Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami berada dalam keadaan sehat wal afiat, sehingga kami dapat
menyusun makalah ini sebagai tugas. Semoga makalah ini akan bermanfaat bagi
semua pembaca. Makalah ini bertujuan untuk mendorong semangat belajar bagi
pembacanya.
Makalah ini diharapkan tidak hanya menjadi buku wajib melainkan menjadi
bacaan utama dengan semua mahasiswa / mahasiswi serta menjadi referensi bagi
peminat lainnya.
Akhir kata penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan
penyusun akan sangat berterima kasih akan saran dan kritik untuk
menyempurnakan makalah.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTA i
DAFTAR ISI 1
BAB I PENDAHULUAN 2
1.1.Latar Belakang 2
1.2.Rumusan Masalah 2
1.3.Tujuan Makalah 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Pengertian Stirrer 3
2.2 Prinsip Kerja Stirrer 3
2.3 Komponen Stirrer 3
A. Motor DC 3
B. Fuse 4
C. Timer 4
D. IC 5
E. Potensio 5
F. LED 5
G. Resistor 6
H. Kapasitor 7
2.4 Prosese Kalibrasi Stirrer 7
2.5 Cara Pengoperasian Stirrer 7
2.6 Pemeliharaan alat 8
2.7 Troubleshooting 8
2.8 Blok diagram 8
2.9 Bagian bagian stirrer 9
a. Hot Plate 9
b. Control 9
c. Stir Bar 10
BAB III PENUTUP 11
3.1 Kesimpulan 11
3.2 Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di dunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini
dimanfaatkan dan dikembangkan oleh manusia untuk dapat membantu pekerjaan
mereka sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah dan efesien.
Oleh karena itu, setiap manusia terutama mahasiswa dituntut agar mampu
beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
Sebenarnya instansi pendidikan di Indonesia dan negara lainnya telah menerapkan
perkembangan iptek tersebut, salah satunya seperti adanya pembelajaran
mengenai Laboratorium Dasar pada jurusan teknikal dibeberapa instansi
pendidikan.
Pratikum membuat alat lab dasar dengan tujuan mendapat pembelajaran
mandiri mengenai alat Stirrer dan memenuhi tugas praktik Laboratorium Dasar.
Praktik ini akan tetap berguna untuk praktik-praktik selanjutnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Stirrer
A. Motor DC
Motor DC merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk,
misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor,
mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik,
fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya
industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban
listrik total di industry.
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang
tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan
mengatur:
Tegangan dinamo meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan
kecepatan
Arus medan menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
3
Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada
umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan
daya rendah hingga sedang seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering
terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang
lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area
yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya. Motor
DC juga relatif mahal dibanding motor AC.
B. Fuse
Fuse adalah alat pengaman listrik yang paling familiar dan sering kita
jumpai. Fuse terpasang dalam rangkaiaan listrik tersusun secara seri, sehingga jika
terlewati arus yang melebihi kapasitas kerja dari fuse tersebut, maka fuse akan
terbakar dan memutus arus yang ada dalam rangkaian tersebut. Element
penghantar yang terdapat dalam fuse tersebut akan meleleh, dan memutus
rangkaian listrik tersebut sebagai pengaman terhadap komponen-komponen lain
dalam rangkaian listrik tersebut dari bahaya arus besar.
Jika kita dapati fuse yang telah terbakar atau putus elementnya kita harus
menggantinya dengan yang baru, tetapi yang perlu diingat adalah penggantian
dengan kapasitas arus yang sama. Jika menggantinya dengan kapasitas arus yang
lebih besar maka akan berakibat kerusakan pada rangkaian listrik tersebut, karena
jika ada arus lebih dalam rangkaian tersebut, fuse tidak akan putus atau terbakar.
C. Timer
4
D. IC
IC Regulator tegangan berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan
keinginan. IC regulator tegangan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua,
yakni regulator tegangan tetap (3 kaki) dan regulator tegangan yang dapat diatur
(3 kaki dan banyak kaki). Kaki di sini menyatakan terminal IC.
Selain dari regulator tegangan tetap ada juga IC regulator yang tegangannya
dapat diatur. Prinsipnya sama dengan regulator OP-amp yang dikemas dalam satu
IC misalnya LM317 untuk regulator variabel positif dan LM337 untuk regulator
variabel negatif. Hanya saja perlu diketahui supaya rangkaian regulator dengan IC
tersebut bisa bekerja, tengangan input harus lebih besar dari tegangan output
regulatornya. Biasanya perbedaan tegangan Vin terhadap Vout yang
direkomendasikan ada di dalam datasheet komponen tersebut. Pemakaian
heatshink (aluminium pendingin) dianjurkan jika komponen ini dipakai untuk
men-catu arus yang besar. Di dalam datasheet komponen seperti ini maksimum
bisa dilewati arus mencapai 1 A.
