Supported By:
Tutorial
Computer Modelling Group Ltd.
Penulis :
- Ir. Joko Pamungkas, M.T.
- Roiduz Zumar
TABLE OF CONTENT
PVT Properties 1
Building, Running and Analyzing 13
History Matching 23
Prediction 30
Plotting Result Graph 33
Scenario 1 : Infill Drilling 39
Scenario 2 : Infill Water Injection Well 43
Scenario 3 : Infill Polymer Injection Well 47
Tutorial
Computer Modelling Group Ltd.
PVT Properties
“Black Oil” Reservoir Simulation Model
Using
Winprop
1
1. Klik CMG Launcher pada Desktop
2. Setelah CMG Technologies Launcher Box keluar, klik Icon Winprop
3. Setelah Icon Winprop keluar, klik Component selection/properties lalu klik Ins Lib
4. Lalu select komponen dari CH4 sampai FC11. Setelah itu klik tanda untuk
import komponen yang telah dipilih. Terakhir klik OK
2
5. Selanjutnya pada komponen FC11 klik Ins Own.
3
6. Selanjutnya ubah nama komponen FC11 menjadi C12+ dan masukkan harga MW, SG
dan Tb (degC) sesuai data yang tersedia. Lalu klik OK
7. Selanjutnya klik Component Property Plot untuk melihat hasil plot dari komponen
yang telah di-input nilai propertiesnya.
8. Selanjutnya klik Composition dan input harga persen mol dari setiap komponen
berdasarkan data yang tersedia pada kolom primary. Selanjutnya langsung klik
Component Composition Plot untuk melihat grafik plot komposisi mol-nya.
5
12. Selanjutnya input data pressure terhadap properties yang ada pada data beradasarkan
hasil uji lab differential liberation. Harga Temperature juga perlu di-input. Setelah
semua data di-input, klik Experimental Data untuk melihat hasil plot-nya.
6
13. Selanjutnya pada tab Simulator PVT klik Black Oil PVT Data
14. Pada tab Model pilih setting-an seperti pada gambar berikut. Setting-an tersebut
mewakili Black-Oil Simulation Model.
7
15. Pada tab Sat Pressure input harga Temperature dan Saturation Pressure Estimate
berdasarkan data yang tersedia.
16. Pada tab Pres Levels klik Tools > Insert Row lalu input harga Saturation Pressure
berdasarkan data yang tersedia.
8
17. Pada tab Water Properties input harga Water Salinity dan Reference Pressure
berdasarkan data yang tersedia. Lalu klik apply.
18. Setelah itu simpan dulu file Winprop yang telah dibuat dengan Save As dan beri nama
serta pilih lokasi untuk menyimpan file.
19. Setelah file disimpan, lakukan Run Simulation dengan cara klik pada tanda panah
hijau di kiri atas.
9
20. Setelah dilakukan Run Simulation maka akan diperoleh Simulation Graph sehingga
dapat dilihat grafik hasil simulasi properties PVT Black Oil yang telah di-input.
21. Setelah itu Save lagi file winprop-nya sehingga dapat di-import nanti pada Builder.
22. Selanjutnya melakukan regresi pada parameter yang telah di input sebelumnya,
dengan cara klik menu Characterization, kemudian pilih Start Regression.
10
23. Kemudian, klik kanan pada Constant Composition Expansion lalu pilih copy.
24. Selanjutnya, “Paste Into Reg-Block” pada regression parameters, Lakukan cara
yang sama untuk differential liberation.
11
25. Untuk melipatgandakan nilai parameter maka dapat merubah angka di kolom yang
berwarna biru.
26. Untuk memilih parameter yang ingin dirubah dapat dilakukan dengan memberi tanda(X)
pada komposisi yang ingin dirubah. Kemudian Run Simulation.
12
Tutorial
Computer Modelling Group Ltd.
Using
Builder & IMEX
Field Units
13
1. Klik CMG Launcher pada Desktop
2. Setelah CMG Technologies Launcher Box keluar, klik Icon Builder
3. Setelah Icon Builder keluar, klik New lalu klik IMEX (Simulator Black Oil). Setelah itu pada menu
Working Units, klik Field. Kemudian pada menu Porosity, klik Single Porosity. Masukkan tanggal
dimulainya simulasi pada Simulation Start Date. Kemudian klik OK.
