Anda di halaman 1dari 26

PT.

NIRWANA CIPTA KREASI


Panel Maker & Electrical Engineering
BALI

0361 - 8483600
0361 - 8206777
Email : nirwanaciptakreasi@yahoo.com
1

PT. NIRWANA CIPTA KREASI

LATAR BELAKANG
Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk + pertumbuhan
pembangunan + pertumbuhan industri + pertumbuhan
pariwisata + pertumbuhan property dll, maka tingkat
kebutuhan Energy Listrik tidak dapat dihindari lagi.
Peningkatan penghasilan perkapita penduduk juga ikut
menambah naiknya kebutuhan pasokan listrik yaitu ditandai
dengan gaya hidup yang semakin meningkat.

Pemerintah sebagai penyedia utama pasokan Energy Listrik


mulai kewalahan dalam memenuhi seluruh kebutuhan
pasokan energy listrik yang diperlukan oleh konsumen.
2

PT. NIRWANA CIPTA KREASI

LATAR BELAKANG
Terganggunya pasokan Energy Listrik ke konsumen
Qualitas Listrik Turun

Tegangan naik / turun


Frequency naik / turun
Padam Total / Black Out

Penyedia listrik sulit membagi waktu dalam melakukan


kegiatan maintenance / perawatan
Cadangan Listrik minimum
3

PT. NIRWANA CIPTA KREASI

LATAR BELAKANG
Beberapa studi menyimpulkan bahwa penggunaan energi
listrik dengan menggunakan jasa PLN masih lebih hemat
dibandingkan dengan pengadaan unit pembangkit sendiri.
Tetapi jika dikaitkan dengan proses usaha pada suatu industri
maka saat ini PLN masih belum bisa diandalkan sebagai satu
satunya sumber dalam hal kontinuitas penyaluran listrik,
sehingga para pelaku bisnis menganggap pasokan tersebut
masih rentan menimbulkan potensi masalah yang dapat
mengganggu kelangsungan bisnis jika tidak segera disikapi.

LATAR BELAKANG

PT. NIRWANA CIPTA KREASI

LATAR BELAKANG
Untuk menjawab semua itu para pengusaha yang bergerak di
sektor industri atau pariwisata bahkan properti mengambil
sikap untuk melakukan pengadaan unit pembangkit sendiri di
masing masing lini bisnisnya.

Pengadaan unit pembangkit ini bertujuan untuk dipakai


dalam keadaan emergency / darurat.
Artinya suplay daya listrik utama tetap mengandalkan
pasokan dari PLN tetapi jika pasokan utama tersebut
mengalami gangguan maka pembakit cadangan milik sendiri
akan beroperasi sebagai penopangnya sampai sumber listrik
utama kembali normal.
LATAR BELAKANG

KELOMPOK SUMBER ENERGY LISTRIK

1
#Sumber Energi Listrik Utama ( Mains/PLN Source)#
Sumber Energi Listrik yang dipilih menjadi sumber prioritas
utama untuk memenuhi seluruh kebutuhan listrik pada suatu
industri, pariswisata, perumahan dll.
Sebagian besar konsumen masih tetap memilih PLN sebagai
sumber energi utama, dengan pertimbangan nilai ekonomis
yang lebih baik.

KELOMPOK SUMBER ENERGY LISTRIK

2
#Sumber Energi Listrik Cadangan ( Standby Source /
Generator Set )#
Sumber Energi Listrik alternative yang digunakan sebagai
back-up / cadangan apabila sumber energi utama/ PLN
mengalami gangguan.
Seluruh kebutuhan listrik atau sebagian akan ditopang
sementara oleh generator set sampai sumber energi listrik
utama/PLN normal kembali.

PEMINDAHAN BEBAN
1
#PEMINDAHAN SECARA MANUAL#
-

Pemindahan beban listrik dilakukan secara manual oleh


tenaga manusia dengan cara mematikan dan
menghidupkan dua saklar terpisah secara manual (tanpa
interlocking)

Pemindahan beban listrik dilakukan secara manual oleh


tenaga manusia dengan cara memutar saklar selector
untuk menggerakan dua contactor secara bergantian
(interlocking)
8

PEMINDAHAN BEBAN
1
#PEMINDAHAN SECARA MANUAL#
-

Pemindahan beban listrik dilakukan secara manual oleh


tenaga manusia dengan cara memindahkan dua saklar
utama yang sudah terintegrasi menjadi satu saklar pemilih
(COS / Change Over Swiitch)

PEMINDAHAN BEBAN
1
#PEMINDAHAN SECARA OTOMATIS#
(ATS)
-

Pemindahan beban listrik dilakukan secara otomatis oleh


dua buah saklar otomatis terpisah yang saling interlocking
secara bergantian.

Pemindahan beban listrik dilakukan secara otomatis oleh


sebuah change over switch otomatis (motorized)

10

ATS

Automatic Transfer Sw itch

( Saklar Pemindah Otomatis )

11

DEFINISI ATS
- Dua Unit Saklar yang dapat beroperasi secara
otomatis,
- Untuk memindahkan suatu beban listrik dari
sumber listrik utama ke sumber listrik yang
berbeda atau sebaliknya,
- Yang bekerja secara bergantian berdasarkan
prioritas yang telah ditentukan,
- Dan keduanya selalu saling interlocking,
- Dan bekerja berdasarkan sensor yang mampu
mendeteksi kualitas listrik yang diperlukan oleh
beban listrik
12

AMF

Automatic Mains Failure

( Rangkaian Pengendali Otomatis Saat Terjadi


Kegagalan Sumber Utama)

