Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FISIKA DASAR II

TENTANG “INDUKTANSI”

DISUSUN OLEH

NAMA : I WAYAN INDRA SUDIATMIKA


NIM : 41920792

FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA JURUSAN


ELEKTRO
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk
bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah ini. dimana makalah
ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah Fisika Dasar II , yaitu
tentang INDUKTANSI. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada
bapak I Wayan Suriana,S.T.,M.T.,IPM.,ASEAN.Eng selaku dosen
pengajar dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.

Badung, 4 Mei 2020

I wayan indra sudiatmika

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR ............................................................................................
2 DAFTAR ISI ..........................................................................................................
3 BAB I ......................................................................................................................
4
1.1 Latar belakang ........................................................................................ 4
1.2 Rumusan masalah .................................................................................. 4
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 5
1.4 Metode penulisan .................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Induktansi ............................................................................ 6
2.2 Induktansi Diri ....................................................................................... 8
2.3 Induktansi Bersama ............................................................................. 10
2.4 Hukum Faraday ................................................................................... 12
2.5 Penerapan Hubungan Induktansi dalam Kehidupan Sehari-hari .. 16
BAB III ................................................................................................................. 19
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 19
3.2 Saran ...................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 20

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Fisika dasar II merupakan salah satu mata kuliah dalam perguruan
tinggi. sebagai pondasi pembelajaran tentang fenomena fisis yang terjadi,
termasuk tentang elektro atau elektronika. Dalam jurusan Teknik elektro,
wajib adanya pembekalan dari matakuliah Fisika dasar II untuk
memudahkan pemahaman dalam menempuh keahlian dibidang elektronika
atau Teknik elektro, salah satunya mengenai Induktansi.
Induktansi ini memiliki beberapa penerapan (aplikasi) pada
kehidupan masyarakat ataupun menjadi teknologi sendiri dalam
perkembangan di ranah industri.
1.2 Rumusan masalah
Dalam pembuatan makalah ini, ada beberapa rumusan masalah
diantaranya adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Induktansi?
2. Apa saja jenis - jenis Induktansi?
3. Apakah bunyi Hukum Faraday I dan II?
4. Apa saja contoh Penerapan Hubungan Induktansi dalam Kehidupan
Sehari-hari?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini diantaranya :
1. Agar mahasiswa mempunya bekal dalam pemahaman keahlian di
bidang Teknik elektro.
2. Agar mahasiswa mengerti dasar dari fenomena fisis yang terjadi sekitar
bidang elektro.
3. Agar mahasiswa memiliki indeks prestasi dari matakuliah Fisika dasar
II.

1.4 Metode penulisan


Metode penulisan makalah ini menggunakan metode pustaka
dengan mengumpulkan data dari referensi buku ataupun jejaring internet.

BAB II
4
PEMBAHASAN

a. Pengertian Induktansi

Induktansi merupakan sifat sebuah rangkaian listrik atau komponen


yang menyebabkan timbulnya GGL1di dalam rangkaian sebagai akibat
perubahan arus yang melewati rangkaian (self inductance) atau akibat
perubahan arus yang melewati rangkaian tetangga yang dihubungkan
secara magnetis (induktansi bersama atau mutual inductance). Pada kedua
keadaan tersebut, perubahan arus berarti ada perubahan medan magnetik,
yang kemudian menghasilkan ggl. Apabila sebuah kumparan dialiri arus,
di dalam kumparan tersebut akan timbul medan magnetik. Selanjutnya,
apabila arus yang mengalir besarnya berubahubah terhadap waktu akan
menghasilkan fluks magnetik yang berubah terhadap waktu. Perubahan
fluks magnetik ini dapat menginduksi rangkaian itu sendiri, sehingga di
dalamnya timbul GGL induksi. GGL induksi yang diakibatkan oleh
perubahan fluks magnetik sendiri dinamakan GGL induksi diri.

b. Induktansi Diri
Induktansi Diri adalah Apabila arus berubah melewati suatu
kumparan atau solenoida, terjadi perubahan fluks magnetik di dalam
kumparan yang akan menginduksi GGL pada arah yang berlawanan.

