Anda di halaman 1dari 9

1.

TUJUAN
Menentukan harga resistivity batuan di dalam flushed zone

2.

METODE DAN PERSYARATAN


2.1. METODE
Menggunakan alat jangkauan pengamatan pendek :
- Microlog
- Proximity log
- Microlaterolog
- Micro Spherically Focused log
Menggunakan kombinasi alat :
- Dual induction - Laterolog 8
- Dual induction (DIL) Spherically Focused Log
2.2. PERSYARATAN
1. Microlog dan proximity log hanya digunakan dalam lubang bor dengan lumpur dasar air
tawar (fresh water base mud) atau Rmf > 2 Rw dan resistivity batuan tidak lebih dari 200 ohm-m
(Rt < 200 Ohm-m).
2. Microlaterolog dan Micro Spherically Focused Log hanya digunakan dalam lubang bor
dengan lumpur dasar air asin (salt water based mud) atau Rmf < 2 Rw dan resisitivity batuan (Rt)
lebih besar dari 200 ohm-m.
3. Petunjuk kerja ini menggunakan alat dan chart interpretasi Schlumberger. Untuk alat dari
perusahaan lain chart interpretasi yang digunakan harus disesuaikan.

3.

LANGKAH KERJA
3.1. PENENTUAN Rxo DARI MICROLOG
1. Siapkan data pendukung
- diameter lubang bor (dh)
- resistivity kerak lumpur (Rmc @ Ta)
- gradien temperatur (G)
- ketebalan kerak lumpur, kalau ada (hmc)
2. Baca kedalaman lapisan dan tentukan temperatur formasi menggunakan Gambar 1 serta hitung
resistivity kerak lumpur Rmc pada temperatur tersebut dengan rumus :
T
Rmc @ TR Rmc @ Ta a
(1)
TR
3. Untuk lapisan bersangkutan baca harga rata-rata resistivity rekaman microlog 1 ( R11 ) dan
harga rata-rata resistivity rekaman microlog 2 (R2).
R11
R2
4. Hitung harga
dan
Rmc
Rmc
R11
5. Koreksi harga
terhadap diameter lubang bor dengan mengalikan terhadap faktor
Rmc
korelasi berikut :
Diameter lubang bor
Faktor koreksi
8
1.00
4
1.15
6
1.05
10
0.93

6. Dengan menggunakan gambar Rxo-1 (microlog interpretation chart), masukkan harga


R11
R xo
R2
pada sumbu tegak dan
pada sumbu mendatar dan tentukan harga
serta
Rmc
Rmc
Rmc
ketebalan kerak lumpur (hmc).
Dengan menggunakan harga Rmc yang diketahui, hitung harga Rxo.
7. Apabila ketebalan kerak lumpur (hmc) yang diperoleh dari Gambar Rxo-1 tersebut berbeda dari
hmc yang diperoleh dari log kaliper atau pengukuran langsung maka dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
R xo
a.
Dari harga
tarik garis dengan sudut kemiringan 45 hingga memotong kurva
Rmc
ketebalan kerak lumpur sebenarnya.
R xo
R2
b.
Baca harga
yang benar serta
. Hitung harga Rxo dari rumus berikut,
Rmc
Rmc

R xo / Rmc
R2 / Rmc

R xo R2

(2)

3.2. PENENTUAN Rxo DARI PROXIMITY LOG


Siapkan data pendukung seperti pada langkah 1 butir 3.1. Harga ketebalan kerak lumpur hmc
1.
harus diketahui.
Hitung Rmc pada temperatur lapisan seperti pada langkah 2 butir 3.1
2.
Untuk lapisan bersangkutan baca harga rata- rata proximity Log (Rp)
3.
Hitung harga Rp/Rmc
4.
Dengan menggunakan gambar Rxo-2 masukkan harga Rp/Rmc pada sumbu mendatar dan tarik
5.
garis tegak lurus hingga memotong kurva dengan ketebalan kerak lumpur (hmc)
Baca harga Rp corr/Rp pada sumbu tegak. Hitung harga Rxo dengan rumus berikut:

R p corr
Rt

Rxo

R p

(3)

3.3. PENENTUAN Rxo DARI MICROLATEROLOG


Siapkan data pendukung seperti pada langkah 1 butir 3.1
1.
Hitung Rmc pada temperatur lapisan seperti pada langkah 2 butir 3.1
2.
Untuk lapisan bersangkutan baca harga resistivity microlaterolog (RMLL)
3.
Hitung harga RMLL/Rmc
4.
Dengan menggunakan gambar Rxo-2, masukkan harga RMLL/Rmc pada sumbu mendatar dan
5.
tarik garis tegak lurus hingga memotong kurva untuk ketebalan kerak lumpur (hmc). Baca
harga RMLLcorr/Rp.
Hitung harga Rxo dengan rumus berikut:

RMLL corr
RMLL

Rxo

RMLL

(4)

3.4 PENENTUAN Rxo DARI MICROSPHERICALLY FOCUSED LOG (MSFL)


1. Siapkan data pendukung seperti pada langkah 1 butir 3.1
Hitung Rmc pada temperatur lapisan seperti pada langkah 2 butir 3.1
2.
Untuk lapisan bersangkutan baca harga rata-rata resistivity MSFL (RMSFL)
3.
Hitung harga RMSFL/Rmc
4.
Masukkan harga RMSFL/Rmc pada Gambar Rxo-3, (untuk standar MSFL) baca RMSF corr/RMSFL.
5.
Hitung Rxo dengan rumus berikut:

