Anda di halaman 1dari 16

KRISTALIZER (KRISTALISASI)

 KELOMPOK 7:

• Ahmad Raihansyah (062140412458)
• Dianna Wijayanti Amellia (062140412461)
• Rangga Yuliansya (062140412472) 

MATA KULIAH: PENGENALAN PABRIK


DOSEN PENGAMPU: Ir. Irawan Rusnadi.,M.T.
MATERI YANG DIBAHAS:

 Definisi Kristalizer

 Tujuan Kristalizer

 Prinsip Kristalisasi

 Peralatan Kristalisasi

 Macam-Macam Kristalisator
1. DEFINISI KRISTALISASI

•Kristalisasi atau penghabluran (crystallization) ialah peristiwa pembentukan partikel-


partikel zat padat di dalam suatu fase homogen. 
•Kristalisasi dapat terjadi sebagai pembentukan partikel padat di dalam uap, seperti dalam
hal pembentukan salju, sebagai pembekuan (solidification) di dalam lelehan cair
sebagaimana dalam pembuatan kristal tunggal yang besar, atau sebagai kristalisasi dari larutan
cair.
2. TUJUAN KRISTALISASI

Tujuan utama dalam kristalisasi untuk mendapatkan perolehan yang memuaskan serta
kemurnian yang tinggi, tetapi rupa dan jangkau ukuran kristal juga cukup menentukan dalam
kristal hasil.
Jika kristal itu akan diproses lebih lanjut, maka ukuran yang wajar dan cukup seragam
diperlukan untuk kemudahan filtrasi (penyaringan) pencucian, dan pelaksanaan reaksi dengan
bahan kimia lain, pengangkutan, serta penyimpanan kristal itu.
Jika kristal itu akan dipasarkan sebagai hasil akhir, untuk dapat diterima kristal itu harus kuat,
tidak menggumpal, besarnya seragam, dan tidak melekat dalam kemasan. Oleh karena itu
distribusi ukuran kristal (crystal size distribution, CSD) harus dikendalikan dengan ketat, dan
itulah yang menjadi tujuan utama dalam perancangan dan operasi kristalisator.
3. PRINSIP KRISTALISASI

Kristalisasi dapat dianalisis dari sudut pandangan kemurnian, perolehan, kebutuhan


energi, laju nukleasi dan laju pertumbuhan.

• Kemurnian hasil
Kristal yang baik, terbentuk dengan baik dan biasanya hampir murni,
tetapi masih mengandung cairan induk bila dikeluarkan dari magma akhir, dan jika
itu mengandung agregat kristal, massa zat padat itu mungkin mengandung cairan
induk bersama kristal.

• Keseimbangan dan Perolehan


Keseimbangan di dalam proses kristalisasi dapat dicapai bila larutan itu jenuh, dan
hubungan keseimbangan untuk kristal adalah kurva kelarutan.
Data kelarutan sebagai fungsi suhu diberikan pada gambar kurva tersebut
Kebanyakan bahan mengikuti kurva yang serupa dengan kurva 1 tersebut
artinya, kelarutannya meningkat hampir secepat peningkatan suhu.
Beberapa bahan mengikuti kurva seperti kurva 2, di mana kelarutan berubah
sedikit saja dengan suhu.
Ada pula yang mengikuti kurva kelarutan terbalik (inverted solubility curve)
pada kurva 3, yang berarti bahwa kelarutannya berkurang bila suhu dinaikkan.
• Neraca entalpi.
Dalam perhitungan neraca-kalor untuk kristalisasi, kalor kristalisasi sangat penting. 
Kalor ini ialah kalor laten yang keluar karena pembentukan zat padat dari larutan.
Biasanya, kristalisasi itu eksoterm, dan kalor kristalisasi itu berubah menurut suhu dan
konsentrasi

• Keadaan lewat-jenuh.
Neraca massa dan neraca entalpi tidak dapat memberikan gambaran tentang distribusi
ukuran kristal (CSD) hasil yang keluar dari kristalisator. 
Hukum kekekalan tidak akan berbeda baik untuk kristal besar maupun kristal kecil.
Dalam pembentukan kristal diperlukan dua langkah: 
(1) lahirnya suatu partikel baru dan 
(2) tumbuhnya partikel itu menjadi sesuatu yang ukurannya makroskopik.

• Nukleasi
Laju nukleasi ialah banyaknya partikel baru yang terbentuk per satuan waktu per satuan
volume magma atau larutan-induk bebas-zat-padat. Besaran ini merupakan parameter
kinetik pertama yang mengendalikan CSD (distribusi ukuran kristal).
4. PERALATAN KRISTALISASI

• Kristalisator komersial ada yang beroperasi secara kontinu (sinambung) dan ada pula
yang secara tumpak (batch). Kecuali pada penerapan khusus, biasanya operasi kontinu.
Persyaratan pertama dari setiap kristalisator ialah kemampuan membuat keadaan lewat jenuh, karena
kristalisasi tidak akan dapat berlangsung tanpa lewat-jenuh.

