PARASITOLOGI: Jenis-jenis Parasit I

By . Rifqoh, S.Pd., M.Sc

 Flagella, silia, pseudopodi
vokuol kontraktil
organ pencernaan (mulut,
SITO sitostoma, sitofaring,
dinding kista)
PLASMA

Endoplasma
Nutritif
Reproduktif

Membran inti
serabut linin
INTI
Granul
Kariosom 2
SIMPLE BINARY FISSION
(amuba, flagellata, ciliata)

MULTIPLE FISSION (SCHIZOGONY

(Plasmodium)_
Protozoo

■ Rhizopoda
■ Ciliata
■ Flagellata/Mastigophora
■ Sporozoa
KELAS SPESIES HABITAT EFEK PATOGEN
Disentri, hepatis,
Rhizopoda E. histolidca Usus besar
abses hati

Giardia lamblia Usus halus Diare

T. vaginal is Vagina Vaginitis

T.cruzi Jantung, syaraf Chagas disease

Darah, syaraf
T.gambiense pusat, kelenjar Penyakit tidur
Mastiqofora limfe
T.rhodesiense Darah, klnjar limfe Penyakit tidur

L. donovani RES Kala azar, dermal

leishmaniasis
L. trofica Kulit Oriental sore

L. braziiiense Oro nasal Espundia

KELAS SPESIES HABITAT EFEK PATOGEN
Ciliata B.coli Usus besar Disentri
Malaria tertiana
P. vivax Rbc
benigna
Malaria tertiana
P.falcifarum Rbc
maligna

P. malariae Rbc Malaria kuartana

Sporozoa P.ovale Rbc Malaria ovale
Isospora
homin/s Usus Diare

Eimeria Hati Coccidiosis hati

gubieri
T. gondii RES Toxoplasmosis
rvai IU V ^ C I ILC I

Back
RanoCenter 10
Rhizopoda Non Patogen
■ Species dari kelas Rhizopoda yang
bersifat nonpatogen:
A. Entamoeba coli
B. Entamoeba ginggiva/is
c. Endolimax nana
D. Iodomoeba butschilii
E Dientamoeba fragillis

RanoCenter 11
Rhizopoda Patogen

Species dari kelas Rhizopoda yang

bersifat patogen adalah Entamoeba
histolytica

RanoCenter 12
 Penyebab penyakit -> disentri amoeba,
hepatis amoeba
Distribusi geografik : kosmopolit (trofik
& subtrofik). 0,5 - 50%.
# Indonesia (endemik) 10-18%
# RRC,Mesir,India, Belanda 10,1-11,5%
amoeba histolitica

# Eropa utara 5-20%

# Eropa Selatan 20-51%

RanoCenter 13

Rhizop
oda
Habitat:
■Tropozoit (Invasif) : usus besar (dim
jaringan mukosa/sub mukosa).
■Kista : lumen usus

Siklus hidup
■Tubuh manusia - kista inti 4 —
makanan/minuman — pecah di usus --
- ekskistasi (sekum/ileum) — tiap kista
- kista inti 4 -> 8 amubula -> tropozoit,
- kista
RanoCenter 14

Rhizop
oda
 Mature c/Rla
ingested

A = fftfsctiv* Stage
A- Diagnostic Slags
AA
Cysts and tophozuileSi

■ Monirwasiwe Coioniiahon

= Intestinal Disease

SI = ExL-ramtasAirtal Disease:

!.........* TMsfflW.......* MoftipBcalkin

Eytyslaliort TreflhMcite*

IA
CysLs A 15
Cara Infeksi — kista inti 4
Carrier — contact carrier &
convalescent carrier
Metode Reproduksi : Ekskistasi,
Enkistasi & Multiplikasi
Reservoir host - kucing, anjing, kera,
tikus, marmot.

RanoCenter 16

Rhizopo
da
Patologi

Kelainan primer : intestinal

amoebiasis - usus besar (sekum &
rektosigmoid)
Kelainan skunder : extra intestinal
amoebiasis — hati, paru, otak, kulit dll.

RanoCenter 17
Kelainan Primer

Akut: ulkus disepanjang usus besar /

lokalisasi ileosekal & rectosigmoid.

