Anda di halaman 1dari 14

Tugas Sistem Pembangkit Tenaga

MAKALAH SISTEM PEMBANGKIT DIESEL

Oleh
KELOMPOK I
Alex Effendi (182133046)
Fadhly Febrian (182133050)
Maradona (182133048)
Putra Syuhada R (182133045)
Joko Priono (182133022)
Rahmat Olvaries (192133028)

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI STRATA SATU
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PEKANBARU
2020
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 2
1.3 Tujuan Makalah.............................................................................. 2
1.4 Manfaat Makalah............................................................................ 2
1.4.1 Manfaat Teoritis................................................................. 2
1.4.2 Manfaat Praktis.................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Umum Pembangkit Listrik Tenaga diese (PLTD)........ 4
2.2 Jenis-jenis Mesin Diesel................................................................. 5
2.3 Prinsi Kerja PLTD.......................................................................... 6
2.4 Kelebihan dan Kekurangan PLTD.................................................. 10

BAB III SIMPULAN DAN SARAN


3.1 Simpulan......................................................................................... 12
3.2 Saran............................................................................................... 12

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Di era modern seperti sekarang, listrik merupakan salah satu kebutuhan yang
pokok bagi kehidupan. Banyak daerah-daerah terpencil di Indonesia yang belum
mendapat pasokan energi listrik untuk kehidupan sehari-hari. Keterbatasan
pasokan listrik ini disebabkan penggunaan listrik yang berlebihan dalam
kehidupan sehari-hari baik itu di rumah tangga, perusahaan maupun industri.
Untuk menanggulangi keterbatasan pasokan listrik ini, maka banyak didirikan
pembangkit-pembangkit listrik di Indonesia, salah satunya adalah Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

Pembangkit listrik ini (PLTD) biasanya menggunakan bahan bakar minyak


bumi.  Sistem penggerak yang digunakan tanpa generator. Listrik yang dihasilkan
dari pembangkit ini mengalami proses siklus energi, yaitu dari bahan bakar
(minyak bumi) menjadi energi magnet, kemudian baru menghasilkan energi
listrik. Energi arus panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar (minyak
bumi), diubah menjadi energi mekanikal yang dapat menggerakan atau memutar
generator.

Ada beberapa faktor yang dapat di jadikan pertimbangan dalam suatu siklus
energi, seperti halnya jenis sumber energi yang akan dipakai dalam
proses pembakaran, dan juga jenis mesin yang akan digunakan pada proses ini,
apakah itu boiler uap atau motor diesel.

Namun di sisi lain, dengan perkembangan konsumen yang semakin


meningkat, kebutuhan akan tenaga listrik setiap hari juga semakin meningkat.
Tenaga listrik yang dibutuhkan oleh konsumen setiap harinya tidak tetap. Hal ini
akan menyebabkan beban yang diterima oleh generator akan berubah-ubah
sehingga akan mempengaruhi system ketenaga listrikannya sendiri. Generator

1
adalah salah satu jenis mesin listrik yang digunakan sebagai alat pembangkit
energi listrik dengan cara menkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik.
Untuk mendapatkan tegangan terminal generator yang konstan, maka arus
jangkar dan sudut daya harus tetap pula. Besarnya perubahan beban yang dapat
ditanggung generator perlu diketahui yang disesuaikan dengan kemampuan
generator sehingga kestabilan generator dapat dijaga. Pembangkitan GGL induksi
pada generator sinkron membutuhkan arus penguatan (eksitasi) untuk
menimbulkan fluksi magnetik pada kutub-kutub medan generator yang terletak
pada rotor. Sistem penguatan (excitation) menentukan kestabilan tegangan yang
dihasilkan oleh generator.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang didapat dari latar belakang diatas adalah:
 Gambaran umum dari PLTD
 Sistem Kerja pada pembangkit Diesel

1.3. Tujuan Makalah


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
 Mengetahui gambaran umum tentang sistem PLTD
 Dapat mengetahui cara kerja pembangkit diesel tersebut.

1.4. Manfaat Makalah

Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1.4.1. Manfaat Teoritis :

Makalah ini di harapkan mampu memberikan sumbangan teoritis


terkait Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) pada mahasiswa
maupun khalayak umum).

2
1.4.2. Manfaat Praktis
A. Dapat mengetahui gambaran umum dari sistem PLTD
B. Mahasiswa dapat mengetahui gambaran kinerja pada pembangkit
tenaga diesel.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 GAMBARAN UMUM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL


(PLTD)

Pengertian PLTD

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit


listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak pemula (Prime
Mover). Prime mover merupakan alat yang mempunyai fungsi
menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor
generator.

