Anda di halaman 1dari 4

BAB VII

PENENTUAN VISKOSITAS KINEMATIS


7.6. PEMBAHASAN
Pada praktikum minggu kedua Analisa Fluida Reservoir acara ketiga ini berjudul
“Penentuan Viskositas Kinematis”. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan
viskositas kinematik untuk cairan Newtonian pada berbagai temperature. Viskositas sendiri
diartikan sebagai keengganan suatu fluida untuk mengalir. Sehingga semakin tinggi
viskositas suatu fluida maka semakin lama juga waktu yang dibutuhkan fluida tersebut untuk
mengalir pada pipa kapiler. Viskositas kinematik adalah viskositas dinamik dibagi dengan
densitas, dimana keduanya diukur pada temperature yang sama. Cairan Newtonian adalah
cairan yang mempunyai perbandingan linear antara shear rate dengan shear stress. Faktor-
faktor yang mempengaruhi harga viskositas minyak adalah tekanan, temperature, komposisi,
dan densitas.
Prinsip kerja yang digunakan pada percobaan ini adalah sampel dengan volume dan
temperature tertentu dialirkan melalui pipa kapiler yang telah dikalibrasi dan mengukur
waktunya.
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah master viscometer, thermometer, dan
timer. Untuk bahan yang digunakan adalah sampel minyak dan air.
Percobaan ini yang pertama dilakukan adalah mengatur temperature dengan
thermometer. Alat dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan air. Setelah itu hitung laju alir air
yang bergerak dari batas atas hingga batas bawah. Kemudian masukkan sampel minyak ke
dalam alat. Mencatat waktu yang diperlukan sampel untuk mengatur dari batas atas hingga
batas bawah.
Setelah dilakukan percobaan, didapatkan hasil sebagai berikut, yaitu waktu alir air
sebesar 204,4 s, waktu alir sampel minyak sebesar 2084,86 s, koefisien viscometer sebesar -
0,00018923, konstanta alat keseluruhan sebesar 0,00478, viskositas kinematik sebesar 9,96,
dan viskositas dinamis sebesar 8,43. Kualitas minyak tergantung pada specific gravity yang
terdapat dalam viskositasnya, dimana semakin kecil specific gravity, °API semakin besar,
maka semakin kecil viskositasnya sehingga semakin mudah minyak tersebut untuk mengalir.
Pada temperatur konstan, pada awalnya tekanan di dalam reservoir tinggi viskositas
fluida yang menjadi semakin kecil sampai mencapai tekanan bubble point (Pb) yaitu tekanan
dimana gelembung/molekul gas pertama kali muncul. Setelah itu seiring berjalannya
produksi, tekanan dalam reservoir akan menurun viskositas akan menjadi bertambah besar
karena gas terlarut sudah terbebas maka minyak akan semakin mudah untuk termampatkan
(faktor kompresibilitas) dan menjadi semakin viscous. Tekanan yang lebih besar tidak akan
menambah jumlah gas yang terlarut.
Aplikasi lapangan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui laju alir suatu minyak
pada suatu sumur. Semakin besar viskositasnya maka minyak tersebut akan semakin susah
untuk mengalir. Sehingga untuk mengantisipasinya bisa dengan meningkatkan suhu supaya
viskositas minyak tersebut turun sehingga minyak dapat mengalir dengan lancer dari
reservoir menuju ke permukaan dengan laju produksi yang optimum. Dengan mengetahui
nilai viskositasnya maka akan dapat mengurangi masalah yang bisa saja terjadi seperti adanya
pengendapan yang terbentuk dari larutan lilin saat suhu menurun di dalam minyak mentah
(paraffin). Pencegahannya dapat dilakukan dengan cara penjagaan suhu didalam pipa, dapat
dilakukan dengan mengecat pipa dengan warna hitam agar dapat menyerap dan
memaksimalkan sinar matahari, bisa juga dengan pemasangan isolasi pada pipa untuk
menjaga suhu pipa dan bisa memasang heater di titik yang kemungkinan rawan timbulnya
paraffin agar aliran fluida dapat terus berjalan dengan lancar. . Penanggulangan nya dapat
dilakukan dengan berbaga cara antara lain; mekanis, cara mekanis ini yang paling banyak
digunakan adalah dengan menggunakan wireline scraper atau flowline pigging, metode
mekanis ini sangat efektif dalam membersihkan tubing. Selain itu ada dengan cara
pemanasan, seperti pemakaian heater, steam stimulation atau thermal recovery seperti injeksi
uap. Selain itu dapat juga dapat menggunakan larutan air yang ditambah dengan calcium
carbide atau achetyline.
7.7. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, didapat beberapa kesimpulan, antara lain:
1. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan viskositas pada cairan Newtonian.
2. Prinsip kerja yang digunakan adalah sampel dengan volume dan temperature tertentu
dialirkan melalui pipa kapiler yang telah dikalibrasi dan mengukur waktunya.
3. Hasil percobaan:
- Viskositas kinematik = 9,96
- Viskositas dinamis = 8,43
4. Faktor yang mempengaruhi viskositas fluida
- Tekanan
- Temperature
- Komposisi hidrokarbon
- Densitas dari fluida
5. Aplikasi lapangannya yaitu untuk mengetahui laju alir suatu minyak pada suatu
sumur.

Anda mungkin juga menyukai