Kronis : ulkus & regenerasi jaringan,

penipisan (terbentuk jaringan parut) —
penebalan dinding — lumen usus sempit
dan ameboma (reaksi granulomatosis)

RanoCenter 18
Akut
- Inkubasi = 1-4 minggu
- disentri berat, tinja sedikit
berdarah
- nyeri & demam
- dehidrasi, toksemia
- kelemahan badan nampak nyata
- leukosit 7.000 - 20.000/mm3
- tropozoit (+)

Ra noCenter 19

Back akut
Kemampuan bertahan :

T ropozoit Kista
bertahan 5 jam 37°C 2 hr 37°C
16 jam 25°C 9 hr 22°C
96 jam 5°C 60 hr 0°C

5 menit -37°C
7 jam -28°C
15-30' 4 ppm chlor
RanoCenter
Diagnosis
1. Akut:
■ makroskopis tinja merah tua & menyengat
(asam)
■ Mikroskopis: tropozoit (+)
■ penunjang : lekositosis, serologik (-)

2. Kronis (asimtomatik & carrier) :

■ Makroskopis tinja normal
■ mikroskopis; kista (+).
■ Carrier asimtomatik serologik (-)
■ Carrier convaliscent: serologik (+)
RanoCenter

21

Rhizo
poda
Diagnosis
■ Amubiasis hati: biopsi jaringan, aspirasi
cairan abses, tinja, pemeriksaan da rah,
serologik, intradermal & radiologik

■ Amubiasis paru : sputum (tropozoit +). tes serologi

& tes kulit

RanoCenter 22

Rhizo
poda
Pengobatan
• Dehidroemetin dihidrokhlorida (DH Emetin 30) —
injeksi sub kutan, intramuskuler / intravena.1 -1,5
mg/kg BB/hari

. Metronidazol (oral) : usus & hati — dws : 3 x 750

mg/hari = 3-5 h, anak : 50 mg/KgBB = 5-10 h
. Nimorazol : 2 gr/hr = 5 hr (usus), anak ; 30-
40mg/kgBB/hr = 5 hr (usus), hati = 10 hr
. Ornidazol : 2x1 gr/hr, anak ; 50 mg/kgBB/hr = 3 hr
. Tinidazol : 2 gr dosis tunggal = 2-3 hr
. Seknidazol : 3x500 mg, anak ; 25 mg/kgBB = 3 hr
(hati 5 -10 hr)
• Clefamid : 3x500 mg = 10-20 hr
Ra noCenter 23

Rhizopoda
Pencegahan
Perseorangan :
. Menghindari pencemaran makanan/minuman oleh
lipas, lalat, tikus
. menjaga kebersihan perseorangan dan peralatan
masak.

Masyarakat:
• pengobatan para carrier,
• sumber air bersih dan bebas pencemaran tinja
• pembuangan tinja yang baik
. tidak menggunakan pupuk tinja
RanoCenter 24

Rhizo
poda
 25
RanoCenter
v J Entamoeba histolitica
Ciliata Patogen

■ Species dari kelas Ciliata yang bersifat

patogen adalah Balantidium coli

RanoCenter 26
 Penyebab penyakit -> balantidiasis, ciiiate
dysenteri
■Distribusi geografik : kosmopolit
Cvsls

■Hospes : usus besar (manusia, babi &

kera)
■Reservoir host: babi

RanoCenter 27
■Tropozoit :
-Lonjong, 60-70 x 40-50 p.
-Tubuh tertutup silia, peristoma (sitostoma +)
-Usus (-), Cytopyge (+)
-Inti 2 (makro & mikronukleus)

■ Kista :
-Bulat, 50-60 p
-Sitoplasma granuler, terdapat makro &
mikronukleus, dinding kista 2 lapis
■ Reproduksi: binary transverse fission &
Konjugasi
■ Infeksi : tertelan kista cemaran tinja babi

RanoCenter 28
 trophozoite

maN

The cysl is thfl :ntectiOus

slage and ■ 5 acquire;: by
Some IrophDzniles invade
the ihasl Ih.'ough ingeshan
of contaminated food or i !.■ wall of the colon
water

A- Infective Stage

A Diagnostic Sia^e

Trophozoite
 PATOLOGI & GEJALA KLINIK

• usus (colon) mengalami ulserasi

rdarahan & pembentukan lendir pada tinja penderita

Diagnosis Pemeriksaan Tinja

mikroskopis

Golongan : diiodohidroksikinolin
(Carbarson) & Oksitetrasiklin
Pengobatan

Epidemiologi :
• Pada manusia frekuensi rendah,
• Frekuensi pada babi tinggi berkisar antara 63 - 91%.
• Babi mengandung B.coli (EP&BWJar pada manusia) & B.suis,
Flagellata Patogen

■ Species dari kelas Flagellata patogen

adalah
■ Giardia lamblia
■ Trichomonas vaginalis
■ Trypanosoma sp
■ Leishmania sp

RanoCenter 31
rypanosoma gambiense
Trypanosoma rhodesiense
Trypanosoma cruzi
Leishmania donovani
Leishmania trofica
Leishmania braziliensis
2
Flagellata Usus
■ Giardia lamblia
■ Chilomastix mesnilli
■ Trichomonas hominis
Flagellata Atrial
■ Trichomonas tenax
Flagellata Genital
■ Trichomonas vaginalis

■ Stadium : tropozoit & kista (kecuali Trichomonas).