PLTD merupakan suatu instalasi pembangkit listrik yang terdiri


dari suatu unit pembangkit (SPD) dan sarana pembangkitan. Mesin Diesel
adalah penggerak utama untuk mendapatkan energi listrik yang kemudian
dikeluarkan oleh Generator . Pada mesin Diesel Energi Bahan bakar
diubah menjadi energi mekanik dengan proses pembakaran di dalam mesin
itu sendiri. Mesin Diesel pada saat ini sudah banyak mengalami
perkembangan dalam pemakaian untuk angkutan darat dan laut, kemudian
pembangkitan dalam daya kecil dan menengah bahkan sampai daya besar
sudah ada yang menggunakannya.

Unit PLTD adalah kesatuan peralatan-peralatan utama dan alat-alat


bantu serta perlengkapannya yang tersusun dalam hubungan kerja,
membentuk sistem untuk mengubah energi yang terkandung didalam
bahan bakar minyak menjadi tenaga mekanis dengan menggunakan mesin
diesel sebagai penggerak utamanya dan seterusnya tenaga mekanis
tersebut diubah oleh generator  menjadi tenaga listrik.

4
PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kW sampai puluhan MW.
Jika perkembangan pemakaian tenaga listrik telah melebihi 100 MW,
penyediaan listrik yang menggunakan PLTD tidak lagi ekonomis sehingga
harus di bangun pusat listrik lain. Untuk melayani beban PLTD dengan
kapasitas di atas 100 MW akan tidak ekonomis karena unitnya menjadi
banyak, mengingat unit PLTD yang terbesar di pasaran sekitar 12,5 MW.

Unit-unit pembangkit diesel di pasaran umumnya mempunyai


putaran (untuk frekuensi 50 Hertz) dari 300 putaran per menit sampai
dengan 1.500 putaran per menit (ppm). Dengan memperhatikan buku
petunjuk pabrik, mesin-mesin yang mempunyai nilai ppm rendah, sampai
dengan 500 ppm, dapat menggunakan bahan bakar minyak (BBM) kualitas
No. 2 yaitu Intermediate Diesel Oil (IDO) dan kualitas No. 3 yaitu Marine
Fuel Oil (MFO). Jika memakai MFO harus di panaskan terlebih dahulu
agar tercapai viskositas yang cukup rendah. Apabila menggunakan IDO,
maka tidak perlu pemanansan terlebih dahulu.

2.2 Jenis-jenis mesin diesel


a. Mesin diesel 2 langkah
Mesin diesel 2 langkah adalah mesin yang setiap langkahnya
terjadi satu kali langkah bertenaga dengan dorongan gas hasil
ledakan/pembakaran. Secara teoritis mesin 2 Langkah dengan dimensi
dan jumlah putaran per detik yang sama seperti pada mesin 4 langkah,
maka mesin 2 langkah ini akan menghasilkan daya 2 kali lebih besar.
Namun dalam praktik, angka 2 kali lebih besar untuk daya yang di
dapat pada mesin diesel 2 langkah tidak tercapai (hanya sekitar 1,8
kali). Hal ini disebabkan karena pembilasan ruang bakar silinder
mesin diesel 2 langkah tidak sebersih pada mesin diesel 4 langkah
sehingga proses pembakarannya tidak sempurna seperti pada mesin
diesel 4 langkah. Maka efisiensi mesin 2 langkah ini tidak sebaik
efisiensi pada mesin diesel 4 langkah.Pada pemakaian bensinnya pun

5
lebih boraos dibanding mesin diesel 4 langkah. Mesin 2 langkah ini
biasanya lebih cocok digunakan pada keperluan yang memerlukan
penghematan ruangan, seperti pada lokomotif kereta api atau pada
kapal laut.

b. Mesin diesel 4 langkah


Mesin diesel 4 langkah merupakan mesin yang setiap 4 langkah
terjadi satu kali langkah bertenaga dengan dorongan gas hasil
pembakaran/ledakan. Atau dengan kata lain prinsip kerja mesin diesel
4 langkah adalah proses kerja mesin untuk menghasilkan 1 kali
pembakaran (usaha/kerja) torak bergerak 4 kali. Gerakan torak yang
menghasilkan kerja atau usaha berlangsung secara berurutan dan terus
menerus maka kegiatan untu menghasilkan kerja/usaha tersebut
disebut siklus. Proses pembakaran pada mesin diesel 4 langkah lebih
sempurna daripada mesin 2 langkah, karena pada proses pembilasan
ruang bakar di silinder mesinnya bersih. Pada mesin diesel 4 langkah
pemakaian bahan bakarnya lebih hemat dan masalah ruangan pun
tidak menjadi soal.

