“CRYSTALLIZER”
Disusun Oleh :
Enjas Puri (432186050419003)
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar pembaca bisa mengetahui lebih dalam
lagi mengenai proses kristalisasi dan mengetahui lebih dalam tentang sifat dan bentuk –
bentuk material dalam proses kristalisasi.
1.3 Manfaat
1. Mengetahui macam – macam crystallizer dalam suatu industri.
2. Memberikan informasi mengenai bentuk – bentuk material dalam proses kristalisasi.
3. Mengetahui macam – macam proses dalam kristalisasi.
4. Mengetahui mekanisme pembentukan kristal dengan menggunakan crystallizer
BAB II
PEMBAHASAN
Alat – alat kristalisasi disebut juga Crystallizer atau Kristallisator. Alat – alat yang
digunakan dalam proses kristalisasi terutama dalam skala industri (dalam proses kristalisasi)
sangat beragam. Hal ini disebabkan oleh sifat – sifat bahan dan kondisi pertumbuhan kristal
yang sangat bervariasi. Disamping itu juga karena kristalisasi dilaksanakan untuk tujuan
yang berbeda – beda (pemisahan bahan, pemurnian bahan, pemberian bentuk). Kristalisasi
adalah peristiwa pembentukan suatu kristal dari solute dalam larutan toleransinya.
Kristalisasi dapat terjadi sebagai pembentukan partikel – partikel padat dalam uap seperti
pada pembentukan salju sebagai pembekuan lelehan cair. Sebagaimana dalam pembentukan
kristal dari larutan cair atau pembentukan kristal tunggal yang besar. Kristalisasi dapat
dilakukan dengan pendinginan, penguapan, dan penambahan solvent bahan kimia.
Kristalisasi merupakan proses yang dipelajari dalam bidang ilmu alam dan juga mempunyai
penerapan yang penting. Karena sifat dari berbagai macam bentuk padat dan material
bergantung terhadap struktur kristal mereka masing – masing, ukuran kristal dan tekstur
timbal balik mereka (Coelfen, H dan Antonietti, M .2008). Secara umum, kristalisasi dapat
diartikan pula sebagai permulaan dari kristal dari larutan yang sangat jenuh. Kuantitas dari
energi kinetok dari kristalisasi dan penggunaan untuk tujuan pembentukannya dipelajari
dalam bidang teknik kimia. Metode untuk memperoleh kinetik kristalisasi dan metode untuk
pengaplikasiannya dari kinetik kristalisasi telah dikembangkan untuk berbagai macam
proses dalam dunia industri. Tipe mekanisme dari kristalisasi adalah menyusun nukleasi dan
pertumbuhan kristal yang bedar dengan penyusunan reguler dari sebuah larutan mono
molekuler yang didifusikan ke dalam permukaan kristal (McKetta, John J, 2003).
Pada gambar di atas, umpan dan recycle kristalisasi bersama – sama masuk
ke dalam medium pendingin. Namun kelemahannya adalah, panjang untuk
pertukaran panas pada HE dan kecepatan umpan serta recycle kristalisasi sangat
di perhitungkan, sebab jika terjadi kesalahan penurunan suhu untuk dapat
melakukan kristalisasi pada proses pendinginan tidak berlangsung secara optimal.
Oleh karena itu, pompa untuk sirkulasi sangat dikontrol dengan baik. Adanya
pompa menyebabkan cairan induk akan mengalir secara turbulen. Bila kristal
sudah terbentuk pada cairan induk yang sudah lewat jenuh, maka kristal akan
turun karena adanya gaya gravitasi dan perbedaan massa jenis. Kristal dari
crystallizer jenis ini berukuran besar antara 30 – 100 mesh.
Prinsip kerjanya ialah plug flow, dimana cairan induk masuk dari bagian
atas samping kanan, lama kelamaan akan membentuk kristal di dalam pipa
tersebut dan kristal akan mengendap dibawah dan menempel di dinding pipa,
yang nantinya scaper blades akan mengambil kristal – kristal tersebut. Ukuran
kristal yang dihasilkan akan seragam, umumnya besar – besar.
b. Batch Stirred Tank With Internal Cooling Coil
Jenis Crystallizer ini termasuk dalam jenis yang batch atau tidak ada aliran
yang keluar setiap waktunya. Jenis ini dapat digunakan untuk proses continuous
dengan dilengkapi pengaduk. Dan apabila menggunakan pengaduk, pembentukan
kristal terutama pada secondary nucleation akan lebih besar bila dibandingkan
dengan tanpa pengaduk.
Prinsip kerja dari crystallizer jenis ini ialah dengan adanya pendingin dari
refrigerant yang digunakan, dimana umpan berupa cairan induk yang dimasukkan
ke badan crystallizer dengan suhu yang lebih tinggi dengan suhu yang refrigerant
(suhu cair refrigerant minus). Karena titik didih refrigerant sangat kecil atau jauh
dibawah suhu cairan induk, maka ada perpindahan panas dari cairan induk
menuju refrigerant, dimana akan mengakibatkan kenaikan suhu pada refrigerant
dan menguap untuk mendinginkan cairan induk, sampai cairan induk berada pada
keadaan lewat jenuh.
Contoh dari cristallyzer ini adalah pada proses pembuatan kristal Calcium
Chloride dengan refrigerant freon atau propane dan pembuatan kristal p-xylene
dengan refrigerant propane.
d. Twinned Crystallizer
Jenis crystallizer ini sebenarnya berbentuk tangki yang di dalamnya
terdapat dua pengaduk yang dipisahkan oleh sekat atau baffle. Pada tiap pengaduk
terdapat medium pemanas dimana yang salah satunya bekerja pada suhu saturasi,
sedangkan satunya bekerja pada suhu supersaturasi atau lewat jenuh. Namun bila
suhu operasi pada cristallizer ini sama pada kedua medium pemanas, umumnya
akan didapatkan keseragaman ukuran. Tetapi waktu yang diperlukan akan lebih
lama, walaupun terdapat dua pengaduk dalam satu tangki tersebut.
Sesuai dengan namanya bahwa seolah – olah terdapat dua macam jenis
crystallizer yang beroperasi pada suhu yang berbeda namun dalam satu tangki
crystallizer. Terlihat bahwa umpan masuk dari sebelah kanan atas, karena adanya
pergerakan pengaduk, cairan induk bersikulasi dan juga disebabkan karena
adanya sekat antara kedua pengaduk tersebut. Semakin cepat gerakan pengaduk
dan semakin tinggi perbedaan suhu yang ditukarkan, maka semakin cepat dan
baik kristal yang didapatkan. Produk berupa kristal dapat diambil pada bagian
bawah crystallizer , karena kristal akan jatuh atau mengendap dibawah karena
adanya gaya gravitasi dan perbedaan massa jenis.
Kesimpulan
yaitu:
1. Crystallizer adalah alat yang sering digunakan dalam dunia industri.
2. Crystallizer ada bermacam – macam dengan prinsip kerjanya masing –
masing dan fungsi masing – masing.
DAFTAR PUSTAKA