&
Horizontal Flow Corelation
Dita Indah Sari
191910901007
TABLE OF CONTENTS
01 02
Vertical Flow Corelation Horizontal Flow Corelation
01
Vertical Flow Corelation
Corelation
Poettmann and Carpenter
Hagedown and Brown
Duns and Ros
Orkiszewski Method
Azíz, Govier and Fogarasi
Chierici, Ciucci and Sclocchi
Beggs and Brill
MONA, Asheim
Hasan and Kabir
Poettmann and Carpenter
Poettman dan Carpenter, mengembangkan metoda semi empiris berdasarkan persamaan kesetimbangan
energi serta data dari 34 sumur minyak flowing dan 15 sumur minyak gas lift yang menggunakan
tubing 2 in, 2.5 in, dan 3 in. minyak, air dan gas dianggap sebagai satu fasa dan tidak dilakukan
korelasi liquid hold up. Selain daripada itu juga dianggap bahwa aliran gas, air dan minyak merupakan
aliran turbulen. Kehilangan energi yang terjadi sepanjang aliran tersebut, oleh Poettman dan Carpenter
dikorelasikan dengan pembilang dari Reynold number.
Poettman dan Carpenter mengembangkan korelasinya berdasarkan persamaan energi umum, yang
kemudian diubah dalam bentuk total massa laju aliran, seperti persamaan berikut :
Beberapa hal yang perlu diingat dalam menggunakan metode ini adalah :
1. Korelasi ini dapat digunakan untuk pipa – pipa yang ukurannya sesuai dengan ukuran pipa –
pipa yang digunakan dalam studi ini, yaitu : 2”, 2.5”, dan 3”. Penggunaan metoda ini untuk
ukuran pipa yang lain harus mempertimbangkan mengenai hasil yang diperoleh.
2. Laju aliran total digunakan untuk menghitung densitas pada setiap titik dalam pipa.
6. Faktor gesekan dianggap merupakan harga rata – rata untuk panjang tubing, sedangkan
sebenarnya harga faktor gesekan berubah dari dasar sumur sampai ke permukaan.
Hagedown and Brown
Usaha yang dilakukan oleh Hagedorn dan Brown, adalah membuat suatu korelasi perhitungan gradien
tekanan yang dapat digunakan pada range laju aliran yang sering ditemui dalam praktek, range GLR
yang luas, dapat digunakan untuk setiap ukuran tubing serta berbagai sifat – sifat fisik dari fluida yang
mengalir. Pengembangan metoda ini berdasarkan pada data yang diambil dari percobaan pada pipa
berukuran 1” nominal dan 2” nominal serta ditambah data – data penelitian sebelumnya.
Metode ini juga menunjukkan hubungan antara liquid hold-up (HL) berikut empat parameter tak
berdimensi (d dalam ft, ρ dalam lb/cu.ft, vsL dan vs berikut ft/sec, ∝ L dalam cp serta σ dalam
dyne/cm) sebagai berikut:
● Dengan menggunakan teknik regresi, untuk
menghubungkan keempat parameter tidak berdimensi
diatas, maka dapat dibuat hubungan factor hold up
seperti diperlihatkan pada gambar 1.
● Duns dan Ross menunjukkan bahwa bubble flow terjadi pada laju aliran gas yang rendah. Pada
pola bubble flow ini cairan merupakan fasa yang kontinyu dan merupakan gelembung-gelembung.
Pola aliran ini gradien tekanan yang terjadi hampir sama dengan gradien hidrostatis dari cairan.
Gesekan dengan dinding pipa akan memperbesar harga gradien tekanan, dimana hal ini terjadi
pada laju aliran besar.
Selama pengamatan yang dilakukan oleh Ros
dibagi dalam tiga pola aliran utama tergantung
pada jumlah gas yang mengalir yaitu :
● Korelasi untuk fraksi rongga gas diberikan untuk berbagai pola aliran, dan kerugian gesekan
dihitung menggunakan “grafik standar atau korelasi dalam hal bilangan Reynolds.
● Perbandingan model yang diusulkan dengan model Beggs dan Brill35 menunjukkan bahwa
kinerjanya terlihat lebih baik.
02
Horizontal Flow
Corelation
Corelation
Eaton, et al., Method
Dukler, et al., Method
Begss and Brill Method
Flanagian Method for Hilly Terrain
Hybrid Model
MONA, Asheim Method
Eaton, et al., Method
Korelasi Eaton, et al.,54 untuk faktor gesekan dan penahan cairan dihasilkan dari data ekstensif yang
diperoleh dari fasilitas uji yang terdiri dari dua jalur 1700ft, diameter 2 in dan 4 in. digunakan, dan tiga
cairan digunakan di setiap baris.Variabel yang diteliti dan jangkauannya adalah:
1) Laju gas, 10 MMscfd. 2) Laju cairan, 50 – 5500 STB/hari. 3) Viskositas cairan, 1 13,5 cp. 4)
Tekanan sistem, 70 - 950 psig.
Faktor gesekan dan penahanan cairan dikorelasikan dengan bilangan tak berdimensi menggunakan
analisis regresi. Korelasi penahanan cairan dianggap sebagai salah satu yang terbaik yang tersedia
untuk aliran horizontal, tetapi korelasi faktor gesekan tidak menurun ke fase tunggal kasus saat aliran
mendekati semua cairan atau semua Kisaran rasio aliran gas-cair, faktor gesekan menjadi sangat besar.
Dukler, et al., Method
● Dukler menggunakan kombinasi analisis dimensi
dan kesamaan untuk sampai pada ekspresi untuk
menghitung kehilangan tekanan gesekan.
● Faktor efisiensi berkorelasi dengan kecepatan superfisial gas dan rasio cairan terhadap gas dan
diilustrasikan pada gambar 7.