Gambar 1. Macam-macam Kumparan.


GGL terinduksi ini berlawanan arah dengan perubahan fluks. Jika
arus yang melalui kumparan meningkat, kenaikan fluks magnet akan
menginduksi GGL dengan arah arus yang berlawanan dan cenderung
untuk memperlambat kenaikan arus tersebut. Dapat disimpulkan bahwa
GGL induksi ε sebanding dengan laju perubahan arus yang dirumuskan :

1 GGL adalah singkatan Gaya Gerak Listrik


5
Dengan I merupakan arus sesaat, dan tanda negatif menunjukkan
bahwa GGL yang dihasilkan berlawanan dengan perubahan arus.
Konstanta kesebandingan L disebut induktansi diri atau induktansi
kumparan, yang memiliki satuan henry (H), yang didefinisikan sebagai
satuan untuk menyatakan besarnya induktansi suatu rangkaian tertutup
yang menghasilkan GGL satu volt bila arus listrik di dalam rangkaian
berubah secara seragam dengan laju satu ampere per detik.

Contoh Soal :

1. Sebuah Induktor atau kumparan memiliki besar induktansi diri H,


arus yang melewati kumparan mengalami perubahan dari 1 A menjadi
2 A dalam 0,2 detik. Besar gaya gerak listrik yang timbul pada
kumparan adalah?
Jawab:
Rumus besar gaya gerak listrik (GGL) yang timbul pada kumparan jika
menerima besar arus yang berubah adalah

Besar gaya gerak listrik yang timbul adalah

2. Sebuah kumparan mempunyai induktansi diri 2,5 H. Kumparan


tersebut dialiri arus searah yang besarnya 50 mA. Berapakah besar
GGL induksi diri kumparan apabila dalam selang waktu 0,4 sekon kuat
arus menjadi nol?
Jawab :
Diketahui :
L = 2,5 H

6
I1 = 50 mA = 5 × 10-2 A
I2 = 0
Δt = 0,4 s
Ditanya : ε =…?
Pembahasan :

3. Kuat arus listrik pada suatu rangkaian tiba-tiba turun dari 10A menjadi
2A dalam waktu 100 ms. Selama peristiwa itu mucul tegangan induksi
dalam kumparan sebesar 32 Volt. Tentukalah induktansi yang ada
dalam rangkaian tersebut!
Jawab:
Besaran yang diketahui.

Induktansi diri dalam kumparan adalah

4. Sebuah kumparan mempunyai induktansi diri 500 mH. Dalam 10 ms


dalam kumparan terjadi perubahan arus listrik dari 40 mA menjadi 100
mA. TentukanlahGGLyang muncul dalam kumparan tersebut!
Jawab:
Besaran yang diketahui.

Ggl yang timbul dalam kumparan adalah

5. Sebuah solenoida berisikan udara memiliki lilitan sebanyak 100 lilitan


dengan luas penampang 10 cm persegi. Jika panjang solenoida 1m,
tentukanlah induktansi diri pada kumparan tersebut!
Jawab:
Besaran yang diketahui.

