Anda di halaman 1dari 17

Sumber: AVO_Chopra dan Castagna

Persamaan Zoeppritz dan aproksimasinya

• Ketika gelombang P datang menghantam bidang batas antara dua lapisan dengan miring
(membentuk sudut terhadap garis normal) maka gelombang akan terbagi menjadi refleksi
dan transmisi P dan S-wave.
• Koefisien refleksi dan transmisi bervariasi sebagai fungsi dari sudut datang dan juga
properti elastis dari lapisan yang mana terdiri dari densitas dan modulus shear dan bulk
• Hal tersebut dituangkan pertama kali ke dalam bentuk persamaan oleh Zoeppritz
(persamaan 14 chapter 1)
• Jika amplitudo diamati sebagai fungsi dari sudut datang, maka variasi dari parameter
tersebut dapat digunakan untuk menyimpulkan parameter elastis nya
• Persamaan Zoeppritz cukup kompleks dan hasilnya bersifat laboratorium, jadi tidak
mendukung pemahaman intuitif dari bagaimana amplitudo berbeda berhubungan
dengan parameter elastis atau dari bagaimana variasi dari parameter tertentu memberi efek
terhadap kurva koefisien refleksi
• Untuk itu terdapat beberapa aproksimasi terhadap persamaan Zoeppritz yang denga mudah
mengungkapkan informasi konten yang digambarkan oleh sifat amplitudo
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna

1. Aproksimasi Bortfield (1961)


• Aproksimasi ini melinearisasi persamaan Zoeppriz dengan membagi antarmuka (bidang
batas) mayor di bawah permukaan menjadi sebuah grup lapisan atau sebuah lapisan transisi
dan mengasumsikan bahwa pada lapisan transisi tersebut parameter elastik hanya berubah
sedikit yaitu perubahan Vp, perubahan Vs dan perubahan densitas, yang merupakan
kenaikan sangat kecil

• Pada gambar 2, setelah step 1, amplitudo dari komponen longitudinal yang ditransmisikan
(mungkin dalam hal ini adalah P-wave transmitted) akan berbeda dari gelombang datang
dengan kuantitas yang kecil, yang mana Bortfield melambangkannya sebagai D.
• Karena perubahan parameter elastis kecil, pada gambar yaitu kotak mereka dan juga
produk dari kuantitas yang kecil, maka dapat diabaikan.
• Dengan mensubtitusikannya ke dalam persamaan Zoeppritz, kita dapat koefisien
diferensial berikut:
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna

• Bentuk aproksimasi ini menunjukan sebuah singularitas (pada term ketiga) ketika S-
wave memiliki nilai yang sama
• Perhatikan bahwa term pertama dalam persamaan (3) adalah koefisien refleksi fluid-
fluid, yang mana menunjukan variasi AVO dengan sudut.
• Term kedua disebut sebagai faktor rigiditas, karena akan signifikan hanya ketika ada
sebuah kontras rigiditas.
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna

• Bortfield mengklaim bahwa untuk semua sudut dan kontras parameter elastis yang terjadi
secara normal dengan data seismik refleksi, nilai aproksimasinya tidak akan jauh berbeda
dari nilai eksak (perhitungan Zoeppritz). Namun di sekitar sudut 35 derajat deviasi mulai
muncul (Gambar 3)
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna

2. Aproksimasi Richards dan Frasier (Aki dan Richard)


• Richards and Frasier (1976) dan Aki and Richards (1980) menurunkan persamaan
untuk refleksi gelombang P dalam bentuk yang terdiri dari 3 term yaitu term pertama
melibatkan densitas, term kedua melibatkan kecepatan P-wave, term ketiga melibatkan
kecepatan S-wave. Persamaan mereka (persamaan 1 dari Richards dan Frasier (1976 dan
persamaan 9 dari Bortfield (1961) ) sebagai berikut:
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna

• Semua aproksimasi di atas akan bagus bila perubahan relatif dari parameter elastis
antar kedua sisi antarmuka kecil
• Sebagai aproksimasi tambahan, sudut datang sering digunakan sebagai pengganti average
angle of incidence. Dalam kasus tersebut, aproksimasi akan jauh lebih buruk pada sudut
datang besar dan benar-benar rusak ketika sudut datang mendekati sudut kritis. (baca
Downton and Ursenbach, 2006 untuk melihat bagaimana akurasi aproksimasi ini ketika
asumsi ini tidak dibuat)
• Aproksimasi ini valid untuk asumsi dimana terdapat kontras yang kecil (parameter elastis
mungkin ya) dan pada sudut yang kecil
• Gambar 3 menunjukan hasil aproksimasi Bortfield dan Aki-Richards saling menindih
untuk range sudut tersebut. Namun ketika lebih dari 35 derajat, kedua aproksimasi tersebut
mulai sedikit terdeviasi dari hasil eksak. Namun aproksimasi ini masuk akal dan dapat
diterima
• Persamaan (4) di atas dapat ditulis kembali dalam bentuk:

yang merupakan bentuk

o Dimana A merupakan yang disebut dengan AVO intercept, the zero-offset stack,
atau true normal incidence reflectivity
o B merupakan yang umumnya disebut AVO slope atau gradient dan merupakan
sebuah ukuran dari laju perubahan amplitudo terhadap waktu
o C merupakan kurvatur
o Catat bahwa:

o Dapat dilihat bahwa untuk sudut kecil, term ketiga pada persamaan (6) adalah
perkiraan dari order ke empat dalam sinus dari sudut datang
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna

o Catat bahwa A-C adalah

o Yang mana berpotensi menjadi atribut yang berguna yang mana linear dengan
saturasi gas
• Chen et al. (2001b) menunjukan bahwa term curvature mengalami deviasi yang dramatis
dari hasil asli Zoeppritz pada sudut yang lebar untuk mengekstraksi koefisien curvature (C)
secara robust.
• Mereka menemukan bahwa kenaikan akurasi didapatkan pada sudut yang besar jika
koefisien kurvatur C dibuat menjadi:

• Wiggins et al (1983, 1985) menunjukan bahwa persamaan (5) dapat dapat


disederhanakan dengan mengatur nilai Vs/Vp=1/2 dan mengabaikan term ketiga (yang
mana hanya berguna untuk range sudut terbatas), dan didapatkan:

Dimana

Dapat dilihat bahwa Rp dan G berhubungan dengan AVO intercept A dan gradient B,
berturut-turut
• Catat bahwa menghapus term terakhir pada persamaan (10) diinginkan karena membuat
persamaan menjadi linear dalam sin^2 theta. Persamaan 10 menjadi bersifat linear
• Persamaan linear lebih kuat/robust daripada persamaan parabola yang memiliki tiga
koefisien
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna

• Dalam kasus terkahir, ketiga koefisien digabungkan dan ketika persamaan tersebut
diterapkan kepada sampel waktu beruntun, parameter yang diekstrak cenderung
menunjukan variasi yang tidak realistis (?)
• Swan (1990) menunjukan secara numerik bahwa S/N lebih buruk untuk ekstraksi tiga
term daripada 2 term, kecuali kalau sudutnya sangat besar

3. Aproksimasi Shuey (1985a,b)


• Beliau menata ulang persamaan Aki Richards secara aljabar dalam bentuk yang mirip
dengan persamaan (5) dimana term tersebut ditata menurut kontribusi range sudut mereka
terhadap koefisien refleksi
• Term pertama secara basic merupakan kontribusi dari koefisien refleksi normal incident
• Term kedua berhubungan dengan perbedaan Poisson ratio dan pengaruhnya mulai dari
range menengah dari sudut datang (15-35 derajat)
• Term ketiga akan signifikan ketika ada variasi vertikal yang besar dalam kecepatan.
Misalkan, jika kecepatan dari lapisan atas sangat berbeda dari lapisan bawah, kondisi
tersebut akan menghasilkan perbedaan sudut yang besar yang dihitung dari kecepatan
tersebut.
• Untuk sudut tertentu, term terakhir dapat dihapus/dihilangkan (dropped)

Dimana . v merupakan poisson ratio


Persamaan (11) juga dapat ditulis sebagai:

Dimana
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna

Untuk rentang sudut yang terbatas, memungkinkan untuk melinearisasi persamaan (12)
dengan menghilangkan term ketiga:

o Rp adalah reflektivitas P-wave pada sudut normal


o B adalah gradient
o Persamaan 13 akurat untuk sudut datang sebesar 25 hingga 30 derajat
• Jika seseorang mengasumsikan efek dari densitas pada AVO dapat diabaikan, aproksimasi
Bortfield juga dapat dicetak dalam bentuk yang mirip dengan rumus Shuey:

4. Aproksimasi Hilterman (1990)


• Beliau menyederhanakan persmaan Shuey dengan asumsi berikut:
1. Diasumsikan Vp/Vs=2, maka kita dapat mengatur v=1/3, yang mana akan memberi
nilai A0=-1
2. Lalu kita asumsikan bahwa dua term pertama bagus untuk analisis dengan batas
sudut:𝜃 < 300 . Dalam rentang sudut ini, identitas trigonometri 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 ≅ 𝑡𝑎𝑛2 𝜃 juga
berlaku
• Sehingga persamaan (12) dapat disederhanakan :
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna

• Persamaan ini menunjukan bahwa Rp mendominasi koefisien refleksi pada sudut kecil
(karena pakai cos, saat sudut kecil nilainya akan besar)dan ∆𝑣 mendominasi pada sudut
yang besar (karena pakai sinus).
• Hilterman mengeneralisasi persamaannya ke dalam bentuk Vp/Vs lainnya dengan
mengganti 2.25∆𝑣 dengan ∆𝑣/(1 − 𝑣)2
• Reflektivitas poisson rasio akan mengindikasikan perubahan konten fluida dan litologi

5. Aproksimasi Smith dan Gidlow (1987)


• Dengan menggunakan hubungan empiris velocity-density Gardner untuk mengganti
perubahan densitas dengan perubahan kecepatan, Smith dan Gidlow menyajikan
aproksimasi lainnya dengan mereduksi persamaan Aki Richards (persamaan 4) ke dalam
persamaan two term:
1. Tulis persamaan (4) sebagai:

2. Tata kembali persamaan tersebut menjadi

3. Persamaan Gardner adalah


Sumber: AVO_Chopra dan Castagna

Dimana
• Ketika persamaan ini diaplikasikan ke CMP gather yang sudah dikoreksi NMO, persaman
20 dapat diselesaikan menggunakan fitting data least squares, yang mana didapatkan
melalui weighted stacking dari trace di dalam gather
• Bobot (weight) yang tergantung terhadap offset dan waktu yang diaplikasikan ke trace-
trace ini berasal dari Vp/Vs, sudut datang dan fold (lipatan) data.
• Trace dikoreksi NMO dalam gather kemudian dikalikan dengan bobot tersebut dan
kemudian dijumlahkan. Trace hasilnya berupa reflektivitas P-wave (∆𝑽𝒑/𝑽𝒑) pada
offset nol dan reflektivitas S-wave pada zero offset (∆𝑽𝒔/𝑽𝒔)
• Karena tidak ada term dari persamaan (20) yang tidak dihilangkan, solusi Smith dan
Gidlow valid untuk semua sudut hingga sudut kritis
• Smith dan Gidlow (1987) juga memperkenalkan 2 tipe weighted stack lainnya:
1. Reflektivitas Poisson ratio semu. Weighted stack ini yang diberikan sebagai
∆𝑣 ∆𝑉𝑝 ∆𝑉𝑠
= −
𝑣 𝑉𝑝 𝑉𝑠
2. Fluid factor stack. Alih-alih menggunakan Vp/Vs=2 seperti penulis lainnya gunakan,
Smith dan Gidlow (1987) menggunakan persamaan mudrock Castagna. Persamaan
ini berlaku untuk klastik water bearing yang diberikan sebagai Vp=1360+1.16Vs
(dalam m/s), yang mana menghasilkan ∆𝑉𝑝 = 1.16∆𝑉𝑠. maka:
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna

• Persamaan ini unruk wet case


• Deviasi dari wet case dapat menjadi hasil dari konten fluida (gas) dan juga
litologi (batuan klastik atau karbonat)
• Untuk aplikasi anomali HC tersebut, Smith dan Gidlow mendefinisikan
sebuah residual yang mereka sebut sebagai Faktor Fluida:

• Catat bahwa Smith dan Gidlow hanya menggunakan mudrock equation untuk
membenarkan (justify) bentuk dari persamaan faktor fluida. pada kenyataannya deviasi
petrofisika dari trend mudrock dan koreksi offset-gain yang tidak sempurna akan
menghasilkan koefisien 1.16 akan digantikan oleh variable yang bervariasi terhadap waktu
yang disesuaikan untuk meminimalisir ∆F untuk refleksi di background
• Proses tersebut disebut sebagai “geostack”, “deviation from background” dan
“universal HC indicator”
• Deviasi yang signifikan pada stack faktor fluida dari nol memberikan informasi konten
fluida dan litologi, dimana nilai dekat nol merepresentasikan zona yang sesuai denga trend
Vp/Vs regional

6. Aproksimasi Fatti et al
• Dalam aproksimasi Smith dan Gidlow (1987), jika hubungan Gardner tidak valid untuk
kasus tertentu, aproksimasi Fatti et al (1994) dapat dipertimbangkan
• Fatti et al menata kembali persamaan Aki Richards (persamaan 4) sbb:

• Catat bahwa persamaan ini menyelesaikan masalah untuk reflektivitas P dan S-impedansi
• Term ketiga sangat kecil dibandingkan 2 term lainnya karena 𝑠𝑖𝑛𝜃 ≈ 𝑡𝑎𝑛𝜃 untuk sudut
yang kecil, maka dalam situasi seperti itu term ketiga sgt kecil
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna

• Aproksimasi ini tidak membuat asumsi untuk Vp/Vs dan densitas, dan persamaan ini bagus
untuk sudut pre kritikal yang besar
• Catat bahwa dalam Smith dan Gidlow hubungan mudrock Castgana dispesifikasi dalam
ruang kecepatan, sedangkan pada Fatti dalam ruang impedansi.

Dalam beberapa aproksimasi yang didiskusikan di atas, jumlah reflektivitas direduksi dari three
term menjadi two term untuk memfasilitasi inversi yang lebih stabil. Reduksi ini memberi hasil
yang bervariasi yang memberi hasil yang sangat berbeda, akan tetapi, untuk range offset
subkritis, semuanya masih mengandung informasi yang ekuivalen.

Ekstraksi Parameter Lame

• Goodway et al (1997) dan Goodway (2001) menunjukan bahwa pemahaman pengukuran


kecepatan atau impedansi dalam term parameter lame (rigiditas atau inkompresibilitas)
menawarkan perspektif yang berbeda dalam interpretasi sifat fluida atau batuan.
• Respon dari atribut lambda-rho dan mu-rho terhadap keberadaan HC atau variasi litologi
memberikan hasil yang mudah dalam melakukan interpretasi pada zona reservoar
• LR dan MR didapatkan melalui hubungan modulus dan densitas terhadap impedansi (lihat
chapter 3)
• Untuk mendapatkan informasi tersebut dari data seismik, reflektivitas S dan reflektivitas P
diekstraksi dari permsaan Fatti (1994) atau persamaan (23)
• Selanjutnya reflektivitas diinversi ke impedansi (P dan S impedansi) menggunakan teknik
impedansi standar
• Selanjutnya impedansi ditransformasi ke LR dan MR menggunakan hubungan berikut:
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna

• Jadi dalam persamaan ini kita tidak harus mengenerate reflektivitas densitas untuk
mendapatkan LR dan MR

Ekstraksi Xu dan Bancroft (1998)


• Menggunakan persamaan Aki-Richards, Xu dan Bancroft (1998) menurunkan
persamaan berikut untuk mengekstraksi parameter Lame secara langsung dari data
seismik
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna

• Persamaan tersebut ditulis sebagai sebuah kombinasi dari inkompresibilitas, shear modulus
atau rigiditas, dan densitas sbb:

• Jika term ketiga pada persamaan di atas dihapus (karena densitas merupakan term yang
paling tidak berubah di antara modulus, kecepatan dan densitas), ekstraksi akan menjadi
lebih stabil
• Namun bila perubahan densitas butuh untuk dipertimbangkan, maka persamaan Gardner
digunakan untuk menurunkan aproksimasi berikut:

