Anda di halaman 1dari 20

“CRYSTALIZER”

DISUSUN OLEH :
Aditya Rama Apriansyah (202270450187) Martinus Wahyu Vidianto (202270450178)
Annisa Nur Afifah (202270450189) Muhammad Ghassan Satyo (202270450183)
Ahmad Puji Waluyo (202270450186) Rinandi Silfa Gian (202270450180)
Eka Putri Aprilia (202270450188) Rizky Indera Permana Putra (202270450182)
Irvan Asri Hasan (202270450185) Shafa Dilla Ananda (202270450179)
Karimah Salsabila (202270450184) Tobias Herbert Abrianto (202270450181)
Pengertian
Kristalisasi adalah peristiwa pembentukan suatu kristal dari solute
dalam larutan toleransinya. Kristalisasi dapat terjadi sebagai
pembentukan partikel-partikel padat dalam uap seperti pada
pembentukan salju sebagai pembekuan lelehan cair. Sebagaimana
dalam pembentukan kristal dari larutan cair atau pembentukan krista

• Alat-alat kristalisasi disebut juga Crystallizer atau Kristallisator.


Alat-alat yang digunakan dalam proses kristalisasi terutama
dalam skala industri (dalam proses kristalisasi) sangat beragam.
Hal ini disebabkan oleh sifat-sifat bahan dan kondisi
pertumbuhan kristal yang sangat bervariasi.
1
Jenis-Jenis Crystallizer

Jenis Crystallizer terbagi menjadi dua, yaitu dengan crystallizer dengan


circulating magma dan crystallizer tanpa circulating magma.

Adapun jenis crystallizer dengan circulating magma adalah sebagai


berikut:

2
Forced Circulating Liquid Evaporator Crystallizer

Kristalisator jenis ini


mengkombinasikan
antara pendingin dan
evaporasi untuk
mencapai kondisi
supersaturasi (larutan
lewat jenuh).
3
raft Tube Baffle (DTB) Crystallizer
Draft Tube Baffle (DTB) crystallizer atau plat buang atau tabung
hisap kristalisasi merupakan salah satu dari beberapa jenis alat
kristalisator yang didasarkan pada pemisahan debu atau uap dari
bahan melalui fase lewat jenuh yang ditingkatkan sehingga diperoleh
kristal-kristal yang besar.

4
Proses kerja Draft Tube Baffle (DTB) crystallizer dapat
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:

1)Proses Kristalisasi
2)Proses Klarifikasi

5
Forced Circulation Baffle Surface Cooled Crystallizer
Crystallizer jenis ini
menggunakan prinsip
sirkulasi cairan atau larutan
iknduk, dimana umpan
maupun hasil kristalisasi
akan masuk ke dalam Shell
and Tube Heat Exchangers
untuk didinginkan.
6
OSLO Evaporative Crystallizer

Crystallizer ini dirancang berdasarkan adanya perbedaan suspensi yang mulai


terbentuk pada chamber of suspension. Dimana terdapat Heat Exchanger
eksternal yang bertujuan untuk membuat keadaan lewat jenuh pada suhu 7
supersaturasinya.
OSLO Surface Cooled Crystallizer
Tidak jauh berbeda dengan OSLO Evaporative Crystallizer, hanya saja cairan
induk didinginkan terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam crystallizer.

8
Crystal Vacum Crystallizer
Prinsip kerjanya adalah umpan dicampur dengan cairan yang
direcycle dipompa ke ruang penguap untuk diuapkan secara adiabatik
sehingga terjadi larutan lewat jenuh. Larutan tersebut mengalir
melalui pipa ke tangki kristalisasi sehingga terbentuk kristal di dalam
tangki kristalisasi, kemudian kristal dikeluarkan melalui
dischargennya dan cairannya direcycle.

9
Circulating Magma Vacuum Crystallizer
Pada tipe kristaliser ini, baik kristal ataupun larutan di
sirkulasi diluar badan kristal. Setelah dipanaskan larutan
akan dialirkan ke badan kristaliser. Kondisi vakum
menjadi penyebab menguapnya pelarut, sehingga menjadi
lewat jenuh dan dihasilkan kristal .

