Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PLI


Program Pengalaman Lapangan Industri (PLI) merupakan suatu kegiatan

intra kurikuler dengan bobot 6 sks yang berlaku bagi seluruh mahasiswa Akademi

Komunita Negeri Lahat (AKNL). Program ini dinyatakan dalam mata kuliah

Pengalaman Lapangan Industri atau Praktek Industri ataupun Kerja Praktik

( tergantung progrm studi). Mata kuliah tersebut diambil di semester IV.


Kegiatan Pengalaman Lapangan Industri berlangsung minimal 3 bulan di

perusahaan/industri yang bertujuan untuk mendapatkan dan menambah

pengetahuan praktis di lapangan/industri, melatih sikap dan etos kerja mahasiswa

sebagai calon tenaga kerja profesional yang siap kerja, serta mampu membahas

suatu topik yang ditemui dilapangan melalui metode penelitian kedalam bentuk

suatu laporan Pengalaman Lapangan Industri/Proyek Akhir, sehingga akan

memantapkan dan melengkapi kompetensi mahasiswa.

a. Tujuan Pengalaman Lapangan Industri

1. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (sks) yang harus

ditempuh sebagai persyaratan akademis di jurusan Teknik Elektro

PLTU AKNL.

2. Mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan, kemampuan dan

profesi melalui penerapan ilmu, latihan kerja, dan pengamatan teknik

yang diterapkan di PLTU Keban Agung 2x135 MW.

3. Memupuk sikap dan etos kerja yang baik seorang

mahasiswa, sebagai calon tenaga kerja profesional yang

1
2

siap kerja serta mampu menemukan solusi dari

berbagai kasus yang ditemui di lapangan.


4. Mampu menulis suatu Laporan yang berisi pengetahuan

dan pengalaman lapangan yang diperoleh melalui suatu

pengamatan yang diangkat sebagai studi kasus.

5. Mengembangkan hubungan baik antara pihak perguruan tinggi dengan

industri.

B. Deskripsi Perusahaan
1. Sejarah PT. Priamanaya Energi

Sumber : Dokumentasi Perusahaan (2016)

Gambar 1. PLTU Keban Agung

2X135
PT. Priamanaya energi MWperusahaan swasta nasional yang
adalah

memiliki Izin Usaha Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa

Kebur Kecamatan Merapi Barat Kabupaten lahat Provinsi Sumatera

selatan. Bekerjasama dengan pemerintah maupun swasta, Priamanaya

memiliki sejarah panjang di bidang pembangkit listrik dan perangkat

kelistrikan di tanah air. Spesialisasi yang dimiliki terdapat di kompetensi


3

teknik dan manajemen ketenagalistrikan. Seperti halnya perencanaan,

pembiayaan, pembangunan hingga operasionalisasi dari proyek.

Sementara itu, sebagai Perusahaan Listrik Swasta (Independent Power

Producer/IPP) yang memegang power purchase agreement (PPA) dari

pemerintah, Priamanaya saat ini telah mengelola PLTP Sibayak (2 x 5,65

MW) dan membangun PLTU Keban Agung (2 x 135 MW). Selain itu,

Priamanya juga menangani proyek renovasi dan peremajaan pembangkit

listrik.

Guna memenuhi kebutuhan tenaga listrik PLN Wilayah S2JB

(Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu), PT. Priamanaya Energi telah

memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Keban

Agung, berkapasitas 2 x 135 Megawatt (MW). Pembangunan PLTU mulut

tambang ini menelan biaya investasi sebesar USD 310 juta, berikut

jaringan transmisi 150 Kilovolt (KV) sejauh 20 kilometer. Harga jual

listrik PLTU Keban Agung ke PLN adalah USD 5 sen per KwH.

Dijadwalkan, proyek IPP (Independent Power Producer) ini mulai

beroperasi secara komersial pada 2012. Pembangkit listrik yang ada

menggunakan bahan bakar batubara yang diperoleh dari pertambangan

batubara di Lahat yang dimiliki oleh Priamanaya Energy. Pasokan

batubara berasal dari Kuasa Pertambangan (KP) PT. Priamanaya Energi

dan PT. Dizamatra Powerindo yang memiliki cadangan batubara sebesar

280 juta ton.

