• Ketika gelombang P datang menghantam bidang batas antara dua lapisan dengan miring
(membentuk sudut terhadap garis normal) maka gelombang akan terbagi menjadi refleksi
dan transmisi P dan S-wave.
• Koefisien refleksi dan transmisi bervariasi sebagai fungsi dari sudut datang dan juga
properti elastis dari lapisan yang mana terdiri dari densitas dan modulus shear dan bulk
• Hal tersebut dituangkan pertama kali ke dalam bentuk persamaan oleh Zoeppritz
(persamaan 14 chapter 1)
• Jika amplitudo diamati sebagai fungsi dari sudut datang, maka variasi dari parameter
tersebut dapat digunakan untuk menyimpulkan parameter elastis nya
• Persamaan Zoeppritz cukup kompleks dan hasilnya bersifat laboratorium, jadi tidak
mendukung pemahaman intuitif dari bagaimana amplitudo berbeda berhubungan
dengan parameter elastis atau dari bagaimana variasi dari parameter tertentu memberi efek
terhadap kurva koefisien refleksi
• Untuk itu terdapat beberapa aproksimasi terhadap persamaan Zoeppritz yang denga mudah
mengungkapkan informasi konten yang digambarkan oleh sifat amplitudo
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna
• Pada gambar 2, setelah step 1, amplitudo dari komponen longitudinal yang ditransmisikan
(mungkin dalam hal ini adalah P-wave transmitted) akan berbeda dari gelombang datang
dengan kuantitas yang kecil, yang mana Bortfield melambangkannya sebagai D.
• Karena perubahan parameter elastis kecil, pada gambar yaitu kotak mereka dan juga
produk dari kuantitas yang kecil, maka dapat diabaikan.
• Dengan mensubtitusikannya ke dalam persamaan Zoeppritz, kita dapat koefisien
diferensial berikut:
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna
• Bentuk aproksimasi ini menunjukan sebuah singularitas (pada term ketiga) ketika S-
wave memiliki nilai yang sama
• Perhatikan bahwa term pertama dalam persamaan (3) adalah koefisien refleksi fluid-
fluid, yang mana menunjukan variasi AVO dengan sudut.
• Term kedua disebut sebagai faktor rigiditas, karena akan signifikan hanya ketika ada
sebuah kontras rigiditas.
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna
• Bortfield mengklaim bahwa untuk semua sudut dan kontras parameter elastis yang terjadi
secara normal dengan data seismik refleksi, nilai aproksimasinya tidak akan jauh berbeda
dari nilai eksak (perhitungan Zoeppritz). Namun di sekitar sudut 35 derajat deviasi mulai
muncul (Gambar 3)
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna
• Semua aproksimasi di atas akan bagus bila perubahan relatif dari parameter elastis
antar kedua sisi antarmuka kecil
• Sebagai aproksimasi tambahan, sudut datang sering digunakan sebagai pengganti average
angle of incidence. Dalam kasus tersebut, aproksimasi akan jauh lebih buruk pada sudut
datang besar dan benar-benar rusak ketika sudut datang mendekati sudut kritis. (baca
Downton and Ursenbach, 2006 untuk melihat bagaimana akurasi aproksimasi ini ketika
asumsi ini tidak dibuat)
• Aproksimasi ini valid untuk asumsi dimana terdapat kontras yang kecil (parameter elastis
mungkin ya) dan pada sudut yang kecil
• Gambar 3 menunjukan hasil aproksimasi Bortfield dan Aki-Richards saling menindih
untuk range sudut tersebut. Namun ketika lebih dari 35 derajat, kedua aproksimasi tersebut
mulai sedikit terdeviasi dari hasil eksak. Namun aproksimasi ini masuk akal dan dapat
diterima
• Persamaan (4) di atas dapat ditulis kembali dalam bentuk:
o Dimana A merupakan yang disebut dengan AVO intercept, the zero-offset stack,
atau true normal incidence reflectivity
o B merupakan yang umumnya disebut AVO slope atau gradient dan merupakan
sebuah ukuran dari laju perubahan amplitudo terhadap waktu
o C merupakan kurvatur
o Catat bahwa:
o Dapat dilihat bahwa untuk sudut kecil, term ketiga pada persamaan (6) adalah
perkiraan dari order ke empat dalam sinus dari sudut datang
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna
o Yang mana berpotensi menjadi atribut yang berguna yang mana linear dengan
saturasi gas
• Chen et al. (2001b) menunjukan bahwa term curvature mengalami deviasi yang dramatis
dari hasil asli Zoeppritz pada sudut yang lebar untuk mengekstraksi koefisien curvature (C)
secara robust.
• Mereka menemukan bahwa kenaikan akurasi didapatkan pada sudut yang besar jika
koefisien kurvatur C dibuat menjadi:
Dimana
Dapat dilihat bahwa Rp dan G berhubungan dengan AVO intercept A dan gradient B,
berturut-turut
• Catat bahwa menghapus term terakhir pada persamaan (10) diinginkan karena membuat
persamaan menjadi linear dalam sin^2 theta. Persamaan 10 menjadi bersifat linear
• Persamaan linear lebih kuat/robust daripada persamaan parabola yang memiliki tiga
koefisien
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna
• Dalam kasus terkahir, ketiga koefisien digabungkan dan ketika persamaan tersebut
diterapkan kepada sampel waktu beruntun, parameter yang diekstrak cenderung
menunjukan variasi yang tidak realistis (?)
• Swan (1990) menunjukan secara numerik bahwa S/N lebih buruk untuk ekstraksi tiga
term daripada 2 term, kecuali kalau sudutnya sangat besar
Dimana
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna
Untuk rentang sudut yang terbatas, memungkinkan untuk melinearisasi persamaan (12)
dengan menghilangkan term ketiga:
• Persamaan ini menunjukan bahwa Rp mendominasi koefisien refleksi pada sudut kecil
(karena pakai cos, saat sudut kecil nilainya akan besar)dan ∆𝑣 mendominasi pada sudut
yang besar (karena pakai sinus).
• Hilterman mengeneralisasi persamaannya ke dalam bentuk Vp/Vs lainnya dengan
mengganti 2.25∆𝑣 dengan ∆𝑣/(1 − 𝑣)2
• Reflektivitas poisson rasio akan mengindikasikan perubahan konten fluida dan litologi
Dimana
• Ketika persamaan ini diaplikasikan ke CMP gather yang sudah dikoreksi NMO, persaman
20 dapat diselesaikan menggunakan fitting data least squares, yang mana didapatkan
melalui weighted stacking dari trace di dalam gather
• Bobot (weight) yang tergantung terhadap offset dan waktu yang diaplikasikan ke trace-
trace ini berasal dari Vp/Vs, sudut datang dan fold (lipatan) data.
• Trace dikoreksi NMO dalam gather kemudian dikalikan dengan bobot tersebut dan
kemudian dijumlahkan. Trace hasilnya berupa reflektivitas P-wave (∆𝑽𝒑/𝑽𝒑) pada
offset nol dan reflektivitas S-wave pada zero offset (∆𝑽𝒔/𝑽𝒔)
• Karena tidak ada term dari persamaan (20) yang tidak dihilangkan, solusi Smith dan
Gidlow valid untuk semua sudut hingga sudut kritis
• Smith dan Gidlow (1987) juga memperkenalkan 2 tipe weighted stack lainnya:
1. Reflektivitas Poisson ratio semu. Weighted stack ini yang diberikan sebagai
∆𝑣 ∆𝑉𝑝 ∆𝑉𝑠
= −
𝑣 𝑉𝑝 𝑉𝑠
2. Fluid factor stack. Alih-alih menggunakan Vp/Vs=2 seperti penulis lainnya gunakan,
Smith dan Gidlow (1987) menggunakan persamaan mudrock Castagna. Persamaan
ini berlaku untuk klastik water bearing yang diberikan sebagai Vp=1360+1.16Vs
(dalam m/s), yang mana menghasilkan ∆𝑉𝑝 = 1.16∆𝑉𝑠. maka:
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna
• Catat bahwa Smith dan Gidlow hanya menggunakan mudrock equation untuk
membenarkan (justify) bentuk dari persamaan faktor fluida. pada kenyataannya deviasi
petrofisika dari trend mudrock dan koreksi offset-gain yang tidak sempurna akan
