Modul Eclipse

RESERVOIR SIMULATION ECLIPSE2015
PEMODELAN DAN SIMULASI RESERVOIR
Content
PART I Case Definition ...........................
PART II Grid .............................................
PART III PVT..............................................
PART IV SCAL ............................................
PART V INITIALIZATION ...........................
PART VI SCHEDULE ...................................
PART VII HISTORY MATCHING...................
PART VIII BASE CASE & SCENARIO .............
PART IX POLYMER ....................................
2
PART I
CASE DEFINITION
3
Cara membuka office dan membuat case definition:
Step 1. Double click pada icon PETREL 2015, lalu akan

muncul gambar loading aplikasi seperti gambar di
samping.
Step 2. Setelah itu terbuka

jendela windows baru seperti di
atas, lalu Click Bundle 1
setelah itu click Reservoir
engineering core lalu click OK.
4
Step 3. Setelah itu akan terbuka layar baru seperti di atas, lalu pilih tab simulation, cari icon
Legacy seperti di atas, lalu pilih ECLIPSE Office.
Step 4. Setelah itu akan muncul tampilan seperti di atas, lalu klik file, kemudian
new project. Letakkan file pada folder yang diinginkan.
5
Step 5. Setelah itu akan muncul tampilan seperti di atas, lalu klik Data.
Step 6. Pilih case definition pada Eclipse Data Manager.
6
Step 7. Pada tab General, isi Jenis Simulator, title, waktu simulasi, dimensi model
dan satuan.
Step 8. Pada tab Reservoir, isi aquifer, tipe grid dan geometri grid.
7
Step 9. Pada tab PVT, pilih jenis minyak, air dan gas. Klik Ok
8
PART II
GRID
9
Step 1. Pada data manager

module, klik Grid
Step 2. Pilih file, pilih import file, pilih new untuk

mengimpor data .GRDECL dari folder model
Step 3. Pilih file “Grid

Geometry.GRDECL”
Step 4. Pilih file, pilih import file, pilih append

untuk mengimpor data .GRDECL dari folder
model.
10
Step 5. Pilih file “NTG.GRDECL”,

“Permeability.GRDECL”, dan
“Porosity.GRDECL”
Step 6. Pilih Grid View, pilih Run

Simulation dan tunggu hingga
simulasi selesai
Step 7. Pilih Grid View,pilih 3D.
Step 8. Akan muncul model 3D seperti di bawah ini.
11
Step 9. Pilih edit, pilih New Property Calculator untuk

melakukan korelasi permeability.
Step 10. Pada tab property, pilih PERMX, lalu isi fungsi equation sesuai dengan
perhitungan korelasi pada crossplot porosity vs permeability. Klik Apply. Ulangi langkah
untuk PERMY.
Step 11. Untuk PERMZ = 0.1 * PERMX
12
Step 12. Pada 3D Model, pilih file, pilih

export, pilih property, pilih ECLIPSE
INT.GRDECL keywords.
Step 13. Masukkan PERMX, PERMY, dan PERMZ. Kemudian

save as dengan nama file “PermBaru”.
Step 14. Pada Grid Section, pilih file, pilih import, pilih append,
masukkan file “PermBaru”.
Step 15. Pada GridView, pilih Run Simulation.
13
PART III
PVT
14
Step 1. Pada data manager module, klik PVT
Step 2. Pada PVT Section, pilih Section,

pilih Keywords.
Step 3. Pilih menu View kemudian

Keyword.
15
Step 4. Klik Menu Insert Keywords,

Kemudian pilih “PVTW”, “PVDG”, “PVTO”,
dan “DENSITY”.
Step 5. Pilih view, pilih correlation.
Step 6. Masukkan semua parameter data dari excel. Klik Apply untuk setiap keyword
16
Step 7. Klik Explore Keyword.
Step 8. Search “ROCK” pilih “Rock Properties”, lalu

