Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Laboratorium MEKTAN yang pemanfaatan dan pengelolaannya sebagai
sumber belajar yang belum optimal atau tidak digunakan disebabkan oleh berbagi
faktor yaitu : kemampuan dan penguasaan asisten terhadap perkatan dan
pemanfaatan bahan praktek masih belum memadai, kurang memadai baik secara
kualitas maupun kuantitas tenaga laboratorium, banyak alat-alat laboratorium dan
bahan yang sudah rusak yang belum diadakan kembali, serta tidak cukup
terbatasnya alat - alat dan bahan mengakibatkan tidak setiap mahasiswa mendapat
kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen.
Dalam pendidikan kegiatan laboratorium MEKTAN merupakan bagian
integral dari kegiatan belajar mengajar, khususnya IlmU GEOTEKNIK. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya peranan kegiatan laboratorium untuk mencapai
tujuan pendidikan Teknik sipil. Terdapat empat alasan mengenai pentingnya
praktikum Mekanika Tanah yaitu : Praktikum membangkitkan motivasi belajar
tentang tanah. Praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan
eksperimen, Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah, dan praktikum
menunjang materi pelajaran.
Kemampuan asisten dalam pengelolaan laboratorium disesuaikan dengan
laboratorium meliputi : mengkoordinasikan kegiatan praktikum dengan kepala
laboratorium, menyusun jadwal kegiatan laboratorium, memantau pelaksanaan,
kegiatan laboratorium, mengevaluasi kegiatan laboratorium, mengelola kegiatan
laboratorium, menyusun laporan kegiatan laboratorium dan mengkoordinasikan
kegiatan praktikum. Oleh karena itu, dalam kegiatan pengelolaan laboratorium
untuk kompetensi yang disesuaikan dengan peraturan menteri tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Rasional Program
Laboratorium adalah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian.
Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau ruang terbuka.
Laboratorium adalah suatu ruangan yang tertutup dimam percobaan eksperimen
dan penelitian dilakukan (Depdikbud:1995.2003)
Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode praktikum
yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana mahasiswa berinteraksi
dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala - gejala yang dapat
diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Nuryani (2010: 97) menyatakan bahwa laboratorium merupakan salah satu sarana
penunjang yang banyak digunakan dalam proses belajar mengajar MEKTAN,
sedang sarana pada pembelajaran dapat diartikan sebagai beberapa hal, sebagai
berikut :
1) Sebagai unsur pencapaian tujuan, artinya sarana bukan semata-mata sebagai
alat bantu alat pelengkap, melainkan bersama - sama dengan materi dan
metode berperan dalam proses kegiatan belajar mengajar,
2) Sebagai pengembang kemampuan, terutama alat - alat yang dapat
dimanipulasi atau dirakit atau dimodifikasi atau media yang sengaja
direncanakan untuk meningkatkan kemampuan tertentu, seperti kemampuan
menganuti, menafsirkan, menyimpulkan, merakit alat, mengukur, memilih
alat yang tepat,
3) Sebagai katalisator dalam pemahaman materi misalnya : melalui alat yang
diperagakan, perbuatan, pengalaman langsung
4) Sebagai pembawa informasi, terutama dalam bentuk media, misalnya:
gambar, radio, televise, film, dan slide film. Belajar akan menghasilakan
produk itu sendiri, cara berpikir ilmiah, dan sikap ilmiah Ketiga hal tersebut
dipelajari melalui kerja ilmiah yang dilakukan melalui kegiatan eksperimen di
Laboratorium. Untuk keperluan ini harus tersedia sarana dan prasarana
laboratorium serta sistem pengelolaannya.
B. Dasar Pemikiran
Peningkatan mutu masih merupakan prioritas pembangunan pendidikan di
Indonesia. Sasarannya adalah perbaikan mutu proses belajar mengajar di kelas
dengan berorientasi pada setiap askpek perkembangan siswa. Secara naluriah,
siswa menginginkan pengalaman belajar yang konkret, menyenangkan dan
mencakup semua aspek perkembangan dirinya.