• Ada tiga metode yang dapat digunakan untuk membuat keadaan lewat-jenuh, terutama pada sifat
kurva kelarutan zat terlarut. 
(1) Zat terlarut seperti kalium asetat dan natrium sulfit sangat tidak mudah telarut pada suhu rendah
dibandingkan dengan suhu tinggi, sehingga lewat-jenuh dapat diciptakan hanya dengan pendinginan
pada garam dapur, atau berkurang bila suhu dinaikkan.
(2) Bila kelarutan dapat dikatakan tidak bergantung pada suhu, sebagaimana halnya dengan
penguapan (evaporasi). 
(3) Dalam kasus antara, kombinasi antara evaporasi dan pendinginanlah yang efektif. Natrium nitrat,
misalnya, dapat dikristalisasikan dengan memuaskan dengan mendinginkan tanpa evaporasi-evaporasi
tanpa pendinginan atau gabungan pendinginan dan evaporasi.
5. MACAM-MACAM KRISTALISATOR

1. Kristalisator vakum. 
Kebanyakan kristalisator modern termasuk
dalam kategori unit vakum di mana digunakan
pendinginan evaporasi adiabatik untuk
menciptakan keadaan lewat-jenuh. 

Dalam bentuknya yang paling sederhana,


kristalisator itu berupa suatu bejana tertutup di
mana vakum dijaga dengan kondensor,
biasanya dengan bantuan pompa vakum jet-
uap, atau penggalak (booster) yang
ditempatkan di antara kristalisator dan
kondensor.
2.Kristalisator tabung-jujut-sekat. 
Alat yang lebih efektif dan serbaguna ialah kristalisator
tabung-ujung-sekat. Tubuh kristalisator ini diperlengkapi
dengan tabung jujut,yang juga berfungsi sebagai sekat
untuk mengendalikan sirkulasi magma,dan agitator
propeler yang mengarah ke bawah untuk memberikan
sirkulasi yang terkendali di dalam kristalisator itu.
Kristalisator tabung-jujut-sekat dapat pula diperlengkapi lagi dengan
kaki elutriasi di bawah tubuh untuk mengklasifikasi kristal menurut
ukuran, dan dapat pula diperlengkapi dengan zone pengenapan
yang bersekat untuk pengeluaran halusan.. Sebagian dari cairan
sirkulasi itu dipompakan ke dasar kaki dan digunakan sebagai fluida
pemilah hidraulik untuk mengangkut kembali kristal kristal kecil ke
dalam zone kristalisasi untuk pertumbuhan lebih lanjut.
Batch Stirred Tank With Internal Cooling Coil
 
Crystallizer jenis ini dapat divariasikan terutama pada bagian badan
crystallizer yang dapat digunakan pengaduk atau tanpa pengaduk.
Umumnya bila dilengkapi dengan pengaduk waktu yang diperlukan untuk
menghasilkan kristal akan lebih cepat bila dibandingkan dengan tanpa
pengaduk. Koefisien perpidaan panas yang terjadi sebesar 50 -200 Btu/hr
ft2 0F, namun perbedaan temperature yang diperbolehkan untuk
mendapatkan keadaan lewat jenuh ialah sebesar 5 – 100F.
Twinned Crystallizer
Sesuai dengan namanya bahwa seolah-olah terdapat dua macam jenis
crystallizer yang beroperasi pada suhu yang berbeda namun dalam satu tangki
crystallizer (pada gambar diatas). Terlihat bahwa umpan masuk dari sebelah
kanan atas, karena adanya pergerakan pengaduk, cairan induk bersikulasi dan
juga disebabkan karena adanya sekat antara kedua pengaduk tersebut.  
 
APV-Kestner Long Tube Vertical Evaporative Crystallizer

Prinsip kerjanya hampir sama dengan crystallizer yang lain, yaitu umpan masuk
dengan pompa, lalu melewati sebuah evaporator yang didalamnya terdapat HE. Pada
saat cairan induk berada pada keadaan supersaturasi atau lewat jenuh, maka akan
terbentuk kristal-kristal halus, kristal tersebut ditampung pada salt box, cairan induk
yang belum lewat jenuh dikeluarkan, sedangkan yang berupa kristal dikelurkan produk.
Contohnya pada pembuatan kristal NaCl (garam), Na2SO4, Citric Acid.
Kristalisator MSMPR
Perhatikan kristalisator MSMPR yang beroperasi sesuai dengan persyaratan ketat di bawah ini :
1. Operasinya keadaan stedi.
2. Kristalisator itu selalu berisi magma suspensi-campuran, tanpa klasifikasi hasil.
3. Dalam keseluruhan magma itu terdapat keadaan lewat-jenuh yang seragam.
4. Tidak menggunakan sistem pengeluaran hasil yang diklasifikasi menurut ukurannya
5. Umpan tidak mengandung kristal.
6. Magma hasil keluar dari kristalisator dalam keadaan seimbang, sehingga cairan
induk di dalam magma hasil tidak jenuh.
7. Tidak ada kristal yang pecah menjadi partikel dengan ukuran tertentu,
persyaratan ketat diproses ini disebut kristalisasi suspensi-campur-hasil campur
(mixed-suspension-mixed-product crystallization). 
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai