Devina Nurapipah
171321007
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas mata kuliah
Instalasi Listrik Tenaga yang berjudul “DUAL SPEED MOTOR STARTER
DENGAN LILITAN TERPISAH”. Tak lupa sholawat serta salam semoga tetap
terlimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, Saran dan kritik senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan
karya-karya penulis di masa yang akan datang. Akhir kata penulis mengharapkan
semoga laporan perancangan instalasi listrik ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, khususnya bagi penulis yang baru menginjak pada tahap pembelajaran
mengaplikasikan ilmu yang di dapat di semester tiga ini dan para pembaca pada
umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………….....…….……………….….2
DAFTAR ISI………….………………………….……………..……..…….……3
I. BAB 1 PENDAHULUAN…………………….……..….........…….…….5
1.1. Latar Belakang...……………….........................……..…….………...5
1.2. Rumusan Masalah…..........................................................…….……..6
1.3. Tujuan dan Manfaat…………….........…...............…..………….…...6
3
III. BAB III PENUTUP...................................……….……….…............….20
3.1. Kesimpulan.........................................................................................20
3.2. Penutup........................................................................................……20
BAB I
4
PENDAHULUAN
5
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka dapat
dibuat beberapa rumusan masalah dalam laporan ini sebagai berikut :
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dual speed motor starter.
2. Untuk mengetahui jenis – jenis dual speed motor starter.
3. Untuk mengetahui cara menentukan kapasitas MCB, luas penampang
kabel, dan TOLR yang digunakan.
4. Untuk memahami gambar rangkain dari dual speed motor starter.
Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui pengertian dual speed motor starter.
2. Dapat mengetahui jenis – jenis dual speed motor starter.
3. Dapat mengetahui cara menentukan kapasitas MCB, luas penampang
kabel, dan TOLR yang digunakan.
4. Dapat memahami gambar rangkain dari dual speed motor starter.
BAB II
PEMBAHASAN
6
Dual speed motor starter adalah perangkat pengasutan atau starter
yang digunakan untuk mengoperasikan motor listrik 3 fasa pada dua
kecepatan berbeda. Kecepatan rotor motor induksi sedikit dibawah
kecepatan medan putar (terdapat slip), dimana kecepatan medan putar
(kecepatan sikron) sebanding dengan frekuensi tegangan supply dan
berbanding terbalik dengan jumlah kutub pada stator.
Kecepatan motor dapat ditentukan dengan rumus :
120. f
Ns =
P
Dimana :
Ns = kecepatan sinkron (rpm)
f = frekuensi (Hz)
P = jumlah kutub
7
sehingga jumlah kutub dapat diubah dengan membalik arus pada
lilitannya. Jumlah kutub dapat dipotong setengah dengan merubah
polaritas pasangan kutub.
Contoh :
8
Jenis motor : MV 191 3~ Mot.Nr. 3646591
= 15,375 A
9
Untuk menentukan spesifikasi penghantar yang digunakan sudah
memenuhi ketentuan yang berlaku, maka parameter pemilihannya harus
diperhatikan. Parameter-parameter yang harus diketahui yaitu Kemampuan
Hantar Arus (KHA).
10
KHA (minimum) = 125% x In
= 125% x 6,15 A
= 7,69 A
(PUIL 2011 510.5.3.1)
Luas penampang = 1,5 mm2
Setting (maksimum) ≤ In
≤ 6,15 A
(PUIL 2011 2.2.8.3)
Kontaktor = 57% x In
= 57% x 6,15
= 3,5 A
11
Kategori penggunaan kontaktor sendiri telah ditetapkan oleh IEC
publikasi 60947-4-1 tahun 2000 dalam beberapa kategori penggunaan
seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah.
12
2.8.2. Control Circuit
13
Sumber : file:///D:/Dual%20Speed%20Motor%20Starter/324512996-
Starter-Dua-Speed-Untuk-Motor-Dengan-Lilitan-Terpisah-
2.pdf
14
Komponen :
Mekanisme Operasi :
15
tetap bekerja, kontak NO pada KM2 menutup sehingga lampu H4
menyala, dan kontak NC pada jalur 10 membuka sehingga meskipun
tombol S1 ditekan kontaktor KM1 tidak akan bekerja. Untuk
menghentikan motor beroperasi dengan menekan tombol S0. Jika tombol
S0 ditekan, kontaktor KM2 akan mati sehingga motor akan berhenti
berputar dan kontak NO pada KM2 kembali membuka, dan kontak NC
pada jalur KM1 kembali menutup.
16
Sumber : file:///D:/Dual%20Speed%20Motor%20Starter/245156965-motor-
dahlander.pdf
17
Komponen :
a. 1 MCB 1 pole
b. 1 Magnetik Circuit Breaker
c. 3 Kontaktor 3 kutub (KM1, KM2, dan KM3)
d. 2 Blok kontak bantu (2NO + 2NC)
e. 2 Thermal Overload Relay (F2 dan F3)
f. 3 Pushbutton stop (S0), low speed (S1), dan high speed (S2)
g. 3 Lampu indikator low speed (H1), high speed (H2), dan
overload (H3)
h. 1 Motor Dahlander
i. Kabel penghubung secukupnya
Mekanisme Operasi :
18
bekerja dengan low speed, kontak NO pada jalur 9 menutup sehingga
meskipun tombol S1 dilepas kontaktor KM1 tetap bekerja, kontak NO
pada jalur 12 menutup sehingga lampu H1 menyala, dan kontak NC
pada jalur 10 membuka sehingga meskipun tombol S2 ditekan
kontaktor KM2 tidak akan bekerja. Untuk melakukan high speed
motor harus dihentikan terlebih dahulu dengan menekan tombol S0.
Jika tombol S0 ditekan, kontaktor KM1 akan mati sehingga motor
akan berhenti berputar dan kontak NO pada jalur 9 dan 12 kembali
membuka, dan kontak NC pada jalur 10 kembali menutup. Jika
tombol S2 ditekan, kontaktor KM2 akan aktif menyebabkan kontak
utama pada jalur 6 menutup yang membuat sebuah jumper, kontak
NO pada jalur 11 menutup sehingga kontaktor KM3 akan aktif
menyebabkan kontak utama pada jalur 2 menutup sehingga motor
akan bekerja dengan high speed, kontak NO pada jalur 11 menutup
sehingga meskipun tombol S2 dilepas kontaktor KM2 dan KM3 akan
tetap aktif, kontak NO pada jalur 13 akam menutup sehingga lampu
H2 menyala yang menandakan motor bekerja secara high speed, dan
kontak NC pada jalur 8 membuka sehingga meskipun tombol S1
ditekan kontaktor KM1 tidak akan aktif. Untuk mematikan, tekan
tombol S0.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada motor dua kecepatan dengan dua lilitan terpisah memiliki dua
lilitan stator yang terpisah dimana masing-masing lilitan dikonstruksi
dengan jumlah kutub berbeda untuk menghasilkan kecepatan yang
berbeda. Perbandingan kecepatan motor separate winding ini tidak selalu
1:2
3.2 Penutup
20
DAFTAR PUSTAKA
PUIL 2000
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2013, Instalasi
Motor Listrik
file:///D:/Dual%20Speed%20Motor%20Starter/324512996-Starter-Dua-Speed-
Untuk-Motor-Dengan-Lilitan-Terpisah-2.pdf
file:///D:/Dual%20Speed%20Motor%20Starter/245156965-motor-dahlander.pdf
file:///D:/Dual%20Speed%20Motor%20Starter/1453193559_MCS-
2S_Cutsheet.pdf
file:///D:/Dual%20Speed%20Motor%20Starter/gi-wd005_-en-p.pdf
https://andikafhotomotif.blogspot.com/2018/01/makalah-system-starter.html
21