Anda di halaman 1dari 6

Mineral

(krauset.al 1959)

Mineral adalah suatu zat yang terdapat dalam alam dengan komposisi kimia yang khas
dan biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang-kadang dapat menjelma
dalam bentuk geometris tertentu.
Istilah mineral dapat mempunyai bermacam-macam makna; sukar untuk mendefinisikan
mineral dan oleh karena itu kebanyakan orang mengatakan, bahwa mineral ialah satu
frase yang terdapat dalam alam. Sebagaimana kita ketahui ada mineral yang berbentuk :

← Lempeng
← Tiang
← Limas
← Kubus

Batu permata kalau ditelaah adalah merupakan campuran dari unsur-unsur mineral.
Setiap mineral yang dapat membesar tanpa gangguan akan memperkembangkan bentuk
kristalnya yang khas, yaitu suatu wajah lahiriah yang dihasilkan struktur kristalen (bentuk
kristal). Ada mineral dalam keadaan Amorf, yang artinya tak mempunyai bangunan dan
susunan kristal sendiri (mis kaca & opal). Tiap-tiap pengkristalan akan makin bagus
hasilnya jika berlangsungnya proses itu makin tenang dan lambat.

Kristal

Kristal adalah sebuah benda yang homogen, berbentuk sangat geometris dan atom-
atomnya tersusun dalam sebuah kisi-kisi kristal,karena bangunan kisi-kisi kristal tersebut
berbeda-beda maka sifatnya juga berlainan. Kristal dapat terbentuk dalam alam (mineral)
atau di laboratorium. Kristal artinya mempunyai bentuk yang agak setangkup (symetris)
dan yang pada banyak sisinya terbatas oleh bidang datar, sehingga memberi bangin yang
tersendiri sifatnya kepada mineral yang bersangkutan.
Benda padat yang terdiri dari atom-atom yang tersusun rapi dikatakan mempunyai
struktur kristalen. Dalam suasana yang baik benda kristalen dapat mempunyai batas
bidang rata-rata & benda itu dinamakan kristal (HABLUR) & bidang rata itu disebut
muka krsital.

Ada 32 macam gelas kristal yang dipersatukan dalam 6 sistem kristal, yaitu:

1. REGULER, Kubus atau ISOMETRIK ketiga poros sama panjang dan


berpotongan tegak lurus satu sama lain (contoh : intan, pirit, garam batu)
2. TETRAGONAL (berbintang empat) ketiga poros tegak lurus satu sama lain, dua
poros sama panjang sedangkan poros ketiga berbeda (contoh chalkopirit, rutil,
zircon).
3. HEKSAGONAL (berbintang enam) Hablur ini mempunyai empat poros, tiga
poros sama panjang dan terletak dalam satu bidang, bersilangdengan sudut 120
derajat (60 derajat), tetapi poros ke-empat tegak lurus atas bidang itu dan
panjangnya berbeda (contoh apalit, beryl, korundum).
4. ORTOROMBIS (irisan wajik) ketiga poros tidak sama panjang du poros
berpotongan siku-siku dan poros ketiga memotong miring bidang kedua poros
tadi (berit, belerang, topaz)
5. MONOKLIN (miring sebelah) ketiga poros tidak sama panjang, dua dari
porosnya berpotongan sorong & poros ketiga tegak lurus atas kedua poros tadi
(gips, muskovit, augit)
6. TRIKLIN (miring, ketiga arah) ketiga poros tidak sama panjang dan berpotongan
serong satu sama lain(albit, anortit, distin)

Bentuk kristal dibagi dalam 6 tata hablur yang didasarkan:

← perbandingan panjang poros – poros hablur


← besarnya sudut persilangan poros – poros hablur

Garis
kristal / mineral yang mempunyai kekerasan < 7 jika digosokkan pada lempengan
porselin yang kasar biasanya meninggalkan ditempat penggosokan tsb suatu garis yang
karakteristik dan seringkali berwarna lain dari mineral itu sendiri.

← Pirit yang warnanya kuning emas meninggalkan garis hitam.


← Hematit (Fe2O3) yang berkilap kelogam – logaman atau memberigaris merah
darah
← Fluisvat memberikan garis putih (mineral yang berwarna terang tetapi memberi
garis putih)

Skala Kekerasan MOH's


Kekerasan adalah sebuah sifat fisik lain, yang dipengaruhi oleh tata letak intern dari
atom. Untuk mengukur kekerasan mineral dipakai Skala Kekerasan MOHS (1773-1839).