E. Potensio
Potensiometer merupakan resistor variable yang sering dipakai sebagai
penbagi tegangan.Potensiometer terbuat dari suatu lapisan karbon
tipis.Potensiometer yang digunakan pada rangkaian kelompok 5 adalah jenis
potensiometer putar yang ditunjukan pada gambar diatas.
Potensiometer putar memiliki jalur karbon yang berbentuk
melingkar,dimana wiper akan bergeser seiring dengan diputarnya tangkai (shaff)
potensiometer.PAda umumnya ,jalur karbon pada potensimeter putarmemiliki
kelengkungan sudut sebesar 270o.Pot-pot putar banyak digunakan aplikasi
pengaturan volume suara pada perangkat-perangkat audiom dan juga mengontrol
tingkat terang-gelap atau kecerahan atau brightness lampu,kecepatan putaran
motor,dan berbagai penerapan lainnya.
F. LED
LED adalah singkatan dari "Light Emitting Diode". Yang berarti LED
adalah perangkat semi-konduktor yang menghasilkan cahaya ketika arus listrik
melewati celah antara katoda dan anoda didalam sistem perangkat tsb. LED juga
disebut "Solid State Lighting" karena chip LED disolder ke Printed Circuit Board
5
(PCB) dan oleh karena itu tidak memiliki artikel-artikel yang longgar / filamen
seperti bola lampu pijar, atau zat beracun seperti gas merkuri pada Lampu Hemat
Energy (LHE).
LED telah beredar cukup lama, tetapi baru akhir-akhir ini produsen-
produsen LED telah mulai memperluas lini produk mereka dari lampu dioda
sederhana, yang digunakan terutama untuk lampu indikator, ke versi yang lebih
canggih, lebih efisien dan lebih terang. Dalam dekade terakhir ini, kemajuan
teknologi LED telah berhasil membuat LED yang lebih terang dan berdaya lebih
tinggi untuk diaplikasikan ke dalam senter, lampu outdoor, lampu mobil, dan
sebagainya. Dan hanya baru-baru ini, LED mulai digunakan secara luas untuk
keperluan penerangan umum (penerangan dalam/luar ruangan, penerangan
komersial, lampu dekorasi, lampu sorot, lampu panggung, dll).
G. Resistor
Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai
penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua
komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding
dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR).
Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki
karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan
power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan
induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan simbol (Omega) merupakan satuan
resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif.
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dan
paling banyak dalam setiap rangkaian elektronika. Dengan demikian Anda harus
mempelajari dan memahami sebaik mungkin tentang resistor. Anda harus mampu
mengetahui nilai dari sebuah resistor beserta fungsinya bila ingin membuat sebuah
rangkaian elektronika.
Fungsi resistor sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir
dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat
disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah
sebagai berikut :
6
1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan
kebutuhan suatu rangkaian elektronika.
2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh rangkaian elektronika.
3. Berfungsi untuk membagi tegangan.
4. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah
dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).
H. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan
arus listrik di dalam medan listrik sampai batas waktu tertentu dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik. Kapasitor
ditemukan pertama kali oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor
disebut Farad (F). Satu Farad = 91011 cm2 yang artinya luas permukaan
kepingan tersebut. Kapasitor disebut juga kondensator. Kata kondensator
pertama kali disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun
1782 (dari bahasa Italia condensatore), yaitu kemampuan alat untuk menyimpan
suatu muatan listrik.
7
5. Atur timer sesuai lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengaduk
sampel,
6. Nyalakan switch ON/OFF,
7. Letakkan chamber yang berisi sempel pada tempatnya,
8. Mengatur kecepatan putaran motor sesuai yang dibutuhkan.
2.7 Troubleshooting
TROUBLE SOLUTION
8
2.9 Bagian bagian hot plate stirrer
a. Hot plate
Pada bagian bawah hot plate, terdapat magnet yang akan bereaksi
dengan stir bar atau batang pengaduk, sehingga saat kecepatan
pengadukan diinput, stir bar akan berputar mengikuti pergerakan magnet
yang berada di bawah hot plate
b. Control
9
c. Stir Bar
BAB III
10
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam Makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan.
Penulis banyak berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya tugas ini dan penulisan
Makalah di kesempatan kesempatan berikutnya.
Semoga Makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
11
Direktorat Laboratorium Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Pedoman Praktek
Laboratorium yang Benar (Good Laboratory Practice), Cetakan ke-3, Jakarta,
2004.
https://digital-meter-indonesia.com/magnetic-stirrer/
https://en.wikipedia.org/wiki/Magnetic_stirrer
(diambil pada 1 November 2017 jam 17.52)
12