2. Tujuan Proyek
4

Tujuan dilakukannya Pembangkitan Listrik di PLTU Keban Agung

2x135 MW adalah:

a. Memanfaatkan potensi sumber daya manusia dengan memperhatikan

aspek keselamatan kerja dan lingkungan.


b. Membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar pembangkit sehingga

pengangguran dapat dikurangi.


c. Mendapatkan keuntungan dengan harga jual listrik PLTU Keban Agung

ke PLN adalah USD 5 sen per KwH.


d. Meningkatkan pendapatan daerah Desa Kebur, Kecamatan Merapi

Barat Kabupaten Lahat.


3. Manfaat Proyek

Adapun manfaat yang didapatkan dari kegiatan

pembangkit listrik PLTU Keban Agung 2x135 MW adalah:

a. Menambah devisa negara dari sektor penerimaan Pajak.


b. Menambah pendapatan daerah Kebur Kecamatan Merapi

Barat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan.


c. Mengurangi pengangguran karena akan terbukanya

lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.

4. Visi dan Misi PT. Priamanaya Energi

Sesuai dengan komitmen untuk mengembangkan bisnis dan

meningkatkan kepercayaan mitra kerja Priamanaya Djan International

berupaya meningkatkan kinerja operasional dan menerapkan prinsip-

prinsip bisnis yang selama ini terbukti berjalan dengan baik .


5

Visi dari PT. Priamanaya Energi yaitu Menjadi

Perusahaan Yang Profesional dan Handal Di

Bidangnya serta didalam menjalankan roda bisnisnya

berprinsip Menjadi Yang Terbaik Bukan Yang

Terbesar.

Sedangkan misi dari PT. Priamanaya energi yaitu

demi kepentingan mittra kerja , integritas menjadi

tanggung jawab dan menjadi prioritas yang tertinggi

melebihi lainnya. Untuk itu konsolidasi ke dalam terus

dilakukan oleh PT. Priamanaya demi meningkatkan kinerja

dan keprofesionalitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki

peran serta karyawan dalam mewujudkan misi luhur

tersebut sangat menentukan. Karyawan tidak cukup hanya

loyal dan berdedikasi tinggi saja tetapi juga profesional.

Profesional dalam arti mempunyai keahlian dan rasa

tanggung jawab yang besar.

Namun hal tersebut harus ditunjag pula dengan

suasana kerja yang tentram, bergairah dan berdisiplin

serta terjalinnya hubungan kerja yan harmonis dari

segenap unsur didalam perusahaan untuk dapat

menciptakan dan membina suasana kerja yang demikian,

diperlukan adanya suatu peraturan yang memuat garis


6

garis besar kebijaksanaan perusahaan. Peraturan yang

berfungsi sebagai penutun terwujudnya perilaku yang

benar sebagai layaknya seorang anggota keluarga

perusahaan. Peraturan yang memberikan kepastian akan

hak dan kewajiban dari karyawan maupun perusahaan.

Perusahaan yang sekaligus mempersatukan semua

kepentingan dari berbagai pihak yang terlibat didalam

usaha perusahaan.

5. Keselamatan Kerja PT. Priamanaya Energi (K3)

Pada sebuah perusahaan baik yang berskala Nasional maupun

Internasional tidak pernah terlepas dari yang namanya K3, dimana K3

mengatur atau menjadi pedoman baik bagi perusahaan sendiri maupun

bagi karyawan perusahaan guna meningatkan kesadaran dan kepedulian

akan melindungi diri sendiri dari bahaya didalam bekerja yang sewaktu-

waktu dapat menimpa. Maka untuk itu semua perusahaan memiliki

peraturan mengenai Keselamatan Kerja (K3) sendiri, yang sangat ketat

dimana jika ada yang melanggar mendapatkan hukuman atau sanksi.

Begitu juga dengan PT. Priamanaya Energi memiliki Keselamatan

Kerja (K3) sendiri, dimana K3 pada PT. Priamanaya Energi dapat dibagi

menjadi 2 kelompok, yaitu : K3 untuk lingkungan dan K3 untuk para

pekerja atau karyawan.