menghasilkan koefisien 1.16 akan digantikan oleh variable yang bervariasi terhadap waktu
yang disesuaikan untuk meminimalisir ∆F untuk refleksi di background
• Proses tersebut disebut sebagai “geostack”, “deviation from background” dan
“universal HC indicator”
• Deviasi yang signifikan pada stack faktor fluida dari nol memberikan informasi konten
fluida dan litologi, dimana nilai dekat nol merepresentasikan zona yang sesuai denga trend
Vp/Vs regional
6. Aproksimasi Fatti et al
• Dalam aproksimasi Smith dan Gidlow (1987), jika hubungan Gardner tidak valid untuk
kasus tertentu, aproksimasi Fatti et al (1994) dapat dipertimbangkan
• Fatti et al menata kembali persamaan Aki Richards (persamaan 4) sbb:
• Catat bahwa persamaan ini menyelesaikan masalah untuk reflektivitas P dan S-impedansi
• Term ketiga sangat kecil dibandingkan 2 term lainnya karena 𝑠𝑖𝑛𝜃 ≈ 𝑡𝑎𝑛𝜃 untuk sudut
yang kecil, maka dalam situasi seperti itu term ketiga sgt kecil
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna
• Aproksimasi ini tidak membuat asumsi untuk Vp/Vs dan densitas, dan persamaan ini bagus
untuk sudut pre kritikal yang besar
• Catat bahwa dalam Smith dan Gidlow hubungan mudrock Castgana dispesifikasi dalam
ruang kecepatan, sedangkan pada Fatti dalam ruang impedansi.
Dalam beberapa aproksimasi yang didiskusikan di atas, jumlah reflektivitas direduksi dari three
term menjadi two term untuk memfasilitasi inversi yang lebih stabil. Reduksi ini memberi hasil
yang bervariasi yang memberi hasil yang sangat berbeda, akan tetapi, untuk range offset
subkritis, semuanya masih mengandung informasi yang ekuivalen.
• Jadi dalam persamaan ini kita tidak harus mengenerate reflektivitas densitas untuk
mendapatkan LR dan MR
• Persamaan tersebut ditulis sebagai sebuah kombinasi dari inkompresibilitas, shear modulus
atau rigiditas, dan densitas sbb:
• Jika term ketiga pada persamaan di atas dihapus (karena densitas merupakan term yang
paling tidak berubah di antara modulus, kecepatan dan densitas), ekstraksi akan menjadi
lebih stabil
• Namun bila perubahan densitas butuh untuk dipertimbangkan, maka persamaan Gardner
digunakan untuk menurunkan aproksimasi berikut:
• Dengan menggunakan persamaan ini dan juga regresi linear, memungkinkan untuk
mengekstraksi atribut ∆(𝜆 + 2𝜇)/(𝜆 + 2𝜇) dan ∆2𝜇/(𝜆 + 2𝜇).
• Atribut kontras ini ketika diturunkan dari data seismik, menunjukan perbedaan anomali
fluida dan litologi yang berguna untuk tujuan interpretasi
∆𝜇 ∆𝜆
• Persamaan ini kemudian memungkinkan melakukan ekstraksi , , ∆ρ/ρ hanya dalam
𝜇 𝜆
satu langkah
• Gray menunjukan bahwa hasilnya lebih baik dibandingkan dengan hasil yang diturunkan
menggunakan Goodway (1997)
• Russe et al (2003) menggunakan teori poroelastis dari Biot (1941) dan Gassman (1951)
dan mengeneralisasi persamaan Goodway (1997) dengan memasukan sebuah term untuk
komponen dry dan saturated ke dalam ekspresi kecepatan P-wave dari suatu batuan
reservoar insitu.
𝑉𝑝 𝑉𝑝
Dimana 𝛾𝑠𝑎𝑡 = ( 𝑉𝑠 )𝑠𝑎𝑡 dan 𝛾𝑑𝑟𝑦 = ( 𝑉𝑠 )𝑑𝑟𝑦 merupakan rasio Vp terhadap Vs dalam