RanoCenter 33
Trichomonas vaginalis
Morfologi umum
■ Bentuk tropozoit
■_|MJ lirip buah pir (13-18 p).
■ Ininti: sebuah, dibagian anterior
Flagel: antarior 4 buah, posterior 1 buah
Penyakit:
■ Vaginitis
■ Uretritis

■ Prostatitis vesicalis

Gejala Klinis
■ Gatal & panas di vagina
■ Fluor albus
 Trichomonas vaginalis

Penularan :
• Persetubuhan
• Kontak langsung
• Melalui alat-alat toilet

Diagnosis
• klinis
• Mikroskopis :
• sekret segar vagina (flour)
• Biakan sekret

Pengobatan :
Metronidazol, Tinidazol,
Seknidazol, Nimorazol
Ornidazol
Giardia lamblia

Penularan
• Mulut, stadium infektif kista

Gejala Klinis
• Umum : demam, anemia, alergi
• Enteritis kronis
• Kolisistopati kronik

Diagnosis
• Pemeriksaan tinja
• Intubasi doudenum

Pengobatan
• Metronidazol
• Tinidazol
• chloroquine
< y sis
Sporozoa Patogen

Species dari kelas Sporozoa patogen

yang umumnya menyebabkan
penyakit di Indonesia adalah
Plasmodium falcifarum
Plasmodium vivax
Plasmodium malariae
Plasmodium ovale
Toxoplasma gondii 38
RanoCenter
 Presiden RI : Ir. Soekarno
• Paludism (Prancis)
12 Nop 1959 Penyemprotan
• Latin : mal (buruk) & aera (udara)
• Rawa-rawa Roma awal abad XIX massal -> Program
• 1.5 - 2.7 juta (mortalitas dunia)— Pembasmian di Indonesia.

Plasmodium manusia :
1. Plasmodium vivax malaria tersiana benigna
2. Plasmodium faisifarum malaria tersiana maligna (trofica)
3. Plasmodium maiariae malaria Quartana
4. Plasmodium ovale malaria tersiana ovale
i
® /,
Penularan
il 1. Alamiah ^ Sporozoit terinfeksi melalui vektor Anopheles sp
2. Non Alamiah
a. Bawaan ^ transplasenta bumil
b. Mekanik ^ transpusi darah / jarum suntik
c. Oral ^ terutama pada burung (P.galignasium, Prelection,
P.knowlesi)
RanoCenter 39

Sporozo
Pre demam : merasa lemah, sakit kepala, tdk napsu
makan, mual.
Paroksisme : demam interval tertentu diselingi periode
laten bebas
• Cold stage : menggigil, gigi gemeretak, nadi cepat tapi
lemah, bibir/jari (sianostik), kulit kering & pucat,
muntah-muntah, kejang (anak2) — 15’ - 1 jm
• Hot stage/demam : kepanasan, muka merah, kulit
kering seperti terbakar, sakit kepala meningkat, enek &
sering muntah, nadi kuat, merasa haus, suhu up 41oC -
--2 --6 jam
Penyebab : schizogoni

RanoCenter

Sporozo
Schizogoni
# P.vivak & P.ovale : 48 jam (interval demam 3
hari/tertiana)
# P.malariae : 72 jam (4 hari/kuartana)
# P.falcifarum : idem vivak & ovale (interval
demam tdk jelas)
Relaps ± 8 mg setelah serangan pertama : short term
relaps/rekrudensi

Relaps > 24 mg setelah serangan pertama : long term

relaps/rekurensi
• Sweating/berkeringat : banyak sekali, suhu turun
(dibawah normal), dpt tidur nyenyak, lemas bangun
tidur — 2 - 4 jam
RanoCenter 42
 Anemia
■v-j
• Derajat infeksi
• Spesies malaria
• Gizi & kronisitas
• Penghancuran rbc
(berisi prst or not)
• Reduced survival time
• Diseritropoesis

