori digunakan sebagai cetakan bagi kaca cair sehingga
nanti memiliki bentuk dan ukuran sesuai dengan keinginan

4. Jelaskan sifat-sifat apa yang diinginkan dengan pemberian coating pada kaca!
Jawaban:
a. Untuk mengubah transmisi energi
b. Untuk mengurangi emisivitas kaca, coating emisivitas rendah diterapkan secara
proses online dan offline.
c. Mengatur cahaya matahari, coating kontrol surya dirancang untuk mencerminkan
gelombang pendek radiasi 'inframerah dekat' kembali ke lingkungan dan
memungkinkan cahaya tampak masuk ke dalam ruangan.
d. Kemampuan seleksi gelombang cahaya yang akan ditransmisikan dan sinar
inframerah yang akan dipantulkan ke dalam atau ke luar ruangan.
e. Kaca memiliki kemampuan membersihkan diri atau mengurangi pembersihan,
dengan pemberian coating anti air (hidrofobik) dan coating yang membuat kaca
menjadi super-hidrofilik sehingga tegangan permukaan kaca dapat dihilangkan dan
air membasahi kaca secara menyeluruh.
f. Sebagai cermin atau bersifat memantulkan dengan jelas suatu objek dengan warna
alami yang akurat, dengan penambahan material coating seperti perak nitrat.
g. Pori-pori kaca akan tertutup sempurna dan membentuk lapisan proteksi yang
bersenyawa dengan kaca (menjadi kaca yang bersifat water repellent).

5. Jelaskan dengan singkat mengapa kaca perlu diperkuat dengan tempering, heat
dan chemical?
Jawaban:
a. Proses tempering akan meningkatkan kapasitas/ daya tahan kompresi kaca
sehingga lebih tahan terhadap pecah/ fraktur. Selain itu, kaca tempered saat
mengalami retak akan dengan cepat menyebarkan pola retak ke seluruh
permukaan sehingga langsung hancur, sehingga mengurangi resiko tertusuk atau
terpotong bagian kaca yang pecah sebagian.
b. Perkuatan heat akan meningkatkan kapasitas/ kekuatan annealed kaca dan
meningkatkan ketahanan terhadap guncangan termal. Apabila terjadi keretakan
pada kaca perkuatan heat, pola retakan akan memanjang merata ke semua keliling
permukaan dan sangat sedikit bercabangnya.
c. Perkuatan chemical untuk menambah tegangan permukaan kaca tanpa resiko
distorsi. Proses penambahan chemical akan membuat permukaan kaca dilapisi
oleh ion-ion larutan tersebut sehingga naik tegangan permukaan di lapisan kaca
yang tipis dan diimbangi dengan tegangan tarik yang rendah di sekitar inti
permukaan.

3
6. Jelaskan bagaimana membersihkan, melindungi kaca di site/lapangan, dan apa
yang perlu dilakukan jika kaca pecah?
Jawaban:
a. Pembersihan menggunakan air ditambah sedikit deterjen, lalu sisa air kotor pada
kaca dilap menggunakan pel karet. Jangan sampai ada sabun deterjen yang
tertinggal di permukaan kaca karena bisa membentuk cincin berwarna dan lapisan
garam.
Selain karena kotoran, pemeliharaan kaca seringkali juga diperlukan karena
adanya goresan pada kaca. Goresan kecil dapat disamarkan dengan
menggunakan bahansederhana seperti pasta gigi, soda kue, atau cat kuku bening.
Bahan ini digosokkan atau dikuaskan pada kaca, selanjutnya permukaan kaca
digosok menggunakan lap halus. Mengaburkan goresan dikaca juga dapat
dilakukan menggunakan alat pemoles kaca
b. Perlindungan kaca di site sbb:
 menambahkan nano coating pada proses pembuatannya, penambahan nano
coating bisa melindungi kaca jamur dan kerak, serta dari faktor-faktor alamiah
lainnya yang merasuk ke pori-pori kaca, misalnya: polusi udara, hujan asam,
serta sinar UV dari radiasi sinar matahari terhadap kaca.
 Lindungi bagian tepi dan sudut kaca dari benturan atau kontraksi termal.
 Lindungi permukaan kaca dari percikan api las atau partikel keras dan panas
lainnya.
 Pastikan tumpukan kaca tetap kering karena bagian basah yang bersentuhan
dengan bahan lain dapat menyebabkan tanda permanen
c. Kaca yang digunakan untuk bangunan juga dimungkinkan untuk mengalami
retakan, baik memanjang maupun membulat. Jika retakannya kecil, maka dapat
ditempuh sistem las kaca. Las kaca digunakan untuk menyambung antar lembaran
kaca secara permanen atau memperbaiki permukaan kaca yang mengalami rusak
kecil. Las kaca pada prinsipnya sama dengan pengelasan besi. Bagian kaca yang
hendak disambung atau diperbaiki permukaannya dipanaskan pada suhu tertentu
sehingga mencapai titik leleh. Lelehan ini akan membuat kaca saling tersambung
(Gambar 1) atau terperbaiki bagian retaknya (Gambar 2). Las kaca kini umumnya
dilakukan menggunakan laser. Prosespengelasan umumnya tidak dapat dilakukan
langsung pada kaca yang telah terpasang, sehingga modul kaca yang retak
tersebut harus dilepas terlebih dahulu, baru kemudian dipasang kembali setelah
selesai di-las.
Jika retakan cukup besar, sebaiknya lembaran kaca tersebut diganti, demi
keamanan pengguna bangunan.
Apabila kaca mengalami pecah, untuk alasan keamanan, segera jauhkan orang-
orang dari sekitar lokasi kaca pecah tsb. Untuk kepentingan penyelidikan penyebab
kaca pecah, temukan dan potret pola kerusakan dan kumpulkan pecahan kaca
untuk pemeriksaan lanjutan.

Anda mungkin juga menyukai