1. Talk, mudah digores dengan kuku ibu jari


2. GIPS, mudah digores dengan kuku ibu jari
3. Kalsit, mudah digores dengan pisau
4. Fluorit, mudah digores dengan pisau
5. Apatit, dapat dipotong dengan pisau (agak sukar)
6. Ortoklas, dapat dicuwil tipis-tipis dengan pisau dibagian pinggir
7. Kwarsa, dapat menggores kaca
8. Topaz, dapat menggores kaca
9. Korundum, dapat mengores topaz
10. Intan, dapat menggores korundum

Bentuk Kristal Intan ialah benda padat besisi delapan (OKTAHEDRON)


1. K = 1 : Talk/Silikat magnesia yang mengandung air
2. K = 2 : Gips (CaSO4), batu tahu
3. K = 3 : Kalsit (CaCo3)
4. K = 4 : Vluispat (CaF2)
5. K = 5 : Apatit mengandung chloor
6. K = 6 : Veldspat, kaca tingkap
7. K = 7 : Kwarsa, pisau dari baja
8. K = 8 : Topas; Silikat alumunium yang mengandung borium, batu permata
9. K = 9 : Korsum (Al2O3 dalam corak merah, batu permata delima, corak biru batu
nilam/safir)
10. K = 10 : intan batu permata

Masing-masing mineral tersebut diatas dapat menggores mineral lain yang bernomor
lebih kecil dan dapat digores oleh mineral lain yang bernonor lebih besar. Dengan lain
perkataan SKALA MOHS adalah Skala relative. Dari segi kekerasan mutlak skala ini
masih dapat dipakai sampai yang ke 9, artinya no. 9 kira-kira 9 kali sekeras no. 1, tetapi
bagi no. 10 adalah 42 kali sekeras no. 1

K.E. Kinge (1860) dalam Han Sam Kay mengelompokkan batu permata yang dijadikan
perhiasan dalam lima belas kelas sebagai berikut :

1. Batu permata Kelas I, Nilai Keras antara 8 s/d 10


2. Batu Permata kelas II, Nilai Keras antara 7 s/d 8
3. Batu permata Kelas III
Batu permata kelas ini tergolong jenis batu mulia dan batu mulia tanggung, nilai
kerasnya kira-kira 7, sebagian besar terdiri dari asam kersik (kiezelzuur), keculai
pirus (tuquois)
4. Batu-Batu mulia Tanggung yaitu batu kelas IV, nilai keras antara 4 – 7
5. Batu kelas V
Batu kelas V nilai kerasnya dan kadar berat jenisnya sangat berbeda-beda.
Warnanya gelap (kusam) dan kebanyakan agak keruh, tidak tembus cahaya,
batunya sedikit mengkilap, dan harganyapun amat murah bila dibandingkan
dengan harga batu mulia.
Dalam kelas ini termasuk batu marmer dan batu kelas V tidak tergolong batu
mulia.

Belahan
Belah adalah kecenderungan batu permata untuk membelah kearah tertentu menyusur
permukaan bidang rata, lebih spesifik lagi ia menunjukkan kearah mana ikatan-ikatan
diantara atom relative lemah dan biasanya reta-retak menunjukan arah belah.
Belahan ialah sifat untuk menjadi belah menurut bidang yang agak sama licinnya

← belahan baik sekali


← baik
← sedang
← buruk
← tidak ada belahan sama sekali

[sunting] Warna
Kenapa kita dapat melihat berbagai warna ?
Warna dapat dilihat ketika terjadi beberapa proses pemindahan panjang gelombang,
beberapa menyerap panjang gelombang spesifik dari spektrum yang dapat dilihat.
Spektrum yang dapat dilihat terdiri dari warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila
dan violet.

Ketika terjadi pemindahan panjang gelombang akan mempengaruhi energi dan akan
terjadi perubahan warna dan jika permata itu mengandung besi biasanya akan terlihat
berwarna kelam, sedangkan yang mengandung alumunium biasanya terlihat berwarna
cerah, tetapi juga ada mineral yang berwarna tetap seperti air (berkristal) dan dinamakan
Idhiochromatic

Disini warna merupakan sifat pembawaan disebabkan karena ada sesuatu zat dalam
permata sebagai biang warna (pigment agent) yang merupakan mineral-mineral yaitu :
belerang warnanya kuning; malakit warnanya hijau; azurite warnanya biru; pirit
warnanya kuning; magatit warnanya hitam; augit warnanya hijau; gutit warnanya kuning
hingga coklat; hematite warnanya merah dsbnya.

Ada juga mineral yang mempunyai warna bermacam-macam dan diistilahkan


allokhromatik, hal ini disebabkan kehadiran zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu
benda (inclusion) atau kehadiran zat campuran (Impurities). Impurities adalah unsur-
unsur yang antara lain terdiri dari Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan biasanya tidak hadir
dalam campuran murni, unsur-unsur yang terkonsentrasi dalam batu permata rendah.

Aneka warna batu permata ini sangat mempersona manusia sehingga manusia memberi
gelar “mulia” pada batu-batu itu, contoh intan yang hanya terdiri dari satu unsur mineral
yakni zat arang merupakan benda yang padat yang bersisi delapan karena adanya zat
campuran yang berbeda akan menyebabkan warna yang berbeda : tidak berwarna,
kuning, kuning muda, agak kebiru-biruan, merah, biru agak hijau, merah jambu, merah
muda, agak kuning coklat, hitam yang dinamakan carbonado, hijau daun. Banyak mineral
hanya memperlihatkam warna yang terang pada bagian-bagian yang tipis sekali. Mineral
yang lebih besar dan tebal selalu memberi kesan yang hitam, tanda demikian antara lain
diperlihatkan oleh banyak mineral.

