Anda di halaman 1dari 12

1.

TUJUAN
Menentukan harga resistivity air formasi (RW)
2. METODE DAN PERSYARATAN
2.1. METODE
1. Metode SP
2. Metode Rt
3. Metode Resistivity Porosity Cross Plot
4. Metode Rxo Rt Cross Plot
2.2. PERSYARATAN
1. Metode SP
a. Lapisan bersih (clean formation)
b. Lapisan yang bersangkutan mempunyai defleksi SP
c. Tersedia rekaman resistivity jangkauan dalam dan jangkauan dangkal
2. Metode Rt
a. Lapisan bersih
b. Lapisan mempunyai zone air
c. Tersedia rekaman resistivity jangkauan dalam dan dangkal
3. Metode Resistivity Porosity Cross Plot
(lihat PF 05)
4. Metode Rxo terhadap Rt Cross Plot
(lihat PF 05)
5. Petunjuk kerja ini menggunakan chart-interpretasi Schlumberger. Jika peralatan yang
dipergunakan dari perusahaan lain, chart-interpretasi yang digunakan harus disesuaikan
3. LANGKAH KERJA
3.1. METODE SP
1. Siapkan data pendukung :
Diameter lubang bor (dh)
Gradien temperatur (G)
Resistivity lumpur (Rm)
Bila tersedia gunakan juga :
Resistivity filtrat lumpur (Rmf)
Resistivity kerak lumpur (Rmc)
Kerapatan jenis lumpur (m)
2. Tentukan temperatur lapisan (TR) menggunakan Gambar GEN-6 dan hitung harga Rm pada
temperatur tersebut dengan rumus :

Rm @ TR Rm @ Ta

Ta
TR

(1)

3. Tentukan tebal lapisan (h) dari SP log dengan mengukur jarak antara titik belok (inflection
point) awal deflekesi dan titik belok akhir defleksi.
4. Tentukan garis shale (shale base line)
Garis ini merupakan harga rata-rata SP lapisan lapisan shale. Garis tersebut merupakan garis
referensi SP = 0
5. Tentukan harga SP lapisan dengan membaca harga skala log dimulai dari shale base sampai
garis rata-rata defleksi SP-nya (-mv)
6. Hitung harga Rmf, Rmfeq, Rmc pada temperatur formasi sebagai berikut :
Gunakan Gambar GEN-9 untuk mendapatkan harga Rmf @ TR
a. Jika harga Rmf @ Ta > 0.1 ohm-m
hitung harga Rmfeq dengan hubungan berikut :
Rmfeq = 0.85 Rmf
b. Jika harga Rmf @ Ta < 0.1 ohm-m, gunakan Gambar SP-2 untuk mendapatkan harga Rmfeq :

Rmc @ TR Rmc @ Ta

Ta
TR

7. Apabila tidak ada pengukuran langsung, hitung harga Rmf dan Rmc dari persamaan berikut :

Rmf K m Rm

1.07

Rmc

R
0.69Rmf m
R
mf

2.65

Km tergantung densitas kerapatan jenis (density) lumpur seperti terlihat pada Tabel GEN-7.
Baca Rmf dari Gambar SP-2
8. Baca dari log resistivity harga Rxo, Ri, di, Rs, dan Rt (lihat PF 06 untuk pembacaan Rxo dan PF 05
untuk pembacaan Ri dan Rt)
9. Hitung harga

Rs Rxo Ri Rxo h
d
,
,
,
,
dan i
Rm Rm Rm Rt d h
dh

10. Dari harga SP langkah 5 dan data yang diperoleh dari langkah 8 dan 9 gunakan Gambar SP-3
atau SP-4 untuk menentukan harga SP.
ESSPcor = ESP x

E SP

1
/ E SPcor

ESP = ESP x Faktor Koreksin


ESP adalah harga SP hasil langkah 5
11. Tentukan harga Rweq dengan menggunakan Gambar SP-1
Masukkan harga SP pada sumbu datar, tarik garis tegak lurus sehingga memotong kurva
dengan temperatur lapisan yang sesuai. Dari titik potong ini tarik garis mendatar sampai
memotong sumbu tegak untuk menentukan harga Rmfeq / Rweq. Dari harga Rmfeq/Rweq tersebut
tarik garis lurus melalui harga Rmfeq sehingga diperoleh Rweq
12. Dengan harga Rweq hasil langkah 10, gunakan gambar SP-2 untuk menentukan harga RW.

3.2. METODE Rt
1. Siapkan data pendukung
Gradien temperatur (G)
Resistivity lumpur bor (Rm)
Kerapatan jenis lumpur bor (m)
Bila tersedia gunakan juga :
Resistivity filtrat lumpur (Rmf)
Resistivity kerak lumpur (Rmc)
2. Tentukan temperatur lapisan (TR) menggunakan Gambar GEN-6, kemudian hitung harga Rm
pada temperatur tersebut dengan rumus:

Rm @ TR Rm @ Ta

Ta
TR

(5)

3. Hitung harga Rmf, Rmfeq, Rmc pada temperatur formasi sebagai berikut :
Gunakan Gambar GEN-9 untuk mendapatkan harga Rmf @ TR
a. Jika harga Rmf @ Ta > 0.1 ohm-m
Hitung harga Rmfeq dengan hubungan berikut :
Rmfeq = 0.85 Rmf
b. Jika harga Rmf @ Ta > 0.1 ohm-m, gunakan Gambar SP-2 untuk mendapatkan harga Rmfeq :

Rmc @ TR Rmc @ Ta

Ta
TR

4. Apabila tidak ada pengukuran langsung, hitung harga Rmf dan Rmc dari persamaan berikut :

Rmf K m Rm

1.07

R
Rmc 0.69Rmf m
R
mf

(6)

2.65

(7)

atau untuk air lumpur garam


Rmf = 0.75 Rm
(8)
Rmc = 1.5 Rm
(9)
Km tergantung kerapatan jenis lumpur seperti terlihat pada Tabel GEN-7.
5. Tentukan harga ROS. Biasanya ROS diambil antara 10-20% atau sesuai pengalaman lapangan.
6. Pada lapisan yang mengandung 100% air tentukan harga Ro dan Rxo dari rekaman resistivity log
(lihat PF 06 untuk menentukan harga Rxo)
Ro adalah Rt lapisan yang mengandung 100 % air.
7. Hitung RW berdasarkan rumus :

RW

Ro Rmf

R xo (1 ROS ) 2

(10)

3.3 METODE RESISTIVITY POROSITY CROSS PLOT


1. Pilih log porositas-resistivitas yang sesuai untuk dikerjakan
2. Pilih skala dari porositas b , N , t . Titik matriks harus di dalam skala yang dipilih.
3. Gambar nilai log yang dibaca langsung dari log resistivitas-dalam dan log porositas di dalam
lapisan yang dikehendaki (skala resistivitas diatur agar sesuai dengan nilai resistivitas)
4. Tarik garis dari titik matriks (jika diketahui) melalui titik-titik paling kiri (Utara-Barat), didapat
garis air, dimana SW 100% . Setiap titik pada garis itu memberikan nilai porositasnya dan
resistivitas Ro yang sesuai.
5. Untuk memperoleh nilai Rw , nyatakan skala porositas dalam absis (pakai grafik log yang
sesuai), kemudian :

1
, tarik garis vertikal dari titik 20 (F=25), atau dari titik 10
2
(F=100) ke garis-air kemudian tarik garis horisontal ke ordinat baca Ro .
R
Hitung Rw o
F
0.62
Untuk F 2.15 , pakai 20 dengan cara yang sama.
Umpamakan F

3.4 METODE Rxo - Rt CROSS PLOT

4. DAFTAR PUSTAKA
1. Schlumberger : "Log Interpretation Principles/Applications, 1989
2. Schlumberger : Log Interpretation Charts, 1997
3. George Asquith with Charles Gibson : "AAPG Methods in Exploration Series Number 3 - Basic
Well Log Analysis for Geologist", The American Association of Petrolum Geologists, 1982
4. John T. Dewan : Essentials of Modern Open-hole Log Interpretation, Penn-Well Books, Penn
Well Publishing Company, Tulsa, Oklahoma, 1983
5. Pirson S. J. : Oil Reservoir Engineering, Mc. Graw-Hill Book Co. Inc., New York, 1958
6. Pirson S. J. : Hand Book of Well Analysis for Oil and Gas Formation Evaluation, Prentice
Hall Inc, Englewood, N.J. , 1963
.
5. DAFTAR SIMBOL
di
= diameter invasi, ft
dh
= diameter lubang , ft
E SP
= harga SP hasil pembacaan log

