Anda di halaman 1dari 19

CAIRAN SENDI

Oleh : Jujuk Anton Cahyono, S.Si., M.Sc


Definisi & Fungsi

 Cairan yang terdapat pada


persendian
 Hasil ultrafiltrasi plasma
 Mengandung asam hialuronat,
yang disekresi oleh lapisan
synovial sendi, menyebabkan
cairan kental
 Fungsi : sebagai pelumas, media
nutrisi bagi tulang rawan
Kapan dilakukan Pemeriksaan ?

 Nyeri pada daerah persendian


 Eritema dipersendian dan
sekitarnya
 Inflamasi dipersendian
 Akumulasi cairan
dipersendian
Kapan dilakukan Pemeriksaan ?
Pengambilan Sampel

 Arthrocentesis dilakukan oleh dokter atau paramedis terlatih dengan


mengunakan alat yang steril dan tepat
 Spuit yang digunakan (19/21 untuk sendi besar, 23/25 untuk sendi kecil).
 Dilakukan anastesi lokal (lidokain atau etilklorida spray).
 cairan diambil 10-20 ml. Tampung aspirat ke dalam 4 tabung, masing-
masing tabung diisi 1-3 ml :
 Tabung I (tanpa antikoagulan) : tes makroskopi, viskositas dan tes musin,

 Tabung II (dengan antikoagulan EDTA) : tes mikroskopi, hitung jenis dan


hitung jumlah leokosit
 Tabung III (tabung harus steril, berisi heparin/EDTA): tes mikrobiologi

 Tabung IV (tanpa antikoagulan): tes kimia dan imunologi.


Pemeriksaan Makroskopis

Volume
 Normal : < 2 ml
 Volume > 2 ml, indikasi kelainan (makin besar, maka makin
luas kelainan
Pemeriksaan Makroskopis

Warna
 Cara uji : cairan dimasukkan ke tabung reaksi dan diamati
 Normal : tidak berwarna / kekuningan sangat muda
 Kemerahan disebabkan karena adanya darah
 Trauma fungsi, warna darah tidak sama pada ke-3 tabung dan
darah membeku pd tabung
 Perdarahan intrakranial, darah sama rata pada 3 tabung,
tidak membeku dan setelah di sentrifuge cairan atas
berwarna kuning
Pemeriksaan Makroskopis

Interpretasi warna :
Warna Penyebab
Kuning jernih artritis traumatik, osteoartritis dan artritis rematoid ringan
Kuning keruh inflamasi spesifik dan non spesifik, karena
bertambahnya leokosit
Seperti susu (chyloid) artritis rematoid dengan efusi kronik, pirai dengan efusi
akut dan obstruksi limfatik dengan efusi.
Seperti nanah atau artritis septik yang lanjut
purulent
Seperti darah pada trauma, hemofilia dan sinovisitis vilonodularis
hemoragik
Kuning kecoklatan pada perdarahan yang telah lama
Pemeriksaan Makroskopis

Kejernihan
 Normal : jernih
 Agak keruh/keruh sekali, menandakan adanya : peradangan,
kristal atau sel synovial yang terlepas
Pemeriksaan Makroskopis

Viskositas
 Cara pengujian : isap cairan kedalam spuit 2 ml, lepaskan
jarum dan biarkan cairan mengalir keluar. Amati panjang
cairan lendir sampai saat cairan jatuh
 Normal : > 5 cm
 Makin encer, maka benang makin pendek berarti makin
abnormal
Pemeriksaan Makroskopis

Bekuan
 Cara pengujian : Amati pada tabung tanpa antikoagulant
 Normal : tidak ada bekuan
 Bekuan, disebabkan oleh fibrinogen yang masuk ke cairan
saat tjd inflamasi
 Laporkan besarnya bekuan, makin besar artinya makin berat
peradangan
Pemeriksaan Mikroskopis

Hitung Jumlah Leokosit


 Digunakan pengencer NaCl 0,85 % (turk membekukan mucin
di cairan sendi)
 Dihitung dg bilik hitung Fuchs-Rosenthal (tingginya 0,2 mm
dan luasnya 16 mm2)
 Normal : < 200/ul
 Meningkat sampai 2.000/ul dapat disebabkan penambahan
cairan bukan peradangan
 Peradangan meningkat sampai > 2.000/ul
Pemeriksaan Mikroskopis

Hitung Jenis Leokosit


 Dibuat sediaan apusan dan diwarnai dengan Giemsa atau
Wright
 Normal : N.Segmen < 25%
 Makin tinggi N.Segmen, menandakan makin akut patologinya
Pemeriksaan Mikroskopis

Kristal-kristal
 Digunakan cairan tanpa antikoagulant dan tidak ada bekuan
 Cara Uji : 1-2 tetes cairan diletakkan di objek gelas dan ditutup
dengan kaca penutup. Periksa dengan mikroskop biasa atau
mikroskop polarisasi adanya kristal urat
 Kristal urat bentuknya panjang seperti jarum (ditemukan bebas atau
di dalam leokosit), dg mik.polarisasi menunjukkan double refractile
 Kristal urat ditemukan pada arthritis urica
 Kristal pirofosfat ditemukan pada chondrocalcinosis
 Kristal cholesterol ditemukan pada arthritis rheumatoid
Kristal urat ditemukan pada arthritis urica
Pemeriksaan Mikroskopis

Bakteriologi
 Tujuan : mengidentifikasi Neisseria, Mycobacterium, kuman
aerob dan anaerob
 Cara Uji : Cairan sendi yang berisi heparin di sentrifuge.
Sedimen digunakan untuk biakan dengan media yang sesuai
Pemeriksaan Kimia

Tes Bekuan Mucin


 Tujuan : menguji kualitas mucin
 Mucin tersusun dr : asam hialuronat + protein, jika ditambah
asam acetat akan membeku
 Cara Uji : Kedalam tabung reaksi, masukkan 4 ml aquadest, 1
ml cairan sendi dan 1 tetes asam asetat 7N, aduk kuat dengan
pengaduk kaca. Baca segera setelah diaduk
Pemeriksaan Kimia

Tes Bekuan Mucin


Interpretasi Pengamatan
Hasil
Normal (kualitas baik) Ada 1 bekuan kenyal dalam cairan jernih

Kualitas lumayan Bekuan kurang kuat (tidak mempunyai batas


tegas) dalam cairan jernih  ditemukan pada
arthritis rheumatoid
Kualitas buruk Bekuan berkeping-keping dalam cairan keruh 
ditemukan pada peradangan oleh infeksi

Anda mungkin juga menyukai