Apply.
Step 9. Pada Keyword Type, pilih Rock Tables.
17
Step 10. Pada Rock Tables. Masukan Rock compressibility sesuai data, klik Apply.
18
PART IV
SCAL
19
Step 1. Pada data manager module, klik SCAL.
Step 2. Pilih Section, pilih Keywords.
Step 3. Akan muncul SCAL Keywords seperti di atas. Masukkan Keyword “SGOF” dan
“SWOF”.
20
Step 4. Masukkan semua parameter

data SWOF berdasarkan hasil
normalisasi. Klik Apply.
Step 5. Masukkan semua parameter

data SGOF berdasarkan hasil
normalisasi. Klik Apply.
21
PART V
INITIALIZATION
22
Step 1. Pilih Initialization pada Eclipse Office

Data Manager
Step 2. Insert Keyword (Rs

vs Depth dan Equilibrium
Data Specification)
Step 3. Masukkan data

pada Rs vs Depth
Step 4. Masukkan data pada Equilibrium Data Specification
23
Step 5. Pilih Keyword Type -> Miscellaneous. Lalu Insert Keyword -> pilih
Initialisation Print Output (RPTSOL) dan isi pada kolom Keyword Data
dengan:
RPTSOL
POIL SWAT SOIL SGAS RESTART=1 FIP=2 /
Step 6. Lalu close dan save Initialization Section
24
Step 7. Buka Run pada menu ECLIPSE Office -> klik Go.
Step 8. Pilih Report pada menu ECLIPSE Office -> klik File -> Open Current
Case -> PRT
25
Step 9. Ikuti langkah

pada gambar
OOIP
Step 10. Klik Output dan cari data seperti yang terdapat pada kotak merah. Dan
lihat nilai OOIP-nya. Bandingkan dengan OOIP lapangan. OOIP model dan
lapangan harus sama.
Step 11. Jika terdapat perbedaan, maka untuk mengubah nilai OOIP, parameter
yang diubah adalah tekanan kapiler (Pc) pada menu SCAL di Data Manager.
Untuk melihat hasil OOIP-nya ulangi dari Step 7 sampai OOIP model =
lapangan.
26
PART VI
SCHEDULE
27
© Lab SGPC 2018, UPN VeteranYogyakarta.

Step 1. Buka Petrel → Simulation → Legacy → Schedule
Step 2. Pilih Import → Production History →

Replace → Pilih file *.vol lalu Open
28
Step 3. Pilih Import → Pilih Events → Replace → Pilih

file *.ev lalu Open
Step 4. Pilih Import → Pilih Grid → Single Porosity →

Pilih file *.gr lalu Open
29
Step 5. Pilih Import → Pilih Well Location →

Trajectory File → Pilih file *.trj lalu Open
Step 6. Pilih Import → Properties → Pilih file *.INIT lalu Open
30
Step 7. Pilih Data → Item List ,akan

muncul window baru.
Step 8. Pilih Data → Control Network ,akan muncul window baru. Klik kanan pada Field, pilih
Create Group. Beri nama sesuai keinginan
31
Drag
Step 9. Klik Plus (+) dan Drag Well_1 sampai Well_5 ke Grup yang telah di buat.
Step 10. Pada Schedule, klik Setup -> Options, dan isi Eclipse Options seperti pada gambar.
32
Step 11. Pilih Schedule lalu Export →

Schedule Section
Step 12. Pilih Folder yang diinginkan untuk mensave data.
Step 13. Buka Eclipse dan masuk ke Data