RMSFL corr
RMSFL

Rxo

RMSFL

(5)

Bila digunakan Slimhole MSFL gunakan Gambar Rxo-3 (Slim MSFL) untuk mendapatkan
RMSFLcorr/RMSFL
3.5. PENENTUAN Rxo DARI KOMBINASI LOG RESISTIVITY JANGKAUAN DANGKAL
MENENGAH DAN DALAM
(Lihat PF 05 Penentuan harga Rt dari Log)

4. DAFTAR PUSTAKA
1. John T.Dewan, Essentials of Modern Open Hole Log Interpretation , Penwell Publ.Co., Tulsa,
Oklahoma1983.
2. John T. Dewan : Essentials of Modern Open-hole Log Interpretation, Penn-Well Books, Penn
Well Publishing Company, Tulsa, Oklahoma, 1983
3. Adi Harsono : Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log - Edisi 8, 1997
4. Schlumberger : "Log Interpretation Chart", 1997
5. Schlumberger, "Log Interpretation Principles/Applications, 1989
6. George Asquith with Charles Gibson : "AAPG Methods in Exploration Series Number 3 - Basic
Well Log Analysis for Geologist", The American Association of Petrolum Geologists, 1982
7. Pirson S.J. : Hand Book of Well Analysis for Oil and Gas Formation Evaluation, Prentice Hall
Inc, Englewood, N.J. , 1963
5. DAFTAR SIMBOL
hmc
= tebal kerak lumpur, in
Rm
= resistivity lumpur bor, ohm-m
RMLL
= resistivity Mikro Laterolog
RMLLcorr = resistivity batuan pembacaan Mikro Laterolog, ohm-m
RMSFLcorr = resistivity batuan pembacaan Mikro Spherically Focused Log (MSFL) yang dikoreksi,
ohm-m
R1x1
= resistivity batuan pembacaan micro inverse, ohm-m
R2
= resistivity batuan pembacaan micro normal, ohm-m
Rp
= resistivity batuan pembacaan Proximity Log, ohm-m
Rp corr
= resistivity batuan pembacaan Proximity Log yang dikoreksi, ohm-m
Rmc
= resistivity kerak lumpur, ohm-m
Rt
= resistivity batuan didaerah yang tidak terganggu, ohm-m
Rxo
= resistivity batuan di flushed zone, ohm-m
Ta
= temperatur pemukaan, F
TR
= temperatur formasi, F

6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUS
Profil resistivity lubang bor dan lapisan disekitarnya sangat tergantung pada sifat lumpur dan
kandungan fluida didalamnya.
Jika lapisan tersebut mengandung air asin (salt water bearing formation), maka resistivity pada
uninvaded zone (Rt) rendah, dapat mencapai < 1 Ohm-m Rt tergantung pada resistivity dari air
formasinya Rw. Untuk batuan water wet air formasi di dalam flushed zone akan didesak oleh filtrat
lumpur sepenuhnya, sehingga resistivity daerah ini (Rxo) hanya bergantung pada faktor formasi F
dan resistivity air tapisan atau :
Rxo = F Rmf
(6)
Jika lumpur yang dipakai adalah lumpur dasar air tawar maka Rmf > Rw sehingga Rxo >Ro atau Rt.
Dalam hal dimana lapisan mengandung minyak, maka resistivity uninvaded zone Rt tinggi,
tergantung pada besarnya saturasi air Sw di dalamnya dan faktor formasi F. Sedangkan di dalam
flushed zone air tapisan mendesak seluruh air formasi dan hanya sebagian dari minyak, dengan
demikian resistivity pada daerah ini tergantung pada Rmf, F dan jumlah minyak yang tertinggal
(ROS) dan menurut Archie Rxo adalah :
Rxo = F Rmf (1 ROS )-2
(7)
Evaluasi secara sempurna dari suatu formasi dengan logging memerlukan data seperti Rmf, Rmc, Rw,
Rxo dan Rt. Dengan demikian diperlukan peralatan yang dapat mengukur besaran-besaran tersebut
dengan tepat.
- Untuk Rxo diperlukan logging dengan jangkauan perekaman dangkal sampai menengah
- Untuk Rt diperlukan log dengan jangkauan perekaman dalam seperti log normal, induction log
dan sebagainya.
6.2. CONTOH
Penentuan Rxo dengan Microlog
Hasil rekaman microlog Gambar 1 pada zone 5824 36 ft memberikan data sebagai berikut :
R1x1 = 4.2 ohm-m
R2 = 5 ohm-m
Diketahui :
Rm @ TR
= 1.2 ohm-m
Rmf @ TR = 0.95 ohm-m
Rmc @ TR = 1.4 ohm-m
Diameter lubang bor = 7 7/8
R11
4.2
=
=3
Rmc
1.4

R2
5
=
= 3.6
Rmc 1.4
R11
Koreksi
terhadap diameter lubang bor, untuk lubang 7 7/8 faktor koreksi = 1
Rmc
R11

Rmc

= 3
corr

Dengan menggunakan Gambar 2


R xo
Harga
= 7.8 dan hmc =
Rmc

R /R

xo
mc

Rxo = R2
R2 / Rmc

7 .8
= 10.8 ohm-m
3.6

=5

6.3. GAMBAR

Gambar 1. Summary dari Interpretasi Microlog

Gambar 2. Rxo-1

Gambar 3. Rxo-2

Gambar 4. Rxo-3

Anda mungkin juga menyukai