7
Induktansi diri pada kumparan adalah

1. Induksi Diri Sebuah Kumparan


Perubahan arus dalam kumparan ditentukan oleh perubahan fluks
magnetik 0 dalam kumparan. Besarnya induksi diri dari sebuah
kumparan ialah:

L=
Dimana:
L = Induksi diri kumparan (H)
I = Arus (A)
N = Jumlah lilitan
𝜙 = Fluks magnetic kumparan

2. Induktansi Diri Selenoida dan Toroida


Besarnya induktansi seleonida dan toroida dapat kita ketahui dengan
mengunakan persamaan berikut:

Dimana:
L = Induksi diri kumparan (H)

N = Jumlah lilitan
L = Panjang solenoida (𝑚2)
N = Jumlah lilitan
𝜇 = Permeabilitas Vakum (Wb/Am)

Contoh Soal:

1. Sebuah induktor terbuat darai kumparan kawat dengan 50 lilitan.


Panjang kumparan 5 cm dengan luas penampang 1 cm2. Hitunglah:
a. Induktansi Induktor

8
b. Energi yang tersimpan dalam induktor bila kuat arus yang
mengalir 2 A!
Diketahui:
N = 50 Lilitan
I = 5 cm = 5 x 10-2 m
A = 1 cm2 = 10-4 m2
Ditanya:
a.L = …?
b.U jika I = 2 A = …? Pembahasan:

a. Induktansi Bersama

Apabila dua kumparan saling berdekatan, seperti pada Gambar 2, maka


sebuah arus tetap I di dalam sebuah kumparan akan menghasilkan sebuah
fluks magnetik Φ yang mengitari kumparan lainnya, dan
menginduksiGGLpada kumparan tersebut.

Gambar 2. Perubahan arus di salah satu kumparan


akan menginduksi arus pada kumparan yang lain.

Menurut Hukum Faraday, besarGGLε2 yang diinduksi ke kumparan


tersebut berbanding lurus dengan laju perubahan fluks yang melewatinya.
Karena fluks berbanding lurus dengan kumparan 1, maka ε2 harus
sebanding dengan laju perubahan arus pada kumparan 1, dapat
dinyatakan:

9
Dengan M adalah konstanta pembanding yang disebut induktansi
bersama. Nilai M tergantung pada ukuran kumparan, jumlah lilitan, dan
jarak pisahnya.

Induktansi bersama mempunyai satuan henry (H), untuk mengenang


fisikawan asal AS, Joseph Henry (1797 - 1878). Pada situasi yang
berbeda, jika perubahan arus kumparan 2 menginduksiGGLpada
kumparan 1, maka konstanta pembanding akan bernilai sama, yaitu:

Induktansi bersama diterapkan dalam transformator, dengan


memaksimalkan hubungan antara kumparan primer dan sekunder
sehingga hampir seluruh garis fluks melewati kedua kumparan tersebut.

b. Hukum Faraday

Pengertian Hukum Faraday dan Bunyi Hukum Faraday –


Hukum Faraday adalah Hukum dasar Elektromagnetisme yang
menjelaskan bagaimana arus listrik menghasilkan medan magnet dan
sebaliknya bagaimana medan magnet dapat menghasilkan arus listrik
pada sebuah konduktor. Hukum Faraday inilah yang kemudian menjadi
dasar dari prinsip kerja Induktor, Transformator, Solenoid, Generator
listrik dan Motor Listrik. Hukum yang sering disebut dengan Hukum
Induksi Elektromagnetik Faraday ini pertama kali dikemukakan oleh
seorang Fisikawan Inggris yang bernama Michael Faraday pada tahun
1831.

Induksi Elektromagnetik adalah gejala timbulnya gaya gerak listrik


(ggl) di dalam suatu kumparan bila terdapat perubahan fluks magnetik
pada konduktor pada kumparan tersebut atau bila konduktor bergerak
10
relatif melintasi medan magnet. Sedangkan yang dimaksud dengan Fluks
banyaknya jumlah garis gaya yang melewati luasan suatu bidang yang
tegak lurus garis gaya magnetik.

Percobaan Faraday

Gambar 3. Percobaan Faraday

Dalam percobaan Faraday atau sering dikenal dengan istilah


Eksperimen Faraday ini, Michael Faraday mengambil sebuah magnet dan
sebuah kumparan yang terhubungkan ke galvometer. Pada awalnya,
magnet diletakkan agak berjauhan dengan kumparan sehingga tidak ada
defleksi dari galvometer. Jarum pada galvometer tetap menunjukan angka
0.

Ketika magnet bergerak masuk ke dalam kumparan, jarum pada


galvometer juga bergerak menyimpang ke satu arah tertentu (ke kanan).
Pada saat magnet didiamkan pada posisi tersebut, jarum pada galvometer
bergerak kembali ke posisi 0. Namun ketika magnet digerakan atau
ditarik menjauhi kumparan, terjadi defleksi pada galvometer, jarum pada
galvometer bergerak menyimpang berlawanan dengan arah sebelumnya
(ke kiri).
11
Pada saat magnet didiamkan lagi, jarum pada galvometer kembali
ke posisi 0. Demikian juga apabila yang bergerak adalah Kumparan,
tetapi Magnet pada posisi tetap, galvometer akan menunjukan defleksi
dengan cara yang sama. Dari percobaan Faraday tersebut juga ditemukan
bahwa semakin cepat perubahan medan magnet semakin besar pula gaya
gerak listrik yang di induksi oleh kumparan tersebut.
Catatan : Galvometer adalah alat uji yang digunakan untuk mengetahui
ada tidaknya arus listrik yang mengalir.

Bunyi Hukum Faradayz

Berdasarkan percobaan yang dilakukannya tersebut, Michael


Faraday menyimpulkannya dengan dua pernyataan seperti berikut ini
yang juga sering disebut dengan Hukum Induksi Elektromagnetik
Faraday 1 dan Hukum Induksi Elektromagnetik Faraday 2.

Hukum Faraday 1

“Setiap perubahan medan magnet pada kumparan akan


menyebabkan gaya gerak listrik (GGL) yang diinduksi oleh kumparan
tersebut.”

Hukum Faraday 2

“TeganganGGLinduksi di dalam rangkaian tertutup adalah


sebanding dengan kecepatan perubahan fluks terhadap waktu.”

Namun ada juga mengabungkan kedua hukum Faraday tersebut menjadi


satu pernyataan yaitu :

“Setiap perubahan medan magnet pada kumparan akan


menyebabkan gaya gerak listrik (GGL) Induksi yang sebanding dengan
laju perubahan fluks.”

12
Hukum Faraday tersebut dapat dinyatakan dengan rumus dibawah ini :

ɛ = -N (ΔΦ/Δt)

Keterangan :
ɛ =GGLinduksi (volt)
N = Jumlah lilitan kumparan
ΔΦ = Perubahan fluks magnetik
(weber)
∆t = selang waktu (s)
Tanda negatif menandakan arah gaya gerak listrik (ggl) induksi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya Gaya Gerak Listrik


(GGL)

Berikut dibawah ini adalah beberapa faktor yang dapat


mempengaruhi besar kecilnya Gaya Gerak Listrik (GGL).

1. Jumlah lilitan pada kumparan, semakin banyak lilitan pada


kumparan semakin besar tegangan yang diinduksikan.
2. Kecepatan gerak medan magnet, semakin cepat garis gaya medan
magnet atau fluks yang mengenai konduktornya semakin besar pula
tegangan induksinya.
3. Jumlah garis gaya medan magnet atau fluks, semakin besar jumlah
garis gaya medan magnet atau fluks yang mengenai konduktor, semakin
besar juga tegangan induksinya.

Contoh Kasus Hukum Faraday

Sebuah kumparan terdiri dari 50 lilitan, fluks magnet dalam


kumparan berubah sebesar 5 x 10-3 weber dalam selang waktu 10ms
(milidetik). Hitunglah Gaya Gerak Listrik atauGGLinduksi pada
kumparan tersebut.

Penyelesaian

Diketahui :

Jumlah Lilitan (N) = 50


13
Selang waktu (Δt) = 10ms = 10 x 10-3 second
ΔΦ = 5 x 10-3 weber GGL
induksi (ɛ ) = ???

Jawaban :

ɛ = -N (ΔΦ/∆t)
ɛ = -50 (5 x 10-3 wb / 10 x 10-3)
ɛ = -50 (0,5)
ɛ = -25V

Jadi Gaya Gerak Listrik Induksinya adalah -25V.

c. Penerapan Hubungan Induktansi dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Generator
Generator adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi
kinetik menjadi energi listrik Ada dua jenis generator, yaitu:
a. Generator arus bolak-balik (AC) atau alternator
b. Generator arus searah (DC)

Perbedaan antara generator arus bolak-balik dengan arus searah


hanya terletak pada bentuk cincin luncur yang berhubungan dengan
kedua ujung kumparan. Pada generator arus bolak-balik terdapat dua
buah cincin luncur, sedangkan pada generator arus searah terdapat
sebuah cincin yang terbelah di tengahnya (cincin belah atau
komutator).

Ggl atau arus induksi pada alternator dapat diperbesar dengan empat
cara:
1. Memakai kumparan dengan lilitan lebih banyak.
2. Memakai magnet yang lebih kuat.
3. Melilit kumparan pada inti besi lunak.
4. Memutar kumparan lebih cepat.

14
Contoh generator arus bolak-balik: a.
Dinamo Sepeda
b. Generator AC pembangkit listrik

Gambar 4. Generator

2. Transformator
Transformator atau trafo adalah alat yang digunakan untuk
mengubah tegangan bolak-balik (AC) dari suatu nilai ke nilai tertentu.
Trafo terdiri dari pasangan kumparan primer dan sekunder yang
terpisah dan dililitkan pada inti besi lunak.
Ada dua jenis trafo, yaitu:
a. Trafo step up (penaik tegangan)
b. Trafo step down (penurun tegangan)

Gambar 5. Trafo Step Up Dan Step Down

15
3. Alat Pemicu Jantung ( Elektrokardiogram/EKG)

Gambar 6. Elektrokardiogram (EKG)

Pacu jantung (pacemaker) adalah sebuah alat tenaga baterai yang


ditanamkan dengan pembedahan ke dada dan mengirimkan sinyal untuk
mengatur detak jantung. Ini direkomendasikan bagi pasien yang memiliki
masalah jantung yang menyebabkan jantungnya berdetak terlalu cepat
atau terlalu lambat sehingga menimbulkan beragam gejala, seperti
pingsan, pusing ringan, napas pendek, dan mudah lelah.

BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
1. Mahasiswa dapat mempelajarai bahwasannya semua ruang yang
memiliki gaya magnet merupakan suatu Induktansi
2. Mahasiswa mengetahui fenomena fisis dari Induktansi dengan ilmu
elektronika diantaranya adalah peristiwa Induktansi Sendiri dan
Induktansi Bersama, juga penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

16
1.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu saran dan bimbingan dari para bapak dosen selaku pembina,
saya harapkan demi kesempurnaan karya penulis selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36623343/Makalah_Kalkulus_II_Bab_Fungsi_

http://en.wikipedia.org/wiki/File:Electronic_component_inductors.jpg

http://fisikazone.com/induktansi/

https://teknikelektronika.com/pengertian-hukum-faraday-bunyi-hukum-
faraday/

https://wibawairvan.blogspot.com/2013/12/penerapan-induksi-
elektromagnetikdalam.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Induksi_elektromagnetik

https://teorifisikadasar.blogspot.com/2016/12/contoh -soal-induktansi-

diridan.html

https://nadeadn.wordpress.com/2014/04/30/contoh -soal-dan-

pembahasaninduktansi/

Mikrajudin, Abdullah, 2017, Buku Fisika Dasar II, Kampus Ganesa Bandung

Douglas C. Giancoli, 2001, Fisika Jilid 2, Erlangga Jakarta

17

Anda mungkin juga menyukai