Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 6:

1. Mohamad Fajar A. (16030038)


2. Miftah Farid (16030039)
3. Adi Rahmanto (16030040)
4. Emiliantika Prahastini (16030041)
5. Maulana Hidayat (16030042)
Crystallizer atau Kristallisator yaitu alat – alat yang digunakan
dalam proses kristalisasi terutama dalam skala industri.
Kristalisasi sendiri adalah peristiwa pembentukan suatu kristal
dari solute dalam larutan toleransinya. Tipe mekanisme dari
kristalisasi adalah menyusun nukleasi dan pertumbuhan kristal yang
bedar dengan penyusunan reguler dari sebuah larutan mono molekuler
yang didifusikan ke dalam permukaan kristal (McKetta, John J,
2003).
Jenis Crystallizer dengan Jenis Crystallizer tanpa Circulating
Circulating Magma Magma
1. Forced Circulating Liquid Evaporator
Crystallizer
Kristalisator jenis ini
mengkombinasikan antara pendingin dan
evaporasi untuk mencapai kondisi
supersaturasi (larutan lewat jenuh).
2. Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizer
Jenis alat kristalisator yang didasarkan pada pemisahan
debu atau uap dari bahan melalui fase lewat jenuh yang
ditingkatkan sehingga diperoleh kristal – kristal yang besar.
Alat ini dilengkapi dengan tabung junjut fungsi sekat untuk
mengendalikan sirkulasi magma dan dilengkapi pula oleh alat
penggerak (argitator).

3. Forced Circulation Baffle Surface


Cooled Crystallizer
Crystallizer ini menggunakan
prinsip sirkulasi cairan atau larutan induk,
dimana umpan maupun hasil kristalisasi
akan masuk ke dalam Shell and Tube Heat
Exchangers untuk didinginkan.
4. OSLO Evaporative Crystallizer
Crystallizer ini dirancang berdasarkan adanya
perbedaan suspensi yang mulai terbentuk pada
chamber of suspension. Dimana terdapat HE
eksternal yang bertujuan untuk membuat
keadaan lewat jenuh pada suhu
supersaturasinya.

5. OSLO Surface Cooled Crystallizer


Tidak jauh berbeda dengan OSLO Evaporative
Crystallizer, hanya saja cairan induk didinginkan
terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam
crystallizer.
6. Crystal Vacum Crystallizer
Prinsip kerjanya adalah Feed dicampur dengan cairan yang di recycle
dipompa ke ruang penguap untuk diuapkan secara adiabatic sehingga
terjadi larutan lewat jenuh. Larutan tersebut mengalir melalui pipa
ketangki kristalisasi sehingga terbentuk kristal di dalam tangki
kristalisasi, kemudian kristal dikeluarkan melalui dischargennya dan
cairannya di recycle.

7. Circulating Magma Vacuum Crystallizer


Pada tipe kristaliser ini, baik kristal ataupun larutan di sirkulasi diluar
badan kristal. Setelah dipanaskan larutan akan dialirkan ke badan
kristaliser.
1. Jacketed Pipe Scraped Crystallizer
Alat ini umumnya dibuat dengan pipa 6
– 12 inchi sebagai diameter dan panjangnya
sekitar 20 – 40 feet,yang disusun seri dalam
sambungan dengan 3 buah atau lebih.
Piringan yang berlekuk di dalam alat tersebut dinamakan dengan Scraper
Blades

2. Batch Stirred Tank With Internal Cooling Coil


Jenis Crystallizer ini termasuk dalam jenis yang
batch atau tidak ada aliran yang keluar setiap waktunya.
Jenis ini dapat digunakan untuk proses continuous
dengan dilengkapi pengaduk. Dan apabila menggunakan
pengaduk, pembentukan kristal terutama pada
secondary nucleation akan lebih besar bila
dibandingkan dengan tanpa pengaduk.
3. Direct Contact Refrigeration Crystallizer
Contoh dari cristallyzer ini adalah pada proses
pembuatan kristal Calcium Chloride dengan
refrigerant freon atau propane dan pembuatan
kristal p-xylene dengan refrigerant propane.

3. Twinned Crystallizer
Jenis crystallizer ini sebenarnya berbentuk tangki yang
di dalamnya terdapat dua pengaduk yang dipisahkan
oleh sekat atau baffle. Pada tiap pengaduk terdapat
medium pemanas dimana yang salah satunya bekerja
pada suhu saturasi, sedangkan satunya bekerja pada
suhu supersaturasi atau lewat jenuh.
5. APV-Kestner Long Tube Vertical Evaporative Crystallizer
Umumnya crystallizer jenis ini digunakan untuk mendapatkan butiran
– butiran atau kristal yang cukup kecil, biasanya kurang dari 0.5 mm.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan crystallizer yang lain, yaitu umpan
masuk dengan pompa, lalu melewati sebuah evaporator yang di dalamnya
terdapat HE. Pada saat cairan induk berada pada keadaan supersaturasi
atau lewat jenuh, maka akan terbentuk kristal – kristal halus. Kristal –
kristal tersebut ditampung pada salt box, cairan induk yang belum lewat
jenuh dikeluarkan, sedangkan yang berupa kristal dikeluarkan produk.
Contohnya pada pembuatan kristal NaCl (garam), Na2SO4, Citric Acid.

Anda mungkin juga menyukai