Nama : Riyan Sanjaya

Npm : 061930400081
Kelas : 2 KB
Mata Kuliah : Unit Operasi Mekanik

RESUME MATERI KRISTALISASI

Pengertian Kristalisasi
Kristalisasi adalah pemisahan bahan padat yang berbentuk kristal dari suatu
larutan atau lelehan. Kristal adalah bahan dengan susunan atom molekul yang teratur
(sisi kristal). Dipandang dari asalnya, kristalisasi dapat dibagi menjadi 3 proses utama
- Kristalisasi dari larutan (solution)
- Kristalisasi dari lelehan (melt)
- Kristalisasi dari fasa uap
Proses kristalisasi bertujuan untuk mendapatkan produk (hasil) dengan
Derajat kemurnian yang tinggi, selain itu bentuk serta ukurannya juga turut
menentukan kualitas Kristal hasil yang diperlukan untuk kemudahan filtrasi
pencucian, pelaksanaan reaksi dengan bahan kimia lain, dan untuk kemudahan dalam
proses pengangkutan dan penyimpanan.

Metode Kristalisasi

a) Pendinginan : untuk bahan yang kelarutannya berkurang drastis dengan

menurunnya temperatur, kondisi lewat jenuh dapat dicapai dengan pendinginan
larutan panas dan jenuh.
b) Penguapan : untuk bahan-bahan yang berkurang sedikit dengan menurunnya suhu
(misalnya NaCl), kondisi lewat jenuh dapat dicapai dengan penguapan sebagai
pelarut (yang berarti pemekatan larutan).
c) Penguapan- pendinginan adalah gabungan dari kedua metode diatas, dalam hal ini
larutan panas dan jenuh dialirkan kedalam sebuah ruang yang divakumkan.
d) Penambahan bahan lain : untuk pemishan bahan organik (misalnya zat warna)
dari larutan aquatik seringkali ditambahkan suatu garam yang murah harganya.
Contohnya penambahan air ke dalam larutan alcohol yang mengandung bahan
padat organic dan pengenceran dengan es suatu larutan asam sulfat yang
mengandung bahan padat.

Pembentukan Kristal

Pembentukan kristal adalah suatu proses yang pada dasarnya berlangsung dua tahap
yaitu :
1) Pembentukan inti kristal
 Inti kristal adalah partikel-partikel kristal yang amat kecil yang dapat
terbentuk secara spontan sebagai akibat dari keadaan larutan yang lewat jenuh
(supercooling dari lelehan).
2) Pertumbuhan Kristal
Merupakan penggabungan dari dua proses :
a. Transportasi molekul-molekul atau ion-ion (dari bahan yang akan dikristalisasi)
dalam larutan ke permukaan kristal dengan cara difusi. Proses ini berlangsung cepat
jika derajat lewat jenuh dalam larutan semakin cepat.
b. Penempatan molekul-molekul atau ion-ion pada sisi kristal.
Semakin luas total Kristal, semakin banyak bahan yang ditempatkan pada sisi
Kristal per satuan waktu

Faktor yang mempengaruhi pembentukan Kristal tergantung pada :

1. Derajat lewat jenuh
2. Jumlah inti yang ada atau luas permukaan total dari kristal yang ada
3. Pergerakan antara larutan dan kristal
4. Viskositas
5. Jenis dan banyaknya pengotor

Peralatan Kristalisasi
Kristalisator (crystalyzer) dapat dibedakan menjadi kristalisator pendinginan,
kristalisator penguapan, dan kristalisator vakum.
a) Kristalisator Pendinginan
Pendinginan dengan penguapan atau pendinginan melalui dinding, contoh pada
tangki pengaduk.
b) Kristalisator Penguapan
Penguapan sebagian pelarut dengan sumber panas dari luar.
c) Kristalisator vakum
Pendinginan dan pemekatan dengan cara penguapan dalam keadaan vakum,
dilakukan dengan sumber panas dari luar.

Faktor-faktor yang menjadi dasar pemilihan sebuah alat kristalisasi :

- Cara operasi (kontinyu, tak kontinyu)
- Unjuk kerja kristalisasi yang diinginkan
- Kondisi bahan baku (lelehan, larutan)
- Ukuran kristal yang diinginkan
- Bentuk kristal yang diinginkan
- Kemurnian kristalisat yang diinginkan
- Kecendrungan produk untuk membentuk kerak.

Jenis-Jenis Kristalizer

1. Alat Kristalisasi batch berpengaduk (Agitated Batch Crystallizer)

2. Kristalisator tabung jujut-sekat ( simple vacuum crytallyzer)
3. Alat kristalisasi Kristal ( the krystal crytallizer)
4. Kristalisasi vakum
5. Evaporator Crytallyizer
6. Scraped surface crytallizers
7. Forced circulating liquid evaporator crystallizer
8. Circulating magma vacuum crytallizer
9. Continous stirred tank reactor crystallizer
10. Kristalisator sabuk (belt crystallizer)
11. Kristalisator gabungan ( growth typee crytallizer)