KRISTALISASI
Kristalisasi dari larutan sangat penting dalam industry, karena banyak produk kimia
dalam bentuk Kristal dan kristalisasi merupakan metode yang praktis untuk mendapatkan
bahan-bahan kimia murni dalam kondisi yang memenuhi syarat untuk pengemasan da
penyimpanan.
Agar kristal-kristal dapat terbentuk dari suatu larutan, maka larutan harus dalam keadaan
lewat jenuh. Konsentrasi bahan yang akan dikristalisasikan dalam larutan harus lebih tinggi dari
pada kelarutannya pada suhu yang bersangkutan. Perbedaan konsentrasi ini dapat dianggap
sebagai gaya pendorong kristalisasi. Dengan kata lain keseimbangan kristalisasi terbentuk jika
larutan induk (mother liquor) dalam keadaan jenuh.
Keterangan :
G = kecepatan pertumbuhan kristal selama interval waktu ( t ).
L = pertambahan ukuran kristal.
Ukuran : tebal atau panjang karakteristik.
II.2 Klasifikasi alat pemindah zat padat dan cara kerja alat
Pembentukan Kristal dengan metode yang sudah tua ini memerlukan banyak
material, tenaga kerja, ruangan, dan pendinginan.
pada alat ini digunakan untuk mendapatkan kapasitas yang besar dan oprsasi secara
kontinyu. Salah satu alat kristalisasi secara kontinyu yang paling umum digunakan di
USA adalah alat kristalisasi swensen-walker.
Feed masuk pada sembarang tempat dan uap keluar melalui lubang menuju ke
ejecktor atau alat hampa lainnya. Penurunan tekanan yang mendadak mengakibatkan
larutan feed mendidih di dalam alat. Kristalisaisi dan Kristal tetap didalam suspense
sammpai cukup besar untuk jatuh kedalam pipa pengeluaran (D), yang kemudian
dipindahkan dalam pompa (E) dalam bentuk slurry menuju ke sentrifuge atau sentinueus
vacuum filter dengan atau tanpa tangki pengendap untuk mempertebal slurry. Dua buah
propeller (F) sering dipasang untuk menjaga agar liquida di dalam kristalizzer teraduk
dengan sempurna dan untuk menjaga agar larutan feed ketika mencapai pipa pengeluaran
tanpa terjadi flash. Level liquida di dalam alat kristalisasi ditunjukan oleh kaca G.
Alat jenis ini merupakan alat dengan sedikit modifikasi dari alat kristalisasi
dengan hampa. Feed masuk pada pompa secara pump. Pompa ini mensirkulasi Kristal-
kristal yang merupakan susupensi dalam larutan keluar dari tangki body (A), keatas
melalui heater (D), dan kembali ke body. Pompa ini juga mencampur ke feed dengan
Kristal yang terbentuk mula-mula berada di dalam suspense di dalam liquida yang
disirkulasi dan masuk ke bagian E. Kristal-kristal halus juga masuk kedalam kaki E. dari
kaki E suspense Kristal-kristal halus juga masuk kedalam bagian kaki E. dari E suspense
Kristal ini dialirkan oleh pompa G ketempat produk.
KESIMPULAN