7

K3 untuk lingkungan pada PT. Priamanaya Energi dapat berupa

pengolahan limbah, dimana untuk pengolahan limbah yang semuanya

sudah dtentukan dan diatur didalam UU maupun PP. Salah satu contoh PP

mengenai limbah B3 yaitu yang dimuat dalam PP No. 74 Tahun 2001

dimana berisi pengklasifikasian atau pengelompok jenis limbah B3, ada

juga UU RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya

Dan Beracun, dan masih banyak lagi menegenai K3 untuk lingkungan.

Untuk lebih jelasnya lagi penulis melampirkan halaman PROCEDURE

PENGOLAAN LIMBAH B3 yang pembaca dapat lihat sendiri mengenai

K3 untuk lingkunagan.

Sementara untuk K3 pekerja atau karyawan, perusahaan sudah

membuat peraturan-peraturan, dimana peraturan tersebut bertujuan untuk

keselamatan dan kesehatan pekerjanya didalam menjalankan atau

melaksanakan kegiatannya. Jika peraturan tersebut dilanggar maka

karyawan atau pekerja akan diberikan sanksi atau hukuman yang sudah

ditetapkan oleh perusahaan.

Baik keselamatan dan kesehatan di mulai dari pekerja maupun

lingkungan perusahaan benar-benar memikirkan keseriusan, sehingga

untuk K3 sangat diutamakan.

C. Deskripsi Kegiatan Industri


PT. Priamanaya Energi adalah perusahaan pembangkit listrik dengan

menggunakan tenaga uap sebagai pembangkitnya (PLTU keban agung 2x135

MW). Pada pembangkit listrik PT. Priamanaya Energi siklus yang dipakai
8

menggunakan siklus tertutup. Siklus tertutup adalah suatu siklus dengan

pengambilan air dari sungai kemudian air tersebut digunakan untuk keperluan

boiler serta keperluan pemakaian sehari-hari, kemudian air tersebut mengalami

proses sirkulasi dan tidak dikembalikan lagi ke sungai.

PT. Priamanaya Energi tidak hanya perusahaan yang bergerak pada

pembangkit listrik (power plant) saja, akan tetapi PT. Priamanaya Energi juga

bergerak dibidang penambangan batubara. Proses penambangan batubara itu

sendiri dikerjakan oleh PT. Dizamatra Powerindo yang merupakan bagian dari PT.

Priamanaya Energi. Penambangan batubara pada PT. Dizamatra Powerindo

bertujuan untuk mensuplai sendiri bahan bakar yang diperlukan untuk

pembakaran boiler PLTU Keban Agung 2x135 Mw. Sehingga PT. Priamanaya

Energi tidak memerlukan lagi pensuplaian atau pemasokan batubara dari

perusahaan lain.

Proses konversi yang terjadi pada PT. Priamanaya Energi dari batu bara

hingga menjadi uap gas, masing-masing memiliki proses atau sering disebut juga

dengan siklus tersendiri. Dimana siklus tersebut menjelaskan masing-masing

proses yang terjadi seperti proses batu bara mentah menjadi serbuk-serbuk batu

bara yang digunakan untuk pembakaran boiler, dan ada juga proses dari air sungai

menjadi air demin (air tanpa kadar oksigen), dan masih banyak lagi. Berikut

gambaran proses konversi energi yang terjadi pada PT. Priamanaya Energi,

dimana cara pengolahan sumber daya alam mentah diubah menjadi uap gas yang

bertekanan tinggi, kemudian uap gas tersebut digunakan untuk menggerakkan

turbin.
9

Sumber : Dokumentasi Perusahaan (2016)

Gambar 2. Proses konversi PLTU Keban Agung 2x135 Mw


Pada gamabar 2. adalah proses perubahan/konversi pada PLTU, dimana

masing-masing proses memiliki siklus tersendiri. Masing-masing siklus tersebut

terbagi menjadi : siklus air dan uap, siklus udara dan flue gas (gas buang), siklus

bahan bakar (COAL & LFO), dan siklus air pendingin. Berikut pembagian dari

siklus yang ada di PT. Priamanaya Energi.


1. Siklus Air dan Uap

Sumber : Dokumentasi Perusahaan (2016)

Gambar 3. Siklus Air dan Uap


Sistem Siklus Air Dan Uap bisa di lihat dari gambar diatas, di

mana sumber air yang di pakai untuk keperluan PLTU diambil langsung
10

dari sungai Lematang, kemudian air tesebut di alirkan dan di proses pada

water treatment plant. Water treatment plant tersebut merupakan tempat

proses pengolahan air dari sungai, dimana air tersebut dibersihkan,

dibuang semua kotoran kotoran kemudian air menjadi bersih. air tersebut

di tampung pada sebuah tangki yang disebut dengan fresh water tank.

Dari fresh water tank air tersebut dialirkan lagi menuju tempat

yang di beri nama raw water, pada raw water tersebut air yang masih

mengandung oksigen di ubah menjadi air demin (air yang sudah di campur

dengan bahan kimia dengan tujuan menghilangkan kadar oksigennya) di

mana proses perubahan air biasa menjadi air demin sering disebut dengan

demineralization train setelah air tersebut di ubah menjadi air demin, air

itu di simpan lagi pada tangki yang bernama demineralized water storage.

Tujuan mengubah air biasa menjadi air demin karena pada air biasa

mengandung oksigen, oksigen merupakan salah satu penyebab terjadinya

korosi.

Setelah air biasa sudah menjadi air demin air tersebut dialirkan ke

dalam kondensor dengan tujuan sebagai pendingin, air demin tersebut

kemudian dialirkan kembali dengan menggunakan mesin pompa, (air

sudah megalami perubahan suhu sebesar +/- 40 C), kemudian suhu air

tersebut di panaskan lagi menggunakan alat yang bernama heater sampai

menghasilkan suhu +/- 109 C, setelah air tersebut mendapatkan hasil suhu

yang pas kemudian di salurkan lagi dan masuk ke suatu alat yang bernama

Deaerator.
11

Setelah dari deaerator air di pompa keluar lagi menuju heater,

sebelum masuk ke dalam heater air sudah mengalami kenaikkan suhu lagi

sebesar +/- 142 C, tetapi panas suhu tersebut belum memenuhi standar

yang di perlukan oleh boiler, untuk memenuhi standar yang di butuhkan

boiler suhu air tersebut di panaskan lagi dengan menggunakan heater,

sehingga suhu yang di hasilkan akan menjadi sebesar +/- 251 C.

Kemudian setelah air tersebut sudah mencapai suhu standar yang

diperlukan air tersebut baru di masukkan ke dalam boiler. Pada gambar 2

bisa diliat aliran air yang masuk sampai dengan boiler merupakan proses

dari siklus air.

Sementara yang dinamakan dengan siklus uapnya sendiri pada

gambar 3 adalah lanjutan atau keluaran yang di hasilkan oleh boiler

yang berupa uap kemudian uap tersebut di gunakan untuk memutar

turbine, sehingga turbine dapat berputar dan di gunakan untuk

menggerakkan generator.

2. Siklus Udara Dan Flue Gas


12

Sumber : Dokumentasi Perusahaan (2016)

Gambar 4. Proses Siklus Udara dan Gas Buangan (Flue Gas)

Siklus udara dan flue gas di PLTU Keban Agung 2x135 MW

merupakan siklus pemakaian udara pada boiler dan udara buangan yang

berasal dari boiler. Pada gambar 4. Dapat dilihat bahwa udara yang

masuk disuplai dari dua kipas yaitu Primary Air Fan (PA Fan) dan (FD

Fan). Untuk PA Fan udara yang di salurkan sebelum masuk ke dalam

boiler, udara tersebut masuk ke dalam pulverizer (coal mill) dengan tujuan

supaya coal (batu bara) yang sudah di hancurkan menjadi butiran debu di

tiupkan ke dalam furner/boiler. Jadi dapat dikatakan bahwa fungsi dari PA

Fan yaitu untuk membawa butiran debu batu bara ke dalam furner stau

boiler.
13

Sumber : dokumentasi penulis (2016)

Gambar 5. Pa Fan (Primary Air Fan)

Sementara udara pada FD Fan merupakan udara yang memiliki suhu

dingin, udara yang memiliki suhu dingin ini perlu di panaskan dengan

menggunakan heater, sehingga udara yang lewat dari heater merupakan

udara panas. Setelah udara menjadi panas, udara tersebut di salurkan ke

dalam boiler, guna untuk membantu tekanan atau pressure pada boiler.

Jadi dapat dikatakan bahwa FD Fan merupakan kipas pembantu untuk

menaikkan tekanan pada boiler.

Sumber : dokumentasi perusahaan (2016)

Gambar 6. Id Fan (Induced Draft Fan)


14

Tidak hanya udara masuk saja yang ada, tetapi juga terdapat udara

yang keluar. Udara keluar tersebut juga di bantu oleh sebuah kipas yang di

sebut dengan ID Fan. Sebelum udara itu dibuang atau di lepaskan keudara

melalui chimney, udara tersebut harus di filter terlebih dahulu, hal itu di

lakukan karena sisa pembuangan udara pada boiler mengandung polusi

yang dapat mencemarkan udara dan lingkungan.

3. Siklus Bahan Bakar (COAL and LFO)

Sumber : Dokumentasi Perusahaan(2016)


Siklus Bahan Bakar (COAL & LFO) merpuakan suatu siklus di
Gambar 7. Proses Siklus Bahan Bakar
mana bahan bakar yang digunakan untuk pembakaran pada boiler tidak

hanya menggunakan batubara, tetapi juga menggunakan bahan bakar solar.

Bahan bakar solar di sini digunakan sebelum bahan bakar batu baranya di

masukkan ke dalam boiler. Bisa di lihat pada gambar 7. Untuk bagian

atasnya merupakan penyaluran bahan bakar coal atau batubaranya,

sedangkan bagian bawahnya merupakan penyaluran bahan bakar solarnya.


15

Secara singkat urutan atau proses untuk penyaluran bahan bakar

solarnya, yaitu yang awalnya solar di dapat dari truk atau pertamina

ditampung pada sebuah tangki yang di sebut dengan fuel oiltank.

Setelah dari fuel oil tank, solar tersebut di salurkan menggunakan pompa

menuju furnace pada boiler. Solar di masukkan ke dalam boiler

menggunakan alat yang biasa di sebut dengan injection.


4. Siklus air pendingin

Sumber : Dokumentasi Perusahaan (2016)

Siklus airGambar
pendingin di PLTU
8. Proses Keban
Siklus Agung 2x135 MW, memiliki
Air Pendingin

kesamaan proses dengan yang dimiliki oleh proses siklus air dan uap.

Hanya saja untuk siklus air pendingin disini pembedanya adalah dari

kegunaan dan fungsi dari airnya sendiri. Dimana airnya itu digunakan

sebagai pendingin peralatan. Untuk proses siklus air pendingin masih

menggunakan air demin, hal itu dikarenakan dengan pengguanaan air

demin membuat masa pakai (umur ) suatu mesin khususnya disini cooling

tower memiliki masa pakai yang panjang dan membuat cooling tower

tersebut tahan anti korosi meskipun terkena air. Karena air demin adalah
16

air yang sudah dicampur dengan zat kimia dan dihilangkan kandungan

oksigennya.

Proses siklus air pendingin, mula-mula air demin yang sudah

disimpan pada tank dialirkan menuju cooling tower, kemudian air tersebut

dialirkan lagi masuk kedalam turbine, guna air demin itu sendiri untuk

pendinginan dari turbine. Setelah dari turbine kemudian air demin itu

dikembalikan lagi ke cooling tower dan begitu proses seterusnya. Proses

ini disebut dengan sirkulasi, dimana pada proses sirkulasi air yang sudah

dipakai masih dapat dimanfaatkan kembali. Pada gambar 9. diatas dapat

dilihat proses aliran air tersebut mengalir.


5. Sistem kelistrikan

Sumber : Dokumentasi Perusahaan (2016)

Gambar 9. Sistem Kelistrikan PLTU Keban Agung 2x135 MW


Pembangkit listrik tenaga uap keban agung menghasilkan energi

listrik sebesar 2 x 135 mw yang berasal dari proses konversi energi

thermal yang dihasilakan oleh Putaran turbin uap yang dikopling


17

dengan poros Generator, akan menghasilkan tenaga listrik 13.8 Mw,

yang sebagian dipakai untuk pemakaian sendiri melalui Auxiliary

Transformer dengan tenaga listrik pertama sebesar 13.8 M diturunkan

dengan trafo step down ke 6,3 Mw sedangkan selebihnya dinaikkan

tegangannya sesuai kebutuhan dengan Trafo Utama/Main

Transformer sebesar 13.8 Mw ke 150 Mw Selanjutnya, tenaga listrik

150 Mw tersebut dihubungkan oleh PMT/Breaker ke Switch Yard yang

paralel dengan transmisi untuk disalurkan ke gardu induk Tragi

Lahat .

6. Sistem Proteksi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)


Suatu sistem proteksi pada umumnya dibagi dalam dua kelompok,

yaitu :
a. Pengaman Utama

Merupakan sistem proteksi yang diharapkan segera bekerja jika terjadi

kondisi abnormal atau gangguan pada daerah pengamanannya. Contoh :

Relai Jarak pada proteksi SUTT.

b. Pengaman Cadangan

Diperlukan apabila pengaman utama tidak dapat bekerja atau

terjadi gangguan pada sistem pengaman utama itu sendiri.

Dibagi menjadi :

1) Sistem proteksi cadangan lokal (local back up protection

system)
Pengaman cadangan lokal adalah pengamanan yang

dicadangkan bekerja bilamana pengaman utama yang sama gagal

bekerja. Contohnya : penggunaan OCR atau GFR.


18

2) Sistem proteksi cadangan jauh (remote back up protection

system)

Pengaman cadangan jarak jauh adalah pengamanan yang

dicadangkan bekerja bilamana pengaman utama di tempat lain

gagal bekerja. Contoh : zone-2 dan zone-3 rele jarak pada proteksi

SUTT.

D. Perencanaan Kegiatan PLI


Sebelum melakukan kegiatan PLI mahasiswa diharuskan membuat

proposal yang akan diajukan ke perusahaan/industri ,serta membuat perencanaan

kerja, adapun jadwal perencanaan kegiatan PLI dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel 1. Perencanaan Kegiatan PLI

Perencanaa kegiatan
Februari
No Kegiatan
Minggu ke-
1 2 3 4
1 Orientasi lapangan
2 Pengambilan data
3 Penyusunan laporan

E. Pelaksanaan Kegiatan PLI


Kegiatan praktek lapangan industri dilaksanakan di PT. Priamanaya Energi

(PLTU Keban Agung 2x135 MW) dimulai dari tanggat 1 februari sampai dengan

tanggal 27 februari 2016. Pelaksaan kegiatan PLI dapat dilihat pada tabel berikut

ini :

Tabel 2. Pelaksanaan Kegitan PLI

No Hari /Tanggal Uraian Kegiatan


Kedatangan di PLTU dan pembahasan
1 Senin, 01 februari 2016
tentang relai
19

2 Selasa, 02 februari 2016 Observasi lapangan


3 Rabu, 03 februari 2016 Observasi tentang conveyor dan boiler
4 Kamis, 04 februari 2016 Pengambilan data
Pengenalan alat-alat pendukung pada
5 Jumat, 05 februari 2016
boiler

6 Sabtu, 06 februari 2016 Belajar mandiri (pengambilan data)

7 Selasa, 09 februari 2016 Belajar mandiri (pengambilan data)

Pengenalan turbin generator, control


8 Rabu, 10 februari 2016 room, panel DCS, main trafo dan
conveyor step 3
Pengenalan PLTU secara umum dan
9 Kamis, 11 februari 2016 pembahsan judul proposal masing-
masing mahasiswa

10 Jumat, 12 februari 2016 Belajar mandiri (pengambilan data)

11 Sabtu, 13 februari 2016 Observasi lapangan dan pretest

12 Senin, 15 februari 2016 Pengambilan data

13 Selasa, 16 feberuari 2016 Pengambilan data untuk proyek akhir

14 Rabu, 17 februari 2016 Menyusun proyek akhir

15 Kamis, 18 februari 2016 Melengkapi data untuk proyek akhir

Belajar mandiri dan melanjutkan


16 Jumat, 19 februari 2016
penyususnan proyek akhir
Pengenalan saluran udara pada boiler
17 Sabtu, 20 februari 2016 dan melihat perbaikan dan pengukuran
kabel optik untuk teleproteksi

18 Senin, 22 februari 2016 Belajar mandiri


20

Pengambilan data diruang CCR dan


19 Selasa, 23 februari 2016
pengambilan foto di GI
Belajar mandiri (penyusunan proyek
20 Rabu, 24 februari 2016
akhir)
Belajar mandiri (penyusunan proyek
21 Kamis, 25 februari 2016
akhir)
Belajar mandiri (penyusunan proyek
22 Jumat, 26 februari 2016
akhir)
Belajar mandiri (penyusunan proyek
23 Sabtu, 27 februari 2016
akhir)

F. Hambatan dan Penyelesain

Kegiatan PLI dilaksanakan di PLTU Keban Agung 2x135 MW, Berikut

hambatan dan penyelesaian ketika melaksanakan PLI :

1. Kegiatan dilaksanakan pada saat musim hujan sehingga jalan masuk

dari mulai pos 1 sampai pos 3 menuju PT. Priamanaya Energi sangat

licin akibat tanah yang berada dipinggir jalan terbawa oleh air hujan

dan mengalir kejalan sehingga penulis mengalami kecelakaan jatuh

dari motor pada saat hari pertama di adakan kegiatan PLI.


2. PLTU keban Agung 2x135 MW belum sepenuhnya beroperasi

sehingga penulis tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan kerja di

lapangan dan hanya boleh mengamati pada saat pembimbing industri

menjelaskan alat alat yang ada di PLTU.


3. Terjadi perubahan jadwal untuk kegiatan PLI, pada awalnya di

proposal mengajukan PLI selama 3 bulan tetapi diubah menjadi 1

bulan, oleh karena itu penulis sebisa mungkin memanfaatkan waktu

untuk pengambilan data dan menyelesaikan kegiatan.


G. Temuan Khusus
21

Sumber : Dokumentasi Penulis (2016)

Gambar 10. Kabel Optik

1. Adanya perbaikan kabel optik pada saluran transmisi untuk teleproteksi

atau sebagai komunikasi dari gardu induk PLTU Keban Agung 2x135 mw

dengan gardu induk Lahat. Kabel jaringan fiber optik adalah suatu jenis

kabel yang diperuntukkan sebagai media transmisi terarah

(guieded/wireline) guna kepentingan perpindahan arus data dalam saluran

transmisi.

Pengukuran kabel
Sumber optic menggunakan
: Dokumentasi Penulis (2016alat
) OTDR (Optical Time-Domain

Reflectometer). Gambar 11. Alat Ukur


OTDR Merupakan suatuOTDR
peralatan yang digunakan untuk

mengukur parameter-parameter seperti pelemahan (attenuation), panjang,


22

kehilangan pencera dan penyambung, dalam sistem telekomunikasi serat

optik. OTDR pada dasarnya terdiri dari satu sumber optik dan satu

penerima (receiver). Dengan OTDR seorang engineer dapat mengetahui

kualitas dari fiber optic, besar redaman sepanjang lintasan fiber optik,

sampai lokasi putus nya kabel (berapa jauh dari lokasi pengukuran) OTDR

sangat berguna bila terjadi trip di jaringan transmisi PLTU Keban Agung 2

x 135 Mw.
2. Kurangnya kedisiplinan karyawan terhadap peraturan, seperti pada saat di

area yang bertuliskan no smoking masih terlihat beberapa karyawan yang

merokok, hal ini terjadi karena kurangnya pengawasan dan penerapan

sanksi terhadap karyawan yang melanggar peraturan.


3. Pada saat kelapangan masih ada beberapa karyawan yang tidak memakai

APD (Alat Pelindung Diri). Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran

didalam diri atas keselamatan kerja pada saat dilapangan.


23

Anda mungkin juga menyukai