Anda di halaman 1dari 9

LAMPIRAN D

PROSEDUR PENGERJAAN PROGRAM SIMULATOR MBAL

1. Mengaktifkan program MBAL pada ikon yang tersedia pada program windows.
Hal ini ditunjukkan pada Gambar D.1.

Gambar D.1.
Mengaktifkan Program MBAL

2. Setelah terbuka, buka lembar kerja dengan klik: File – New. Hal ini ditunjukkan
pada Gambar D.2.

Gambar D.2.
Lembar Kerja Baru MBAL
3. Setelah lembar kerja terbuka, aktifkan tool material balance dengan cara klik:
Tool – Material Balance. Hal ini ditunjukkan pada Gambar D.3.
Gambar D.3.
Mengaktifkan Tool Material Balance

4. Untuk menentukan jenis fluida reservoir dan model tank yang akan digunakan,
klik: Option. Dalam layar akan menampilkan System Option kemudian pilih
input yang diinginkan, klik Done. Hal ini ditunjukkan pada Gambar D.4.

Gambar D.4.
Input System Option

5. Masukkan data PVT dengan cara memilih : PVT – Fluid Properties. Data yang
diinput pada Fluid Properties ini adalah Specific Gravity Gas, Separator
Pressure, Condensate to Gas Ratio, Water Salinity, Mole Percent H 2S, Mole
Percent CO2, dan Mole Percent N2. Setelah terisi semua, klik Next. Hal ini
ditunjukkan pada Gambar D.5.

Gambar D.5.
Input Data PVT

6. Masukkan data TANK dengan cara klik : Input – Tank Data.


a. Klik Tank Parameter. Data yang diinput pada Tank Parameter adalah Tank
Type, Nama Reservoir, Temperatur Reservoir, Initial Pressure, Porositas,
Saturasi Air Konat, Kompresibilitas air, OGIP, dan waktu. Setelah terisi
semua, klik Next. Hal ini ditunjukkan pada Gambar D.6.

Gambar D.6.
Tank Input Data – Tank Parameters

b. Klik Water Influx, data yang diinput adalah Model Water Influx. Dalam hal
ini besarnya water influx diabaikan, sehingga model water influx dianggap
tidak ada (Model: none), kemudian klik Next. Hal ini ditunjukkan pada
Gambar D.7.

Gambar D.7.
Tank Input Data – Water Influx

c. Klik Rock Compressibility, data yang diinput adalah Kompresibilitas batuan.


Besarnya kompresibilitas batuan ditentukan melalui korelasi, hal ini
dikarenakan data tidak diketahui. Sehingga didapatkan besarnya
kompresibiltas batuan sebesar 0,00000357762 1/psi, kemudian klik Next. Hal
ini ditunjukkan pada Gambar D.8.
Gambar D.8.
Tank Input Data – Rock Compressibility

d. Klik Relative Permeability, data yang diinput adalah besarnya Saturasi air,
Saturasi gas, Permeabilitas relatif air, dan Permeabilitas relatif gas. Kemudian
klik Next, hal ini ditunjukkan pada Gambar D.9.

Gambar D.9.
Tank Input Data – Relative Permeability

e. Klik Well Production Allocation, data yang diinput adalah Waktu dan
Alokasi Produksi untuk setiap sumur. Hal ini dilakukan agar dapat
mengetahui pada waktu tertentu sumur mana yang masih berproduksi dan
tidak berproduksi. Hal ini ditunjukkan pada Gambar C.10.

Gambar D.10.
Tank Input Data – Well Production Allocation

f. Klik Production History, data yang diinput adalah Time, Reservoir Pressure,
Cumulative Gas Produced, Cumulative Water Produced, Cumulative Gas
Injected, Cumulative Water Injected, dan Specific Gravity Gas. Hal ini
dilakukan agar dapat melakukan history matching, setelah semua parameter
dimasukkan, klik Done. Hal ini ditunjukkan pada Gambar D.11.
Gambar D.11.
Tank Input Data – Production History

7. Langkah selanjutnya adalah menambahkan Well dengan cara memilih : Add Well
kemudian di drag ke lembar kerja. Hal ini ditunjukkan pada Gambar D.12.

Gambar D.12.
Add Well

8. Masukkan data pada setiap Well dengan cara klik : Input – Well Data.
a. Klik Setup, data yang diinput adalah Well Type. Kemudian klik Validate, hal
ini ditunjukkan pada Gambar D.13.
Gambar D.13.
Well Input Data - Setup

b. Klik Production History, data yang diinput adalah Time, Reservoir Pressure,
Cumulative Gas Produced, dan Cumulative Water Produced. Kemudian klik
Next, hal ini ditunjukkan pada Gambar D.14.

Gambar D.14.
Well Input Data – Production History

c. Klik Production Allocation, data yang diinput adalah Waktu dan Alokasi
Produksi untuk setiap sumur. Kemudian klik Done, hal ini ditunjukkan pada
Gambar C.15.
Gambar D.15.
Well Input Data – Production Allocation
9. Setelah semua data dimasukkan ke dalam program, maka langkah terakhir adalah
melakukan history matching guna menyamakan kondisi simulator dengan kondisi
aktual. Klik History Matching, kemudian Run Simulation. Hasil history
matching ini dapat dilihat pada Gambar 4.1. hingga Gambar 4.4.

Anda mungkin juga menyukai