Splenomegali Black Water Fever

• splenomegali
• Tdk khas
• Ikterus
• Bersifat reversible
• anemia progressif
• penting dalam epidemiologis
• nadi cepat
• urin merah tua
Gejala falcifarum berat :
Hyperparasitemia > 5% (rbc)
Kesadaran menurun tanpa sebab lain
Anemia berat (Hb < 7 gr % Malaria
Ikterus (Bilirubin darah > 50 mmol/l Cerebral
Gagal ginjal (creatinin serum > 3 md/dl
Hypertermia > 39oC & shock

RanoCenter 43

Sporozo
 A = iinfeciive Stag.*

A" Diagnostic $4age Human Livet Stages

SIKLUS HIDUP
Liver cell ■ ■pin,Inflfrtled

MtlSqiJltO
PLASMODIUM «- V'- r " ■
> iwer can

FtUOtlJ

oocyi
a blood ny;;Ll
□
*
._> Release oP lirwtt uorororoti Esioefylhnocytic Cycle
m Oacypi
Rup’IuiGd schugnt

V£> * * * ,
‘vV/.V SchiEon1:
r;
-. *is.*f* *

Q
SpwMonic Cycle-
H.im jii Blood Stagoe
hn.v.dhj.t-
IrOphdzgh
®Oc*in?Cr
mnp
. ^ :r^| laV-fri
5*aa<

\
a blood meal
linowl:) '
"N^i
Macrog^mclOCyiC:
□ S
r rylhrocylic Cytf* Vatiirr:/?
Irophflzoie
fc.
Schizont hzti :
/ • p.f= 40.000
Mitrogarndr nnloi n;
* rH-* 11
maeregart^M Q*
©*“
mjapfrytii Ruplured™
Erf1»3cMalwt
sohczonL #*'#
'-M • P.v = 10.000
(riwroganrelocyle \l*»#
• P.m = = 2.000
- JL
t? * 5cni;onl A
o
Gamclonlc^A

P L Vii a
G^irndocytC^ • P.o = 15.000
PlfkjlAif '
P iT;.Ti'.ir.-.w>

Inkubasi Schizont Rbc

Spesies Intrinsik Ekstrinsik Sporulasi • P.faisifarum: 24
• P.faisifarum 5,5 - 7 hr 10 - 12 hr 24 jam • P.vivax 16
• P.vivax 6 - 8 hr 8 - 11 hr 48 jam • P.maiariae 8
• P.maiariae 13 - 16 hr 14 til- 72 jam • P.ovaie 12
• P.ovaie 9 hr 15 hr 48 jam Sporozoa
 DIAGNOSIS LABORATORIUM
Mikroskop Cahaya Terang
Sediaan darah tebal dan tipis dg pewarnaan Giemsa
Utk kebutuhan survey (ACD),
Passive Case Detection (PCD)
semikuantitatif (hitung parasit).
- = jml parasitx8000 leu:hit.Leu (200)

Mikroskop Lainnya
- QBC = Quantitative Buffy Coat dg pulasan acridine
amoeba histolitica

orange (mikroskop fluoresensi)

- Kawamoto = SD + acridine orange ;
(mikroskop cahaya halogen)

Non Mikroskop;
Dip-stick (imuno-enzymatic) & Deteksi DNA/RNA
Ra noCenter 45
Pelaporan malaria
Epidemiologis :
- F = (ring falcifarum)
- F+g (ring+gametosit P. falcifarum)
- Fg (gametosit falcifarum),
- V (vivax), M (malariae),
- neg (-) & Mix (campuran)
Semikuantitatif =
SD TEBAL ; PERBESARAN 500/600 PADA 100 LP (0,20 ul)
■ + = 1 - 1 0 parasit/ 100 LP
■ ++ = 11 - 100 parasit/ 100 LP
■ +++ = 1 - 1 0 parasit/ 1 LP
■ ++++ = > 10 parasit/ 1 LP
■ +++++= > 100 parasit/ 1 LP
Kuantitatif = parasit/ul darah

RanoCenter 46
 CIRI KHAS PARASIT MALARIA SD TEBAL

Kualitas pewarnaan SD :
Plasmodium Ciri-ciri mikroskopis
Makroskopis
falsf :arum ■ Gametosit berbentuk pisang • SD jernih & transparan
■ Star in the sky • Warna kombinasi :
■ Balon merah di sisi luar gametosit merah, ungu & biru

viva < Mikroskopis

■ sitoplasma ameboid • latar jernih, biru pucat,
x
■ Ghost cell pucat kemerahan.
malariae ■ Schizont rosset • benda sel kontras
• membran Wbc masih
■ tropozoit kecil, bulat kompak
dapat dilihat.
dengan pigmen menumpuk. • Bersih dari partikel