Warna hijau muda; jika warna tersebut makin tua berarti makin bertambah Kadar Fe
didalam molekulnya.
Berat Jenis (BD)
Untuk mengetahui mineral yang belum diketahui Bdnya dipakai alat yang disebut cairan
berat :

← Pertama : Bromoform (ChBr)


← Kedua : Joodmethylin (Ch2 J2)
← Ketiga : Cclerici yaitu larutan Thallium malonat formiat

Mineral dengan BD < 2,68 mineral ringan

← kwarsa: 2,57
← albit: 2,62
← oligoklas: 2,64

Mineral dengan BD > 2,68 mineral berat

← Labradorit: 2,70
← Anortit: 2,76
← Augit hornblende: 3,20
← Maskotit: 2,90
← Biotitit: 3,00
← Korundum: 3,20
← Turmalin

Mineral dengan BD 3,3 – 4 mineral amat berat

← olifin
← starolit
← granat / garnet

Mineral dengan BD > 4 dan kekerasan = 7

← Zirkon

BD = 2,65 Mineral tergolong dalam fraksi enteng dan bias rangkapnya tergolong Kuarsa
kristalen; bergkristal (tidak berwarna);rendah yaitu terdiri dari chalsedon; jenis opal
= sebetulnya gel asam kersik amathis atau kecubung kristalnya jenis kripto (kwarsa
kripto kristalen); k = 7; struktur kristalnya agat; jenis kristalnyabaru tampak jika dilihat
dengan menggunakan mikroskop. jenis kripto (kwarsa kripto kristalen) = k = 7; struktur
kristalnya baru tampak Oniks, jenis kristalnya jenis kriptojika dilihat dengan
menggunakan mikroskop (kwarsa kripto kristalen) = k = 7; struktur kristalnya baru
tampak jika dilihat opal tanggung (half opal) besi kersik  jaspis dengan
menggunakan mikroskop = sifat membelah tidak ada pecahannya berupa kerang.
Nefrit = Jade = Giok {Ca2 (Mg, Fe)5 (OH)2Si8O22} aktinolitBD = 2,9 – 3,3 atau
Amfibol kalsium magnesium besi; bentuk menyerabut atau asbes tiform; warna kelabu,
kehijau-hijauan atau kekuning-kuningan; adanya garis kembar; warna plagioklas putih,
kadang – kadang kehijau-hijauan, hijau tua, coklat, hitam, kadang-kadang tembus
pandang (transparan), tembus cahaya (Translucent) atau opal; bidang belah berpotongan
dengan sudut 550 dan 1250 ; K = 5 – 6; apabila dipanaskan mengeluarkan air yang
menunjukkan bahwa ia terbentuk dalam suasana hidro (perhatikan adanya gugusan OH)
atau dikenal sebagai AMFIBOL.

Epidot ( H2 M4 “M6”’ Si6O26, M”); dari batu-batuan endapanBD = 3,3 – 3,6 atau
sedimen yang lebih tua; k = 6,5; Hijau- hijau kekuning-kuningan, terdapat jenis yang
berwarna merah; belahan baik; mengristal monoklin, prisma; bias cahaya dan bias
rangkap kuat.

Granat/Garnet (M3” M2”’ SiO3O12); dari batuan sedimen tua;BD = 3,5 – 5,3 kristal
reguler; bias cahaya keras, tidak berbias rangkap (Isotrop); K = 7; belahan baik; warna
merah, merah coklat, kuning dan hijau jarang, tidak berwarna sama sekali.

Korundum (Al2O3) tersusun sangat padat; tak berwarna –bermacam-macamBD = 4


warna; K = 9; Oktahedron/Hexagonal; Bias tinggi; Bias rangkapnya rendah. (3,9 –
Spinel (M” = Mg, Zr, Fe; M”’ = Cr, Al, Mn); hijau tua; K = 7,5 – 8;4,1) Biasnya
tinggi, Mengkristal secara reguler; bersifat isotrop dalam optiknya; belahannya seringkali
buruk

Ortit termasuk golongan Epidot hanya dalam persenyawaannya berbedaBD = 4,2


disebabkan kadar Ce yang tinggi; K= 5,6; merah coklat, coklat merah tua – kuning
Turmalinatau coklat kuning; kristal gemuk seperti prisma; {H9Al3(B.OH)2Si4O19};
K= 7; Heksagonal, belahan buruk, Bias sedang; Pleokroisnya sangat kuat; jernis seperti
air, Coklat biru sampai hitam, turmalin biru agak jarang diketemukan.

Tiap-tiap batu permata yang sudah dikenal berat jenisnya dapat diketahui nilai keras batu,
dari berat batu dapatlah dihitung kari dari permata tersebut. Karat adalah satuan berat
yang setimbang dengan seperlima gram. Satuan ini disebut karat metric. Jika kita timbang
berat intan, tidak dikatakan berat intan 1 gram tetapi berat intan adalah 5 karat, demikian
yang lain batu rubi beratnya 17,8 karat, batu sapphire 7 karat dsbnya

Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral
termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat
kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak
termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.

Anda mungkin juga menyukai