E SPcorr = harga SP hasil pembacaan log yang telah dikoreksi


G
h
m
Ri
Rm
Rmf
Rmfeq
Rmc
Ro
ROS
Rs
Rt
Rxo
RW
Km

= gradien temperatur, F/100 ft


= tebal lapisan , ft
= kerapatan jenis lumpur, ppg
= resistivity formasi pada daerah invasi, ohm-m
= resistivity lumpur bor, ohm-m
= resistivity filtrat lumpur, ohm-m
= resistivity filtrat Lumpur setara, ohm-m
= resistivity kerak lumpur, ohm-m
= resistivity formasi dengan kejenuhan air formasi 100%, ohm-m
= saturasi minyak tersisa, %
= resistivity lapisan shale, ohm-m
= resistivity lapisan batuan pada daerah yang tak terganggu (undistrub), ohm-m
= resistivity batuan pada daerah flush, ohm-m
= resistivity air formasi, ohm-m
= fungsi dari mud weight, diperoleh dari Tabel Gen-7

6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUS
Perubahan litologi batuan dan kontak dengan Lumpur bor akan menimbulkan potensial listrik
yang disebut Static Spontaneous Potensial (SSP).
Dengan demikian besarnya SSP akan bergantung pada sifat batuan yang kontak satu sama lain,
misalnya shale dan pasir, fluida formasi dan lumpur bor. Secara kuantitatif besarnya SSP
dirumuskan sebagai berikut :

SSP K c log

Rmf eq

(11)

Rw eq

dimana Kc = 61 + 0.133 T (F)


Apabila harga SSP dan sifat-sifat lumpur bor diketahui, maka hubungan ini dapat digunakan
untuk menghitung resistivity air formasi (Rw).
6.2 CONTOH PERHITUNGAN
Penentuan harga RW pada Zone 9410 - 9440 ft dari contoh log Gambar 1.
Temperatur gradien (G) = 0.9 F/100 ft
Rm @ 60 oF
= 1.63 ohm-m
dn
= 9 7/8
m
= 10.78 ppg
Dari gambar 2 didapat TR @ 9420 ft = 140 oF
Rm @ 140 oF

= Rm @ 60 oF x
= 1.63

h
SSP
Rmf
Dari tabel, Km = 0.74
Rmf
Rmc

60
= 0.69 ohm-m
140

= 30 ft
= -80 mv

= K m Rm

1.07

= 0.74 (0.69) 1.07 = 0.5 ohm-m @ TR

R
= 0.69Rmf m
R
mf

2.65

0.69
= (0.69)(0.5)

0.5

Ta
TR

2.65

= 0.81 ohm-m @ TR

Dari gambar 6 dan harga Rmc = 0.81 maka diperoleh Rmfeq = 0.36 ohm-m
SSP dikoreksi dengan menggunakan gambar 5 yaitu untuk data masukkan R16, R64, Rxo, R1X1,
R2 sehingga SSPcor = -92 mv
Dari nomograph gambar 6 dengan mengikuti runtunan cara yang disertakan maka diperoleh
Rweq = - 0.032 ohm m
Menggunakan gambar 7, yaitu hubungan RW terhadap Rweq pada suhu reservoir, maka dari
harga Rweq = 0.032 ohm- m akan diperoleh harga RW = 0.046 ohm-m

6.3 GAMBAR DAN TABEL

Gambar 1. GEN-6

Gambar 2. GEN-9

Gambar 3. SP-2

Tabel 1. GEN-7

Gambar 4. SP-3

Gambar 5. SP-4

Gambar 6. SP-1

Gambar 7. Example log Springer Sand, Oklahoma

Anda mungkin juga menyukai