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran IPA di sekolah yang mengutamakan
kerja ilmiah sehingga siswa dapat bersikap ilmiah dan selanjutnya konsep yang
telah dikuasai akan diterapkan dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidup.
Tuntutan pembelajaran IPA tidak mungkin dapat terpenuhi apabila tidak didukung
oleh kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan praktikum di
laboratorium sebagai kunci keberhasilam pembelajaran IPA. Guru di sekolah
secara umum tidak didampingi oleh seorang laboran atau teknisi ketika
memfasilitasi kegiatan praktikum, mengingat sebagian besar sekolah saat ini
belum memiliki kedua temaga teknisi pendukung di laboratorium. Namun
demikian, ini bukan berarti kegiatan praktikum tidak dilaksanakan, justru Guru
juga harus mengambil peran sebagai guru dan sekaligus laboran
Berdasarkan fungsinya, pertama, laboratorium menjadi tempat bagi guru untuk
mendalami konsep, mengembangkan metode pembelajaran, memperkaya
pengetahuan dan keterampilan, dan sebagainya. Kedua, sebagai tempat bagi siswa
untuk belajar memahami karakteristik alam dan lingkungan melalui optimalisasi
keterampilan proses serta mengembangkan sikap ilmiah Jadi laboratorium sangat
diperlukan dalam pembentukan sikap ilmiah siswa.
Oleh sebab itu, diperlukan usaha dari pihak terkait untuk memberdayakan dan
mengaktifkan kembali fungsi laboratorium di sekolah-sekolah demi meningkatkan
mutu pendidikan. Dengan adanya tenaga pengelola laboratorium (laboran)
disekolah, sedikit banyaknya dapat membantu mengaktifkan kembali
laboratorium yang ada. Dasar pemikiran merupakan alasan mengapa kegiatan itu
harus dilaksanakan Dalam hal ini, penyusun proposal diharapkan dapat
menunjukkan arti pentingnya pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.
C. Tujuan
1) Tujuan dari Program Kerja Pengebla Laboratorium ini adalah sebagai guru
yang diberi tugas agar mengarah kepada guru yang Profesional dan
diharapkan hasil yang maksimal
2) Sebagai bahan acuan bagi Pengelola Laboratorium IPA untuk menjalankan
tugasnya.
D. Program Kerja Laboratorium
Program kerja laboratorium IPA yang realistis dan disusun sesuai dangan kondisi
sekolah merupakan syarat utama untuk mencapai tujuan pengajaran IPA yang
berbasis laboratorium. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, rencana kegiatan yang
dibuat harus menitik beratkan pada ruang lingkup di bawah ini,
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan ini meliputi kegiatan menyusun : Program Rencana kerja,
(jadwal Kegiatan) kebutuhan peralatan dan bahan SOP Penggunaan peralatan dan
bahan, baik untuk tujuan praktikum (pendidikan), penelitian maupun kegiatan
pengabdian kepada masyarakat :a) Penyusunan jadwal kegiatan laboratorium.
Penyusunan jadwal kegiatan biasanya digunakan sebagai pedoman pengaturan
kegiatan baik regular (praktikum) maupun non reguler (KIR). Pengaturan jadwal
kegiatan itu, terkait dengan penggunaan ruang dan alokasi waktunya, supaya tidak
terjadi tumbukan jadwal dan adil/berimbang untuk semua mata pelajaran (Biobgi
fisika dan Kimia)
Sebagai contoh, jika di suatu sekolah hanya mempunyai 1 ruanga laboratorium
yang digunakan untuk melayani beberapa mata pelajaran, maka sebagai
koordinator/kepala laboratorium harus mampu menyusun jadwal yang dapat
mengakomodir semua pemakai laboratorium Kuncinya adalah koordinasi,
koordinasi antar seluruh pemakai laboratoriu. (guru IPA) harus intensif dilakukan
guna menjamin atau memastikan tidak ada masalah dalam penjadwalan dan
pemakaian ruang laboratorium
Pada realitas yang ada di lapangan, banyak sekolah yang hanya mempunyai satu
laboratorium IPA, sehingga jadwal pemakaian laboratorium setiap hari padat.
Misakan, untuk 1(Satu) ruangan praktikum, digunakan kurang lebih 5 periode
praktikum (3periode efektif), 5 hari sekolah efektif, sehingga total kegiatan dalam
satu bulan + 42 kali pertemuan dengan durasi waktu masing-masing 2 jam
pelajaran (+ 90menit). Padatnya pemakaian ruang laboratorium itu, jika tidak
diimbangi dengan penjadwalan yang baik, maka akan muncul banyak kendala. Ini
tugas kepala laboratorium untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penyusunan
jadwal dapat dilakukan secara manual atau berbantuan komputer (jika memiliki
programnya). Jadwal disusun oleh kepala laboratorium dibantu guru - guru yang
terkait (IPA), serta dikonsultasikan kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum
untuk disesuaikan dengan jadwal pelajaran sekolah lainnya.
b) Penyusunan program kerja laboratorium.
Program kerja ini dibuat pada awal tahun dan disusun dalam jangka waktu 1
tahun. Program kerja tahunan ini digunakan sebagai pedonan kegiatan
laboratorium, yang meliputi :
1) Pengelolaan Anggaran
Penyusunan anggaran kegiatan laboratorium didasarkan pada evaluasi program
tahun sebelumnya, sehingga beberapa jumlah anggaran yang dibutuhkan pada
tahun sekarang dapat ditentukan dengan baik.
2)
Pengelolaan Kegiatan (Regular maupun non regular) Kegiatan apa yang akan
dilakukan untuk 1 tahun ke depan harus sudah direncanakan secara matang. Untuk
1 tahun, berapa kali praktikum berapa kali kegiatan KIR dan lain-lain harus sudah
ditetapkan dahulu. Hal ini terkait dengan kebutuhan bahan dan alat yang akan
digunakan.
3) Pengelolaan peralatan dan bahan
Pengelolaan alat dan bahan praktikum meliputi kegiatan inventarisasi dan
pengadaan. Rancangan pengadaan alat dan bahan untuk satu tahun ke depan harus
dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dan ketersediaan. Ada tidak nya alat
atau bahan praktikum dapat dimonitor atau dilihat dari daftar inventarisasi yang
dibuat. Dari daftar itu jelas kelihatan, bahan atau alat apa yang kurang, yang
rusak, yang memerlukan perbaikan dan sebagainya.
4) Pengelolaan SDM
Pengelolaan SDM ini meliputi rekrutmen dan program peningkatan kompetensi
tenaga laboran dan teknisi. Jika memang tidak ada tenaga laboran atau teknisi,
perlu direncanakan kebutuhan tenaga tersebut. Tetapi jika ada, harus pula
direncanakan program peningkatan konpetensi tenaga laboran tersebut dengan
mengikutsertakan pada kegiatan pelatihan atau workshop pengelolaan
laboratorium.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Setelah rancangan program kerja ditetapkan, tahap selanjutnya adalah
pelaksanaan. Dalam tahap ini, ada beberapa hal yang perlu dikondisikan agar
kegiatan yang telah direncanakan dapat berjalan secara baik. Kegiatan prakondisi
ini memang diperlukan untuk memastikan tidak ada kendala dalam pelaksanaan
kegiatan
praktikum atau lainnya. Adapun hal-hal yang perlu dikondisikan antara lain adalah
: a) Penataan tenpat dan bahan praktikum
Penataan tempat dan bahan praktikun sangat penting khususnya untuk mengecek
setelah praktikum dan untuk persiapan praktikum baru. Untuk bahan kimia
disediakan ruangan khusus dan ditata berdasarkan jenis asam/basa didalam rak.