14
4. Setelah itu membuat Grid, Klik File > Import from another file > Pilih RESCUE Model. Open
Rescue File, D:\File Praktikum PSR 2018\CMG Grid.bin
Klik Open.
15
Akan muncul tampilan kotak Property Specification. Kemudian pilih Upscale from RESCUE
Model, Pada bagian property pilih PORO. Klik OK
16
7. Isi Formula Name dengan Permeability I & J, kemudian ketik rumus seperti ini:
0.2514 * EXP (21.799 * X0)
Klik Apply > OK
Selanjutnya klik Copy > Ubah Formula Name dengan Permeability K, dan ketik rumus seperti
ini:
0.2514 * EXP (21.799 * X0) * 0.1
Klik Apply > OK
17
8. Double klik pada Array Properties, kemudian klik kanan pada isian Permeability I > pilih Edit
Specification > pilih From Formula > klik Formula > Pilih sesuai rumus permeability-nya yang
sudah dibuat tadi.
Klik OK.
18
9. Double Klik Rock Compressibilty, Input Data Rock Compressibilty (CPOR) = 2.138E-6 1/psi
dan Reference Pressure (PRPOR) = 2670 psi.
10. Untuk meng-import file winprop yang telah dibahas pada chapter PVT Properties sebelumnya,
dilakukan dengan cara klik Components pada Model Tree View lalu pilih Import WinProp-
Generated Model. Setelah itu di-import file winprop yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga
seluruh Properties PVT yang telah di-import dalam winprop dapat digunakan untuk running
simulation pada builder berdasarkan data PVT di dalam file winprop-nya.
13. Selanjutnya, untuk setting rock type dapat dilakukan dengan cara pilih Menu Rock Fluid, lalu Klik
Create/Edit Rock Type. Maka akan Muncul Tampilan Rock Types, Kemudian klik tanda panah
19
kanan > Pilih New Rock Type. Uncheck Include capillary pressure hysteresis (imbibition curve),
Maka akan muncul tampilan seperti ini. Buka Excel lalu input data Sw, krw, krow, Pcow
14. Kemudian klik Relative Permeability Table > Pilih Liquid-Gas Table (Liquid Saturation). Pilih
Gas Saturation > Uncheck Include capillary pressure (drainage curve if using hysteresis). Buka
Excel lalu input data SI, krg, krog. (Nilai awal krog harus sama dengan nilai nilai awal krow).
20
15. Kemudian Kembali ke Menu Reservoir, Pilih Grid Top.
21
17. Pilih Menu Water, Oil ,Kemudian Input Data pada Pressure and Depth, dan Water-Oil Contact
(DWOC), lalu Depth (DATUMDEPTH) dan Constant Bubble Point Pressure (PB) seperti di
bawah ini, Klik Apply, OK.
22
Tutorial
Computer Modelling Group Ltd.
History Matching
“Black Oil” Reservoir Simulation Model
Using
Builder & IMEX
Field Units
Supported By :
23
1. Klik CMG Launcher pada Desktop
2. Setelah muncul CMG Technologies Launcher Box, pilih File .irf, kemudian add ke Icon Result
Graph
3. Setelah itu Layout dari Icon Result Graph muncul seperti ini. Untuk membuat Plotting Kurva,
klikAdd Curve.
24
4. Setelah itu, pada Result Graph – Add Curve , Set File : .irf, Origin Type : Well > WELL_1,
WELL_2, WELL_3, WELL_4, WELL_5
X AXIS : Time
Y AXIS : (Oil Rate SC), kemudian klik OK.
25
5. Kemudian pilih File > klik Open Field History > Open Production History.fhf
26
6. Kemudian klik Add Curve > pilih File Production History.fhf > klik Oil Rate SC,
kemudian OK.
27
7. Apabila kurva Oil Rate SC Production History.fhf WELL_1 berhimpitan dengan kurva Oil Rate
SC.irf, maka History Matching dapat dikatakan berhasil. Apabila tidak berhimpitan, maka harus di
matchingkan kembali dengan mengubah grafik Kro dan Krw Vs Sw
28
8. Lakukan History Matching pada kurva produksi gas dan water dengan cara yang sama seperti proses
me-matching kan kurva produksi oil.
29
Tutorial
Computer Modelling Group Ltd.
Prediction
“Black Oil” Reservoir Simulation Model
Using
Builder & IMEX
Field Units
Supported By :
18
30
1. Setelah selesai melakukan INISIALISASI dan HISTORY MATCHING, dan maka
dilakukan prediksi dari basecase. buka file .DAT dengan cara men-Drag file .dat ke Builder
maka selanjutnya melakukan prediksi.
