Anda di halaman 1dari 5

Nama : Okta Rianda

NPM : 1615021012

TUGAS 3
PERLAKUAN PANAS DAN PERMUKAAN

1. Cari tentang proses-proses pengerjaan logam seperti : Proses ektrusi, Rolling,


forging, Deep Drawing, wire drawing,( gambarnya, tujuan prosesnya dan
Temperatur prosesnya)?
Jawab:
a. Proses ektrusi
Proses ekstrusi merupakan proses pembentukan logam yang bertujuan untuk
mereduksi atau mengecilkan penampang dengan cara menekan bahan logam
melalui rongga cetakan. Metode pembentukan logam ini menggunakan gaya
tekan yang relative besar. Proses ini biasanya digunakan untuk membuat
batang siilinder, tabung berongga dan sebagainya. Proses ektrusi pada
umumnya dilakukan pada temperatur tinggi. Proses ekstrusi memiliki dua
proses yakni esktrusi langsung atau serang dan esktrusi tidak langsung atau
berlawanan.

Gambar 1. proses ekstrusi

b. Proses Rolling
Rolling atau pengerolan adalah proses pengurangan ketebalan atau proses
pembentukan pada benda kerja yang panjang. Proses rolling dilakukan
dengan satu set rol yang berputar dan menekan benda kerja supaya terjadi
perubahan bentuk. Proses rolling bertujuan untuk mengurangi ukuran
penampang benda kerja, memperoleh bentuk yang diinginkan, memperhalus
ukuran butir benda kerja (struktur butir lebih halus), mengurangi kegetasan
benda kerja (benda kerja awal biasanya berupa ingot hasil pengecoran yang
bersifat getas) dan lain-lain.

Rolling dilakukan dalam dua tahap yakni pertama dilakukan pada suhu yang
tinggi atau disebut hot rolling. Hot rolling dilakukan untuk mengurangi
dimensi bahan baku (ingot) secara besar-besaran. Setelah hot
rolling selanjutnya dilakukan cold rolling, yaitu pengerolan pada suhu
ruang.

Hot rolling dilakukan di atas suhu rekristalisasi Setiap material memiliki


suhu pengerolan panas yang berbeda-beda. Pada aluminium paduan, suhu
yang digunakan sekitar 450°C. Baja paduan menggunakan suhu pengerolan
sekitar 1250°C dan untuk material tahan panas menggunakan suhu
pengerolan hingga 1650°C. Sedangkan Cold rolling dilakukan pada suhu
ruang.

Gambar 2. Proses Rolling

Gambar 3. Macam-macam Proses Rolling

c. Proses forging
Forging atau penempaan adalah proses deformasi di mana benda kerja
ditekan di antara dua die (cetakan). Penekanan dapat dilakukan dengan
tekanan kejut atau tekanan berangsur-angsur (perlahan). Proses forging
bertujuan untuk menghasilkan bentuk benda kerja yang sesuai dengan apa
yang diinginkan. Berdasarkan temperatur kerjanya, penempaan dibagi
menjadi hot forging (warm forging) dan cold forging.
Hot forging atau penempaan panas merupakan proses penempaan yang
dilakukan pada logam bersuhu tinggi (panas). Proses hot forging dilakukan
bila logam yang ingin ditempa perlu dikurangi kekuatannya dan
ditingkatkan sifat mampu bentuknya. Cold forging atau penempaan dingin
merupakan proses penempaan yang dilakukan pada logam bersuhu ruang.

Drop Forging

Gambar 4. Macam-macam forging

d. Proses Deep Drawing


Deep drawing adalah proses pembentukan lembaran logam yang bertujuan
untuk membentuk logam menjadi bentuk cangkir, kotak, atau komponen
melengkung dan cekung yang rumit. Proses ini dilakukan dengan
menempatkan selembar logam di atas lubang die dan kemudian mendorong
logam tersebut ke dalam lubang dengan punch. Lembaran logam awal
biasanya harus dipegang rata terhadap die menggunakan
bantuan blankholder.
Gambar 5. Proses Deep Drawing

e. Proses Wire Drawing


Proses wire drawing atau proses penarikan merupakan suatu proses
pembentukan logam dengan cara menarik wire rod, kawat batangan, melalui
dies atau cetakan oleh gaya yang bekerja pada bagian luar dan ditarik ke arah
luar diesi, cetakan. Tujuan utama dari proses wire drawing adalah untuk
mengecilkan diameter batang kawat. Proses penarikan kawat umumnya
dilakukan pada temperatur rendah atau temperatur ruang, sehingga
pembentukan ini disebut sebagai cold drawing. Selama proses deformasi,
temperatur kawat tidak boleh melebihi dari 1600C.

Gambar 6. Proses Wire Drawing

2. Tentukan batas temperatur Pemanasan Proses Normalizing di diagram Fe-


Fe3C!

Jawab:
Proses normalizing adalah bagian dari proses heat treatment yakni
memanaskan baja dengahnsuhu 40°C-50°C diatas kritikal temperature (A3 atau
Acm), ditahan selama beberapa waktu, dan didinginkan di suhu udara kamar
normal kemudian setelah mendapat perlakuan normalizing, hasil dari mikro
struktur menjadi pearlitic. Diagram Fe-Fe3C adalah diagram kesetimbangan
unsure besi dengan fasa cementite (Fe3C). Diagram Fe-Fe3C merupakan
diagram yang menampilkan hubungan antara temperatur dimana terjadi
perubahan fasa selama proses pendinginan lambat dan pemanasan lanbat
dengan kandunga karbon (%C).
Gambar 7. diagram Fe-Fe3C!

3. Mengapa proses Normalizing dikatakan proses penormalan, penormalan dari


apa?
Jawab:
Karena proses normalizing merupakan proses pemanasan baja dengan suhu
40°C-50°C diatas kritikal temperature (A3 atau Acm), kemudian suhu tersebut
ditahan selama beberapa waktu, dan didinginkan di suhu udara kamar normal.
Proses normalizing dikatakan proses penormalan karena pada proses ini suhu
dikembalikan menjadi suhu normal setelah dilakukan pemanasa. Proses
normalizing merupakan proses pemanasan dan di dalam proses ini terdapat
proses pendinginan juga menahan suhu hingga suhu tersebut kembali dalam
keadaan normal.

Pernormalan dari suhu di atas kritikat temperatur yakni sekitar kurang lebih
40°C-50°C menjadi suhu normal untuk mengembalikan kepada sifat yang
diinginkan terutama dalam ketangguhannya. Akibat dari proses pengelasan
yang meliputi proses pemanasan dan pendinginan ini, material mengalami
perubahan struktur dan grain size. Struktur yang tidak homogen ini menyimpan
banyak tegangan sisa yang membuat material tersebut memiliki sifat yang lebih
keras namun ketangguhannya lebih rendah. Untuk mengembalikan kepada sifat
yang diinginkan terutama dalam ketangguhannya maka struktur yang berubah
tadi dikembalikan lagi ke struktur yang semula melalui pemanasan pada waktu
tertentu dan dalam jangka waktu tertentu pula, tergantung dari jenis
materialnya.

Anda mungkin juga menyukai