10
Jenis Crystallizer Tanpa Circulating Magma
1. Jacketed Pipe Scraped Crystallizer
2. Batch Stirred Tank With Internal Cooling Coil
3. Direct Contact Refrigeration Crystallizer
4. Twinned Crystallizer
5. APV-Kestner Long Tube Vertical Evaporative Crystallizer

11
Direct Contact Refrigeration Crystallizer
Prinsip kerja dari crystallizer jenis
ini ialah dengan adanya pendingin
dari refrigerant yang digunakan,
dimana umpan berupa cairan
induk yang dimasukkan ke badan
crystallizer dengan suhu yang
lebih tinggi dengan suhu yang
refrigerant (suhu cair refrigerant
minus).

12
Jacketed Pipe Scraped Crystallizer
Prinsip kerjanya ialah plug flow,
dimana cairan induk masuk dari
bagian atas samping kanan, lama
kelamaan akan membentuk kristal
di dalam pipa tersebut dan kristal
akan mengendap dibawah dan
menempel di dinding pipa, yang
nantinya scaper blades akan
mengambil kristal - kristal
tersebut.
13
Batch Stirred Tank With Internal Cooling Coil
Jenis Crystallizer ini termasuk dalam
jenis yang batch atau tidak ada aliran
yang keluar setiap waktunya. Jenis
ini dapat digunakan untuk
prosescontinuous dengan dilengkapi
pengaduk dan apabila menggunakan
pengaduk, pembentukan kristal
terutama pada secondary nucleation
akan lebih besar bila dibandingkan
dengan tanpa pengaduk.
14
Twinned Crystallizer
Sesuai dengan namanya bahwa seolah-
olah terdapat dua macam jenis
crystallizer yang beroperasi pada suhu yang
berbeda namun dalam satu
tangkicrystallizer. Terlihat bahwa umpan
masuk dari sebelah kanan atas, karena
adanya pergerakan pengaduk, cairan induk
bersikulasi dan juga disebabkan karena
adanya sekat antara kedua pengaduk
tersebut. Semakin cepat gerakan pengaduk
dan semakin tinggi perbedaan suhu yang
ditukarkan, maka semakin cepat dan baik
kristal yang didapatkan. 15
APV-Kestner Long Tube Vertical Evaporative Crystallizer
Umumnya crystallizer jenis ini digunakan untuk mendapatkan
butiran-butiran atau kristal yang cukup kecil, biasanya kurang
dari 0,5 mm. Prinsip kerjanya hampir sama dengan crystallizer
yang lain, yaitu umpan masuk dengan pompa, lalu melewati
sebuah evaporator yang di dalamnya terdapat Heat Exchanger.

16
Proses Kristalisasi
Kristalisasi dapat memisahkan suatu campuran tertentu dari larutan
multi komponen sehingga didapat produk dalam bentuk kristal.
Kristalisasi juga dapat dipakai sebagai salah satu cara pemurnian karena
lebih ekonomis. Operasi kristalisasi terbagi menjadi:
a.Membuat larutan supersaturasi (lewat jenuh).
b.Pembuatan inti kristal.
c.Pertumbuhan kristal.

17
Proses Kristalisasi

Dalam proses kristalisasi, terdiri atas dua buah kejadian besar, yaitu
nukleasi (nucleation) dan pertumbuhan kristal (crystal growth). Kristal
dibuat pada saat nuklei dibentuk dan kemudian ditumbuhkan. Proses
kinetika dari nukleasi dan pertumbuhan kristal membutuhkan keadaan
yang sangat jenuh, yang secara umum dapat diperoleh dengan mengubah
suhu, menghilangkan pelarut, atau dengan menambahkan agen

penenggelam (drowning-out agent) atau pendamping reaksi.

18
Kesimpulan
 Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah:
 1.Kristalisasi merupakan salah satu satuan proses yang sering digunakan dalam
industri kimia, seperti pemekatan susu menjadi berwujud powder dan sebagainya.
 2.Alat-alat yang digunakan dalam proses kristalisasi disebut dengan Crystallizer
 dimana alat ini sering ditemukan di berbagai industri pabrik di dunia.
 3.Terdapat beberapa jenis dari Crystallizer yang dikelompokkan berdasarkan ada
tidaknya sirkulasi magma yang berupa larutan pekat di dalam alat crystallizer.
 4.Proses kristalisasi pada umumnya merupakan suatu proses evaporasi dimana hal ini
terjadi pada kondisi larutan yang supersaturated sehingga terjadi perubahan fasa dari
fasa cair ke fasa padatan.

19

Anda mungkin juga menyukai