Untuk alat-alat praktek lainnya ditempatkan dalam loker dengan diberi kode untuk
masing-masing mata pelajaran. (K untuk Kimia, F untuk Fisika, B untuk Biobgi
dan U untuk umum)
b) Penataan administrasi kegiatan laboratorium
Penataan administrasi kegiatan laboratorium meliputi penataan agenda jurnal
harian di tiap mata pelajaran, format laporan dan pengumpulannya, daftar
penilaian praktikum, prosedur peminjaman alat, dan pengarsipan surat keluar dan
masuk, serta tata tertib laboratorium
c) Pengamanan/perawatan peralatan
Pengamanan dan perawatan peralatan yang ada di laboratorium merupakan satu
rangkaian kegiatan yang berlangsung saling terkait, selama ini kegiatan ini hanya
terbatas dilakukan oleh teknisi/laboran saja terutama pengamanannya, tapi ke
depan haruslah dimulai dengan menyadarkan secara administratif bahwa sebelum
dan sesudah pemakaian perlatan guru benar-benar tahu kondisi bahan dan
peralatan yang telah dipakai yang selama ini masih kurang. Dengan demikian
tanggung jawab masalah pengamanan dan perawatan peralatan tidak terfokus pada
petugas laboratorium saja, tapi juga merupakan tanggung jawab bersama (siswa,
guru dan pembina)
3. Evaluasi Program Kegiatan
Evaluasi program kegiatan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana tingkat
keberhasilan dan kendala yang dialami dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan
program. Evaluasi program kerja ini dapat disusun dalam bentuk laporan
kegiatam yang dibuat oleh kepala atau koordinator laboratorium setiap 6 bulan (1
semester) dan disampaikan kepada kepala sekolah. Laporan terserbut digunakan
sebagai
rujukan untuk perencanaan kegiatan pada tahun berikutnya, supaya berjalan
dengan baik.
Laporan kegiatan laboratorium IPA merupakan penentu pengambilan tindak lanjut
kegiatan mendatang. Dengan laporan yang akurat dapat digunakan untuk
mengevaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan memecahkan masalah yang
timbul, serta langkah-langkah apa yang perlu dilakukan untuk masa mendatang.
Laporan ini dilakukan dalam bentuk matrik yang kegiatannya disesuaikan dengan
rencana dan pelaksanaan program kerja laboratorium IPA. Adapun Matrik laporan
tersebut berisi materi : a) Judul Kegiatan b) Halaman Pengesahan c) Rencana
Kegiatan d) Pelaksana Kegiatan e) Hasil f) Masalah g Pemecahan Masalah h)
Tindak Lanjut
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rasional Program : Laboratorium adalah suatu tempat dilakukannya percobaan
dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau ruang
terbuka. Laboratorium adalah suatu ruangan yang tertutup dimana percobaan
eksperimen dan penelitian dilakukan (Depdikbud:1995,2003). Dasar Pemikiran :
Peningkatan mutu masih merupakan prioritas pembangunan pendidikan di
Indonesia. Sasarannya adalah perbaikan mutu proses belajar mengajar di kelas
dengan berorientasi pada setiap askpek perkembangan siswa. Secara naluriah,
siswa menginginkan pengalaman belajar yang konkret, menyenangkan dan
mencakup semua aspek perkembangan dirinya. Tujuan : Tujuan dari Program
Kerja Pengebla Laboratorium ini adalah sebagai guru yang diberi tugas agar
mengarah kepada guru yang Profesional dan diharapkan hasil yang maksimal
Program Kerja Laboratorium Perencanaan, Pelaksanaan Kegiatan dan Evaluasi
Program.
B. Saran
Pembuatan program sangat penting bagi keberlangsungan proses praktikum dalam
dunia pendidikan sebagai pendukung dari kegiatan pembelajaran Pembuatan
program sangat penting bagi proses manajemen laboratorium. Sebaiknya setiap
sekolah dapat melaksanakan program dengan perencanaan yang dibuat. Agar jelas
dalam pencapaian tujuan dari kegiatan praktikum tersebut.

Anda mungkin juga menyukai