Disusun Oleh :
Vidia Makatipu (19023059)
Yandri Kadung (19023060)
Cipto Damopolii (19023061)
Feiker Aimbu (19023062)
Roudi Dimpudus (19023063)
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji Sykur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna untuk
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pembangkit Tenaga Listrik, dengan judul
“Pembangkit Listrik Tenaga Diesel”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak.
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah sebagi makalah ini diharapkan dapat
memberi sumbangan teoritis terkait Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) pada
mahasiswa dan khalayak umum supaya yang berkecimpung dalam bidang listrik
khusunya pada konsentrasi sistem tenaga listrik bisa lebih memahami PLTD.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Langkah 1B Compression
Piston akan bergerak ke atas, P dan E dalam keadaan tertutup oleh dinding
piston. Udara bersih yang berada dalam silinder akan dimampatkan.
Kemudian bahan bakar disemprotkan dan akan terjadi ledakan.
2. Langkah Kompresi
Pada langkah ini piston bergerak dari TMB menuju TMA dan kedua katup
tertutup. Karena udara yang berada di dalam silinder didesak terus oleh piston,
menyebabkan terjadi kenaikan tekanan dan temperatur, sehingga udara di
dalam silinder menjadi sangat panas. Beberapa derajat sebelum piston
mencapai TMA, bahan bakar di semprotkan ke ruang bakar oleh injector yang
berbentuk kabut.
Gambar 2.6. Langkah Kompresi
3. Langkah Usaha
Pada langkah ini kedua katup masih tertutup, akibat semprotan bahan bakar di
ruang bakar akan menyebabkan terjadi ledakan pembakaran yang akan
meningkatkan suhu dan tekanan di ruang bakar. Tekanan yang besar tersebut
akan mendorong piston ke bawah yang menyebkan terjadi gaya aksial. Gaya
aksial ini dirubah dan diteruskan oleh poros engkol menjadi gaya radial
(putar).
4. Langkah Buang
Pada langkah ini, gaya yang masih terjadi di flywhell akan menaikkan kembali
piston dari TMB ke TMA, bersamaan itu juga katup buang terbuka sehingga
udara sisa pembakaran akan di dorong keluar dari ruang silinder menuju
exhaust manifold. Begitu seterusnya sehingga terjadi siklus pergerakan piston
yang tidak berhenti. Siklus ini tidak akan berhenti selama faktor yang
mendukung siklus tersebut tidak ada yang terputus.
2. Liner ( Silinder )
Liner basah :
Liner bersinggungan langsung dengan air pendingin mesin.
Antara liner dengan mesin menggunakan penyekat karet.
Tingkat korosi liner lebih tinggi
Liner kering :
Liner tidak bersinggungan langsung dengan air pendingin mesin
Pemasangan liner lebih sulit
Liner lebih tahan korosi
3. Engine Block ( Blok Mesin )
Fungsi :
Tempat kedudukan liner dan poros engkol
Tempat komponen disatukan
Rangka Utama Mesin
Gambar 2.18 Engine Block
4. Frame ( Rangka )
Fungsi :
Rangka mesin adalah badan induk untuk mendukung semua bagian-bagian
mesin yang harus dapat menahan lendutan atau lengkungan akibat berat
beban komponen mesin.
Dilihat pada kurva diatas, bahwa dengan kapasitas bahan bakar masukan sekitar 109
atau sekita 1.000.000.000 kCal/J dapat menghasilkan daya sebesar 200 kw. Bila
kapasitas bahan bakar masukan 4.109 4.000.000.000 kCal/J menghasilkan daya 500
kW. Artinya bahwa kapasitas daya yang dibangkitkan pada pembangkitan listrik tenaga
diesel terlampau berkapasitas kecil dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga
lainnya seperti air. Oleh karena itu pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) lebih cocok
digunakan pada saat beban puncak (peak load), disamping karena berkapasitas daya
yang dibangkitkan kecil, proses start awal yang begitu cepat.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga diesel merupakan tipe pembangkit yang akan selalu ada
selama tersedianya bahan bakar diesel yaitu solar. Terlihat dari kriteria dan karakteristik dari
PLTD memang baik digunakan terutama untuk daerah – daerah terpencil yang kebutuhan
dayanya kecil. Namun dilihat dari segi ekonomi pembuatan pembangkit listrik tenaga diesel
ini kurang efisien baik harga produsen maupun untuk konsumen. Hal ini dikarenakan bahan
bakar yang dibutuhkan terpatok dengan harga minyak dunia yang tidak menentu nilainya.