• Kualitas stock Giemsa

• Kualitas pengencer • Kebersihan SD
• kepekaan larutan giemsa • Jangan sampai SD lepas
• Lama reaksi pewarnaan • Sesuai prosedur
• Kualitas pembuatan SD
Ranocenter 47

Sporozo
 Toxoplasmosis

Merupakan penyakit infeksi yang

menyerang binatang dan manusia yang
disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii

RanoCenter

Sporozo
 Prevalensi Toxoplasmosis

Indonesia : 2-51.0%

Jakarta : 61,6% Jogyakarta : 55,4%

Bandung : 74,5% Denpasar : 23,0%
Surabaya : 55,5% Semarang : 44,0%

RanoCenter
Sporozo
Distribusi geografik : kosmopolit:
Hospes : kucing & Intermediate host
manusia

Morfoloai
■ Bentuk : tropozoit, kista & ookista
■ ekstraseluler: bulan sabit (satu ujung
runcing),
2 x 4-6 p, Inti satu dibagian tumpul
■ Intraseluler: Bulat atau lonjong

RanoCenter 50
Sporozo
 A Tissue
Cysts

Both oocysts and tissue cysts transform

into tachyzoites shortly after ingestion.
Tachyzoites localize in neural and
muscle tissue and develop into tissue
Kista T.gondii
cyst bradyzoites. If a pregnant woman
becomes inrected. lactiyzoites can infect
the fetus via the bloodslream.

A - TnFective Stage
A= Diagnostic Stage
A
Serum
CSF

51
Cara Penularan Pada Manusia :

Toxoplasmosis Kongenital
- Awal kehamilan ; keguguran
- Akhir bulan kehamilan
- Nifas : melalui ASI
Acquired toxoplasmosis
- Makanan (dagina, susu sapi, telur unggas):
pseudokista infektif
- Udara : pada kasus pneumonitis toxoplasmosis
(droplet)
- Kulit: jaringan atau ekskret binatang kucing,
anjing, babi /rodent

RanoCenter 52
Proses Infeksi
■ Fase Primer (parasitemia) : toxoplasma
berkembang biak merusak sel-sel tubuh yang
diserang.

Fase Sekunder (produksi antibodi): imunitas

tubuh (humoral) menyebabkan penghancuran (lisis)
tropozoit dalam tubuh kecuali dibagian tubuh yang
hanya sedikit mengandung antibodi (otak & mata)
parasit tetap berkembang biak

Fase Tersier (fase kronis/pembentukan kista) : kita

menetap dlam otot neuraksis, kista yg pecah
menyebabkan inflamasi lokal & reaksi
hipersensitivitas.
RanoCenter 53
 Gejala Klinis

Toxoplasmosis kongenital (berat):

menimbulkan kematian — tersebar luas di organ
& susunan syaraf
Trimester kehamilan ; ensefalomeilitis,
hidrosefalus, kalsifikasi cerebral/karioritinitis
Cvsls

Kelainan sistem limfatik : demam disertai

limfadinitis (5 - 15 th)
Kelainan kulit: ruam makulapapuler
Paru : pneumonitis interstisial
Acquired toxoplasmosis (Ringan) : Terkadang
dapat menimbulkan kecacatan

54
 Wanita haH$
YANG TERKENA INFEKSI
TOXOPLASMA

JANITI

Keterbelakangan mental Kerusakan organ tubuh

Keruskan mata/telinga Janin lebih berat, bila infeksi
Kejang-kejang Pada kehamilan muda.
Ensefalitis Insiden : 0,2 - 7/1000 lahir
RanoCent
Prognosis

• Bayi; umumnya fatal (ibu asimtomatik)

Anak lebih besar & dewasa ; tergantung

jenis organ
Infeksi pranatal tdk mematikan : anak cacat
permanen
Dewasa : asimtomatik

RanoCenter 56
Pengobatan

Dewasa kombinasi obat digunakan

Pirimetamin :
• 50 mg/oral, diikuti 6 jam ; 25 mg HI
• 25 mg/oral/hari selama 13 hari

Sulfadiasin :
• Dosis awal 2 gr
• 4x1 gr/h — 14 hari

RanoCenter 57
Ra noCenter