2.3 Prinsip kerja PLTD


 Bahan bakar didalam tangki penyimpanan bahan bakar
dipompakan kedalam tanki penyimpanan sementara namun
sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian disimpan
didalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika
bahan bakar adalah bahan bakar minyak (BBM) maka
bahan bakar dari daily tank dipompakan ke Pengabut
(nozzel), disini bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga
manjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan
bakar gas (BBG) maka dari dari daily tank dipompakan ke
convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur
tekanannya.

6
Gambar 2.1 Daily Tank

 Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan kedalam


tangki udara start melalui saluran masuk (intake manifold)
kemudian dialirkan ke turbocharger. Didalam turbocharger
tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu.
Udara yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi
dengan suhu mencapai ±600°C.

Gambar 2.2 Kompressor dan Turbo charger

 Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan


kedalam ruang bakar (combustion chamber).

7
Gambar 2.3 Ruang Bakar

 Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel


(untuk BBM) kemudian diinjeksikan kedalam ruang bakar
(combustion chamber)

 Didalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena


proses kerjanya berdasarkan udara murni yang
dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi
(35 – 50 atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik.
Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder
yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik
nyala bahan bakar sehingga akan enyala secara otomatis
yang menimbulkan ledakan bahan bakar.

 Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston


yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi
mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan
udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan
poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak

8
dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-
balik torak akandiubah menjadi gerak rotasi oleh poros
engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros
engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada
langkah kompresi.

 Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan


poros rotor generator. Oleh generator energi mekanis ini
dirubah menjadi energi listrik sehingga terjadi gaya geral
listrik (ggl).

 Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya


menggunakan trafo step up agar energi listrik yang
dihasilkan sampai kebeban.Prinsip kerja trafo berdasarkan
hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat
menimbulkan medan magnet, dan medan magnet dapat
menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu sisi
kumparan pada trafo dialiri arus bolak-balik maka timbul
garis gaya magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi
induksi. Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan
primer akan menerima garis gaya magnet dari primer yang
besarnya berubah-ubah pula, maka di sisi sekunder juga
timbul induksi, akibatnya antara dua ujung kumparan
terdapat beda tegangan.

 Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan


dikirim kebeban. Disisi beban tegangan listrik diturunkan
kembali menggunakan trafo step down (jumlah lilitan sisi
primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).

9
2.4 Kelebihan dan Kekurangan PLTD
1) Kelebihan PLTD
 Sistem bahan bakar sederhana.
 Bisa ditempatkan dekat dengan pusat beban.
 Bisa distart dengan mudah dan cepat dan dibebani
dalam waktu singkat.
 Tidak memerlukan air pendingin yang banyak.
 Dimensi PLTD lebih kecil dibanding PLTU untuk
kapasitas yang sama.
 Cara pengoprasian mudah dan memerlukan operator
yang sedikit.
 Effisiensi termal PLTD lebih besar dibanding PLTU
untuk kapasitas yang sama
 Dapat beroperasi sepanjang waktu selama masih
tersediannya bahan bakar.
 Dalam operasinya tidak bergantung pada alam
seperti halnya PLTA.
 Investasi awal pembangunan PLTD relatif murah
dibanding pembangkit listrik lain.

2) Kekurangan PLTD
 Ongkos bahan bakarnya (solar) tergolong mahal dan
bergantung dengan perubahan harga minyak dunia
yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
 Menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari
pembakaran bahan bakar konvensional yang kadang
kurang sempurna.
 Memerlukan pemeliharaan rutin.
 Sistem operasi tidak efisien bahkan tergolong boros
pada kondisi beban rendah.
 Biaya pelumas tinggi.

10
 Tidak bisa dibebani overload pada waktu yang
panjang.
 Kapasitas PLTD kecil.

11
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan
 Mesin Diesel adalah penggerak utama untuk mendapatkan energi
listrik yang kemudian dikeluarkan oleh Generator .
 Pada mesin Diesel Energi Bahan bakar diubah menjadi energi
mekanik dengan proses pembakaran di dalam mesin itu sendiri

3.2 Saran
 Dalam pengoperasian mesin deisel harus sangat di perhatikan
parameternya agar tidak melebihi dari kemampuan mesin tersebut,
sehingga kestabilan mesin dapat terjaga, dan dapat beroperasi
secara kontinue
 Selalu menjaga kelayakan dari sistem kontrol generator dan
proteksi, guna mendapatkan pengaturan yang tepat bagi generator.

12

Anda mungkin juga menyukai