Manager → Schedule.
33
Step 14. Pilih File → Import → New, pilih file

yang disave pada Step 25
Step 15. Close lalu Save.
Step 16. Pilih Data → Summary
34
Step 17. Pada tab general, klik DATE, kemudianklik ADD TO LIST
Step 18. Klik tab Field, pada Phase Oil → Production Rate klik FOPR, klik add to list, pada
Production Total klik FOPT, klik add to list, pada Production History klik FOPRH dan
FOPTH, klik add to list.
Step 19. Pada Phase Gas, pada Production Rate klik FGPR, klik add to list, pada Production
Total klik FGPT, klik add to list, pada Production History klik FGPRH dan FGPTH, klik add
to list.
35
Step 20. Pada Phase Water, pada Production Rate klik FWPR, klik add to list, pada
Production Total klik FWPT, klik add to list, pada Production History klik FWPRH dan
FWPTH, klik add to list
Step 21. Pada Phase Liquid, pada Production Rate klik FLPR, klik add to list, pada
Production Total klik FLPT, klik add to list, pada Production History klik FLPRH dan
FLPTH, klik add to list
Step 22. Pada Phase Other, klik Pressure → klik FPR, klik add to list, Klik Ratio → Klik
FGOR kemudian Save dan Close
36
Step 23. Lakukan Hal yang sama padaTab Group dan Well, kemudian Save dan Close.
Step 24. Lalu Running simulator dengan mengklik Run kemudian Pilih Go, dan Pastikan
Input, Output, dan Save File Format dalam keadaan Formated
37
PART VII
HISTORY
MATCHING
38
Step 1. Pilih Result → Pilih File → Open Current Case, lalu klik SUMMARY dan GRID.
Step 2. Tandai Read All Sumarry Vectors, klik Load
Step 3. Untuk melihat grafik klik kanan pada data yang diinginkan dan pilih Display in New
Graph
39
Step 4. Untuk menambahkan data lain pada grafik klik kanan pada data yang diinginkan dan
pilih Add to Current Graph
Step 5. Untuk menampilkan model 3D Klik file →

Open Curent Case → Grid →Load
40
Step 6. klik 3D Viewer.
41
PART VIII
BASE CASE &

SCENARIO
42
Step 1. Klik kanan pada Nama

Project anda, pilih Add
Restart
Step 2. Pada New Case Name diisi nama case-nya (nama tidak boleh ada spasi), Lalu pilih
pada tanggal terakhir dimana masih ada data produksi(dalam case ini adalah tanggal 1
December 2012) pada Report Time, klik OK.
43
Step 3. Pilih nama case yang baru saja dibuat, Klik Data → Schedule
Step 4. Pilih Time → Insert, Isikan sesuai keinginan berapa tahun reservoir ingin
diprediksikan. Misal dalam kasusini akan diprediksikan selama 30 tahun dengan time step
1 bulan, pada Num kita isikan 360 (30 tahun = 360 bulan) klik Ok.
44
Step 5. Pilih Historical Production Well Data, tambahkan konstrain THP target sebesar 500
psia untuk masing masing sumur Close dan Save (Overwrite).
Step 6. Lalu Pilih Run Simulation dengan pilih Run, lalu Klik atau Go dan pastikan Run
Progress telah selesai
45
Step 7. Untuk melihat hasil pilih Result → Pilih File → Open Current Case, lalu klik
SUMMARY
Step 8. Ubah Sumbu X menjadi tampilan date View → Pilih X-Axis As → Date
46
Step 9. Hasil perubahan sumbu X menjadi Date
Dalam Modul ini akan diajarkan beberapa scenario yang sering digunakan di lapangan, yaitu
penambahan sumur infil dan penambahan sumur injeksi.
Penambahan Infill Well
Step 10. Pada case name BASECASE, klik kanan, lalu pilih Add Clone case, beri nama
(misal: INFILL-1)
47
Step 11. TentukanCoordinat danTanggal sumur yang akan diinfill. Pilih BASECASE →
Result → Open Curent Case → GRID.
Step 12. Untuk menampilkan model 3D klik 3D Viewer. Klik Play untuk menjalankan
prediksi. Tentukan Tanggal (Klik Stop) dan Koordinat (klik salah satu Grid) sumur infill.
48
Step 13. Setelah Menentukan Tanggal dan Koordinat. Pilih nama case yang baru saja
dibuat, Klik Data – Schedule
Step 14. Pilih Define Wells Group & Connections pada Event Type, masukkan Well
Specification dan Well Connection Data dan Apply Event Types, masukkan
Production Well Control dan Apply
49
Step 15. Pada Well Specification, isi nama Sumur infill tersebut, nama group disamakan
dengan nama group sumur sebelumnya,Isi koordinat lokasi sumur baru pada grid lokasi I
dan J,yang telah ditentukan. Klik Apply
Step 16. Pada Well Completion Specification Data isikan nama Sumur infill tersebut, K
Upper–K Lower sebagai Perforasi Sumur.Serta Diameter sumur. Klik Apply
50
Step 17. Pada Production Well Control, isi nama Sumur infill tersebut dan Liquid Rate
dan THP Target. (misal: 995 stb/day dan 500 psia), klik Apply
Step 18. Klik Close dan di save, pada overwrite existing file or new file? Pilih New (agar tidak
merubah hasil case sebelumnya) Klik OK
51
Step 19. Run Simulation
Step 20. Untuk melihat hasil Infill klik Result → Open Curent Case → Summary → Would you
like to load summary data from the base cases → Yes
52
Step 21. Untuk membandingkan dengan basecase klik File → Open → Summary→ Load All
Vectors → Pilih BASECASE_E100.FSMSPEC
Step 22. Untuk membandingkan Grafik dengan basecase klik INFILL_E100 → FOPR→Open
NewGraph→Klik BASECASE_E100→FOPR→Add to Curent Graph
53
Penambahan Injector Well
Step 23. Pada case name BASECASE, klikkanan, lalupilihAdd Clone case, beri nama (misal:
WaterIjnflood)
Step 24. Setelah Menentukan Tanggaldan Koordinat. Pilih nama case yang baru saja dibuat,
Klik Data – Schedule
54
Step 25. Klik tanggal yang telah ditentukan, klik Insert Keyword pilih Define Wells Group &
Connections pada Event Type, masukkan Well Specification dan Well Connection
Data dan Apply
Step 26. Klik Insert Keyword, kemudian pilih Well Controls and Limits Event Types,
masukkan Injection Well Control dan Apply
55
Step 27. Pada Well Specification, isi nama Sumur Injeksi tersebut, nama group disamakan
dengan nama group sumur sebelumnya, Isi koordinat lokasi sumur baru pada grid lokasi
I dan J, yang telah ditentukan. Klik Apply
Step 28. Pada Well Completion Specification Data isikan nama Sumur Injeksi tersebut, K
Upper – K Lower sebagai Perforasi Sumur, Koordinat I dan J. Serta Diameter sumur. Klik
Apply
56
Step 29. Pada Injection Well Control, isi nama Sumur Injeksi tersebut dan Surface Rate, klik
Apply
Step 30. Klik Close dan di save, pada overwrite existing file or new file? Pilih New (agar tidak
merubah hasil case sebelumnya) Klik OK
57
Step 31. Klik Nama Case (INJEKSI_AIR) lalu Run Simulation

Step 32. Lihat hasil perubahan dari hasi skenario dengan menggunakan langkah yang sama
pada Step 20.
58
PART IX
POLYMER
INJECTION
59
Step 1. Pada case name WaterIjnflood, klik kanan, lalu pilih Add Clone case, beri nama (misal:
Polymer)
Step 2. Masuk data -> Case

Definition -> PVT
Step 3. Centang Polymer Flood Model -> Apply
60
Step 4. Masuk PVT -> File -> Import -> Append -> Pilih POLY_PVT -> Open
Step 5. Pilih Apply -> Lalu New -> OK
61
Step 6. Pilih SCAL -> File -> Import -> Append -> Pilih POLY_SCAL -> Open -> Apply
Step 7. Pilih Apply -> New -> OK
62
Step 8. Pilih Initialization -> File -> Import -> Append -> Pilih POLY_INIT lalu Open -> Apply
Step 9. Lalu pilih New -> OK
63
Step 10. Buka Schedule Section, kemudian pilih tanggal untuk injeksi, kemudian masukan
keyword penambahan sumur sama dengan penambahan sumur injeksi air.
Step 11. Kemudian pilih add Event > Polymer > Injection Well Polymer/Salt Consentration >
Ok
64
Step 12. Kemudian Masukan Keyword “’nama_sumur’ 1 0 /”
Step 13. Tentukan tanggal akan menghentikan injeksi polimer, kemudian pilih add Event >
Polymer > Injection Well Polymer/Salt Consentration > Ok. Lalu masukan konsentrasi
polimer untuk setiap sumur menjadi 0.
65
Step 14. Tutup schedule section kemudian pilih save > New > Ok
Step 15. Kemudian Run case tersebut.
66