13

DEFINISI AMF
- Modul Penginderaan / Sensoring,
- Yang mampu mendeteksi Kualitas Sumber Listrik
Utama,
- Dan menentukan hasil deteksi untuk
memerintahkan sebuah gen set untuk start up,

- Dan secara parsial selalu mendeteksi keadaan


mekanis genset dan kualitas sumber listrik yang di
hasilkan-nya
- Dan akan menentukan kapan genset harus
berhenti untuk beroperasi sesuai parameter yang
telah ditentukan

14

AMF + ATS
PROSES PENGINDERAAN / SENSORING
SUMBER LISTRIK
PROSES PENGENDALIAN SUMBER LISTRIK
CADANGAN
PROSES PEMINDAHAN / (SWITCHING )
BEBAN LISTRIK
15

PROSES PENGINDERAAN / SENSORING


SUMBER LISTRIK
1. Deteksi Gangguan Pada Kualitas Sumber Listrik Utama
a. Black Out / Listrik Padam Total

b. Flicker / Gangguan Listrik Sesaat (sangat singkat)


c. Under Voltage / Tegangan Listrik Turun
d. Over Voltage / Tegangan Listrik Naik
e. Under Frequency / Frequency Listrik Turun
e. Over Frequency / Frequency Listrik Naik
e. Phase Loss / Kehilangan Phase ( 1/2/3 phase )

PROSES PENGENDALIAN SUMBER LISTRIK


CADANGAN
1. Pengelolaan Pembangkit Sumber Listrik Cadangan

a. Battery / Accu ( kondisi battery : capacity + voltage )


b. Battery Charger
c. Starting Engine

d. Observe Engine Status (oil pressure + temperature + fuel level, dll)


e. Observe Generator Status ( Volt , Freq , Phase Seq , Phase Loss,
Over Current)
e. Stop Engine
e. Cooling Down & Shut Down

PROSES PEMINDAHAN / (SWITCHING )


BEBAN LISTRIK
1. Pemindahan Beban Listrik saat Mains Failure & Mains Recover
a. Kapasitas Contact Point Utama Saklar (Contactor /Motorized MCCB )

b. Interlocking antar Saklar


c. Timer / Relay Tunda
d. Sequencial
e. Priority
e. Indicator

DIAGRAM ATS DENGAN CONTACTOR

19

DIAGRAM ATS DENGAN MCCB MOTORIZED

20

DIAGRAM ATS DENGAN C.O.S MOTORIZED

21

RANGKAIAN CONTROL ATS SEDERHANA

- MCB control
- Relay 220V

- Contactor
- Timer

22

RANGKAIAN CONTROL ATS SEDERHANA

23

RANGKAIAN CONTROL ATS SEDERHANA


-

F1 : MCB Control Phase R PLN

F2 : MCB Control Phase S PLN

F3 : MCB Control Phase T PLN

F4 : MCB Control Tegangan Genset

K1 : Sensing Fault Phase R

K2 : Sensing Fault Phase S

K3 : Sensing Fault Phase T

K4 : Collecting Fault

T1 : Timer tunda PLN return / kembali

T2 : Timer tunda Contactor Mains On

T3 : Timer tunda Contactor Genset On

KM : Contactor Mains

KG : Contactor Genset

CARA KERJA RANGKAIAN CONTROL ATS SEDERHANA


-

MCB F1 digunakan sebagai proteksi control voltage phase R sekaligus sarana


untuk manual test seolah olah phase R PLN terjadi gangguan

MCB F2 digunakan sebagai proteksi control voltage phase S sekaligus sarana


untuk manual test seolah olah phase S PLN terjadi gangguan

MCB F3 digunakan sebagai proteksi control voltage phase T sekaligus sarana


untuk manual test seolah olah phase T - PLN terjadi gangguan

MCB F4 digunakan sebagai proteksi control voltage rangkaian control


Contactor Genset

Relay K1 digunakan sbg sensor jika tegangan phase R mengalami gangguan

Relay K2 digunakan sbg sensor jika tegangan phase S mengalami gangguan

Relay K3 digunakan sbg sensor jika tegangan phase T mengalami gangguan

Relay K4 digunakan sbg pengumpul gangguan dari masing masing phase,


sekaligus sebagai dry contact pengrim signal ke genset untuk start atau stop

CARA KERJA RANGKAIAN CONTROL ATS SEDERHANA


-

Timer T1 digunakan sebagai penunda waktu saat PLN kembali hidup dari
posisi padam, hal ini diperlukan sebagai antisipasi saat PLN kembali untuk
hidup tetapi hanya sesaat, maka Contactor Genset yang sedang aktif tidak
perlu untuk open, supaya beban listrik tidak mengalami mati berulang ulang.

Timer T2 digunakan sebagai penunda waktu untuk memberikan jeda waktu


dari saat Contactor Genset open ke saat Contactor Mains close pada saat
sumber listrik utama kembali hidup dari posisi padam. Tujuannya untuk
memberikan waktu Contactor Genset terbuka sempurna sebelum Contactor
Main menutup sehingga kekawatiran terjadinya Surge bisa dihindarkan.

Timer T3 digunakan sebagai penunda waktu Contactor Genset close untuk


memberikan jeda waktu pada Genset untuk Warm-Up sebelum dibebani.

Contactor KM yaitu saklar otomatis yang digunakan sebagai penghubung


Sumber Listrik Utama ke beban

Contactor KG yaitu saklar otomatis yang digunakan sebagai penghubung


Sumber Listrik Cadangan ke beban

Anda mungkin juga menyukai