• Dengan menggunakan persamaan ini dan juga regresi linear, memungkinkan untuk
mengekstraksi atribut ∆(𝜆 + 2𝜇)/(𝜆 + 2𝜇) dan ∆2𝜇/(𝜆 + 2𝜇).
• Atribut kontras ini ketika diturunkan dari data seismik, menunjukan perbedaan anomali
fluida dan litologi yang berguna untuk tujuan interpretasi

Ekstraksi Gray et al (1999)

• Lagi2 dengan menggunakan aproksimasi Aki-Richards, Gray et al menurunukan dua


persamaan baru yang mengekspresikan reflektivitas seismik dalam term bulk modulus 𝜅,
shear modulus 𝜇, parameter lame 𝜆, dan densitas ρ.
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna

∆𝜇 ∆𝜆
• Persamaan ini kemudian memungkinkan melakukan ekstraksi , , ∆ρ/ρ hanya dalam
𝜇 𝜆

satu langkah
• Gray menunjukan bahwa hasilnya lebih baik dibandingkan dengan hasil yang diturunkan
menggunakan Goodway (1997)

• Semua aproksimasi yang sejauh ini ditampilkan untuk persamaan Zoeppritz


membutuhkan pengetahuan dari sudut datang dan nilai Vp/Vs insitu

• Russe et al (2003) menggunakan teori poroelastis dari Biot (1941) dan Gassman (1951)
dan mengeneralisasi persamaan Goodway (1997) dengan memasukan sebuah term untuk
komponen dry dan saturated ke dalam ekspresi kecepatan P-wave dari suatu batuan
reservoar insitu.

• Dia mengusulkan ekspresi yang mana nilai c bukan 2 (seperti yg


digunakan oleh Goodway, 1997) namun malahan tergantung dari reservoar yg diinvestigasi
• Dalam publikasinya yang terbaru Russell (2011) mengeneralisasi aproksimasi Gray, jadi
persamaan 29 dan 30 dikombinasi menjadi satu persamaan sbb:
Sumber: AVO_Chopra dan Castagna

𝑉𝑝 𝑉𝑝
Dimana 𝛾𝑠𝑎𝑡 = ( 𝑉𝑠 )𝑠𝑎𝑡 dan 𝛾𝑑𝑟𝑦 = ( 𝑉𝑠 )𝑑𝑟𝑦 merupakan rasio Vp terhadap Vs dalam

kondisi tersaturasi dan dry, serta ∆𝑓/𝑓 adalah reflektivitas fluida.

• Note: kalau ada bentuk ∆𝑥/𝑥 itu berarti reflektivitas dari x


• Persamaan ini menunjukan ekstraksi parameter yang tergantung dengan konten fluida dan
porositas dari reservoar.
• Hampir semua dari aproksimasi di atas adalah aproksimasi yang dilinearisasi yang
membutuhkan sudut datan yang lebi kecil daripada sudut kritis, ketika sudut datang
digunakan sebagai pengganti dari rata-rata dari sudut datang dan sudut transmisi (seperti
yang umumnya dilakukan)
• Downton and Ursenbach (2006) menunjukan bahwa dengan tidak menambahkan asumsi
tersebut dalam persamaan Aki-Richard dan malahan tetap menggunakan sudut rata-rata,
longer-offset dan wider angle dapat digunakan dalam inversi AVO, dan mengarahkan
kepada estimasi relfketivitas atau densitas yang lebih akurat

Aproksimasi untuk converted-wave dan anisotropic reflectivity


• Seperti halnya pada kasus variasi reflektivitas P-wave terhadap offset, aproksimasi
terhadap persamaan Zoeppritz yang eksak juga eksis untuk konversi mode P ke S.
• Ramos dan Castagna (2001) menunjukan bahwa converted-wave AVO behavior dapat
dicocokan dengan hubungan kubik diantara koefisien refleksi dan parameter sinar
• Mereka mendiskusikan suatu pendekatan analitik sederhana, kontras rendah dan perkiraan
kontras tinggi yang lebih akurat tetapi juga lebih rumit, dan mereka menunjukkan kegunaan
crossplotting koefisien AVO gelombang konversi yang diekstraksi menggunakan
perkiraan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai