Anda di halaman 1dari 7

PENENTUAN TITIK NYALA DAN VISKOSITAS

Junedi Simanjuntak1, Petra Nathalia Sinaga2


1
Prodi Agribisnis Kelapa Sawit, 2Prodi Teknik Kimia, Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan

ABSTRAK

Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) disebabkan adanya gesekan antara molekul-molekul zat cair
dengan gaya kohesi pada zat cair tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair. Besarnya
kekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan dengan suatu bilangan yang menentukan kekentalan suatu zat cair.
Hukum viskositas Newton menyatakan bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut fluida yang tertentu maka
tegangan geser berbanding lurus dengan viskositas
Kata Kunci :

PENDAHULUAN
Titik nyala atau flash point adalah suhu dimana uap berada di atas minyak dapat menyala sementara
atau meledak seketika kalau ada api, sedangkan titik api atau fire point adalah suhu di mana uap yang berada di
atas minyak akan cepat terbakar seluruhnya secara terus menerus. Titik nyala dan titik api menunjukkan
indikasi jarak titik didih, dimana pada suhu tersebut minyak akan aman untuk dibawa tanpa adanya bahaya
terhadap api       ( tidak terjadi kebakaran ). Peralatan umum yang digunakan untuk pemeriksaan titik nyala dan
titik api adalah open cup ( ASTM-D56 ) dan ( ASTM-D93 ) untuk pemeriksaan minyak berat, sedangkan
peralatan Tag-Tester ( ASTM-D56 ) dipakai untuk pemeriksaan minyak-minyak ringan.
            Minyak-minyak berat akan diperiksa dipanaskan pada keacepatan 100 F per menit, sedangkan untuk
minyak ringan pada kecepatan 1,80F/menit. Pada tiap pemeriksaan nyala api dimasukkan ke dalam uap selama
selang waktu 30 detik, lalu suhu dicatat( http://rafitarjenipolsri.blogspot.com/2015/10/titik-nyala-titik-api-dan-
api-gravity.html).
Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair dengan zat cair yang lain. Oli
mobil sebagai salah satu contoh zat cair dapat kita lihat lebih kental daripada minyak kelapa. Apa sebenarnya
yang membedakan cairan itu kental atau tidak. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa
gesekan antara satu bagian dan bagian yang lain dalam fluida. Dalam fluida yang kental kita perlu gaya untuk
menggeser satu bagian fluida terhadap yang lain. Di dalam aliran kental kita dapat memandang persoalan
tersebut seperti tegangan dan regangan pada benda padat. Kenyataannya setiap fluida baik gas maupun zat cair
mempunyai sifat kekentalan karena partikel di dalamnya saling menumbuk. Bagaimana kita menyatakan sifat
kekentalan tersebut secara kuantitatif atau dengan angka, sebelum membahas hal itu kita perlu mengetahui
bagaimana cara membedakan zat yang kental dan kurang kental dengan cara kuantitatif. Salah satu alat yang
digunakan untuk mengukur kekentalan suatu zat cair adalah viskosimeter.
Viskositas menentukan kemudahan suatu molekul bergerak karena adanya gesekan antar lapisan
material. Karenanya viskositas menunjukkan tingkat ketahanan suatu cairan untuk mengalir. Semakin besar
viskositas maka aliran akan semakin lambat. Besarnya viskositas dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
temperatur, gaya tarik antar molekul dan ukuran serta jumlah molekul terlarut. Fluida, baik zat cair maupun zat
gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat kekentalan yang berbeda. Pada zat cair, viskositas disebabkan
karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas
disebabkan oleh tumbukan antara molekul. Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliaran fluida yang
merupakan gesekan antara molekul – molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah
mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan-bahan yang sulit mengalir
dikatakan memiliki viskositas yang tinggi (http://asiiahw.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-fisika-
dasar-1_4.html).
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yangmerupakan gesekan antara molekul-
molekul cairan satu dengan yang lain.Suatu jenis cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan
memilikiviskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan-bahan yang sulit mengalirdikatakan memiliki viskositas

1
yang tinggi. Pada hukum aliran viskos, Newton menyatakan hubungan antara gaya-gaya mekanika dari suatu
aliran viskos sebagai: Geseran dalam (viskositas) fluida adalah konstan sehubungan dengan gesekannya.
(Burhanudin, 2014, hlm 8).
Secara garis besar pengertian viskositas adalah sifat fluida yang diberikannya tahanan tegangan geser
oleh fluida tersebut. Dan viskositas biasa diterima sebagai sifat “ kekentalan cairan (cairan)”. Vskositas
menggambarkan penolakan dalam fluida kepada aliran dan dapat dipikir sebagai sebuah cara untuk mengukur
gesekan fluida. Gaya tarik menarik antarmolekul yang besar dalam cairan menghasilkan viskositas yang tinggi.
Koefisien viskositas didefinisikan sebagai hambatan pada aliran cairan. Gas juga memiliki viskositas, tetapi
nilainya sangat kecil.
Faktor yang mempengaruhi viskositas minyak yaitu temperature, konsentrasi, pressure, dan berat
molekul. Viskositas terbagi menjadi viskositas kinematik yang merupakan viskositas yang dipengaruhi oleh
gaya gravitasi dan viskositas dinamik merupakan viskositas yang tidak dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Pengukuran konstanta viskositas dengan alat viskometer (Dimas, F.2020).

METODE PERCOBAAN
Pada praktikum percobaan penentuan Viskositas pada sampel Air Gula yang mana dilakukan di Lab
Oleokimia, Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan. Waktu percobaan dilakukan pada hari selasa,
15 desember 2020 pukul 12:30 – 15:00 WIB Secara Online (Daring) . Tujuan utama dilakukan percobaan
penentuan Viskositas pada sampel Air Gula ini adalah mempelajari dan mengetahui cara kerja pengukuran titik
api dari biodiesel dan pengukuran viskositas dan pengaruh temperature terhadap viskositas.

Alat Dan Bahan


Pada percobaan Viskositas ini adapun alat yang digunakan adalah botol flash 60 mL sebanyak dua buah
yang berfungsi sebagai wadah jatuhnya sirup kurnia yang berada di dalam viskometer redwood sampai batas
garis. Alat berikutnya yaitu gelas ukur yang berfungsi sebagai wadah untuk mengukur sirup sirup kurnia,
selanjutnya beaker glass yang berfungsi sebagai tempat sampel yang nantinya akan diukur menggunakan gelas
ukur, thermometer untuk mengukur suhu fluida yang akan diukur viskositasnya, statif untuk tempat
menggantungnya thermometer,viskometer redwood yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur viskositas
berdasarkan lama waktu pengaliran suatu fluida, Hidrometer satu set yang digunakan sebagai alat pengukur SG
sirup Pada percobaan Viskositas ini adapun bahan yang digunakan adalah tissue yang digunakan untuk
membersihkan hidrometer yang digunakan, sirup kurnia yang nantinya akan dihitung massa jenis nya,
viskositas kinematiknya dan viskositas dinamiknya sesuai dengan rumus yang ada pada metode percobaan
diatas.

Prosedur Percobaan
Penentuan Spesific Gravity (SG)
Pada percobaan viskositas pada sirup kurnia adapun prosedur kerja yaitu pertama-tama alat dan bahan
disiapkan seluruhnya, kemudian fluida atau sirup kurnia diukur menggunakan gelas ukur sebanyak 10 mL,
tahap selanjutnya Hidrometer skala utama diambil, dimana hidrometer skala utama berisi dengan angka angka
bulat dan berfungsi untuk menentukan hidrometer skala kecil mana yang dipakai untuk menentukan spesific
gravity (SG). Tahap berikut nya hidrometer skala utama dimasukkan kedalam gelas ukur yang berisi sirup
kurnia yang sudah diukuur dengan pemberat dibawahnya.Hidrometer skala utama tersebut dibiarkan sampai
tenggelam dan berhenti dengan sendirinya.Setelah hidrometer skala utama berhenti, maka baca angka pada
hidrometer dan dibaca dengan miniskus atas karena larutan berwarna. Setelah angka pada hidrometer dibaca,
kemudian hidrometer dikeluar kan dari gelas ukur yang berisi sirup kurnia kemudian di lap menggunakan
tissue. Tahap selanjutnya, hasil angka yang dibaca dengan miniskus atas tersebut menentukan hidrometer skala
kecil mana yang akan digunakan. Hidrometer skala kecil dimasukkan kedalam gelas ukur yang berisi sirup
kurnia dengan pemberat dibawah sampai hidrometer berhenti tenggelam.Tahap berikutnya, setelah hidrometer
skala kecil berhenti kemudian dibaca angka yang diperoleh.

Penentuan Viskositas Tanpa Pemanasan


Pertama tama botol flask 60 mL diletakkan dibawah viskometer redwood, selanjutnya fluida yang ingin
diukur viskositasnya dimasukkan kedalam tangki viskometer redwood dan harus dipastikan tuas tangki harus
2
menutup lubang yang ada pada viskometer redwood. Tahap berikutnnya setelah viskometer redwood terisi
penuh denga fluida yang diukur kapasitasnya maka tuas akan diangkat bersamaan dengan dihidupkannya
stopwatch. Pada saat ini kita akan mengukur berapa lama waktktu fluida untuk mengisi botol flash 60 mL.
selanjutnya, saat fluida sudah mengisi borol flask sampai tanda batas, stopwatch dimatikan kemudian dihitung
waktu berapa lama waktu yang digunakan fluida untuk mengisi botol flash 60 mL sampai tanda batas.

Penentuan Viskositas Dengan Pemanasan


Pertama tama, minyak bekas penggorengan dimasukkan kedalam tangki pemanas pada viskometer
redwood ampai tanda batas. Botol flash diletakkan dibawah viskometer redwood, Selanjutnya fluida yang ingin
diukur viskositasnya dimasukkan kedalam tangki viskometer redwood sambai tanda batas dan harus dipastikan
tuas tangki harus menutup lubang yang ada pada viskometer redwood. Tahap berikutnya tempatkan
thermometer dengan cara menggantungkannya distatif agar dapat mengukur suhu fluida yang akan diukur
viskositasnya. Setelah alat terangkai dengan baik, viskometer redwood dinyalakan dengan menghubungkan ke
sumber listrik dan ditunggu sampai suhu fluida mencapai suhu yang diinginkan. Saat suhu tercapai (58˚C), tas
tangki diangkat bersamaan dengan dinyalakannya stopwatch kemudian dihitung berapa wlama waktu yang
diperlukan fluida untuk mengisi botol flash hingga penuh. Setelah botol flash sampai tanda batas, stopwatch
dimatikan dan dicatat waktu yang digunakan minyak yang dipanaskan.
Dimana nantinya akan dihitung massa jenis nya, viskositas kinematiknya dan viskositas dinamiknya.
Dimana rumus rumus yang digunakan seperti dibawah ini
1. Massa jenis atau density ρ Sirup Kurnia = 𝑆𝐺 × ρ Ai
2. Viskositas Kinematik 𝜇𝐾 = 26 × 10−4 × 𝑡 − 1,175 𝑡
3. Viskositas Dinamik 𝜇𝐷 = 𝜇𝐾 × 𝑆𝐺

Gambar Rangkain Percobaan :

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Nama Sampel : Air Gula

Volume Sampel Waktu dengan Waktu tanpa Suhu dengan Suhu tanpa
Sampel SG pemanasan pemanasan pemanasan pemanasan
(mL) (s) (s) (oC) (oC)
Air Gula
50 1,1076 43,56 55,42 45,5 31,02
50%

PERHITUNGAN

3
Sampel Air Gula
Massa Jenis Tanpa Pemanasan
Ρ = SG x ρ air
= 1,1076. 1 g/mL

=1,1076g/mL
Massa Jenis dengan Pemanasan
ρ = SG x ρ air
= 1,1076. 1 g/mL
= 1,1076g/mL
Viskositas Kinematik Dengan Pemanasan
μk = 26 x 10-4 x t- 1,175 / t
= 26 x 10-4 x 43,56 – 1,175 / 43,56
= 0,0862 N m/s2

Viskositas Kinematik Tanpa Pemanasan


μk = 26 x 10-4 x t- 1,175 / t
= 26 x 10-4 x 55,42- 1,175 / 55,42
= 0,1228 N m/s2
Viskositas Dinamik Dengan Pemanasan
μ = μk x SG
= 0,0862 N m/s2 x 1,1076
= 0,0954 N m/s2
Viskositas Dinamik Tanpa Pemanasan
μ = μk x SG
= 0,1228 N m/s2 x 1,1076
= 0,1360 N m/s2

PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini, telah dilakukan percobaan penentuan viskositas dari sampel Air Gula.
Viskositas merupakan salah satu materi fluida statis yang dipelajari saat perkuliahan fisika dasar. Viskositas
merupakan gesekan yang terjadi diantara lapisan-lapisan yang bersebelahan di dalam fluida.Viskositas pada gas
diakibatkan oleh tumbukan antar molekul gas sedangkan viskositas pada zat cair terjadi akibat adanya gaya-
gaya kohesi antar molekul zat cair.Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi viskositas fluida salah satunya
adalah suhu. Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas akan turun dan begitu
pula sebaliknya. Suhu berhubungan erat dengan viskositas dimana semakin tinggi suhu maka semakin kecil
nilai viskositas.Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau fluida.Viskositas atau
kekentalan berasal dari kata Viscous. Suatu bahan apabila dipanaskan sebelum menjadi cair terlebih dahulu
menjadi Viscous yaitu menjadi lunak dan dapat mengalir pelan – pelan.
Pada viskometer ini, hukum Hoppler diaplikasikan dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan
sebuah bola untuk melewati ketinggian atau jarak tertentu. Selain itu, viskometer ini juga bekerja dengan
Hukum Stokes. Hukum stokes ini yakni gaya gesek yang ditimbulkan antara permukaan benda padat yang
bergerak dalam suatu larutan akan sebanding dengan kecepatan gerak benda tersebut terhadap larutannya.
Untuk menjalankan viskometer ini, larutan akan dimasukkan dalam tabung dan dimasukkan bola. Stopwatch
akan dihidupkan saat bola diatas, dan dimatikan saat bola di bawah, kemudian waktu antara bola jatuh dari atas
sampai kebawah dicatat. Berikutnya viskometer Brookfield, Viskometer ini juga disebut sebagai viskometer
cone/plate dan merupakan viskometer yang paling canggih dan praktis. Pengukuran viskometer ini
menggunakan pengukuran gaya punter sebuah rotor silinder yang dicelupkan kedalam fluida. Bahan fluida ini
diletakkan di dalam wadah sembari poros yang direndam dalam fluida tersebut bergerak dan melakukan
pengukuran viskositas. Selain itu, ada pula jenis viskometer brookfield dengan sampel yang diletakkan diatas
4
piringan papan dan disesuaikan dengan posisi kerucut dibawah rotor. Rotor ini kemudian digerakkan dengan
berbagai macam kecepatan.Sampel fluida tersebut kemudian digeser di dalam ruang sempit antara papan yang
diam sembari rotor berputar.Beberapa hal yang mempengaruhi akurasi alat ini yaitu ukuran sampel, kebersihan
alat, jenis bahan, serta waktu yang dibutuhkan untuk menstabilkan cairan sampel sebelum dapat terbaca oleh
alat.Itulah beberapa jenis viskometer yang wajib Anda ketahui.Setiap viskometer memiliki kelebihan dan
kekurangan tersendiri. Anda bisa memilih viskometer yang sesuai dengan sampel fluida yang akan Anda ukur
viskositasnya.
Ada jenis-jenis viskometer yaitu diantaranya viskometer Ostwald,Viskometer ini memiliki prinsip kerja
dengan mengukur kecepatan aliran suatu larutan. Jika aliran kecepatan larutan semakin lambat, maka nilai
viskositas akan semakin besar. Spesifiknya, viskometer ini mengukur jumlah cairan yang dibutuhkan untuk
melewati suatu tanda pengukur yang ada pada bagian atas pipa kapiler.Viskometer ini bekerja dengan prinsip
Hukum persamaan Poiseuille.Hukum ini menyatakan bahwa suatu cairan yang mengalir melalui suatu tabung
memiliki ketergantungan dan berbanding langsung terhadap penurunan tekanan yang ada pada kedua ujung
tabung dan jari-jari tabung.Hukum ini juga menyatakan bahwa laju aliran cairan bergantung dengan sifat fluida,
dimensi pipa serta perbedaan pada kedua ujung pipa.Viskometer lainnya adalah Viskometer Hoppler,
Viskometer ini bekerja dengan prinsip Hoppler berdasarkan periode waktu jatuhnya benda melalui medium zat
cair. Pada hasil proses penentuan viskositas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Viskositas Viskositas Viskositas SNI


Volume Viskositas
Kinematik Kinematik Dinamik
Sampel Dinamik Tanpa
Sampel SG Tanpa Dengan Dengan
Pemanasan
Pemanasan Pemanasan Pemanasan
(mL) (N m/s2)
(N m/s2) (N m/s2) (N m/s2)
Air Gula
50 1,1076 0,0862 0,1228 0,0954 0,1360
50%

Berdasarkan analisa proses penentuan viskositas yang telah dilakukan dan dari perhitungan diatas
diketahui ada faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas yaitu tekanan, temperatur (suhu), jenis zat cair,
ukuran benda, berat benda, dan kekuatan antar molekul. Semakin besar ukuran benda dan berat benda
menghasilkan tekanan yang besar. Suhu memengaruhi nilai viskositas karena semakin besar suhu maka nilai
viskositas menjadi kecil. Jika jenis zat cair semakin kental, kekuatan antar molekul menjadi besar. Viskositas
adalah resistensi atau ketidak mampuan suatu bahan untuk mengalir bila dikenai gaya. Viskositas terjadi
karena adanya gaya kohesi pada saat terjadinya pertukaran momentum molekuler di antara lapisan-lapisan
fluida pada saat berlangsungnya aliran. Suhu mempengaruhi viskositas suatu cairan. Hal ini berkaitan dengan
struktur molekul dalam cairan tersebut. Ketika diberi panas, jarak antar molekul dalam cairan akan menjadi
agak renggang sehingga menjadi kurang padat. Hal ini jugalah yang menyebabkan cairan berubah menjadi gas
ketika dipanaskan. Perubahan kondisi dari cairan yang lebih padat menjadi cairan yang kurang padat
menyebabkan cairan lebih mudah mengalir sehingga memiliki viskositas lebih rendah. Pada Air Gula
mengandung sukrosa sehingga apabila suhu dinaikkan menyebabkan sukrosa yang terkandung pada sari buah
mengalami reaksi pencokelatan non enzimatis atau disebut karamelisasi. Karamelisasi ini menyebabkan
viskositas pada sari buah meningkat. Bila suatu larutan sukrosa diuapkan maka kosentrasinya akan meningkat,
demikian juga titik didihnya. Keadaan ini akan terus berlangsung sehingga seluruh air menguap semua. Bila
keadaan tersebut telah tercapai dan pemanasan diteruskan, maka cairan yang ada bukan lagi terdiri dari air
tetapi cairan sukrosa yang lebur. Bila gula yang telah mencair tersebut dipanaskan terus sehingga suhunya
mencapai titik leburnya maka mulailah terjadi karamelisasi sukrosa. Oleh karena itu suhu penyimpanan yang
tinggi dapat menyebabkan kosentrasi sukrosa meningkat sehingga menyebabkan viskositas sari buah
meningkat juga. Semua fluida memiliki viskositas yang berbeda, sebab itu gesekan aliran fluida babea.
Gesekan pada aliran fluida akan menentukan keadaan fisik aliran. Dalam Reynold Number dinyatakan bahwa
viskositas memiliki peranan yang penting dalam menentukan jenis aliran suatu fluida. Fluida viskos yang
mengalir melewati suatu benda pada akan terjadi Boundary Layer pada permukaan benda tersebut. Lapisan
batas ini menyatakan daerah dimana efek viskositas fluida masih terjadi Viskositas (kekentalan) dapat
diartikan sebagai gesekan di bagian dalam suatu fluida untuk menggerakkan salah satu lapisan di atas lapisan
lainnya. Koefisien viskositas fluda (q) didefinisikan sebagai perbandingan tegangan luair dengan kecepatan
perubahan tegangan luncumva. Viskositas funda (cairan dipengaruhi oleh temperatur Jika temperatur rusak,
5
maka viskositas menjadi berkurang. Sampel berdasarkan waktu yang dibutuhkan oleh fluida untuk dapat
mengalir dan mengisi botol flash yang terletak pada bagian bawah viskometer redwood sampai tanda batas
yang ditentukan titik dari percobaan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara temperatur
dengan tingkat kekentalan sebagai fungsi waktu titik percobaan ini menggunakan perlakuan dengan dua
variasi titik yaitu dengan pemanasan titik pada perlakuan dan tanpa pemanasan. waktu yang dibutuhkan untuk
mengisi botol flash sampai tanda batas sebesar 43,56 s dengan viskositas kinematik nya sebesar 0,0862 N
m/s2dan viskositas dinamik sebesar 0,0954 N m/s2, sedangkan pada perlakuan dengan pemanasan pada suhu
waktu yang dibutuhkan sampel untuk dapat mengisi botol flash sampai tanda batas sebesar 55,42 s dengan
viskositas kinematik sebesar 0,1228 N m/s2dan viskositas dinamik nya sebesar 0,1360 N m/s.

KESIMPULAN

TUGAS (LAMPIRAN I DARI DIKTAT)


1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas!
Jawab : Faktor yang mempengaruhi viskositas atau kekentalan yaitu temperatur, konsentrasi, pressure,dan
berat molekul
2. Tuliskan pembagian viskositas dan penurunan rumusnya!
Jawab : viscositas terbagi menjadi dua yaitu viscositas kinematik dan viscositas dinamik, dimana viscositas
kinematik di pengaruhi gaya gravitasi sedangkan dynamic tidak di pengaruhi gaya gravitasi, penurunan
rumusnya adalah untuk viscositas dinamik T = µ (dc / dy) sedangkan untuk viscositas kinematik v = µ/ρ
3. Bagaimana cara terjadinya atomisasi pada viskositas?
Jawab : Jika viskositas semakin tinggi,maka tahanan untuk mengalir akan semakin tinggi. Karakteristik ini
sangat penting karena mempengaruhi kinerja injektor pada mesin diesel.Atomisasi bahan bakar sangat
bergantung pada viskositas, tekanan injeksi serta ukuran lubang injektor. Viskositas yang lebih tingi akan
membuat bahan bakar teratomisasi menjadi tetesan yang lebih besar dengan momentum tinggi dan memiliki
kecenderungan untuk bertumbukan dengan dinding silinder yang relatif lebih dingin. Hal ini menyebabkan
pemadaman flame dan peningkatan deposit dan emisi mesin
4. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan SAE dan bagaimana cara memperoleh nilainya?
Jawab : SAE adalah badan internasional yang menjelaskan tingkat kekentalan oli dan juga menunjukkan
kemampuan oli dalam menjaga stabilitas kekentalan terhadap pengaruh suhu mesin serta lingkungan.
Semakin kecil angka indeks SAE, oli juga akan semakin cair. Sebaliknya, jika angka indeks SAE besar, oli
akan semakin kental.
5. Apakah fungsi dari SAE 40?
Jawab : Pada kemasan oli tertulis SAE 10W – 40. Angka paling depan (10) adalah tingkat kekentalan oli
pada suhu dingin yang diikuti oleh huruf W (winter). Sedangkan angka belakang (40) menunjukkan tingkat
kekentalan oli ketika mesin dalam kondisi bekerja.Semakin besar angkanya maka semakin kental oli pada
kondisi dipakai.
6. Apakah yang dimaksud dengan specific gravity?
Jawab : Specific Gravity adalah perbandingan Densitas suatu fluida terhadap fluida standar (Reference)

DAFTAR PUSTAKA

Milama, Burhanudin. 2014. Panduan Praktikum Kimia Fisika 2. Jakarta :UIN P.IPA FITK-Press


Frananta, Dimas. 2020 Penuntun Praktikum Oleokimia II. Politeknik Teknologi Kimia Industri : Medan
6
http://asiiahw.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-fisika-dasar-1_4.html

http://rafitarjenipolsri.blogspot.com/2015/10/titik-nyala-titik-api-dan-api-gravity.html

Anda mungkin juga menyukai