Gambar 3.1.
Data Caliper Log
(Sumber : www.academia.edu)
Gambar 3.2.
Data SP Log
(Sumber : geohazard009.wordpress.com/2015/02/25/analisa-
kualitatif
Gambar 3.3.
Data Gamma Ray Log
(geohazard009.wordpress.com/2015/02/25/analisa
-kualitatif-wireline-log/)
3.3 DATA DAN PERHI TUNGAN
3.3.1 Data Hasil SP Log dan Gamma Ray Log
a. Depth BHT = 6564,24 ft
b. Depth yang dianalisa = 3160 ft
c. SSP = -56.6 mV
d. GRmax = 100 API
e. GRmin = 17.5 API
f. Rm @Ts = 1,5 ohm-m
o
g. BHT = 219,26 F
h. di = 30 inch
i. Tebal lapisan = 10 ft
o
j. Ts = 75 F
4. Menentukan Rm @ Tf :
Ts
Rm @ Ts ×
Rm @ Tf = Tf
5. Menentukan harga Ri dengan chart (ILD).
Ri( ILD )
6. Dari harga Rm @ Tf diameter (di), ketebalan formasi. Cari harga
faktor koreksi dari Chart SP 4 untuk ESP, sehingga harga ESSP dapat
dicari dengan persamaan:
ESSP = SSP x Faktor Koreksi
7. Menetukan ASP dari chart (per kedalaman).
8. Menentukan Vclay :
ASP−SBL
Vclay = 1 - | ESSP |
3.3.2.2. Gamma Ray Log
1. Menentukan kedalaman lapisan yang dianalisa, yaitu 3150 ft
2. Membaca nilai GRmax dan GRmin dari slip log gamma ray.
3. Menbaca besarnya defleksi kurva GRlog sebagai GRread untuk setiap
interval kedalaman yang dianalisa.
4. Menentukan besarnya volume clay dengan persamaan :
GR read −GR min
Vclay = GR max −GR min
3.3.3. Perhitungan
BHT −Ts
1. Tf = Ts+( x Kedalaman Analisa ¿
Depth BHT
219−75
= 75+(( x 4300)
6564,24
= 169.72 oF
2. SSP (Harga Maksimum Sp Log)= -56.7 Mv
Ts
3. Rm@Tf = Rm@Ts x
Tf
75
= 1,5 x
169.72
= 0.6628 Ohm
4. k (Faktor Koreksi) = 1.083
Maka Harga ESSP = SSP x K
= -56.7 x 1.083
= -61.489 mv
5. ASP = -3.33 mV
ASP−SBL
6. Vclay = 1-( )
ESSP
−3.33−3.33
= 1-( )
−61.489
=1
Ri
N Depth SS Rm Ri/Rm ESS AS Vcl
Tf ◦F (IL k
o (ft) P @Tf @Tf P P ay
D)
- -
169.7 0.662 1,0
1 4300 -57 1.5 2.263 61.4 3.3 1
2 8 83
8 3
170.3 0.660 1.0 0.9
2 4330 -57 1 1.51 -59.7 -3.5
8 2 7 4
- -
170.6 1.0 0.9
3 4340 -57 0.659 0.5 0.75 59.6 3.6
0 5 6
2 4
Tabel III-2
Tabulasi Perhitungan Gamma Ray Log
3.6. KESIMPULAN
1. Metode penentuan lithology batuan dibagi menjadi 2, yaitu secara
langsung dan secara tidak langsung. Metode langsung yaitu analisan
cutting (termasuk mud logging) dan analisa core. Metode tidak langsung
yaitu dengan mempresentasikan data dari lithology tools.
2. Pada praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya suatu
reservoir, lapisan porous dan permeable, korelasi lapisan antar kedalaman
sumur dan besarnya volume lapisan dengan metode analisa cutting dan
mud logging.
3. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa pada kedalaman 4300 ft
didapatkana Vclay SP log 1 yang berarti lapisan impermeable, sehingga
tidak prospek. Sedangkan Vclay Gamma Ray 0.58 berarti lapisan
impermeable, sehingga tidak prospek.
4. Pada kedalaman 4330 ft didapat dari pembacaan SP log Vclay 0.94 berarti
lapisan tersebut kurang prospek karena lapisan tersebut impermeable,
sedangkan pada GR log Vclaynya 0.5 berarti lapisan tersebut tidak
prospek karena lapisannya mengandung shale.
5. Pada kedalaman 4340 ft didapat dari pembacaan SP log Vclay 0.96 berarti
lapisan tersebut kandungan shalenya tinggi sehingga bisa dikatakan tidak
prospek, sedangkan pada pembacaan GR log Vclay 0.48 berarti lapisan
tersebut juga dikatakan tidak prospek karena impermeable dan kandungan
shalenya tinggi.
6. Pada perhitungan diketahui Grmax = 100 API, Grmin = 15 API sedangkan
Grread 65 API.
7. SP log bertujuan untuk menentukan lithology, dimana batuannya termasuk
shale dan juga untuk menghitung clay.
8. Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah menentukan lithologi dari
suatu formasi permeable atau impermebale (berupa shale), menentukam
komposisi lumpur yang sesuai dengan kondisi formasi dan mengetahui
lingkungan pengendapan pada suatu lapisan.