2. Klik di tree view lalu pilih Wells & Recurrent kemudian Double klik DATA.
3. Maka akan muncul jendela Simulation Data. Klik Add Range Of Data kemudian akan
muncul jendela Select a Range Of Dates. Setelah itu tentukan berapa lama lapangan tersebut
akan di produksi, pada case ini sampai tahun 2042. Selanjutnya klik OK.
31
4. Pada jendela Simulation Data, pada kolom set STOP, centang hanya pada tahun terakhir
dari prediksi yang akan dilakukan. Kemudian klik CLOSE.
32
Tutorial
Computer Modelling Group Ltd.
Using
Builder & IMEX
Field Units
Supported By :
33
10. Klik CMG Launcher pada Desktop
11. Setelah muncul CMG Technologies Launcher Box, pilih File .irf, kemudian add ke Icon
Result Graph
12. Setelah itu Layout dari Icon Result Graph muncul seperti ini. Untuk membuat Plotting
Kurva, klik Add Curve.
34
13. Setelah itu, pada Result Graph – Add Curve, Set File : .irf, Origin Type : Well >
WELL_1, WELL_2, WELL_3, WELL_4, WELL_5
X AXIS : Time
Y AXIS : (Oil Rate SC), kemudian klik OK.
35
14. Kemudian pilih Add Curve untuk parameter Gas Rate SC, kemudian klik OK.
15. Kemudian pilih Add Curve untuk parameter Water Rate SC, dan klik OK.
36
16. Kemudian klik Repeat Plot, untuk Set Origin Type All Producers, klik OK.
17. Maka diperoleh Result Graph pada WELL_2, WELL_3, WELL_4, dan WELL_5
37
(Result Graph WELL_3)
38
Tutorial
Computer Modelling Group Ltd.
Using
Builder & IMEX
Field Units
Supported By :
27
39
1. Setelah selesai melakukan INISIALISASI dan HISTORY MATCHING, dan telah dilakukan
prediksi dari basecase maka dapat ditentukan kapan dilakukannya penambahan sumur pada model.
buka file .DAT dengan cara men-Drag file .dat ke Builder maka selanjutnya melakukan
Infill Drilling.
2. Klik di tree view lalu pilih Wells & Recurrent kemudian klik Well New.
3. Maka akan muncul jendela Create New Well. Klik Name kemudian ketik nama sumur baru
yang diinginkan. Selanjutnya klik Type yang menunjukkan tipe sumur apakah sebagai sumur
produksi atau sumur injeksi, pilih Producer. Lalu klik Definition Date untuk menentukan
kapan sumur tersebut akan berproduksi.
40
4. Setelah itu tentukan Constrains pada sumur tersebut dengan mengklik kolom Constrains pada
jendela Create New Well. Constrains yang digunakan tergantung dari kebutuhan well yang
akan di INFILL tetapi biasanya mengikuti constrains dari Well Key. Setalah menentukan
Constrains, klik OK.
5. Setelah itu, pada Wells & Recurrent, klik Sumur yang telah dibuat, Kemudian double klik
event pada well tersebut maka akan muncul jendela Well Events. Pada jendela Well event
klik option kemudian centang status. kemudian OK.
41
6. Selanjutnya pada Wells & Recurrent, klik sumur yang telah dibuat, kemudian double klik Well
Completion (PERF) maka akan muncul jendela Well Completion (PERF). Kemudian pada
jendela Well Completion (PERF) klik Perforation. Pada User Block Addres ketik koordinat
sumur yang diinginkan atau bisa menggunkan fasilitas Add perfs with the mouse dengan
mengklik begin kemudian tentukan letak sumur di map. Penentuan letak sumur dapat menggunakan
penyebaran NTG, Saturasi Oil atau Net Pay tergantung dari kesediaan data kemudain dibandingkan
dengan penyebaran porositas dan permeabilitas. Setalah menentukan letak sumur klik OK.
42
Tutorial
Computer Modelling Group Ltd.
Using
Builder & IMEX
Field Units
Supported By :
31
43
8. Setelah selesai melakukan INISIALISASI dan HISTORY MATCHING, dan telah
dilakukan prediksi dari basecase maka dapat ditentukan kapan dilakukannya penambahan
sumur pada model. buka file .DAT dengan cara men-Drag file .dat ke Builder maka
selanjutnya melakukan Infill Injection water Drilling.
9. Klik di tree view lalu pilih Wells & Recurrent kemudian klik Well New.
10. Maka akan muncul jendela Create New Well. Klik Name kemudian ketik nama sumur baru
yang diinginkan. Selanjutnya klik Type Pilih Injector Mobweight . Lalu klik Definition Date
untuk menentukan kapan sumur tersebut akan menginjeksikan Water.
44
11. Setelah itu tentukan Constrains pada sumur tersebut dengan mengklik kolom Constrains pada
jendela Create New Well. Constrains yang digunakan tergantung dari kebutuhan well yang
akan di INFILL tetapi yang sering digunakan STW. Setelah menentukan Constrains, klik OK.
12. Setalah itu, pada Wells & Recurrent, klik Sumur yang telah dibuat, Kemudian double klik
event pada well tersebut maka akan muncul jendela Well Events. Pada jendela Well event
klik option kemudian centang status. kemudian OK.
45
13. Pada jendela Well Events, pada kolom Injected Fluid, Pastikan fluida injeksinya adalah
Water.
14. Selanjutnya pada Wells & Recurrent, klik sumur yang telah dibuat, kemudian double klik
Well Completion (PERF) maka akan muncul jendela Well Completion (PERF). Kemudian
pada jendela Well Completion (PERF) klik Perforation. Pada User Block Addres ketik
koordinat sumur yang diinginkan atau bisa menggunkan fasilitas Add perfs with the mouse
dengan mengklik begin kemudian tentukan letak sumur di map. Setalah menentukan letak
sumur klik OK.
46
Tutorial
Computer Modelling Group Ltd.
Using
Builder & IMEX
Field Units
Supported By :
35
47
1. Setelah selesai melakukan INISIALISASI dan HISTORY MATCHING, dan telah dilakukan
prediksi dari basecase maka dapat ditentukan kapan dilakukannya penambahan sumur pada model.
buka file .DAT dengan cara men-Drag file .dat ke Builder maka selanjutnya melakukan
Infill Injection Polymer Drilling.
2. Klik di tree view lalu pilih Component kemudian klik Model.
3. Maka akan muncul jendela Model. Ganti Model Black Oil menjadi Polymer Model. Setalah itu
klik OK
48
4. Setelah itu Double Klik Polymer Adsorption Table pada Component. Kemudian isi PREFCONC,
PMIX, Polymer Viscosity Table, dan Polymer Properties Table sesuai dengan data yang ada.
Kemudian klik OK.
5. Setelah itu Double Klik Polymer Permeability Table pada Component. Kemudian isi PREFCONC,
PMIX, Polymer Viscosity Table, dan Polymer Properties Table sesuai dengan data yang ada.
Kemudian klik OK.
6. Klik di tree view lalu pilih Wells & Recurrent kemudian klik Well New.
49
7. Maka akan muncul jendela Create New Well. Klik Name kemudian ketik nama sumur baru yang
diinginkan. Selanjutnya klik Type Pilih Injector Mobweight . Isi Definition Date 1 Januari 2020
untuk menentukan kapan sumur tersebut akan menginjeksikan Polymer.
8. Setelah itu tentukan Constrains pada sumur tersebut dengan mengklik kolom Constrains pada
jendela Create New Well. Constrains yang digunakan tergantung dari kebutuhan well yang akan di
INJECT tetapi yang sering digunakan STW. Setalah menentukan Constrains, klik OK.
50
9. Setelah itu, pada Wells & Recurrent, klik Sumur yang telah dibuat, Kemudian double klik event pada
well tersebut maka akan muncul jendela Well Events. Pada jendela Well event klik option kemudian
centang status. kemudian OK.
51
10. Pada jendela Well Events, pada kolom Injected Fluid, Pastikan fluida injeksinya adalah Water
dengan konsentrasi polymer yang telah ditentukan.
11. Selanjutnya pada Wells & Recurrent, klik sumur yang telah dibuat, kemudian double klik Well
Completion (PERF) maka akan muncul jendela Well Completion (PERF). Kemudian pada jendela
Well Completion (PERF) klik Perforation. Pada User Block Addres ketik koordinat sumur yang
diinginkan atau bisa menggunkan fasilitas Add perfs with the mouse dengan mengklik begin
kemudian tentukan letak sumur di map. Setalah menentukan letak sumur klik OK.
52