Modul Eclipse

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Modul Eclipse

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

RESERVOIR SIMULATION ECLIPSE2015

PEMODELAN DAN SIMULASI RESERVOIR

Cara membuka office dan membuat case definition:

Step 1. Double click pada icon PETREL 2015, lalu akan

Step 2. Setelah itu terbuka

Step 6. Pilih case definition pada Eclipse Data Manager.

Step 1. Pada data manager

Step 2. Pilih file, pilih import file, pilih new untuk

Step 3. Pilih file “Grid

Step 4. Pilih file, pilih import file, pilih append

Step 5. Pilih file “NTG.GRDECL”,

Step 6. Pilih Grid View, pilih Run

Step 7. Pilih Grid View,pilih 3D.

Step 8. Akan muncul model 3D seperti di bawah ini.

Step 9. Pilih edit, pilih New Property Calculator untuk

Step 11. Untuk PERMZ = 0.1 * PERMX

Step 12. Pada 3D Model, pilih file, pilih

Step 13. Masukkan PERMX, PERMY, dan PERMZ. Kemudian

Step 15. Pada GridView, pilih Run Simulation.

Step 1. Pada data manager module, klik PVT

Step 2. Pada PVT Section, pilih Section,

Step 3. Pilih menu View kemudian

Step 4. Klik Menu Insert Keywords,

Step 5. Pilih view, pilih correlation.

Step 7. Klik Explore Keyword.

Step 8. Search “ROCK” pilih “Rock Properties”, lalu

Step 9. Pada Keyword Type, pilih Rock Tables.

Step 1. Pada data manager module, klik SCAL.

Step 2. Pilih Section, pilih Keywords.

Step 4. Masukkan semua parameter

Step 5. Masukkan semua parameter

Step 1. Pilih Initialization pada Eclipse Office

Step 2. Insert Keyword (Rs

Step 3. Masukkan data

Step 4. Masukkan data pada Equilibrium Data Specification

Step 6. Lalu close dan save Initialization Section

Step 9. Ikuti langkah

© Lab SGPC 2018, UPN VeteranYogyakarta.

Step 2. Pilih Import → Production History →

Step 3. Pilih Import → Pilih Events → Replace → Pilih

Step 4. Pilih Import → Pilih Grid → Single Porosity →

Step 5. Pilih Import → Pilih Well Location →

Step 6. Pilih Import → Properties → Pilih file *.INIT lalu Open

Step 7. Pilih Data → Item List ,akan

Step 11. Pilih Schedule lalu Export →

Step 12. Pilih Folder yang diinginkan untuk mensave data.

Step 13. Buka Eclipse dan masuk ke Data

Step 14. Pilih File → Import → New, pilih file

Step 15. Close lalu Save.

Step 16. Pilih Data → Summary

Step 2. Tandai Read All Sumarry Vectors, klik Load

Step 5. Untuk menampilkan model 3D Klik file →

Step 6. klik 3D Viewer.

BASE CASE &

Step 1. Klik kanan pada Nama

Step 9. Hasil perubahan sumbu X menjadi Date

Penambahan Infill Well

Step 19. Run Simulation

Penambahan Injector Well

Step 31. Klik Nama Case (INJEKSI_AIR) lalu Run Simulation

Step 2. Masuk data -> Case

Step 3. Centang Polymer Flood Model -> Apply

Step 5. Pilih Apply -> Lalu New -> OK

Step 7. Pilih Apply -> New -> OK